Anda di halaman 1dari 18

MASUKNYA AGAMA ISLAM DAN KRISTEN SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN


KEPERCAYAAN DI AFRIKA

NAMA KELOMPOK :
■ HAFSHAH JIHAN KHAIRUNNISA (014)
■ SRIATI (002)
■ DINDA DWI WIJAYANTI (012)
■ PRASTYA HADI NATA (021)
■ ANANDA AYU LARASSATI K. D. (031)
■ FIRMANDA DWI SEPTIAWAN (046)
■ ELSA FEBRIANI HARTONO (058)
■ RIF’ATUL QORRY MAHFUDHO (074)
■ AMAR ZARKASY (084)
LATAR BELAKANG
Afrika adalah tempat dimana terdapat berbagai bangsa dan kebudayaan. Afrika adalah
negeri dengan pertentangan yang sangat mencolok dan keindahan yang liar. Di sana juga
terdapat banyak masalah termasuk perang, kelaparan, kemiskinan, dan masalah penyakit.
Di Afrika terdapat gurun Sahara yang merupakan gurun pasir terbesar di dunia.

Realitas wilayah Afrika merupakan daerah yang berada dibawah kekuasaan kekaisaran
Romawi, yaitu sebuah kekaisaran yang super power pada masa itu. Dalam sejarah
peradaban dunia, bahwa kaisar-kaisar Romawi dikenal sebagai penguasa yang kejam,
dzalim dan berdarah penjajah. Namun pada kenyataannya, justru Islam dapat
berkembang di Afrika dan populasi penduduk muslimnya mencapai 75 juta dari 500 juta
jumlah populasi umat muslim seluruh dunia.
Perjalanan panjang penyebaran Islam tidak serta merta berjalan dengan mudah,
akan tetapi melalui beberapa rintangan, baik rintangan dari dalam maupun dari luar.
Pergolakan politik yang terjadi dalam pemerintahan pada saat itu, dimanfaatkan
oleh bangsa Barbar untuk melakukan pemberontakan.

Islam masuk ke Afrika sub-Sahara melalui tiga wilayah; pertama, dari bagian utara.
Islam mulai menyebar mulai tahun 1000 an M di beberapa wilayah Sudan yaitu
Niger dan Chad. Islamisasi terjadi melalui migrasi pedagang-pedagang muslim,
sejumlah guru, murid, dan juga datangnya pedagang dari Mediterania sehingga
terbentuklah masyarakat muslim minoritas di beberapa wilayah Afrika sub-Sahara.
Masuknya Agama Kristen dan Islam
Sejarah Kekristenan di Mesir berawal dari Roma dan Alexandria yang saat itu menjadi pusat
Kekristenan awal. Kristen Mesir hampir seluruhnya merupakan Koptik (Ortodoks Koptik, Katolik
Koptik, dan Protestan Koptik). Jumlah ini berdasarkan 10 sisa penduduk Mesir yang mayoritas adalah
Sunni dan menganut agama Islam. Seluruh hukum di Mesir harus sesuai dengan hukum Islam atau
disebut dengan Konstitusional Mesir.

Masuknya agama Islam ke Afrika susah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kontak pertama
yang terjadi antara Islam dan Afrika pada saat sahabat hijrah ke Habsyi dan mendapatkan sambutan
positif dari raja Najjasyi maupun penduduk setempat. Penyebaran Islam di Afrika dilanjutkan pada
masa Khalifah Umar Ibn Khattab yang mengutus Amr bin 'Ash. Pasukan muslim dibawah
kepemimpinan panglima Amr bin' Ash berhasil menaklukkan pasukan Bizantium (tahun 639-644 M)
dan mendirikan kota Fusthat sebagai ibu kota pertama di wilayah Afrika.
Perkembangan Agama Islam di Afrika
Islamisasi di Afrika dimulai ketika Arab berhasil menaklukan Afrika Utara pada abad ke-7 dan ke-8
masehi, sebagai dampaknya agama Islam kemudian meluas dan menjadi agama yang paling banyak dianut
di Afrika. Hampir setengah dari populasi penduduk di Afrika menganut agama Islam. Sebelum kedatang
Islam, wilayah Afrika merupakan wilayah strategis untuk jalur perdagangan antara Benua Afrika dan
Benua Asia. Perkembangan Islam kemudian sangat ditentukan oleh beberapa dinasti yang berdiri di Afrika
Utara. Beberapa Dinasti yang memengaruhi perkembangan Islam di Afrika Utara adalah sebagai berikut:

• Dinasti Idrisiyah (789-926 M)

Pada saat terjadi kerusuhan di Madinah tahun 758 M, Idris ibn Abdullah yang merupakan cucu al-Hasan
ikut serta dalam salah satu pemberontakan tersebut. Kemudian ia menyelamatkan diri ke Maroko dan
berhasil mendirikan kerajaan Islam dan mengabadikan dengan nama idrusiyah selama kurang lebih dua
abad. Putranya, Idris II, adalah pendiri kota Fez, yang dibangun pada 808 M.
• Dinasti Murabithun (1040 – 1147 M)

Adalah Dinasti Muslin Barbar yang berpusat di Maroko, Dinasti ini didirikan oleh Abdullah ibn
Yasin pada abad ke-11 yang membentang dari Maghreb hingga Al-Andalus. Ibu kota Murabithun
adalah Marakesh, yang didirikan pada 1062. Dinasti Murabhitun berperan sangat penting dalam
mencegah jatuhnya Andalusia ke tangan kerajaan Kristen di Spanyol pada pertempuran Zallaqah
tahun 1086.

• Dinasti Muwahhidun (1133 – 1269)

Dinasti ini berhasil menguasai hampir seluruh Afrika Utara setelah berhasil menaklukan Dinasti
sebelumnya. Dinasti ini menganut ajaran tauhid yang keras seperti yang diajarkan oleh Ibnu
Tumart dalam gerakan al-Muwahidun.
• Dinasti Fatimiyah (909 – 1171 M)

Dinasti Fatimiyah berkuasa tahun 297-567 H/909-1171 M di Afrika Utara tepatnya di Mesir dan
Syria. Dinamakan Dinasti Fatimiyah karena dinisbatkan nasabnya kepada keturunan Ali-
Fatimah, putri Rasulullah Saw, istri Ali ibn Abi Talib dan Fatimiyah dari Ja‟far Sidiq keturunan
keenam dari Ali. Hasil peradaban yang pernah ditorehkan pada masa Dinasti Fatimiyah di
bidang ilmu pengetahuan mencakup bahasa dan sastra, kedokteran, filsafat, astronomi, dan lain-
lain. Dinasti ini mampu mendirikan Universitas Al-Azhar yang semula masjid (sampai sekarang)
kemudian menjadi perguruan tinggi (universitas), membangun pusat lembaga ilmu pengetahuan
bernama Darul Ilmi dan Darul Hikam
Islam di Afrika Barat

Perkembangan Islam di Afrika Barat tidak lepas dari perkembangan Islam di Afrika Utara, khususnya
Sudan. Hal ini karena Sudan berhasil menaklukan beberapa kerajaan yang ada di Afrika Barat seperti
Kawka, Takrur, Ghana, dan Bornu. Dengan demikian Islam juga lambat laun tersebar secara pasti di
Afrika Barat. Sudan, yang merupakan kerajaan Islam dari Afrika Utara memiliki sebuah pemukiman
Muslim di daerah kekuasaannya yang ada di Afrika Barat,

Islam di Afrika Timur

Islam di Afrika Timur bukan merupakan suatu hal yang baru. Memang jauh sebelum masa kerajaan-
kerajaan Islam, agama Islam sudah mulai dikenalkan di daerah Afrika Timur, khususnya Ethiopia.
Pada zaman Rasul Nabi Muhammad SAW, menerapkan Habasyah (Ethiopia) sebagai tempat
pengungsian, karena raja dari Ethiopia adalah seorang yang adil. Banyaknya orang Arab yang
mengungsi di daerah tersebut, kemudian banyak orang Ethiopia yang menganut agama Islam.
Perkembangan Agama Kristen di Afrika

Saat ini agama Kristen dianut oleh mayoritas penduduk di sebagian besaR negara di Afrika. Dalam waktu yang relatif
singkat Afrika telah berubah dari yang tadinya merupakan pengikut agama tradisional, menjadi benua yang
didominasi oleh umat Kristen dan Islam. Sejak tahun 2013 agama tradisional di Afrika dinyatakan sebagai agama
mayoritas hanya di salah satu negara saja yakni Togo.
• Masa Gereja Awal

Kekristenan di Sudan juga menyebar pada awal abad ke-1 dan gereja-gereja di Nubia yang didirikan pada abad ke-6
pada masa kerajaan Nobatia, Makuria, dan Alodia.
Pada awal abad ke-3 gereja di Alexandria berkembang pesat dengan lima keuskupan sufragan baru. Pada masa ini
uskup Aleksandria mulai disebut dengan sebutan Paus sebagai uskup senior di wilayah Mesir. Pada pertengahan abad
ke-3 gereja di Mesir sangat menderita dengan penindasan yang dilakukan oleh Kaisar Decius. Banyak orang Kristen
yang melarikan diri dari kota menuju ke padang pasir.
Misi Jesuit di Afrika

Fase lain Kekristenan di Afrika dimulai dengan kedatangan Portugis


pada abad ke-15. Setelah Reconquista berakhir, orang Kristen dari
Portugis merebut banyak pelabuhan di Afrika Utara.
Ekspedisi misionaris yang dilakukan oleh Serikat Yesus (Jesuit) dimulai
sejak tahun 1548 di berbagai wilayah di Afrika. Pada tahun 1561,
Goncalo da Silveira, seorang misionaris Portugis berhasil membaptis
Monomotapa. Sekelompok kecil Jesuit mulai membangun kehadiran
mereka di daerah Abessinia atau Ethiopia, sekitar waktu yang sama
dengan kehadiran Silveira di Afrika Selatan.
Perkembangan Agama Kristen Pada Masa Kini

Kekristenan sekarang menjadi salah satu dari dua agama yang paling banyak dipraktikkan di
Afrika. Pertumbuhan yang luar biasa pada jumlah orang Kristen di Afrika, ditambah dengan
penurunan relatif pada kepatuhan terhadap agama-agama tradisional yang ada di Afrika.
Diperkirakan hanya ada sembilan juta umat Kristen di Afrika pada tahun 1900-an, namun pada
tahun 2000 tercatat ada 380 juta umat Kristen. Beberapa ahli memperkirakan akan terjadi
pergeseran pusat Kekristenan dari negara-negara Barat menuju ke wilayah Afrika dan Asia.
Pengaruh Agama Islam di Afrika

Masuknya islam di Afrika memberikan kontribusi yang besar dengan


beberapa aspek kemajuannya, baik bidang administrasi pemerintahan,
ilmu pengetahuan, arsitektur, bangunan-bangunan bersejarah, pola
hubungan penguasa dengan masyarakat, menjadi bukti sejarah bahwa
Islam rahmatan lil’alamin. Beberapa pengaruh agama islam bagi negara
Afrika :

• Penggunaan Bahasa Arab di Seluruh Wilayah Kekuasaan Islam


Penyebaran Islam oleh beberapa penguasa muslim telah membuat bahasa
Arab menjadi bahasa resmi yang dipakai oleh masyarakat muslim di
berbagai wilayah, khususnya Afrika Utara. Bahasa Arab telah menjadi
bahasa komunikasi antar suku dan bangsa serta bahasa ilmu pengetahuan.
• Bidang Administrasi Pemerintahan di Afrika

Pada masa pemerintahan Dinasti Fatimiyah khalifah bertanggung jawab sebagai kepala negara baik
dalam urusan keduniaan maupun urusan keagamaan. Khalifah berwenang mengangkat dan
memberhentikan jabatan-jabatan di bawahannya. Kemudian adanya kementerian negara yang terbagi
dalam dua kelompok: Pertama, para ahli di bidang militer dan para ahli di bidang keilmuan. Para ahli
di bidang militer menduduki jabatan dan keamanan serta pengawal pemerintah khalifah, sedangkan
ahli keilmuan menduduki jabatan kementerian hukum, pendidikan, lembaga ilmu pengetahuan,
ekonomi dan perdagangan, keuangan, urusan rumah tangga istana, dan urusan agama.

• Toleransi Beragama, Kelembutan dan Keadilan


Penguasa setempat tidak dipaksa menganut Islam, kecuali atas kemauan sendiri. Mereka diberi hak
untuk meneruskan kepemimpinan otonom di kawasan mereka, dengan kewajiban membayar pajak.
Ilmu Pengetahuan, Arsitektur dan Bangunan

Kemajuan peradaban Islam di Afrika Utara pada masa pemerintahan Dinasti Fatimiyah di kota
Kairo Mesir dibangun pusat pengembangan keilmuan dan intelektual Islam yaitu Universitas
memberikan sumbangan yang besar bagi kemajuan intelektual dan keilmuan Islam. Kemudian
pada masa pemerintahan Dinasti Al Muwahhidun terutama pada masa Abu Ya’kub Yusuf (1184
M), dimana ia sangat dekat dengan kaum ulama dan cendikiawan. Pada masa pemerintahannya
hidup tokoh-tokoh besar seperti, Ibnu Rusyd, Ibnu Tufail, Ibnu Maulkun Abu Ishak, Ibrahim
bin Abd Malik (ahli Bahasa) Abu Bakar bin Zuhur (ahli kesehatan).
Pengaruh Agama Kristen di Afrika

Akibat yang ditimbulkan dari hubungan perniagaan yang luas tersebut, bahwasannya beberapa
waktu setelah peristiwa penyaliban Yesus oleh Romawi Ratu Kush yang bertemu dengan Filipus
Romawi pada saat berjalan dari Yerusalem ke Gaza. Masuknya agama Kristen di Kish terjadi pada
awal pengembangan agama Kristen sekitar tahun 200 Masehi ketika kerajaan tersebut mengalami
kemunduran dan diduduki oleh para pengembara dari gurun pada tahun 320 Masehi.

Pertumbuhan agama Kristen di Nubia terutama disebabkan oleh upaya misionaris para biarawan
Konstantinopel, yang terkenal adalah Yulianus yang tiba di Kush pada tahun 543, Kristen di Nubia
ini menginduk ke konstantinopel, sehingga setelah penaklukan Amru bin Ash atas Mesir pada tahun
640 pada masa khalifah Umar bin Khattab yang akhirnya mengakibatkan Nubia memutuskan
hubungan dengan induknya di konstantinopel dan Iskandaria, dan selama 800 tahun harus berupaya
sendiri untuk menentukan iman dan keyakinan mereka.
Bukti Perkembangan Agama Islam di Afrika
Islamisasi di Afrika diawali jauh sebelumnya yaitu pada masa Nabi Muhammad dengan beberapa sahabatnya
ketika hijrah ke Habsyi. Perjalanan panjang Islamisasi ke Afrika melalui jalur Afrika Utara yang dilakukan oleh
kaum muslim terhadap penduduk setempat. Setelah itu barulah Islamisasi di di Afrika sub-Sahara dilakukan
dengan tokoh Uqbah ibn Nafi’. Di Afrika sub-Sahara menggunakan tiga jalur, yaitu melalui ekspansi militer,
melalui jalur dakwah, dan melalui jalur perdagangan.

Kota tandus dan gersang yang berlokasi di Mali, Afrika Barat. Dunia saat ini tidak lagi mengenal Timbuktu
sebagai pusat peradaban Islam di era modern. Dunia hanya mengenal Timbuktu sebagai kawasan berisikan
bangunan antik yang hanya berfungsi sebagai cagar budaya saja. Salah satu dari sisa-sisa kejayaan tersebut
adalahMasjid Djinguereber. Arsitektur bangunan masjid terbesar di Timbuktu ini sangat unik karena dirancang
dengan menggunakan material tanah lumpur, dengan arsitektur khas lokal dan warna alamiah cokelat lumpur.
Masjid ini dibangun di masa kejayaan Timbuktu. Kartu pos dipublikasikan oleh Edmond Fortier
memperlihatkan Masjid Djinguereber tahun 1905-1906.
Bukti Perkembangan Agama Krisrten di Afrika

Sisa-sisa peninggalan dan muncul di abad ke 6 yaitu kemegahan Nubia Kristen berupa Kerajaan Nobatia di Utara,
Kerajaan Makuria di Tengah, dan Kerajaan Alodia di Selatan yang menjadi kerajaan Kristen. Peninggalan perkembangan
agama Kristen di Nubia adalah Katedral Faras yang terletak di kota Faras dan ada beberapa gereja yang ditemukan di
Soba. Kerajaan Aksum yang dulu dikenal dengan nama Ethiopia yang berada di Ethiopia Utara. Dibawah raja Ezana
(berkuasa 320-360) menjadikan kekaisaran Aksum menganut agama Kristen dan dikonversikan oleh gurunya Frumentius
yang merupakan pendiri Gereja Ortodoks Ethiopia.

Kaisar Ezana juga membuat prasasti-prasasti yang menjelaskan Kristen dan menegaskan tentang “Bapa, Putra, dan Roh
Kudus”. Gereja-gereja Aksum mengikuti Gereja Aleksandria kedalam Gereja Ortodoks Oriental dengan menolak
Ekumenis keempat Konsili Khalsedon. Kemudian para arkeolog menemukan sisa-sisa basilika besar yang berasal dari
abad ke 4. Bangunan-bangunan ini merupakan tempat utama awal pemujaan Kristen di Ethiopia. Selain itu terdapat
Liontin batu yang bertuliskan kata ‘terhormat’ dalam bahasa Ethiopia kuno
THANK YOU FOR YOUR
ATTENTION

ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai