Anda di halaman 1dari 3

UAS ADMINISTRASI KEUANGAN

Haryanto
1.Penerimaan PAD pada APBD terdiri dari:
• Penerimaan pajak
• Penerimaan Retribusi
• Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
• Lain -lain PAD yag sah
Mana saja yang bisa diandalkan sebagai penerimaan yang utama dari Pendapatan Asli
Daerah. Jelaskan
Berikut adalah beberapa penerimaan yang dapat diandalkan sebagai Pendapatan Asli
Daerah (PAD) yang utama:

a. Penerimaan pajak: Penerimaan pajak merupakan salah satu sumber utama PAD. Pajak
yang dapat menjadi penerimaan PAD antara lain pajak penghasilan, pajak pertambahan
nilai (PPN), pajak bumi dan bangunan (PBB), serta pajak kendaraan bermotor.
Penerimaan pajak ini diperoleh dari wajib pajak yang melakukan kegiatan ekonomi di
wilayah daerah tersebut.
b. Penerimaan Retribusi: Penerimaan retribusi juga merupakan salah satu sumber utama
PAD. Retribusi adalah pembayaran yang diberikan oleh masyarakat atas pelayanan atau
penggunaan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah daerah, seperti retribusi
parkir, retribusi pasar, atau retribusi penggunaan lahan.
c. Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan: Penerimaan dari hasil kekayaan daerah yang
dipisahkan juga dapat menjadi sumber PAD. Contohnya adalah penerimaan dari hasil
pengelolaan sumber daya alam seperti tambang, hutan, atau perikanan.
d. Lain-lain PAD yang sah: Selain penerimaan pajak, retribusi, dan hasil kekayaan daerah
yang dipisahkan, terdapat juga penerimaan lain yang sah sebagai PAD. Penerimaan ini
dapat berasal dari berbagai sumber seperti pendapatan dari perusahaan daerah,
pendapatan dari kerjasama dengan pihak ketiga, atau pendapatan dari hasil penjualan
aset daerah.
Semua penerimaan tersebut merupakan sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
dapat diandalkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai berbagai kegiatan dan
pembangunan di wilayahnya.
2.Jelaskan apa saja hal penting dalam Permendagri Nomor 84 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2023
Permendagri Nomor 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2023 memiliki beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah
beberapa hal tersebut:

1. Sinkronisasi kebijakan: Permendagri ini mengatur tentang pentingnya sinkronisasi


kebijakan Pemerintah Daerah dengan kebijakan pemerintah pusat dalam penyusunan
APBD Tahun Anggaran 2023.
2. Prinsip penyusunan APBD: Permendagri ini memberikan pedoman mengenai prinsip-
prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan APBD, seperti prinsip keterbukaan,
prinsip kehati-hatian, prinsip kemandirian, dan prinsip keadilan.
3. Kebijakan penyusunan APBD: Permendagri ini juga mengatur tentang kebijakan yang
harus diperhatikan dalam penyusunan APBD, termasuk kebijakan dalam rangka
mendukung penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan
dampaknya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Teknis penyusunan APBD: Permendagri ini memberikan panduan teknis mengenai
penyusunan APBD, termasuk tahapan-tahapan yang harus dilakukan, format dan
struktur APBD, serta penggunaan aplikasi sistem keuangan daerah.
5. Hal khusus lainnya: Permendagri ini juga mencakup hal-hal khusus lainnya yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2023.
Permendagri Nomor 84 Tahun 2022 ini diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan
menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun APBD Tahun Anggaran 2023.

3.Apa pendapat Anda tentang kasus korupsi di Indonesia? Apa yang seharusnya dilakukan
untuk mencegan
korupsi?
Menurut saya Korupsi merupakan tindakan yang merugikan negara dan masyarakat.
Korupsi dapat menghambat pembangunan suatu negara dan merusak struktur pemerintahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam pemberantasan korupsi adalah:
1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.
2. Meningkatkan pengawasan dan sanksi terhadap pelaku korupsi.
3. Membangun kode etik di sektor publik, partai politik, organisasi profesi, dan asosiasi bisnis.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada suatu negara.
5. Meningkatkan partisipasi dan kerja masyarakat dalam membantu mewujudkan upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi.

4.Penganggaran berbasis kinerja tidak hanya mengutamakan output yang sesuai tetapi juga
pencapaian
outcome. Jelaskan maksudnya dan berikan contohnya.
Penganggaran berbasis kinerja tidak hanya mengutamakan output yang sesuai, tetapi
juga pencapaian outcome. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa dalam penganggaran
berbasis kinerja, tidak hanya diperhatikan hasil atau keluaran (output) dari suatu kegiatan,
tetapi juga dampak atau hasil yang diinginkan (outcome) dari program yang telah ditetapkan.
Misalnya, dalam program peningkatan kualitas pendidikan, penganggaran berbasis
kinerja tidak hanya memperhatikan jumlah dana yang dialokasikan untuk pembelian buku dan
peralatan, tetapi juga fokus pada pencapaian outcome seperti peningkatan tingkat literasi siswa
atau peningkatan hasil ujian nasional. Dengan demikian, penganggaran berbasis kinerja
mempertimbangkan tidak hanya apa yang dilakukan (output), tetapi juga apa yang ingin dicapai
(outcome) melalui kegiatan tersebut.

5.Bahwa saat ini Indonesia masih berutang untuk membiayai pembangunan. Menurut Anda
sebaiknya digunakan untuk apa utang tersebut. Jelaskan
Indonesia menggunakan utang untuk membiayai pembangunan karena sumber pendapatan
domestik seperti perpajakan, bea cukai, PNBP, dan hibah masih belum mampu menutupi
semua belanja yang diperlukan.
Menurut saya Penggunaan utang tersebut dapat difokuskan pada pembangunan infrastruktur
dan fasilitas umum yang dibiayai oleh APBN. Terkadang APBN tidak mampu membiayai
semua pembangunan yang direncanakan, terutama jika terjadi defisit anggaran. Dalam hal ini,
negara perlu berutang kepada negara lain atau lembaga pembiayaan dunia untuk menutupi
kekurangan pembiayaan.
Penting untuk dicatat bahwa pengelolaan utang harus dilakukan dengan baik dan akuntabel.
Indonesia selama ini selalu tepat waktu membayar utang sebelum jatuh tempo, yang berdampak
pada tingkat kepercayaan para investor asing yang semakin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai