84
85
Gambar 16 Peta Wilayah Jabodetabek sebagai Daerah Belakang Utara Pelabuhan Tanjung Priok
86
87
angkutan barang ekspor. Gabungan fungsi antara angkutan dalam negeri dengan
angkutan ekspor pada komplek dermaga yang sama memberikan nilai tambah
karena efisiensi waktu dan biaya, khususnya barang-barang eksport dan import
dari dan menuju daerah-daerah lain di luar Pulau Jawa.
informasi (sistem komputer) yang canggih. Pada tahun 2005, Terminal Peti Kemas
Koja melakukan penambahan dermaga sepanjang 112 meter, sehingga panjang
dermaga keseluruhan menjadi 650 meter dan target kapasitas terminal menjadi
615.000 TEUs di tahun 2005. Kinerja operasional di terminal ini mencapai 27 box
per crane per jam (B/C/IT) serta kapal yang dilayani rata-rata mencapai 45 unit per
bulan. Terminal ini menambah pelayanan "tracking container" melalui TPK Koja,
mobile service yang menggunakan media SMS, sehingga dengan mudah akan
didapatkan informasi seputar petikemas yang diinginkan pelabuhan.
6) Fasilitas Pelabuhan
Fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok terdiri dari alur, kolam, dan breakwater
pelabuhan, tambatan (dermaga), lapangan penumpukan dan gudang, peralatan
terminal petikemas, peralatan terminal konvensional dan head-truck, utilitas
pelabuhan dan navigasi. Berdasarkan fungsinya, maka fasilitas pelabuhan Tanjung
Priok terbagi atas:
a) Fasilitas yang melayani kegiatan bongkar muat secara konvensional;
Pengelolaannya berada di bawah manajemen PT. (Persero) Pelindo II
Cabang Pelabuhan Tanjung Priok yang berfungsi melayani kegiatan
bongkar muat barang umum, bagian cargo, curah cair/kering dang
petikemas antar pulau.
b) Fasilitas yang khususnya melayani bongkar muat petikemas internasional;
Pengelolaannya berada di bawah manajemen PT. Jakarta International
Container Terminal (JICT), Terminal Petikemas Koja dan PT. Multi
Terminal Indonesia (MTI).
Berfungsi melayani kegiatan bongkar muat petikemas internasional yang
didukung dengan fasilitas modern, teknologi informasi yang canggih dan
Petikemas Terminal Management System.
c) Fasilitas yang khusus melayani bongkar muat curah cair;
Dermaga DKP pengelolaannya dibawah manajemen cabang Pelabuhan
Tanjung Priok bekerjasama dengan PT. Dharma Karya Perdana (DKP) dan
Dermaga PT. Pertamina dikelola dan dioperasi oleh PT. Pertamina
(Persero).
d) Fasilitas yang khusus melayani bongkar muat curah kering:
Curah kering khususnya semen dan batubara
89
SPESIFIKASI
NO LOKASI Panjang Lebar Luas Kedalaman
m m m2 m.l.ws
5 PELABUHAN III 1.040,00 185,00 192,400.00 -10.00 s/d 11.50
6 Depan Dermaga Utara Koja 265,00 150,00 39,750.00 -14.00
Kanal
7 Depan Dermaga TPK Koja 450,00 150,00 67,500.00 -14.00
8 DERMAGA PRESIDEN -3.00
9 KOLINAMIL -5.00
TOTAL 862,690.00
Sumber: PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta 2009
1) Iklim
Kondisi iklim di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok terletak pada wilayah
yang dipengaruhi oleh dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Iklim
di wilayah studi berada dalam daerah yang cukup basah dengan tipe iklim B
menurut klasifikasi iklim Schmidt & Ferguson (1951). Musim hujan berlangsung
dari bulan Oktober sampai Mei dengan curah hujan berkisar antara 73 mm pada
bulan Mei sampai 416 mm pada bulan Januari. Musim hujan dipengaruhi oleh
angin pasat Barat Laut. Musim kemarau berlangsung dari bulan Juni sampai
September dengan kisaran curah hujan dari 37 mm pada bulan Agustus sampai 49
mm pada bulan Juli. Musim kemarau dipengaruhi oleh angin pasat Timur Laut.
Suhu udara berkisar dari 26,7 0C pada bulan Januari sampai 27,9 0C pada bulan
Oktober dan Nopember. Kelembaban nisbi berkisar dari 71 persen pada bulan
September sampai 83 persen pada bulan Januari dan Februari. Data iklim rata-
rata bulanan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok dari 1999-2008
selengkapnya disajikan pada Tabel 18.
92
4) Hydro-Ocenografi
Kondisi hydro-ocenografi meliputi hydrografi, pasang surut, arus dan
gelombang. Secara umum hydrografi keadaan pantai sekitar pelabuhan Tanjung
Priok landai, dengan dasar lautnya lumpur pasir serta kedalaman alur masuk
sekitar 10-14 meter. Pasang surut di perairan laut Tanjung Priok memiliki waktu
tolak tujuh jam, muka surutan (ZO) rata-rata 60 cm di bawah duduk tengah,
dengan sifat pasang surut adalah harian tunggal. Untuk tunggang air rata-rata pada
pasang purnama adalah sebesar 86 cm, sedangkan tunggang air rata-rata pada
pasang mati mencapai 26 cm.
Posisi station current tower pelabuhan Tanjung Priok terletak pada
geografis 050 – 54’ – 34” LS dan 1070 - 00’ – 14” BT. Kecepatan maksimum arus
umumnya mencapai 1 knot dengan arah sekitar 500 terjadi pada air surut. Arus
bukan pasang surut mempunyai kecepatan sekitar 0.3 knot dengan arah 450
kecepatan arus pasang surut mencapai 1,1 knot pada waktu spring tides dengan
arah sekitar 500 pada waktu air surut dan sekitar 2300 pada waktu air pasang.
Tinggi gelombang pada umumnya berkisar 0,1 sampai dengan satu meter,
periode gelombang berkisar satu sampai delapan detik, panjang gelombang
mencapai 1-21,10C sampai dengan 29,70C. Pada bulan April dan Mei antara
21,10C sampai dengan 29,70C, suhu maksimum mencapai kisaran antara 29,10C
sampai dengan 29,70C. Pada bulan Oktober dan November suhu maksimum bisa
mencapai 28,60C sampai dengan 29,20C. Pada saat-saat tertentu bisa
meningkatkan sampai dengan 30,50C.
5) Kondisi Perairan dan Bathimetri
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air laut perairan Teluk Jakarta oleh
BPLHD DKI Jakarta, di perairan laut yang dekat ke pantai, kondisi kualitas air
buruk dan sudah tidak memenuhi baku mutu untuk peruntukkan rekreasi.
Perkembangan pencemaran dari tahun 2004 sampai 2009 pada kondisi pasang dan
surut fluktuatif, tetapi cenderung naik. Sumber pencemaran adalah land base
pollution seperti limbah domestik dan limbah kegiatan lain dan sea base
pollution, seperti kegiatan pelayaran dan tumpahan minyak.
Secara umum kedalaman laut di sekitar pelabuhan Tanjung Priok
mempunyai kedalaman berkisar antara -10,5 LWS sampai -14,7 LWS. Karena
letaknya di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, maka telah ada upaya–upaya untuk
menjaga kedalaman di kolam dan alur pelayaran ini.
95
20,000
15,000
10,000
5,000
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Pelayaran Internasional 4,843 5,269 5,351 6,776 6,821 4,608
Pelayaran Dalam Negeri 11,085 11,644 10,794 12,064 12,789 12,029
Jumlah 15,928 16,913 16,145 18,840 19,610 16,637
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009
45,000,000
40,000,000
40,000,000
35,000,000
Jumlah (ton)
30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000
5,000,000
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009
50.00%
46%
General Cargo
40.00%
Bag Cargo
30.00% 23% 23%
Curah Cair
20.00% Curah Kering
7%
10.00% Lainnya
0%
0.00%
4 ,0 0 0 ,0 0 0
3 ,50 0 ,0 0 0
3 ,0 0 0 ,0 0 0
2 ,50 0 ,0 0 0
2 ,0 0 0 ,0 0 0
1,50 0 ,0 0 0
1,0 0 0 ,0 0 0
50 0 ,0 0 0
0
T PK Ko ja T PK Ko ja Ko nvensio n Ko nvensio n T o t al T o t al
Jict ( T eus) Jict ( B o x)
( T eus) ( B o x) al ( T eus) al ( B o x) ( T eus) ( B o x)
Gambar 22. Fluktuasi Arus Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2004-
2009 Masing-masing Dermaga (Sumber: PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia
II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, 2009)
99
600,000
400,000
200,000
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Gambar 23. Fluktuasi Arus Penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2004-2009
(Sumber: PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok,
2009)
pelabuhan Tanjung Priok mempunyai daya tarik yang kuat untuk menarik
penduduk bermukim di kawasan sekitarnya, khususnya kecamatan-kecamatan
yang langsung berbatasan dengan pelabuhan Tanjung Priok.
Ketersediaan sarana/prasarana pendidikan di kecamatan-kecamatan
kawasan penyangga Pelabuhan Tanjung Priok cukup tinggi, ditinjau dari
ketersediaan sekolah (dari mulai SD, SMP sampai SMA), jumlah murid sesuai
usia sekolah, maupun ketersediaan guru. Tingkat pendidikan di kawasan
penyangga pelabuhan diukur dari parameter rasio murid terhadap guru dan rasio
murid terhadap jumlah sekolah. Rasio murid terhadap guru dan rasio murid
terhadap sekolah di Kecamatan Tanjung Priok, Kecamatan Cilincing dan
Kecamatan Koja termasuk tinggi dibandingkan dengan rasio murid terhadap guru
di DKI Jakarta. Keanekaragaman agama terdapat di kecamatan-kecamatan
kawasan penyangga pelabuhan Tanjung Priok ditandai dengan presentase masing-
masing agama terhadap total jumlah penduduk dan ketersediaan sarana/prasarana
peribadatan dari semua aliran agama/kepercayaan. Fasilitas kesehatan masyarakat
di kecamatan-kecamatan kawasan penyangga pelabuhan Tanjung Priok cukup
baik, ditandai dengan ketersediaan sarana/prasarana kesehatan di kawasan ini,
seperti rumah sakit 16 unit (dua milik pemerintah dan 14 swasta), puskesmas 49
unit, dan sarana-sarana kesehatan lainnya seperti rumah bersalin dan poliklinik.
Jumlah kejadian kriminalitas di wilayah administrasi Jakarta Utara pada
tahun 2008/2009 cukup tinggi mencapai 5.712 kasus, namun turun 8,78 persen
dibandingkan dengan tahun 2007/2008 yang mencapai 6.262 kasus. Jika dilihat
menurut jenisnya, kasus terbanyak adalah pencurian kendaraan bermotor sebesar
26,51 persen. Suatu fenomena bahwa di kawasan sekitar pelabuhan di negara
manapun di dunia kehidupan dituntut keras dan banyak menyebabkan timbulnya
kriminalitas.
bank di kawasan ini yaitu bank pemerintah 24 unit, bank swasta 32 unit, koperasi
171 unit, pasar dan pertokoan. Rincian per kecamatan adalah di Kecamatan
Tanjung Priok terdapat sembilan bank pemerintah, 23 bank swasta 125 koperasi
dan pasar di Kecamatan Cilincing terdapat enam bank pemerintah, empat bank
swasta 25 koperasi dan pasar, sedangkan di Kecamatan Koja terdapat sembilan
bank pemerintah, lima bank swasta, 21 koperasi dan pasar.
Dari gambaran data-data tersebut di atas, maka di satu sisi di kawasan
sekitar (kawasan penyangga) pelabuhan perilaku masyarakat pada umumnya
keras, akan tetapi di sisi lain, jumlah dan jenis pekerjaan lebih banyak dan
beragam walaupun demikian, dari hasil penelitian terhadap responden yang
dilakukan, sebagian para pekerja di wilayah penelitian, tingkat pendapatannya
masih dibawah Upah Minimum Propinsi (UMP), dan sebagian juga bekerja
disektor informal, terkait langsung dan tidak langsung dengan kegiatan
kepelabuhanan.
7.00%
2007 2008 2010
6.00%
2005
2006
5.00%
2000 2009
4.00% 2002 2004
2003
2001
3.00%
2.00%
1.00% 1999
0.00%
Gambar 24 Pertumbuhan Ekonomi Nasional (%) (Sumber: World GDP Growth)
Pertumbuhan ekonomi dunia (diukur dengan World GDP Growth) untuk
periode 1999 - 2003 diperkirakan mencapai 3.3 persen per tahun dan untuk
periode 2004 - 2009 mengalami peningkatan menjadi empat koma dua persen
(4.2%) per tahun. Lebih jelasnya gambaran perkembangan ekonomi dunia periode
1999 - 2003 dan 2004 - 2009 disajikan pada Gambar 25.
5.00%
4.20%
4.00% 3.30%
3.00% 1999-2003
2004-2009
2.00%
1.00%
0.00%