Oleh:
NUZUL PUTRI DELIANI 10070319063
KELAS C
FAKULTAS TEKNIK
• Penjelasan Singkat
Dalam pendahuluan dijelaskan bahwa Tax Increment Financing (TIF)
adalah alat pembiayaan yang digunakan oleh pemerintah daerah dan nasional
untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan terkait fasilitas
publik. Tax Increment Financing (TIF) dapat digunakan untuk meningkatkan
kegiatan ekonomi di daerah. Pada 1950-an, TIF diperkenalkan di California dan
sebagian besar studi kasus berfokus pada Amerika Serikat. Namun, awal 2000-
an, akademisi, badan perdagangan (British Property Federation), think tank (Core
Cities) telah berdebat untuk adopsi secara luas di Inggris.
Metode yang digunakan dalam jurnal adalah metode analisis deskriptif dan
studi literatur. Dalam pembahasan dijelaskan bahwa Pemerintah dapat
menerapkan Tax Increment Financing (TIF) pada suatu wilayah yang dianggap
membutuhkan pembaruan perkotaan. Pemerintah daerah mengumpulkan dana
untuk mendanai proyek. Proyek biasanya dilakukan oleh sektor publik atau oleh
usaha patungan dengan penyedia sektor swasta. Mereka juga menghasilkan
investasi sektor swasta melalui pertumbuhan peluang pengembangan real estate
di daerah tersebut. Keuntungan lain atas nilai real estate dan aktivitas ekonomi
‘dicatat’ melalui sistem pajak. Pada akhirnya, risiko awal biasanya ditanggung oleh
admnistrator proyek pada saat sektor swasta, berdasarkan asumsi rasionalitas,
tidak mengalokasikan modal pembangunan ke daerah tersebut. Insentif sektor
swasta merupakan tonggak penting dalam tahap awal program TIF.
Dalam beberapa kasus, di Inggris proporsi yang signifikan dari total Tax
Increment Financing (TIF) dikumpulkan di tingkat nasional daripada di tingkat
regional, otoritas lokal memiliki insentif yang lebih kecil untuk menggunakan Tax
Increment Financing (TIF). Di Amerika Serikat, arsitektur fiskal memfasilitasi
kebangkrutan kota di tingkat lokal dalam situasi ekstrem. Di Eropa, pengurangan
utang yang dipaksakan secara sukarela dapat memberikan solusi. Demikian pula,
Private Finance Initiative (PFI) Inggris Raya dan Kemitraan Pemerintah-Swasta
menggunakan kapasitas sektor swasta dan publik untuk menyediakan
infrastruktur, sekolah, penjara dan rumah sakit. Dalam PFI, kontraktor swasta
membayar biaya konstruksi yang kemudian mereka pulihkan melalui sewa kembali
ke sektor publik. Alternatif Tax Increment Financing (TIF) untuk Pemerintah ialah
Area Layanan Khusus (dimana pembayar pajak menyetujui kenaikan tarif pajak
sebagai imbalan untuk control atas penggunaan dana tersebut), Zona
Pemberdayaan (metode AS dimana keringanan pajak, kredit upah dan bujukan
tambahan untuk menarik bisnis ke area yang ditentukan) dan Pajak Penilaian
Khusus (diluar pajak property normal untuk membiayai proyek khusus yang
menguntungkan lingkungan setempat).
Dalam jurnal ini, saya dapat mengambil pelajaran bahwa segala sesuatu
apabila kita benar dalam cara penerapannya, maka hal tersebut akan memberi
manfaat. Misalnya pada Tax Increment Financing (TIF), jika dilakukan dan
menerapkannya dengan benar, maka Tax Increment Financing (TIF) akan
memberi manfaat berupa pembaharuan perkotaan.
Daftar Pustaka
BBC News (2015) ‘George Osborne: Councils to Keep £26bn in Business Rates’,
5 October. http://www.bbc.co.uk/news/business-34445311 (accessed 15
November 2015).
British Property Federation (2008) Tax Increment Financing: A New Tool for
Funding Regeneration in the UK? London:British Property Federation.
http://www.bpf.org.uk/sites/default/files/resources/Tax-Increment-Finance-
toolfor-funding-regeneration.pdf (accessed 27 October 2014).
Keuhn, A. (1985) ‘Tax Increment Financing’, Land Use Law & Zoning Digest 37(5),
3–7.
Newmark, D. and J. Kolko (2010) ‘Do Enterprise Zones Create Jobs? Evidence
from California’s Enterprise Zone Program’, Journal of Urban Economics
68(1), 1–19.
Peterson, S. (2014) ‘Tax Increment Financing: Tweaking TIF for the 21st Century’,
Urban Land, 9 June. http://urbanland.uli.org/economy-markets-trends/tax-
increment-financing-tweaking-tif-21st-century (accessed 18 November
2014).