Permasalahan yang sering diungkit oleh para politikus terkait sistem pemerintahan,
dalam hal ini di Amerika Serikat, adalah tidak dilakukan sebagaimana proses bisnis di
perusahaan. Banyak masyarakat menganggap bahwa jika pemerintahan dijalankan
dengan mekanisme bisnis, maka hal yang sia-sia dan proses manajemen yang buruk
dapat dihindari. Meskipun demikian, membuat pemerintahan berjalan seperti proses
bisnis nampaknya tidak mungkin. Hal ini disebabkan oleh sifat pemerintahan dan sifat
bisnis yang bertolak belakang. Pemerintahan tidak mencari keuntungan sebagaimana
bisnis, dan pemerintahan juga tidak memiliki pesaing seperti pada area bisnis. Kedua hal
tersebut yang menjadikan pemerintahan tidak dapat beroperasi seperti kegiatan bisnis
perusahaan. Akibat lainnya adalah proyek-proyek pemerintahan lebih kepada pemenuhan
ambisisi politikus, sehingga penggunaan sumberdaya dengan efisien tidak terjadi.
Pemerintah melakukan investasi dengan membangun infratruktur guna melayani
kebutuhan masyarakat umum. Jelas, pembangunan tersebut memakan waktu hingga
bertahun-tahun, namun hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan oleh masyarakat hingga
jangka waktu panjang. Dikarenakan pemerintah tidak dapat menjual hasil pembangunan
ke pasar, maka tidak dapat dihitung seberapa besar manfaat yang diperoleh atau yang
diberikan kepada masyarakat. Kita memerlukan sebuah cara untuk memperkirakan
pengembalian bersih investasi pemerintah guna menentukan apakah mereka memberikan
manfaat bersih bagi masyarakat atau tidak.
A. Proses Anggaran
Secara garis besar, proses penganggaran di Amerika Serikat dimulai pada bulan
Februari ketika Presiden Amerika Serikat mengusulkan proposal anggaran kepada
Kongres untuk disetujui. Anggaran presiden dikompilasi oleh Kantor Manajemen dan
Anggaran presiden dan mewakili rencana administrasi untuk pengeluaran dan pendanaan
pengeluaran tersebut berdasarkan prioritas politiknya. Permintaan anggaran
menunjukkan total pengeluaran di berbagai bidang seperti pertahanan nasional,
kesehatan, dan pendidikan. Dua program utama terkait dengan proses anggaran adalah
discretionary programs dan entitlement programs.
Discretionary programs adalah program yang harus diperbarui oleh Kongres untuk
setiap tahun, termasuk dalam pengeluaran diskresioner adalah program untuk pertahanan
nasional, pendidikan, kesehatan, perumahan, jalan raya, dan banyak lainnya. Pengeluaran
diskresioner menyumbang sekitar 30 persen dari pengeluaran federal dan berada di
bawah yurisdiksi Komite Alokasi DPR (House of Representative) dan Senat. Entitlement
programs termasuk pengeluaran untuk transfer seperti Jaminan Sosial, Medicare,
Medicaid, pensiun militer dan tunjangan veteran yang ditentukan oleh jumlah individu
yang memenuhi syarat untuk pembayaran berdasarkan aturan yang ada dan secara
otomatis didanai.
Setelah permintaan anggaran presiden diterima, Komite Anggaran DPR dan Senat
mengadakan dengar pendapat dan menyusun resolusi anggaran untuk dibahas dan
mungkin diubah oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat. Akhirnya, Kongres dapat
membuat RUU rekonsiliasi anggaran yang berisi ketentuan khusus untuk pengeluaran
federal dan kebijakan pajak atau perubahan dalam pengeluaran hak. RUU ini dapat
dipilih oleh DPR dan Senat dan kemudian diserahkan ke presiden untuk ditandatangani
menjadi undang-undang atau diveto. Penetapan akhir undang-undang anggaran dan
persetujuannya oleh presiden memberikan otoritas anggaran untuk pengeluaran
pemerintah federal pada tahun fiskal mendatang.
C. Analisis Biaya-Manfaat
Analisis biaya-manfaat merupakan teknik praktis untuk menentukan manfaat relatif
dari proyek-proyek pemerintah alternatif dari waktu ke waktu. Penggunaan analisis
biaya-manfaat dapat berkontribusi pada efisiensi dengan memastikan bahwa proyek-
proyek baru yang biaya sosial marjinalnya melebihi manfaat sosial marjinal, tidak
dipertimbangkan untuk disetujui. Analisis manfaat biaya, jika dilakukan dengan baik,
memberikan informasi penting untuk digunakan oleh otoritas pemerintah dan warga
negara dalam membuat pilihan di antara alternatif proyek-proyek pemerintah.
Pada dasarnya, tiga langkah yang terlibat dalam analisis biaya-manfaat adalah:
1. Menghitung semua biaya dan manfaat dari proyek yang diusulkan
Manfaat dapat dibagi menjadi dua kategori: langsung dan tidak langsung. Manfaat
langsung adalah peningkatan dalam output atau produktivitas yang dikaitkan dengan
tujuan proyek, misalnya dalam proyek irigasi. Manfaat tidak langsung, atau
limpahan, adalah manfaat yang diperoleh individu yang tidak terkait langsung
dengan tujuan proyek. Dalam menghitung manfaat, hanya peningkatan nyata dalam
output dan kesejahteraan yang dipertimbangkan.
2. Mengevaluasi semua biaya dan manfaat dalam dolar (atau mata uang yang berlaku)
Setelah semua biaya dan manfaat dihitung secara benar, langkah selanjutnya adalah
mengevaluasi biaya dan manfaatnya dalam dolar. Menilai output juga memerlukan
estimasi permintaan untuk peningkatan produksi dan perhitungan surplus konsumen;
di mana output program tertentu tidak dijual di pasar, maka masalah penilaian akan
menjadi sulit. Langkah-langkah pengganti kesediaan penerima untuk membayar
output yang tidak dijual, harus diperoleh.
3. Diskon manfaat bersih masa depan.
Hal ini memungkinkan manfaat dan biaya di masa depan dikurangi menjadi nilai
sekarang sehingga dapat dibandingkan dengan jumlah dolar dari otoritas anggaran
yang diperlukan untuk membiayai proyek.