Anda di halaman 1dari 11

NEGARA KAMBOJA

K
a
m
b
o
j
a

Jumlah
( populasi Kamboja lebih dari 14,8 juta jiwa. Agama resmi di
Kamboja
B adalah Buddha dengan pemeluk sekitar 95% dari total penduduk
Kamboja.
a Ibukota dan kota terbesar Kamboja adalah Phnom Penh. Bentuk
negara
h Kamboja adalah monarki konstitusional demokratik.
a
s Kerajaan Kamboja
a
Preh Rachanachk Kmpcha
K
h
m
e
r
:

Lambang
Bendera negara

Motto:
Bangsa, Agama, Raja

Lagu kebangsaan: Nokoreach

Ibu kota Phnom Penh


(dan kota terbesar)

Bahasa resmi Khmer1


Aksara resmi Aksara Khmer

Pemerintahan Monarki konstitusional demokratik

Pembentukkan

Kerajaan Funan 68M


Kerajaan Chenla 550M
Kekaisaran Khmer 802M
kolonisasi Prancis 1863
Kemerdekaan 9 November 1953
Monarki Konstitusional 24 September 1993

Luas

Total 181.040 km2


Air (%) 2,5%

Penduduk

Perkiraan 2010 14.952.665


Sensus 2008 13.388.910
Kepadatan 81.8/km2

Mata uang Riel2 (KHR)


Zona waktu (UTC+7)
Lajur kemudi Kanan
Ranah internet .kh
Kode telepon 855

1 Bahasa Perancis dan Inggris hanya digunakan oleh kaum terdidik


2 Mata uang lokal, walaupun Dolar AS masih sering digunakan.

1. Asal Mula Nama Kamboja

Nama resmi negara ini dalam bahasa Indonesia adalah Kerajaan


Kamboja (Bahasa Inggris: Kingdom of Cambodia), merupakan hasil
terjemahan dari bahasa Khmer Preh Rachanachk Kmpcha.
S
e
2.
r Sejarah Kamboja
i
Perkembangan
n peradaban Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Selama
abad
g ke-3,4 dan 5 Masehi, negara Funan dan Chenla bersatu untuk
membangun daerah Kamboja. Negara-negara ini mempunyai hubungan
dekat
d dengan China dan India. Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika
Kerajaan
i Khmer dibangun dan berkuasa pada abad ke-9 sampai abad
ke-13.
s
i
Kerajaan
n Khmer masih bertahan hingga abad ke-15. Ibukota Kerajaan
Khmer
g terletak di Angkor, sebuah daerah yang dibangun pada masa
kejayaan
k Khmer. Angkor Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi
simbol
a bagi kekuasaan Khmer.
t
Pada tahun 1432, Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dewan Kerajaan
Khmer
m memindahkan ibukota dari Angkor ke Lovek, dimana Kerajaan
mendapat
e keuntungan besar karena Lovek adalah bandar pelabuhan.
Pertahanan
n Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan Vietnam,
dan
j juga berakibat pada hilangnya sebagian besar daerah Khmer.
Peristiwa
a ini terjadi pada tahun 1594. Selama 3 abad berikutnya, Khmer
dikuasai
d oleh Raja-raja dari Thai dan Vietnam secara bergilir.
i
Pada tahun 1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari
perlindungan
K kepada Perancis. Pada tahun 1867, Raja Norodom
menandatangani
a perjanjian dengan pihak Perancis yang isinya
memberikan
m hak kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap yang
menjadi bagian Thai. Akhirnya, kedua daerah ini diberikan pada Kamboja
p
pada
u tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh Perancis dan Thai.
c
Kamboja
h dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863
sampai
e dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Setelah
penjajahan
a Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih
kemerdekaannya dari Perancis pada 9 November 1953. Kamboja menjadi
(
B
a
h
a
sebuah kerajaan konstitusional dibawah kepemimpinan Raja Norodom
Sihanouk.

Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih


untuk netral. Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jendral Lon
Nol dan Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk
menyingkirkan Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing,
Norodom Sihanouk memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan
Khmer Merah, yang bertujuan untuk menguasai kembali tahtanya yang
direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang memicu perang saudara timbul di
Kamboja.

Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan
mengubah format Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik
Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot. Mereka dengan segera
memindahkan masyarakat perkotaan ke wilayah pedesaan untuk
dipekerjakan di pertanian kolektif. Pemerintah yang baru ini menginginkan
hasil pertanian yang sama dengan yang terjadi pada abad 11. Mereka
menolak pengobatan Barat yang berakibat rakyat Kamboja kelaparan
dan tidak ada obat sama sekali di Kamboja.

Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk


menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya,
pada tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak
yang bertikai ini di Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan
gencatan senjata antara pihak Norodom Sihanouk dan Lon Nol.

Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak


asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang
setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997.

3. Politik di Kamboja

3.1. Pemerintahan di Kamboja

Politik nasional di Kamboja mendapat tempat ketika pembuatan konstitusi


nasional di tahun 1993. Pemerintahan adalah monarki konstitusional dan
dijalankan sebagai demokratik parlementer.

Sistem parlemen Kamboja adalah bikameral. Dimana dibagi menjadi


dewan rendah, majelis nasional, atau Radhsphea dan sebuah dewan
tinggi, senat, atau Snat. 123 kursi anggota majelis terpilih untuk masa
jabatan 5 tahun. Senat mempunyai 61 kursi, dua diantaranya dipilih oleh
raja dan dua lainnya oleh majelis nasional, dan sisanya dipilih melalui
pemilihan umum di 24 provinsi di Kamboja. Masa jabatan senat adalah 6
tahun.
Partai Rakyat Kamboja adalah partai utama di Kamboja. Partai ini
menempati 73 kursi di majelis nasional dan 43 kursi di senat. Oposisi Partai
Sam Rainsy adalah partai terbesar kedua di Kamboja dengan 26 kursi di
majelis nasional dan 2 kursi di senat.

Kamboja merupakan salah satu negara dengan pemerintahan terkorup di


dunia.

3.2. Militer di Kamboja

Angkatan Darat Kerajaan Kamboja, Angkatan Laut Kerajaan Kamboja,


Angkatan Udara Kerajaan Kamboja, dan Polisi Militer Kerajaan Kamboja
merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja, dalam
komando dari Kementrian Pertahanan Kerajaan Kamboja, dipimpin oleh
Perdana Menteri Kerajaan Kamboja.

Awal dari revisi struktur komandi pada awal tahun 2000 menjadi kunci
pembentukan militer Kamboja. Pada tahun 2010, Angkatan Besenjata
Kerajaan Kamboja memiliki sekitar 210.000 pasukan. Militer Kamboja
menghabiskan 3% anggaran negara.

Polisi Militer Kerajaan Kamboja memiliki lebih dari 7.000 pasukan. Mereka
bertugas untuk menjaga keamanan, untuk menginvestigasi dan
menanggulangi kejahatan dan terorisme, untuk menjaga wilayah dan
bangunan yang dilindungi, dan untuk mambantu dan mengevakuasi
penduduk dari bencana dan konflik.

4. Geografi Kamboja

Kamboja memiliki luas 181.035 kilometer persegi. Letak astronomis Kamboja


adalah 10-15LU, 102-108BT. Letak geografis Kamboja adalah: Thailand
di sebelah barat, Laos di sebelah utara, dan Vietnam di sebelah timur, dan
Teluk Thailand di sebelah selatan. Kamboja memiliki garis pantai sepanjang
443 kilometer sepanjang Teluk Thailand. Kenampakan geografis yang
menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk
akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung
Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.

4.1. Iklim di Kamboja

Iklim Kamboja didominasi oleh monsun. Rata-rata suhu di Kamboja antara


21 sampai 35 C. Kamboja memiliki dua musim. Musim hujan terjadi pada
Mei sampai Oktober, rata-rata suhu saat musim hujan adalah 22 C. Musim
kemarau berlangsung dari November sampai April dan suhu rata-ratanya
bisa mencapai 40 C pada bulan April. Bencana banjir pernah terjadi
pada tahun 2001 dan kembali terjadi pada tahun 2002.

4.2. Keanekaragaman Hayati di Kamboja

Kamboja memiliki banyak varietas tumbuhan dan hewan. Terdapat 212


spesies mamalia, 536 spesies burung, 240 spesies reptil, 850 spesies ikan air
tawar (di area Danau Tonle Sap), dan 435 spesies ikan air laut.

Laju deforestasi di Kamboja adalah salah satu yang tertinggi di dunia.


Pada tahun 1969, luas hutan di Kamboja meliputi lebih dari 70% dari luas
total dan menurun menjadi hanya 3,1% pada tahun 2007. Kamboja
kehilangan 25.000 kilometer persegi hutan.

4.3. Pembagian Administratif di Kamboja

Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) and 4 kota praja (krong).


Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi distrik (srok), komunion (khum),
distrik besar (khett), and kepulauan(koh).

1. Kota Praja (Krong):


o Phnom Penh
o Sihanoukville (Kampong Som)
o Pailin
o Kep
2. Provinsi (Khett):
o Banteay Meanchey
o Battambang
o Kampong Cham
o Kampong Chhnang
o Kampong Speu
o Kampong Thom
o Kampot, Kandal
o Koh Kong
o Krati
o Mondulkiri
o Oddar Meancheay
o Pursat
o Preah Vihear
o Prey Veng
o Ratanakiri
o Siem Reap
o Stung Treng
o Svay Rieng
o Tako
3. Kepulauan (Koh):
o Koh Sess
o Koh Polaway
o Koh Rong
o Koh Thass
o Koh Treas
o Koh Traolach
o Koh Tral
o Koh Tang

5. Ekonomi Kamboja

Pada tahun 2011 pendapatan per kapita di Kamboja adalah sekitar $2.470
sampai $1.040. Pendapatan per kapita di Kamboja terus meningkat tetapi
termasuk rendah dibandingkan negara lain di sekitarnya. Masyarakat
kebanyakan bergantung kepada pertanian dan beberapa sektor lainnya.
Nasi, ikan, kayu, tekstil, dan karet adalah ekspor utama Kamboja.

Perekonomian Kamboja sempat turun pada masa Republik Demokratik


berkuasa. Tapi, pada tahun 1990-an, Kamboja menunjukkan kemajuan
ekonomi yang membanggakan. Pendapatan per kapita Kamboja
meningkat drastis, namun peningkatan ini tergolong rendah bila
dibandingkan dengan negara - negara lain di kawasan ASEAN. PDB
bertumbuh 5.0% pada tahun 2000 dan 6.3 % pada tahun 2001.

Perlambatan ekonomi pernah terjadi pada masa Krisis Finansial Asia 1997.
Investasi asing dan turisme turun dengan sangat drastis, kekacauan
ekonomi mendorong terjadinya kekerasan dan kerusuhan di Kamboja.

6. Pariwisata di Kamboja
Industri pariwisata adalah penghasilan terbesar kedua di Kamboja setelah
industri tekstil. Antara Januari dan Desember 2007, terdapat sekitar 2 juta
wisatawan asing, meningkat 18,5% dari tahun 2006. Kebanyakan
wisatawan (51%) mengunjungi Siem Reap dan sisanya (49%) menuju
Phnom Penh dan destinasi lainnya. Kebanyakan wisatawan datang dari
Jepang, Cina, Filipina, Amerika, Korea Selatan, dan Prancis. Suvenir yang
terdapat di Kamboja antara lain kerajinan dari keramik, sabun, rempah-
rempah, ukiran kayu, kerajinan perak, dan kerajinan dari botol yang
didalamnya terdapat wine beras.

7. Demografi Kamboja

Pada tahun 2010, Kamboja memiliki 14.805.358 penduduk. 90% dari


keseluruhan penduduk merupakan penduduk Khmer yang menggunakan
bahasa Khmer yang merupakan bahasa resmi negara. Populasi di
Kamboja terdiri dari banyak etnis. Kelompok minoritas disana adalah
orang VIetnam, Tionghoa, Cham, dan Khmer Loeu. Angka kelahiran
adalah 25,4 per 1.000. Pertumbuhan penduduk sekitar 1,7%, lebih tinggi
dari Thailand, Korea Selatan, dan India.

7.1. Agama di Kamboja

Agama Buddha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan


jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di
kamboja.

Agama terbesar kedua adalah Islam yang merupakan etnis Chams dan
Melayu. Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham. Terdapat
300.000 warga Muslim di negara ini.

Satu persen penduduk Kamboja memeluk agama Kristen, dengan yang


terbesar adalah Kristen Katolik diikuti dengan Kristen Protestan. Terdapat
sekitar 20.000 penduduk beragama Katolik di Kamboja dan merupakan
0,15% dari seluruh penduduk Kamboja.

Agama Buddha Mahayana adalah agama yang mayoritar dipeluk oleh


warga Tionghoa dan orang Vietnam di Kamboja.

7.2. Pendidikan di Kamboja

Kementrian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kerajaan Kamboja


bertugas untuk membuat kurikulum untuk pendidikan di Kamboja. Sistem
pendidikan di Kamboja sangat terpusat. Konstitusi Kamboja memberikan
pendidikan gratis selama 9 tahun.

Sensus 2008 menunjukan bahwa 77,6% penduduk adalah terpelajar (85,1%


laki-laki dan 70,9% perempuan). Secara tradisional, pendidikan di Kamboja
diajarkan oleh para bhiksu.

7.3. Kesehatan di Kamboja

Angka harapan hidup adalah 60 tahun untuk laki-laki dan 65 tahun untuk
perempuan pada tahun 2010. Ini meningkat dari angka harapan hidup
pada tahun 1999 yaitu 49,8 tahun untuk laki-laki dan 46,8 tahun untuk
perempuan. Pemerintah Kerajaan Kamboja berencana untuk
meningkatkan kualitas kesehatan di negaranya dengan menanggulangi
HIV/AIDS, malaria, dan wabah lainnya. Anggaran yang dikeluarkan untuk
kesehatan adalah 5,8%.

8. Budaya di Kamboja

Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha


Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga
memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu
festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat
Kamboja juga menyukai sepak bola. Tarian Kamboja dibagi menjadi tiga
kategori: tarian klasik Khmer, tarian rakyat, dan tarian sosial.

Di Kamboja terdapat beberapa tempai dengan akses internet gratis untuk


publik seperti di kedai kopi, bar, restoran, dan SPBU. Kebanyakan
masyarakat Kamboja menjelajah internet dengan menggunakan modem
USB dan ponsel dengan biaya sekitar $12 per bulannya.

9. Transportasi di Kamboja

Kamboja telah memperbaiki jalan raya sehingga memenuhi standar


internasional pada tahun 2006. Kebanyakan jalan utama sekarang telah
dipaving.

Kamboja memiliki dua jalur kereta api dengan total panjang sekitar 612
kilometer. Jalur kereta api tersedia untuk rute Sihanoukville sampai ke
bagian selatan Kamboja, dan dari Phnom Penh sampai Sisophon.

Angka kecelakaan lalu lintas di Kamboja sangat tinggi berdasarkan


standar internasional. Pada tahun 2004, angka kecelakaan per 10.000
kendaraan adalah sepuluh kali lipat lebih tinggi dari pada angka
kecelakaan di negara maju, dan angka kematian kecelakaan telah
meningkat dua kali lipat dalam waktu tiga tahun.

Kamboja memiliki empat bandara. Bandara Internasional Phnom


Penh(Pochentong) di Phnom Penh adalah yang terbesar kedua di
Kamboja. Bandara Internasional Siem Reap-Angkor adalah bandara
terbesar di Kamboja. Bandara lainnya terdapat di Sihanoukville dan
Battambang.
Kamboja/Raja

Norodom Sihamoni

sejak 2004

Raja Norodom Sihamoni dari Kamboja adalah Raja Kamboja. Ayahnya


adalah Norodom Sihanouk, Raja Kamboja dan ibunya Ratu Monineath.
Wikipedia

Lahir: 14 Mei 1953 (64 tahun), Istana Kerajaan Phnom Penh, Phnom Penh,
Kamboja

Jabatan saat ini: Raja Kamboja sejak 2004

Orang Tua: Norodom Sihanouk, Norodom Monineath

Saudara kandung: Norodom Ranariddh, Norodom Narindrapong

Kakek / Nenek: Norodom Suramarit, Sisowath Kossamak

Keponakan Perempuan: Norodom Rattana Devi

Kelebihan : Negara nya subur dan menjadi salah satu lumbung padi
internasional selain itu terdapat sebuah candi bersejarah bernama candi
angkorwatt

Kekurangan : Sering terjadinya perang saudara sehingga sebagian besar


warganya sering saling menyakiti sehingga menghambat perkembangan
negara tersebut .

Keunggulan : terdapat banyak destinasi wisata yang dapat mengundang


turis manca.
kelemahan : Mengalami masalah sosial, jumlah pengangguran banyak,
jumlah kemiskinan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai