Kelas A
Kelompok 1
Sulfiani (1962040001)
PENDIDIKAN SEJARAH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan ridho dan hidayah-Nya, maka akhirnya penyusun makalah ini berhasil
diselesaikan dengan baik dengan judul “Perkembangan Awal Penduduk Afrika”,
dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas MK Sejarah Afrika dan untuk
menambah wawasan pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan Afrika di
Jurusan Pendidikan Sejarah FIS-Universitas Negeri Makassar.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan...................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................2
BAB II Pembahasan..................................................................................................3
Daftar Pustaka............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Afrika merupakan benua terbesar kedua di dunia dan juga menjadi benua
dengan penduduk terbanyak dengan sepertujuh populasi dunia setelah Asia.
Afrika dikenal sebagai benua gelap (The Dark Continent), karena mayoritas
penduduknya memanglah dari ras negroid yang berkulit hitam akan tetapi bukan
berarti kata Afrika tersebut bermakna hitam.1
Selain sebutan benua gelap, afrika juga dikenal dengan “Terra Incognita”
yang berarti tanah yang tidak dikenal. Tidak dikenalnya Afrika adalah akibat dari
terisolasinya daerah tersebut terutama daerah peadalaman dari pusar-pusat
peradaban dunia.2
Nama “Afrika” sudah dikenal sejak zaman kuno. Besar kemungkinan orang
romalah yang pertama kali menggunakannya, walaupun semula hanya untuk
menunjukkan suatu wilayah tertentu di pantai Afrika Utara yang jadi daerah
kekuasaannya, yakni berkas Carthago dan sekitarnya. Mereka menyebutnya Afri,
atau A Fricani, yang berasal dari nama salah satu suku mayoritas pendudk
setempat Aouriqha atau Afarika. Kemudian pada masa orang Arab berkuasa
menggantikan kedudukan Roma, nama tersebut juga digunakan dengan ejaan
yang sedikit berbeda Ifrikiya. Selanjutnya pada zaman Kolonial orang Eropa
menggunakannya malah untuk seluruh gugusan benua, dan sejak saat itulah nama
Afrika terpakai secara umum.3
Afrika sebagai salah satu benua yang memiliki peradaban tertua di dunia,
maka dapat dipastikan bahwa penduduk afrika awal telah melalui berbagai
perkembangan dan menghasilkan berbagai bentuk kebudayaan,
1
Patriacia Ince dkk, “ Perkembangan Awal Keidupan Penduduk Afrika”, (Malang: IKIP Budi
Utomo, 2015), Hal: 4.
2
Riyadi, Sejarah Afrika Dari Masa Kuno Sampai Modern, ( Surabaya: Penerbit Unesa Press,
2016), Hal: 2-3
3
Ibid., hal: 1
1
B. Rumusan Masalah
Berdasakan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran umum Benua Afrika?
2. Bagaimana pola kehidupan penduduk pra-aksara di Sahara?
3. Bagaimana proses terbentuknya salah satu peradaban tertua di Afrika ?
4. Bagaimana pola kehidupan penduduk awal Afrika dan kepercayaan
tradisional penduduk Afrika?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum Benua Afrika.
2. Untuk mengetahui bagaimana pola kehidupan penduduk pra-aksara di
Sahara.
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya salah satu peradaban tertua di
Afrika.
4. Untuk mengetahui pola kehidupan penduduk awal Afrika dan kepercayaan
radisional penduduk Afrika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sulistina. K, Geografi Regional Dunia, (Surabaya: Unesa University Press, 2020), Hal: 4.
3
ini tidak cocok bagi orang-orang kulit putih. Oleh sebab itu daerah jarang
didiami koloni-koloni barat sangat sedikit, biasanya di dataran tinggi saja.
e. Bagian yang paling selatan, terletak pada zone sedang. Bagian ini
memiliki tanah-tanah pegunungan, tanah-tanah datar dan padang rumput.
Penduduknya pribumi afrika, terdiri atas berbagai suku, antara lain: Suku
Bantu, Kaffer, Zulu, dan sebagainya. Disamping itu terdapat pula orang-
orang Hottentot dan Bushmen. Kemudian di tambah lagi denganbangsa
pendatang yang terdiri atas bangsa kulit putih, sesudah mereka
berkolonialisasi di daerah tersebut.5
Berdasarkan telaah para ahli antara lain Charles Gabriel Seligman, Benua
Afrika yang biasa disebut benua hitam atau black continent ternyata tak
selamanya berkulit hitam.
a. Negroid
Mayoritas penduduk bertempat tinggal diselatan Sahara dengan ciri-ciri,
rambut keriting, hidung pesek bibir tebal. Orang Negro dari segi bahasa
dibedakan menjadi Negro Sudan dan Negro Bantu.
b. Bushmanoid
Kulit agak cenderung kekuning kuningan. Mereka ada di Afrika timur dan
Afrika Selatan karena terdesak oleh orang-orang Negro dan lainnya.
Mereka tinggal di Kalahari dan pedalaman Afrika Timur,
c. Pygmoid
Seperti Negro tetapi bentuk tubuhnya kerdil. Pada zaman prasejarah
banyak ada di Afrika Timur dan Selatan tetapi terus terdesak dan menetap
di Hutan Kongo.
d. Mongoloid
Ciri-ciri mirip dengan orang-orang Asia, mereka semula menetap dipantai
Afrika Timur, tetapi terdesak dan tinggal di Pulau Madagaskar
e. Cancasoid
5
Darsiti. S, Sejarah Afrika, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016), Hal:5-6.
4
Kulit putih, hidung mancung, rambut ikal, tinggi sedang. Mereka adalah
orang-orang yang menetap di sebelah Utara Sahara, termasuk orang-orang
Arab.6
8000 tahun yang lalu, ketika eropa masih membeku karena sisa-sisa
abad es. Sahara yang sekarang kita kenal sebagai gurun yang kosong dan
gersang merupakan kawasan yang subur, sungainya yang bercabang-cabang
dan lembahnya yang penuh rerumputan dihuni banyak ikan dan binatang liar.
Selama 6000 tahun di tanah yang menarik ini gelombang pendatang
mengembangkan rentetan masyarakat yang kian maju. Mereka pun
melaporkan masyarakatnya dengan kumpulan adegan indah yang secara luar
6
A. H. Nasution, The Dark Continent: Sejarah Afrika, (Yayasan Kita Menulis, 2019), Hal:8
7
Ibid., A. H. Nasution, Hal: 10.
5
biasa di ukir dan dilukiskan pada batu karang asli setempat. Inilah laporan
paling lengkap tentang peradaban afrika purba dan tentang kehidupan zaman
batu.
Sekitar tahun 2000 SM karena berkurangnya uap air yang dibawa oleh
udara dari eropa selatan atau karena perubahan iklim lainnya sahara mulai
mengering. Binatang dan manusianya mulai menyebar, tetapi lukisan tadi
tetap terpelihara oleh udara yang kering dan sarang ular. Pada tahun 1956
Hendri Lhote, seorang ahli teknologi dan penjelajah membelah Pada tahun
1956 hendri lhote, seorang ahli ethnologi dan dan penjelajah koma memulai
penyelidikannya yang tekun mengenai lukisan yang terbengkalai itu. Dia
bekerja di Tasili n` Aljer, sebuah dataran tinggi mengerikan sejauh 1440 km di
tenggara aljazair. Dengan cermat Lhote beserta kelompok senimannya
menyalin Soo lukisan itu, dan 16 bulan kemudian mereka muncul dengan
potret yang menarik tentang sahara yang dahulu menghijau serta tentang awal
kebudayaan afrika.
6
SM, kebanyakan satwa liar nya telah menghilang. tetapi kuda tak dapat
bertahan terus karena iklim yang makin keras itu, pada waktunya kuda diganti
dengan jenis yang lain yang lebih sesuai dengan keadaan,sebelum mulai abad
masehi, unta sangat biasa dijadikan binatang tunggangan dan binatang beban.
Pada masa itu Sahara boleh dikatakan telah menjadi gurun seperti sekarang
ini.
7
dengan panah para gembala. Herodotus menyatakan bahwa penyerbuan ini
kemungkinan orang Garament, yakni orang afrika utara yang berbahasa
berber. Karena terjepit di antara para penyerbuan ganas dan iklim sahara yang
kian memburuk membuat pengembala yang cinta damai itu kemudian
menghilang.8
8
Ibid., A. H. Nasution, Hal: 13-16.
9
Susmihara, Sejarah Peradaban Dunia I, (Makassar: Alaudin University Press, 2017), Hal:51
8
menyebabkan orang-orang mengalami imigrasi ke bagian selatan dan timur,
yakni lembah sungai nil. Migrasi itulah yang disebut-sebut oleh para sejarawan
yang menyebabkan lahirnya peradaban besar di mesir, yakni peradaban
lembah sungai nil.
10
Rizem. A, Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia, (Yogyakarta: Penerbit Noktah, 2018), Hal:
85-86.
9
b. Pada sungai-sungai besar terdapat banyak hewan liar, baik binatang
menyusui, aneka burung terbang dan lain-lain.
c. Sungai besar diapit oleh gurun luas yang berfungsi sebagai penghalang
bagi serbuan musuh dari luar.
d. Adanya langit subtropika yang terang artinya tak berawan di sepanjang
tahun, sehingga manusia sempat menyelidiki aneka gerakan benda-benda
langit yang dihubungkan dengan kegiatan pertanian. Dari kegiatan itulah
maka lahirlah ilmu astronomi dan ilmu pasti yang mendorong berbagai
penemuan lain.11
11
Anisa. S, Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua, (Yogyakarta: Penertbit Anak Hebat
Indonesia, 2020), Hal: 19-20.
10
Setiap kelompok masyarakat memiliki bentuk pengambilan keputusan
masing-masing yang berpusat pada seseorang kepala suku, pada sekelompok
tetua desa, semacam dewan desa, atau pada acara rembuk desa. Jarang sekali
ditemukan adanya masyarakat Afrika yang bersikap otoriter. Bahkan
kekuasaan kepala suku pun hampir selalu dibatasi. Keikutsertaan seluruh orang
dewasa dalam pengambilan keputusan merupakan tradisi Afrika yang tersebar
luas.
11
Afrika yang terletak di sebelah selatannya, dari hubungan langsung dengan
Eropa dan Asia barat (Timur Tengah) hubungan dagang dan komunikasi yang
erat telah terjadi dan rapi. Hubungan budaya seperti terbukti adanya hubungan
antara Mesir dengan Kerajaan Nubia melalui Lembah Sungai Nil bawah dan
menyeberangi Sahara selalu terjadi antara orang Arab Kaukasoid dari Afrika
Utara dan Orang Negroid dari sebelah Selatan Sahara.
Salah satu ekspor budaya penting dari utara ke selatan adalah teknologi
penanaman pangan dan pemeliharaan hewan. Penemuan teknologi ini mungkin
semua diciptakan di Asia barat lalu disebarluaskan di Afrika Utara dan
selanjutnya ke Lembah Sungai Nil. Dengan pengetahuan bercocok tanam,
kelompok besar bergerak mencari lahan yang lebih baik. Beberapa kelompok
mengkhususkan diri dibidang peternakan. Kini Suku Masai di Kenya dan
Tanzania menjadi contoh orang-orang yang bertahan dalam tradisi ini. Namun,
kebanyakan beberapa masyarakat Afrika menggabungkan pertanian dengan
peternakan.
Berapa Negara dari Afrika besar lama yang didirikan di Afrika barat
adalah Ghana, Mali, Songhai, Kanembornu. Sementara diabad pertama masehi
mulai terjadi perpindahan penduduk bantu secara besar-besaran. Mereka
menyebar baik dari barat maupun dari pusat atau dari kedua daerah itu
menyerang ke daerah Timur Afrika, Tengah, dan Selatan berbaur dengan
penduduk lokal yang berbahasa Khoisan dan Kushitik. Sebagai akibat
penyebaran besar penduduk, saat ini Afrika memiliki beratus kelompok
keturunan dan hampir 1000 bahasa yang berbeda. Bahasa Arab di Utara,
Bahasa Swahili di Timur dan Bahasa Kausa di Barat merupakan bahasa yang
digunakan oleh sejumlah besar penutur.12
12
Op. Cit, A.H. Nasution, Hal:6-9.
12
Masyarakat Afrika kuno sangat memegang teguh budaya-budaya yang
berbau klenik dan metafisis. Walaupun pada perkembangannya selanjutnya
agama kristen dan islam berkembang dengan pesat, masyarakat afrika tidak
serta merta meninggalkan budaya-budaya tersebut, seperti ritual ritual
menyembah roh nenek moyang dan dewa-dewa yang dianggap sebagai
pelindung diri dan komunitas.
Pada awalnya, bangsa afrika menyembah dewa agung dan roh nenek
moyang, yaitu zat yang dipercayai sebagai pencipta semesta dan segala
kehidupan yang ada di dunia. Sesembahan tersebut dianggap mampu dan kuasa
untuk menciptakan individu baru dan mencabut nyawa setiap individu.
Menurut kepercayaan mereka, orang yang sudah meninggal akan terus hidup
sebagai roh. Roh tersebut dipercaya akan tetap tinggal di sekitar orang-orang
yang masih hidup.
Pada mulanya dewa agung tinggal di antara manusia, tetapi karena ulah
seorang perempuan maka dewa agung memutuskan meninggalkan bumi
menuju langit. Akibatnya manusia hanya berhubungan dengan dewa dewa
kecil sebagai perantara dan pemimpin urutan pesek alam raya seperti dewa
gunung, taufan, gurun, sungai, ular, laut, pohon, dan besi. Dewa-dewa itu di
minta pertolongan dan perlindungan terhadap hal-hal yang tidak diketahui tapi
dalam persoalan duniawi ada keyakinan lain yang berperang yaitu roh roh
leluhur sebagai leluhur yang menjamin kelangsungan dan kemakmuran
masyarakat, pendiri daya menentukan peraturan dalam bidang keagamaan,
moral dan sosial masyarakat. Kalau dilayani dengan baik maka para leluhur
akan merupakan penunjang yang kuat untuk mendapatkan kehidupan yang
aman dan makmur tapi sebaliknya kalau di lalaikan akan menjadi musuh yang
berbahaya. Terdapat semacam perjanjian bahwa orang hidup mempunyai
kewajiban terhadap leluhur begitu pula sebaliknya. Tata cara upacara yang
rumit dilakukan untuk memenuhi perjanjian tersebut.Pemujaan dan luhur
merupakan salah satu faktor pengatur utama dalam masyarakat afrika.
Pemujaan tersebut mengatur kehidupan orang perorangan, desa, kelompok desa
13
dan bangsa. Dikatakan bahwa hidup akan sejahtera kalau memenuhi kemauan
leluhur, melaksanakan aturan dan pedoman leluhur, hidup seperti leluhur.13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Ibid., A.H. Nasution, Hal:16-17.
14
Benua afrika merupakan Benua yang dikenal dengan sebutan benua gelap
(The Dark Continent) karena berbagai alasan seperti ras dan daerahnya yang
tidak dikenal/ terisolasi. Afrika sebagai salah satu benua yang memiliki
peradaban tertua di dunia, maka dapat dipastikan bahwa penduduk afrika awal
telah melalui berbagai perkembangan dan menghasilkan berbagai bentuk
kebudayaan.
Sama seperti di Indonesia, masa pra-aksara di afrika dilalui oleh
penduduk awal dengan berburu, dan bercocok tanam yang dilakukan secara
bergotong royong namun karena perubahan iklim yang ekstrim membuat
penduduk awal afrika harus selalu berpindah-pindah tempat (nomaden).
Namun hal ini berubah setelah penduduk awal melakukan imigrasi ke daerah
sekitaran lembah sungai nil, dimana penduduk mulai menetap dan membangun
peradaban yang maju dan teratur.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
15
Ince , Patriacia. Dkk. (2015). Perkembangan Awal Keidupan Penduduk Afrika.
Malang: IKIP Budi Utomo.
Riyadi. (2016). Sejarah Afrika Dari Masa Kuno Sampai Modern. Surabaya:
Penerbit Unesa Press.
Sulistina. (2020). Geografi Regional Dunia. Surabaya: Unesa University Press.
Darsiti. (2016). Sejarah Afrika. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Nasution, dkk. (2019). The Dark Continent: Sejarah Afrika. Yayasan Kita
Menulis.
16