Semesta
A. PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA
Islam masuk ke Afrika melalui Mesir sebagai bagian dari wilayah Afrika, dalam
rangka membebaskan Mesir dari penindasan bangsa Romawi. Pada masa khalifah Umar
bin Khattab, dibawah pimpinan Amru bin Ash pasukan kaum muslimin memasuiki
Mesir dimulai dari melintasi padang pasir, terus memasuki kota kecil bernam al-Arisy.
Lalu pasukan melanjutkan ke menguasai kota al-Farma ( pintu gerbang kota Mesir ), lalu
dibantu rakyat Mesir kaum muslimin mendapatkan kemenangan dalam pengepungan
sebulan di kota Bilbis. Dari kota Bilbis pasukan kaum muslimin menuju Tondanius
( ditepi sungai Nil ).
Dengan bantuan pasukan yang dikirim khalifah pasukan kaum mulsimin dapat
menaklukkan Ainu Syams dan melanjutkan ke Benteng Babil. Penaklukan dilanjutkan
ke Iskandariah ( kota pelabuhan terbesar di Mesir ). Setelah Mesir ditaklukkan Amru bin
Ash mengaddakan perjanjian dengan penguasa setempat yakni Muqauqis. Sejak saat itu
Mesir menjadi daerah Islam.
Bidang Politik dan Kemasyarakatan
Dalam bidang politik dan kemasyarakatan, di Benua Amerika utamanya di
Amerika Serikat, Islam dan kaum muslimin sedang berada dalam tekanan yang lumayan
hebat. Sebagaimana di Eropa, isu terorisme dan stigma negatif yang berkembang dalam
masyarakat Amerika menyebabkan kaum muslimin tertekan. Meskipun demikian,
terdapat perkembangan yang sangat menggembirakan terkait perkembangan Islam di
Amerika. Seiring dengan meningkatnya sentimen negatif terhadap Islam, keingintahuan
masyarakat terhadap Islam juga meningkat dengan tajam.Hal ini terbukti dengan
larisnya buku-buku Islam di Amerika, bertambahnya kontak tanya jawab seputar Islam
antara masyarakat dengan lembaga-lembaga Islam, dan meningkatnya diskusi keislaman
di kalangan para akademisi. Perkembangan ini berlanjut dengan semakin banyaknya
warga asli Amerika yang menyatakan memeluk agama Islam sejak terjadinya peristiwa
11 September 2001 dan kerasnya hujatan kepada Islam dan kaum muslimin. Disinyalir,
jumlah mualaf yang masuk Islam setelah peristiwa 11 September 2001 lebih banyak dari
jumlah mualaf baru selama tiga puluh tahun sebelum peristiwa tersebut.
D. PERKEMBANGAN ISLAM DI BENUA AUSTRALIA
Asia merupakan tempat lahir Islam. Saat ini Islam telah tersebar ke seluruh Asia
dan berkembang dengan baik meskipun di berbagai negara terlibat gejolak yang
berkepanjangan. Irak dan Afganistan masih bergejolak dengan masuknya Amerika
Serikat ke tanah Irak dan Afganistan. Ketegangan yang tidak kalah mengganggu terjadi
antara Iran dengan Amerika Serikat yang menuduh Iran sedang mengembangkan
teknologi nuklir untuk membuat bom nuklir. Tuduhan itu dibantah oleh Iran yang
mengklaim bahwa nuklir yang mereka kembangkan mempunyai tujuan damai, yaitu
menjadi sumber energi alternatif bagi rakyat Iran. Perselisihan ini belum juga
menunjukkan tanda-tanda surut. Islam di Asia dapat berkembang dan perkembangan itu
dalam berbagai bidang berikut ini.
Bidang Kebudayaan
Pada abad XIII–XV agama Islam berkembang dengan pesat di India, dengan bukti
adanya kerajaan-kerajaan Islam di India dan bangunan-bangunan tempat ibadah. Pada
waktu kritis Kerajaan Moghul, para pedagang Belanda, Prancis, Inggris, dan Portugis
masuk India. Pada perkembangan selanjutnya India resmi dijajah Inggris. Pada tahun
1947 Inggris memberi kemerdekaan kepada India dan sekaligus berakhirnya kejayaan
Islam di India. Pada tahun itu juga umat Islam kemudian mendirikan negara baru yang
terpisah dari India, yaitu Pakistan.
Bidang Politik
Arti penting negara ini dalam sejarah dan perkembangan Islam terutama
disebabkan dua hal. Perkembangan yang pertama, perjuangan politiknya berlangsung
pada waktu yang sama dengan perjuangan orang Hindu di India. Perjuangan itu
bertujuan mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam. Ide tentang pembentukan
negara tersendiri bagi umat Islam, bermula dari Sayid Ahmad Khan, kemudian
dicetuskan oleh Muhammad Iqbal dan akhirnya direalisasi oleh Muhammad Ali Jinnah
Pada tahun 1947 Inggris menyerahkan kedaulatan kepada dua dewan konstitusi, yaitu
tanggal 14 Agustus 1947 untuk Pakistan dan tanggal 15 Agustus bagi India. Sejak itulah
Pakistan lahir sebagai negara Islam. Muhammad Ali Jinnah diangkat sebagai gubernur
jenderal dengan gelar ”Quaidi-Azam” atau pemimpin besar. Pakistan mempunyai
kekuatan militer yang juga telah diperhitungkan oleh dunia dengan adanya dugaan
bahwa negara Pakistan mempunyai kemampuan persenjataan nuklir. Bahkan, Amerika
menilai Pakistan, sebagai negara ”Bom Islam” (Islamic Bomb).
Di negara lain, utamanya kawasan Timur Tengah, isu Palestina masih menjadi isu
sentral. Pertikaian antara bangsa Palestina dan penjajah Israel masih terus bergerak
dalam damai dan perang. Irak dan Afganistan pun tidak kalah hangat menjadi sorotan
sejak kebijakan invasi diterapkan oleh Presiden George W. Bush di Irak. Pertikaian terus
berlangsung bahkan hingga saat ini.
Bidang Pendidikan dan Keagamaan
Bidang pendidikan dan keagamaan Islam berkembang dengan baik di Asia. Hal ini
terlihat dengan makin maraknya upaya pengembangan keilmuan di dalam negara-negara
Islam di Asia. Di Rusia terdapat hampir 400 masjid dan 190 madrasah sebagai pusat
syiar dan pendalaman ajaran Islam. Studi Islam dan bahasa Arab kini menjadi bagian
kurikulum pendidikan Islam di Rusia. Para sarjana Islam lulusan perguruan tinggi luar
negeri menjadi ujung tombak Islam di Rusia. Oleh karena perkembangan Islam di Rusia
masih menghadapi sejumlah masalah, digelarlah berbagai seminar untuk mencari jalan
keluarnya.
Perkembangan dan kemajuan Islam semakin tampak nyata dan bisa dirasakan lagi
setelah RRC merdeka pada tanggal 10 November 1911. Perkembangan tersebut semakin
baik dengan hancurnya paham komunis di beberapa belahan dunia. Bahkan di negeri
Cina inilah terdapat dua masjid khusus wanita yang berada di Peking (Beijing). Di Cina
berdiri beberapa organisasi Islam, antara lain General Moslem Association of Cina.
Selain itu, berkembang pula organisasi Islam yang lain dan lembaga pendidikan yang
tersebar di beberapa wilayah Republik Rakyat Cina. Meskipun demikian, sejarah
perkembangan Islam di Cina ternodai oleh tindakan represif yang dilakukan oleh
pemerintah Komunis Cina kepada kaum muslim Uighur pada bulan Juli 2009 yang
menyebabkan tewasnya sekitar dua ratus orang dan melukai ratusan yang lain.
Islam juga dapat berkembang dengan pesat di Singapura. Perkembangannya antara
lain di bidang pendidikan, yaitu penerbitan buku-buku agama berbahasa Arab. Madrasah
juga banyak didirikan. Islam di Singapura telah mendapat pengakuan dari pemerintah
sebagai agama yang berkembang di negeri itu. Di Singapura terdapat Majelis Ugama
Islam Singapura (MUIS) yang memiliki otoritas bagi pembangunan kehidupan
masyarakat Islam di Singapura. MUIS berada di bawah Kementerian Pembangunan
Masyarakat dan ditangani oleh menteri lingkungan atau menteri sekitaran. MUIS lahir
pada tahun 1990 dengan sebutan Maintenance Religous Harmony Act.
Perkembangan yang tidak kalah menggembirakan juga terdengar dari negeri
Brunei Darussalam. Perkembangan Islam di negeri ini bertambah maju dengan cepat
setelah pusat penyebaran dan kebudayaan Islam di Malaka jatuh ke tangan Portugis.
Kemajuan tersebut semakin cepat pada masa pemerintahan sultan ke-5, yaitu Sultan
Bolkiah. Pada tahun 1985 Brunei telah membentuk Majelis Agama Islam berdasarkan
Undang-Undang Agama dan Mahkamah Kadi. Islam telah menjadi ideologi negara pada
tahun 1985. Brunei mendirikan pusat dakwah untuk kepentingan penelitian agama
Islam. Di negara ini anak cacat dan yatim menjadi tanggungan pemerintah. Kini Islam
telah menjadi bagian negara Brunei Darussalam.
MASA KEMAJUAN PERADABAN ISLAM DI DUNIA
Umat Islam di Spanyol telah mencapai kejayaan yang gemilang, banyak prestasi yang
mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan juga dunia kepada kemajuan
yang lebih kompleks, terutama dalam hal kemajuan intelektual.
Dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah
mencapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan
pengaruhnya membawa Eropa, dan kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih
kompleks.
Kemajuan Intelektual
Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan ekonomi
yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir. Masyarakat Spanyol
Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari komunitas-komunitas Arab
(Utara dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang Spanyol yang masuk Islam), Barbar
(umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah (penduduk daerah antara
Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada penguasa
Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab,
dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang
terakhir, memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya lingkungan budaya
Andalus yang melahirkan Kebangkitan Ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di
Spanyol.
Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam
bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu
pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan ilmu
pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa
Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abdurrahman (832-886 M).
Atas inisiatif al-Hakam (961-976 M), karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor dari
Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitas-
universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di
dunia Islam. Apa yang dilakukan oleh para pemimpin dinasti Bani Umayyah di Spanyol
ini merupakan persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad
ibn al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Dilahirkan di Saragosa, ia pindah ke
Sevilla dan Granada. Meninggal karena keracunan di Fez tahun 1138 M dalam usia yang
masih muda. Seperti al-Farabi dan Ibn Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya
bersifat etis dan eskatologis. Magnum opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid.
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asy, sebuah
dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M. Ia
banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan filsafat. Karya filsafatnya yang
sangat terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang
terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Ibn Rusyd dari Cordova. Ia lahir tahun
1126 M dan meninggal tahun 1198 M. Ciri khasnya adalah kecermatan dalam
menafsirkan naskah-naskah Aristoteles dan kehati-hatian dalam menggeluti masalah-
masalah menahun tentang keserasian filsafat dan agama. Dia juga ahli fiqh dengan
karyanya Bidayah al- Mujtahid.
Sains
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak
pemikir terkenal, Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri
muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai
Samudera Pasai dan Cina. Ibn al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada,
sedangkan Ibn Khaldun dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di
atas bertempat tinggal di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika. Itulah sebagian
nama-nama besar dalam bidang sains.
Fiqh
Dalam bidang fiqh, Spanyol Islam dikenal sebagai penganut mazhab Maliki. Yang
memperkenalkan mazhab ini di sana adalah Ziad ibn Abdurrahman. Perkembangan
selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qadhi pada masa Hisyam Ibn
Abdurrahman. Ahli-ahli Fiqh lainnya diantaranya adalah Abu Bakr ibn al-Quthiyah,
Munzir Ibn Sa’id al-Baluthi dan Ibn Hazm yang terkenal.
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol.
Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non-Islam. Bahkan, penduduk asli
Spanyol menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir
dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa. Mereka itu antara
lain: Ibn Sayyidih, Ibn Malik pengarang Aljiyah, Ibn Khuruf, Ibn al-Hajj, Abu Ali al-
Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Ghamathi. Seiring dengan
kemajuan bahasa itu, karya-karya sastra bermunculan, seperti Al-‘Iqd al-Farid karya Ibn
Abd Rabbih, al-Dzakhirahji Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-Qalaid
buah karya al-Fath ibn Khaqan, dan banyak lagi yang lain.
Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian ummat Islam sangat banyak.
Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian demikian
juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat Spanyol yang tidak mengenal
sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan
air didirikan. Tempat-tempat yang tinggi, dengan begitu, juga mendapat jatah air.
Orang-orang Arab memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam
digunakan untuk mengecek curah air, waduk (kolam) dibuat untuk konservasi
(penyimpanan air). Pengaturan hydrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air
(water wheel) asal Persia yang dinamakan naurah (Spanyol: Noria). Disamping itu,
orang-orang Islam juga memperkenalkan pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-kebun
dan taman-taman.
Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian diambil alih oleh Bani
Umayyah. Oleh penguasa muslim, kota ini dibangun dan diperindah. Jembatan besar
dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota. Taman-taman dibangun untuk
menghiasi ibu kota Spanyol Islam itu. Pohon-pohon dan bunga-bunga diimpor dari
Timur. Di seputar ibu kota berdiri istana-istana yang megah yang semakin
mempercantik pemandangan, setiap istana dan taman diberi nama tersendiri dan di
puncaknya terpancang istana Damsik. Diantara kebanggaan kota Cordova lainnya adalah
masjid Cordova. Menurut ibn al-Dala’i, terdapat 491 masjid di sana. Disamping itu, ciri
khusus kota-kota Islam adalah adanya tempat-tempat pemandian. Di Cordova saja
terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri perkampungan-perkampungan
yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum, penguasa muslim mendirikan saluran
air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km.
Granada
Granada adalah tempat pertahanan terakhir ummat Islam di Spanyol. Di sana berkumpul
sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam. Posisi Cordova diambil alih oleh Granada di
masa-masa akhir kekuasaan Islam di Spanyol. Arsitektur-arsitektur bangunannya
terkenal di seluruh Eropa. Istana al-Hamra yang indah dan megah adalah pusat dan
puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana itu dikelilingi taman-taman yang
tidak kalah indahnya. Kisah tentang kemajuan pembangunan fisik ini masih bisa
diperpanjang dengan kota dan istana al-Zahra, istana al-Gazar, menara Girilda dan lain-
lain.
Toleransi beragama ditegakkan oleh para penguasa terhadap penganut agama Kristen
dan Yahudi, sehingga mereka ikut berpartisipasi mewujudkan peradaban Arab Islam di
Spanyol. Untuk orang-orang Kristen, sebagaimana juga orang-orang Yahudi, disediakan
hakim khusus yang menangani masalah sesuai dengan ajaran agama mereka masing-
masing.
Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk, terdiri dari berbagai
komunitas, baik agama maupun bangsa. Dengan ditegakkannya toleransi beragama,
komunitas-komunitas itu dapat bekerja sama dan menyumbangkan kelebihannya masing
masing.
Meskipun ada persaingan yang sengit antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di
Spanyol, hubungan budaya dari Timur dan Barat tidak selalu berupa peperangan. Sejak
abad ke-11 M dan seterusnya, banyak sarjana mengadakan perjalanan dari ujung barat
wilayah Islam ke ujung timur, sambil membawa buku-buku dan gagasan-gagasan. Hal
ini menunjukkan bahwa meskipun umat Islam terpecah dalam beberapa kesatuan politik,
terdapat apa yang disebut kesatuan budaya dunia Islam.
Perpecahan politik pada masa Muluk al- Thawa’if dan sesudahnya tidak menyebabkan
mundurnya peradaban. Masa itu, bahkan merupakan puncak kemajuan ilmu
pengetahuan, kesenian, dan kebudayaan Spanyol Islam. Setiap dinasti (raja) di Malaga,
Toledo, Sevilla, Granada, dan lain-lain berusaha menyaingi Cordova. Kalau sebelumnya
Cordova merupakan satu-satunya pusat ilmu dan peradaban Islam di Spanyol, Muluk al
Thawa’if berhasil mendirikan pusat-pusat peradaban baru yang diantaranya justru lebih
maju.
Jika diamati dari sisi waktu, perjuangan dan peradaban umat Islam mengalami beberapa
fase pasang dan surut. Berdasarkan periodisasi sejarah peradaban Islam menurut Harun
Nasution, benih-benih perpecahan dan disintegrasi sudah muncul sejak fase kedua dari
periode klasik (1000-1250 M.), meskipun pada masa-itu masih merupakan puncak
keemasan peradaban Islam.
Intinya, dalam pandangan Ibnu Khaldun, kehancuran suatu peradaban disebabkan oleh
hancur dan rusaknya sumber daya manusia, baik secara intelektual maupun moral.
5. Bahraen 99 %
28. Somalia 99 %
6. Brunei Darussalam 67 % 17. Maladewa 99 %
29. Sudan 70 %
7. Djibouti 94 % 18. Malaysia 60 %
30. Suriah 90 %
8. Gambia 90 % 19. Mali 90 %
31. Tunisia 98 %
9. Guinea 85 % 20. Maroko 99 %
32. Turki 99 %
10. Indonesia 88 % 21. Mauratania 99 %
33. Uni Emirat Arab 96
11. Irak 97 % 22. Mesir 94 % %