Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN

ISLAM DI BENUA
AFRIKA
Presented by Kelompok 2
Anggota

Amala Fathma Fatin (03)


Aurellie Nasywa Salsabila Helmy (08)
Khaylila Salma Hanani (23)
Laluna Lena (24)
Luluk Baitti Kusumaningrum (27)
Maulida Fi Nurrin (28)
Masuknya Islam di Benua Afrika

Islam datang pertama kali ke Afrika pada saat hijrahnya orang-orang Islam dari
Mekkah atas perintah Nabi Muhammad SAW pada tahun 615. Setelah Islam masuk ke
Afrika, tepatnya di Ethiopia, ajaran Islam menyebar di benua ini pada masa
Khulafaur Rasyidin. Proses penyebaran Islam di Afrika kala itu terjadi di Sirenaika,
sebelah timur Libya, dan dilakukan oleh panglima militer Khulafaur Rasyidin, Amr bin
Ash, pada 642 atau pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab (433-644).

Setelah itu, Islam menyebar ke seluruh Afrika Barat melalui pedagang, cendekiawan,
dan misionaris melalui cara damai. Dengan cara ini, Islam menyebar ke seluruh dan
sekitar Gurun Sahara. Pada era Dinasti Umayyah, tepatnya pada masa pemerintahan
Khalifah Al-Wahid (705-715), Islam menyebar hingga ke wilayah Maghribi, Maroko.
Setelah Dinasti Umayyah runtuh dan digantikan Bani Abbasiyah, yang menguasai
wilayah Afrika, dinasti ini fokus pada pengembangan dan pembangunan peradaban
Islam di sana.
Kemajuan Islam di Benua Afrika

Setelah Islam masuk dan berkembang di wilayah Afrika, para penguasa Muslim di sana menjadikan bahasa Arab
sebagai bahasa resmi. Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa antarsuku dan bangsa, serta sebagai bahasa pengantar
dalam sekolah. Penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi di Afrika merupakan dasar dari perkembangan Islam
di sana. Sejak saat itu, jihad Islam tidak lagi menggunakan senjata, melainkan menggunakan bahasa dan ilmu
pengetahuan. Di bidang administrasi, kehadiran Islam di Afrika memberikan sumbangan besar bagi sistem
pemerintahan. Salah satunya terlihat pada Dinasti Fatimiyah, yang menggunakan sebutan khalifah sebagai kepala
pemerintahan dalam urusan dunia maupun keagamaan.

Dalam jabatan pembantu khalifah, seperti kementerian negara, dibagi dalam dua kelompok, yakni ahli militer dan
ahli keilmuan. Pejabat yang ahli di bidang militer menduduki jabatan keamanan serta pengawal pemerintahan
khalifah. Sedangkan pejabat yang ahli di bidang keilmuan menduduki jabatan di bidang hukum, pendidikan,
lembaga ilmu pengetahuan, ekonomi dan perdagangan, keuangan, urusan rumah tangga istana, dan urusan agama.
Selain itu, ada aspek yang sangat penting dalam perkembangan peradaban Islam di Afrika, yakni pentingnya
toleransi beragama. Dalam penaklukan wilayah di Afrika, pasukan Islam tidak memaksa penguasa setempat untuk
memeluk Islam, kecuali atas kemauannya sendiri.
Kemajuan Islam di Benua Afrika

Perkembangan ilmu pengetahuan setelah masuknya islam


Masuknya Islam di Afrika membuat bidang ilmu pengetahuan
berkembang dan membawa kegemilangan dalam membangun
peradaban. Selain itu, arsitektur dan bangunan di Afrika juga
berkembang setelah masuknya pengaruh agama Islam.
Perkembangan ilmu pengetahuan di Afrika dibuktikan
dengan berkembangnya Kota Kairo di Mesir pada era Dinasti
Fatimiyah. Kota Kairo disulap oleh pemerintah Dinasti
Fatimiyah menjadi pusat pengembangan keilmuan dan
intelektual Islam.

Salah satu peninggalan dari Dinasti Fatimiyah yang masih eksis hingga saat ini adalah Universitas Al-Azhar
di Kairo. Dinasti Fatimiyah, yang memerintah di Mesir antara 909 hingga 1171, merupakan negara yang
sangat memperhatikan perkembangan keilmuan. Bahkan, pemerintah Fatimiyah mendirikan beberapa
lembaga pendidikan dan memberikan subsidi yang besar setiap bulannya untuk pengembangan keilmuan.
Selain itu, kemajuan ilmu pengetahuan era Dinasti Fatimiyah di Afrika berhasil melahirkan beberapa
ilmuwan muslim. Beberapa ilmuwan tersebut adalah Muhammad Al-Tamim (fisikawan), Al-Kindi (ahli
sejarah), Ali bin Yunus (pakar astronomi), dan Ali Al-Hasanbin Al-Khaitani (pakar optik).”
Habsyah (Ethiopia) Berkat arahan dari Nabi Muhammad SAW,
umat Islam di Makkah melakukan hijrah
Islam pertama kali berkembang di Habasyah bermula pada yang pertama ke Habasyah, Afrika.
Rajab tahun kelima kenabian. Saat itu, umat Islam di Makkah Raja Habasyah kemudian menyediakan
terus memperoleh perlakuan buruk dan dianiaya oleh kafir suaka dengan tangan terbuka. Sejak itulah,
Quraisy. Islam tumbuh dan berkembang di Habasyah.

Karena tidak tahan melihat umat Islam menderita, Nabi


Muhammad SAW suatu hari mengumpulkan kaum muslimin
dan bersabda:
“Jikalau kamu keluar hijrah ke negeri Habasyah adalah lebih
baik, karena di sana ada seorang raja yang di wilayahnya
tidak ada seorang pun yang dianiaya sehingga Allah SWT
menjadikan suatu masa kegirangan dan keluasan kepada
kamu, daripada keadaan seperti sekarang ini.”
Mesir
Pada 639 Masehi, ketika Islam di bawah kepemimpinan Umar bin Khattab, 3000
pasukan Amru bin Ash memasuki Mesir dan kemudian memperkuat pasukan Zubair bin
Awwam berkekuatan 4000 orang. Mukaukis didukung gereja Kopti pengaturan damai.
Sejak itu, Mesir menjadi wilayah kekuasaan pihak Islam. Di masa kekuasaan Keluarga
Umayah, dan kemudian Abbasiyah, Mesir menjadi salah satu provinsi seperti semula.

Mesir baru menjadi pusat kekuatan dan juga peradaban Muslim baru pada akhir Abad
10. Muiz Lidinillah membelot dari kekuatan Abbasiyah di Bagdad, untuk membangun
kekhalifahan sendiri yang berpaham Syi'ah.

Di tepi dataran Sungai Nil itu kota Kairo dibangun. Khalifah Muiz membangun Masjid Besar
Al-Azhar (dari “Al-Zahra”, nama panggilan Fatimah) yang dirampungkan pada 17 Ramadhan
359 Hijriah, 970 Masehi. Inilah yang kemudian berkembang menjadi Universitas Al-Azhar
sekarang, yang juga merupakan universitas tertua di dunia saat ini.
Senegal

Kelompok-kelompok etnis pertama yang masuk Islam adalah


orang Toucouleur selama abad ke-11. Islam tak hanya menjadi
agama yang normatif. Dia menjelma menjadi penggerak
kesadaran masyarakat dalam berbagai bidang. Islam bukan
agama baru di Senegal. Sebanyak 92 persen masyarakat di
sana adalah Muslim. Mereka aktif di berbagai dimensi
kehidupan.

Saat ini, Islam di Senegal digerakkan dua tarekat sufi:


Tijaniyah dan Muridiyyah. Tarekat yang kedua sangat
terorganisasi. Masyarakat banyak bergabung di dalamnya.
Orang dapat menjadi anggota tarekat ini melalui jalur
keluarga dan dengan mendeklarasikan kesetiaan kepada
murabit.

.
Tradisi sufisme menjadi daya tarik yang sangat disukai Gaya dakwah seperti itu tak
masyarakat. Para ahli tasawuf mengajak masyarakat untuk berbenturan dengan kultur
introspeksi diri. Awalnya dengan mengakui dosa (tobat) dan setempat. Masyarakat
zikir yang konsisten.Kemudian dilanjutkan dengan menjaga berbondong-bondong untuk
perilaku. ikut bergabung. Mereka
menyatakan ketundukannya
kepada murabit. Lambat laun
tarekat mengarah menjadi
gerakan politik. Massa tarekat
menjadi sangat diperhitungkan,
karena mengakar dan memiliki
jaringan luas. Ada yang
memanfaatkan jalur keluarga,
bisnis, pendidikan, dan lainnya.
Apa kata murabit pasti didengar
dan dilaksanakan.
Masjid Sheikh Oumar Foutiyou
Afrika Utara

Melanjutkan ekspansi yang dilakukan Umar bin Khattab, Afrika Utara jatuh ke
tangan Islam di masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan.

Pada 644 M, wilayah Barca di Afrika Utara diduduki pasukan Islam, selanjutnya
Tripoli juga menyerah. Dua puluh tahun berikutnya, nyaris seluruh wilayah Afrika
Utara, mulai dari Mesir hingga Samudra Atlantik dikuasai umat Islam.
Almoravid Koubba, salah satu peninggalan

Dinasti Murabithun di Maroko


Pemerintahan Islam kemudian berkembang pesat di masa dinasti Umayyah. Di

bawah arahan gubernur Musa bin Nusair, Islam bahkan bisa menembus benteng

pertahanan Spanyol (Andalusia).


Afrika Barat

Masuknya Islam di Afrika Utara punya pengaruh besar pada


penyebarannya di Afrika Barat.

Jalur niaga dari Afrika Utara hingga Afrika Barat menyebabkan para
pedagang bisa leluasa mendakwahkan Islam kepada penduduk Afrika
Barat, terutama di kerajaan Sudan.

Ketika banyak pejabat di kerajaan Sudan memeluk Islam, para penguasa di wilayah-wilayah
bawahan kerajaan juga turut memeluk Islam, seperti penguasa Kawkaw, Takrur, Ghana, dan
Bornu pada abad ke-10 dan 11.

Islam lantas menjadi agama di kalangan elit penguasa dan pedagang, yang kemudian
berpengaruh besar pada penyebaran berikutnya ke rakyat-rakyat Afrika Barat.
AL-JAZAIR

Masuknya Islam di Aljazair tak lepas dari proses masuknya


Islam di Afrika Utara pada abad ke-7. Awal penaklukan Islam
di wilayah ini pada masa khalifah Umar bin Khattab dan
dilanjutkan oleh Utsman bin Affan.

Kejayaan Islam di Afrika Utara berlangsung pada masa Dinasti


Umayyah. Pada awal abad ke-8 sebagian besar suku Berber
memutuskan memeluk Islam. Namun penyebaran Islam di
kalangan Berber tidaklah mudah karena banyak peperangan
antara kaum Arab dan Berber.
Aljazair dikenal dengan istilah negeri seribu syahid. Ini
dikarenakan, ribuan orang tewas saat berusaha
mempertahankan agama dan identitas mereka pada masa
penjajahan Prancis.
Pada saat menjajah Aljazair, rezim kolonial Prancis
merusak kebudayaan tradisional Muslim Aljazair yang
telah ada sejak kedatangan Islam di Afrika Utara.

Muslim Aljazair tidak bisa mengadakan pertemuan


publik, membawa senjata api, atau meninggalkan
rumah atau desa mereka tanpa izin. Agar dapat
menjalani aktivitas secara normal, warga Aljazair
harus menjadi warga negara Prancis, dengan hak
penuh dan harus meninggalkan ajaran Islam. Badan
Amal Islam dianggap sebagai milik pemerintah dan
Masjid Raya Tlemcen, Al-Jazair disita.

Sebagian besar sekolah Alquran tradisional dianggap membahayakan dan ditutup Prancis. Mereka mengganti
sekolah berbasis Islam menjadi sekolah Prancis dengan sistem pembelajaran berbahasa Prancis dan
mengajarkan tentang kebudayaan Prancis.

Namun, kondisi berbalik 180 derajat ketika Aljazair berhasil meraih kemerdekaan. Ben Bellah, seorang sosialis
didaulat sebagai presiden Aljazair pertama dan berkuasa selama 25 tahun.
Terima
Kasih
ADAKAH PERTANYAAN?
pertanyaan:

1. paham syiah mesir, kaitan paham syiah di indonesia


2. apakah wajib bahasa arab bagi warga non Muslim. Suaka di Ethiopia. Maksud Mukaukis didukung
gereja Kopti pengaturan damai

Anda mungkin juga menyukai