Anda di halaman 1dari 15

NEGARA JEPANG

O
L
E
H

nama =muh akbar


kelas =1x.c

MTS DDI LOMBANG-LOMBANG


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Pemasaran Usaha
Kerajinan putri kembar” dengan sebaik-baiknya. Tak lupa, shalawat dan salam semoga tetap
dilimpahkan kepada Rasulullah, Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan para
pengikutnya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Aplikasi Komputer, adalah untuk menambah dan membuka wawasan pembaca mengenai
bagaimana sistem pemasaran itu.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Aplikasi Komputer, Bapak Farid Asyhadi, ST. yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran,
dan petunjuk selama pengerjaan makalah ini sehingga dapat disusun dengan sebaik-baiknya dan
tepat waktu. Penulis juga berharap makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para
pembacanya.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala
kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat penulis harapkan demi perbaikan isi makalah
ini. Atas saran dan kritik yang diberikan, penulis ucapkan banyak terima kasih.

Mamuju, April 2016

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 ;PENDAHULUAN………………………………………………………………….ii

A .Latar belakan………………………………………………………………………..3

B .Rumusan masalah………………………………………………………………….4

BAB ii; PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5

A.Kondisi geografis ……………………………………………………………………6

B.Luas wilayah……………………………………………………………………………..7

C.letak astronomis………………………………………………………………………..8

D.Iklim…………………………………………………………………………………….......9

E.Bidan ekonomi…………………………………………………………………………10

F.Sosial budaya……………………………………………………………………........11

G.Tenaga kerja…………………………………………………………………………….12

H. Pengaruh jepang terhadap Indonesia……………………………………..13

BAB iii ;PENUTUP…………………………………………………………………………..14

A.Simpulan…………………………………………………………………………………15

B.Saran………………………………………………………………………………………16
BAB 1
pendahuluan
Latar belakan Negara jepang
Negara Jepang dipandang sebagai salah satu negara maju di berbagai bidang,
baik teknologi, ilmu pengetahuan, budaya, alam dan tata perkotaannya, bahkan etos
kerja dan semangatnya. Kemajuan Jepang dalam berbagai bidang tersebut tentu saja
tidak terlepas dari sejarah panjang yang telah dialami Jepang. Dalam hal etos kerja
ataupun semangat, sejak dahulu orang Jepang dikenal dengan semangat bushido yang
dapat mereka terapkan dalam berbagai bidang. Ajaran bushido berarti menyadari
akan kedudukannya masing-masing di dalam hidup ini, mempertinggi derajat dan
kecakapan diri, melatih dirinya lahir dan batin, menjunjung tinggi kehormatan bangsa
dan tanah air sampai titik darah yang terakhir.
Semangat bushido yang terkenal di mata dunia mulai terlihat sejak zaman
samurai (zaman Heian tahun 794 sampai restorasi meiji) dimana Jepang masih
terbagi-bagi menjadi banyak daerah kekuasaan di dalam negaranya sendiri. Sejak
pemerintahan Jepang menyatu di bawah kekuasaan kaisar Meiji, semangat bushido
memperlihatkan bahwa mati untuk kaisar adalah bentuk mati yang sempurna dan
mulia. Perkembangan semangat bushido pada diri orang-orang Jepang tersebut,
terutama pada saat Jepang telah mengalami kemajuan modernisasi dari pengaruh2
pengaruh Barat, tentu saja membawa orang-orang Jepang mampu bersaing dengan
negara-negara Barat.

B ,RUMUAN MAALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, di dalam penulisan Tugas Akhir ini


penulis memaparkan dua rumusan yaitu:
1. Apa tujuan Jepang menguasai Asia Tenggara, terutama Indonesia
BAB II
Pembahasan

kondisi geografis
Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di wilayah paling timur benua Asia.
Negara ini dikelilingi lautan di keempat penjurunya dan dikenal karena keindahan alamnya.
Namun sepertinya masih sedikit orang yang mengetahui kondisi geografi dan iklim Jepang
sebenarnya. Karena itu, di sini akan diperkenalkan mengenai kondisi geografi Jepang.

Jepang, Wilayah Paling Timur Benua Asia


Jepang terletak di wilayah paling timur Benua Eurasia, dipisahkan oleh Laut Jepang, dan
memanjang dari utara ke selatan sepanjang sekitar 3.300 kilometer. Terdiri dari barisan pulau
utama Hokkaidou, Honshuu, Shikoku, Kyushuu, dan kepulauan seperti Kepulauan Izu,
Kepulauan Ogasawara, dan Kepulauan Nansei. Seringkali Jepang dianggap sebagai negara yang
terdiri dari kumpulan pulau-pulau kecil, tetapi sebenarnya terdapat pulau terbesar ke-7 di dunia,
yaitu Honshuu yang memiliki luas sekitar 230.000 kilometer persegi. Selain itu, 70% luas
wilayah negaranya berupa gunung dan memiliki daerah hutan yang unggul di dunia. Karena
sebagian besar wilayahnya gunung, penduduk terkonsentrasi di dataran antara gunung-gunung
atau daerah pantai. Sebagai tambahan, terdapat pantai berombak tenang dan ada juga pantai yang
memiliki topografi rumit sehingga Anda dapat menikmati berbagai pemandangan.

Negara Berpenduduk Paling Banyak ke-10 di Dunia


Menurut data tahun 2014, penduduk Jepang berjumlah sekitar 125 juta jiwa. Jepang adalah
negara berpenduduk paling banyak ke-10 di dunia. Banyak kota yang terletak di sisi Samudra
Pasifik yang memiliki iklim hangat seperti Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Separuh dari seluruh
penduduk Jepang berkumpul di wilayah tiga kota besar ini dan sekitarnya. Sebagai tambahan,
perempatan Shibuya di Tokyo yang melambangkan perkotaan Jepang adalah lokasi wisata
terkenal.
B.Luas wilayah
Japan/Area
145,932 mi²

C. Letak Astronomis dan Geografis Negara


Jepang
by Fitri 6.5.15 0 tanggapan

Jepang merupakan sebuah negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau.


Jepang memiliki julukan “Negara Matahari Terbit” atau “Negeri Sakura”. Jepang
merupakan Negara industry terbesar ke-2 di Dunia setelah Amerika Serikat
dengan letak ibukotanya ditempatkan di Tokyo.

Letak Astronomis dan Geografis Jepang

Jepang terletak di sebelah timur benua Asia dan tergabung dalam Negara Asia
Timur. Secara Astronomis, Jepang terletak pada 30º Lintang Utara hingga 47º
Lintang Utara dan 128º Bujur Timur - 146º Bujur Timur. Luas wilayah Jepang
membentang seluas 377.643 km persegi dari utara ke selatan. Di sebelah utara,
Jepang berbatasan dengan pulau Sakalin (Rusia), Siberia, dan laut Okhotsk. Di
sebelah barat berbatasan dengan Korea, Cina, dan Laut Jepang. Di sebelah
selatan, Jepang berbatasan langsung dengan Filiphina dan laut Cina. Sedangkan di
sebelah timur berbatasan dengan samudra Pasifik.

Secara tampilan geologis, Jepang terletak tepat di pertemuan 2 lempeng bumi,


yaitu lempeng Mediterania dan lempeng Pasifik. Hal inilah yang menjadikan
Jepang sangat akrab dengan peristiwa gempa bumi. Selain itu, struktur tanah atau
pegunungan vulkanis di dasar samudra Pasifik sering menjadi pemicu gempa
dasar laut hingga dapat memunculkan gelombang Tsunami.

Jepang memiliki 4 pulau utama yaitu, Hokkaido, Honshuu, Shikoku, dan Kyuushuu.
Ke empat pulau ini belum lagi ditambah dengan pulau-pulau kecil yang jumlahnya
mencapai 3.918 pulau. Secara administratif negara Jepang dibagi dalam 47
Prefektur. Honshuu adalah pulau terbesar di Jepang. Pulau Honshuu terbagi atas
5 wilayah yaitu Chubu, Chugoku, Tohoku, Kanto, dan Kinki.

Wilayah Jepang sebagian besarnya berupa hutan dan area pegunungan berapi
yang beebrapa masih aktif samapai sekarang. Hanya sekitar 29% dari wilayah
Jepang yang berupa dataran rendah, serta memiliki sungai-sungai kecil namun
memiliki arus deras. Karena wilayahnya yang dikelilingi oleh lautan, Jepang
memiliki 3 jenis arus laut yang mengalir di sekeliling laut jepang, yakni arus
“Tsushima” (mengalir dari selatan), arus “Kuroshio” (mengalir dari selatan
melewati bagian timur), dan arus “Oyashio” (mengalir dari utara). Pertemuan dari
ketiga arus ini sangat menguntungkan Jepang karena menjadikan adanya
pertemuan arus hangat dan dingin sehingga menjadikan laut Jepang kaya akan
planton dan berbagai jenis ikan di dunia.

Wilayah Jepang yang membentang dari Utara jke selatan memungkinkan Jepang
untuk memiliki 4 jenis musim sepanjang tahun dengan 2 jenis temperature
berbeda, yaitu temperatur hangat di wilayah Jepang selatan (15oc - 22oc) dan
temperature dingin di jepang bagian utara (0oc-15oc). Empat musim yang terjadi
di Jepang secara berurutan adalah musim semi (terjadi mulai bulan Maret hingga
Mei), musim panas (bulan Juni hingga Agustus), musim gugur (bulan September
hingga November), dan yang terakhir musim dingin (bulan Desember hingga
Februari).
D. IKLIM
Jepang, Negeri yang Memiliki Perbedaan Iklim yang Besar Berdasarkan Daerahnya

Jepang memiliki gambaran sebagai negara yang gerah pada musim panas dan turun salju pada
musim dingin. Tetapi Jepang adalah negara yang memanjang dari utara ke selatan sehingga
memiliki perbedaan iklim yang besar berdasarkan daerahnya. Bila pulau Hokkaidou di utara
adalah daerah dingin, sebaliknya pulau Okinawa di selatan adalah daerah tropis. Selain itu,
meskipun sesama pulau Honshuu, cuaca di sisi Samudra Pasifik dan Laut Jepang berbeda sama
sekali. Namun, perbedaan iklim inilah yang membuat Jepang kaya akan keberagaman budaya.
Anda dapat menikmati pemandangan, event, dan makanan khas setempat di berbagai daerah.

Musim Semi yang Cuacanya Mudah Berubah

Saat musim semi, cuaca yang mudah berubah terus berlanjut akibat pengaruh angin musim.
Terkadang, pada bulan Maret sampai April bertiup angin kencang. Lalu, musim semi juga
merupakan musim saat bunga sakura bermekaran. Pada musim ini, orang Jepang yang menyukai
bunga sakura akan melakukan hanami, yaitu menikmati minuman sake dan makanan di bawah
pohon sakura. Selanjutnya, pada akhir bulan Mei hingga akhir Juni terjadi musim hujan yang
disebut tsuyu dan menyebabkan tingkat kelembapan menjadi tinggi.

Musim Panas yang Panasnya Membakar

Setelah musim hujan berakhir, dimulailah musim panas yang sesungguhnya. Musim panas di
Jepang memiliki ciri-ciri suhu dan kelembapan tinggi sehingga suhu yang tubuh Anda rasakan
dapat lebih tinggi daripada suhu sebenarnya. Meskipun demikian, ada banyak acara yang hanya
dapat Anda alami saat musim panas seperti pesta kembang api, festival, bermain di pantai, dan
lainnya. Karena itu, tempat wisata mana pun akan dipadati orang pada musim ini. Hal yang perlu
Anda perhatikan adalah di Jepang mudah dipengaruhi angin topan sampai bulan Oktober. Saat
parah, angin topan menimbulkan bencana alam seperti meluapnya air sungai, angin kencang,
atau yang lainnya sehingga kadang terjadi pembatalan keberangkatan pesawat atau kapal.

Musim Gugur yang Saatnya Berjalan-Jalan

Cuaca musim gugur sama seperti pada musim semi, yaitu memiliki ciri-ciri mudah berubah.
Kadang terus terjadi hujan besar akibat pengaruh angin topan, tetapi gerahnya musim panas telah
berlalu dan langit biru yang bersih terbentang luas. Musim gugur adalah saat terbaik untuk
berjalan-jalan. Di Jepang, terdapat istilah "Shokuyoku no Aki" (musim gugur yang mengundang
nafsu makan), "Supootsu no Aki" (musim gugur yang saatnya berolahraga), dan "Geijutsu no
Aki" (musim gugur yang saatnya menikmati seni). Memang makanan pada musim gugur rasanya
enak dan orang-orang menjadi lebih aktif untuk menikmati keasyikan berolahraga atau
berwisata. Terutama pada musim ini, hutan-hutan di gunung berubah warna menjadi merah atau
kuning. Karena itu, tempat wisata yang terkenal perubahan warna daun-daunan ramai didatangi
banyak pengunjung.

Musim Dingin yang Banyak Salju


Musim dingin di Jepang umumnya bersifat dingin dan kering. Saat musim
dingin, terlihat banyak orang Jepang yang mengenakan masker. Hal ini
dilakukan untuk mencegah infeksi virus yang mudah menyebar oleh keringnya
udara. Lalu, wilayah sisi Laut Jepang, Touhoku, dan Hokkaido merupakan
wilayah bersalju lebat yang mendunia karena setiap tahunnya ketebalan salju
saat musim dingin dapat mencapai 2-3 meter.

Sektor jasa
Japan Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia

Sejumlah tiga perempat dari total penghasilan ekonomi Jepang berasal dari sektor jasa. Industri
utama sektor jasa di Jepang berupa bank, asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, dan
telekomunikasi. Mitsubishi UFJ, Mizuho, NTT, TEPCO, Nomura, Mitsubishi Estate, Tokio
Marine, Japan Railway, Seven & I, dan Japan Airlines adalah nama-nama perusahaan Jepang
yang termasuk perusahaan terbesar dunia. Kebijakan Pemerintah Jepang pada masa Perdana
Menteri Junichiro Koizumi melakukan swastanisasi Japan Post. Enam keiretsu utama terdiri dari
grup Mitsubishi, Sumitomo, Fuyo, Mitsui, Dai-Ichi Kangyo, dan Sanwa. Sejumlah 326
perusahaan Jepang berada dalam daftar Forbes Global 2000 atau 16,3% dari total perusahaan
dalam daftar Forbes Global 2000 pada tahun 2006.

Sektor industri

Industri ekspor utama Jepang adalah otomotif, elektronik konsumen (lihat industri elektronik
konsumen Jepang), komputer, semikonduktor, besi, dan baja. Industri penting lain dalam
ekonomi Jepang adalah petrokimia, farmasi, bioindustri, galangan kapal, dirgantara, tekstil, dan
makanan yang diproses. Industri manufaktur Jepang banyak bergantung pada impor bahan
mentah dan bahan bakar minyak.

Kawasan industri tersebar di sejumlah prefektur. Di wilayah Kantō, kawasan industri berada di
Chiba, Kanagawa, Saitama, dan Tokyo (kawasan industri Keihin). Di wilayah Tōkai, kawasan
industri Chukyo-Tokai berada di Aichi, Gifu, Mie, dan Shizuoka. Di wilayah Kansai, kawasan
industri Hanshin berada di Osaka, Kyoto, dan Kobe. Kawasan industri Setouchi mencakup barat
daya Pulau Honshu dan bagian utara Shikoku sekitar Laut Pedalaman Seto, sementara di
Kyushu, kawasan industri berada di bagian utara Kyushu (Kitakyūshū)

Pertanian
Padi adalah tanaman pangan terpenting di Jepang. Pemandangan sawah dan
hasil panen di Kurihara, Prefektur Miyagi pada musim gugur

Walaupun hanya 12% dari luas daratan di Jepang yang bisa dipergunakan untuk pertanian,
namun hasilnya termasuk memuaskan. Besarnya hasil pertanian didukung oleh kesuburan lahan
pertanian karena tanah yang mengandung abu vulkanis. Di samping itu, penggarapan lahan
pertanian dilakukan secara intensif dengan didukung teknologi maju. Sektor pertanian adalah
sektor yang diproteksi pemerintah dan menerima subsidi dalam jumlah besar.

Hasil pertanian Jepang berupa padi, kentang, jagung, gandum, kacang, kedelai, dan teh. Hasil
peternakan berupa babi, ayam, telur, sapi dan susu. Sayur-sayuran berupa lobak, kubis, ketimun,
tomat, wortel, bayam, dan selada. Sedangkan buah-buahan yang banyak ditanam adalah apel dan
jeruk. Apel merupakan produk unggulan Tohoku dan Hokkaido. Buah pir merupakan produk
pertanian unggulan Prefektur Tottori. Perkebunan jeruk berada di Shikoku, Shizuoka, dan
Kyushu. Tanaman pir dan jeruk dibawa masuk ke Jepang oleh pedagang Belanda di Nagasaki
pada akhir abad ke-18.

Padi adalah tanaman pangan yang sangat diproteksi pemerintah Jepang. Beras impor dikenakan
bea masuk 490% dan pembatasan kuota sebesar 7,2% dari rata-rata konsumsi beras tahun 1968
hingga 1988. Impor di luar kuota tidak dilarang, namun dikenakan bea masuk \341 per kilogram.
Tarif bea masuk beras impor yang sekarang (490%) diperkirakan akan naik menjadi 778%
menurut perhitungan baru yang akan diberlakukan sesuai Putaran Doha.[13]

Walaupun Jepang biasanya dapat melakukan swasembada beras (kecuali beras untuk membuat
senbei dan makanan olahan), Jepang harus mengimpor 50% dari kebutuhan konsumsi serealia[14]
dan bergantung pada impor daging. Jepang mengimpor gandum, sorgum, dan kedelai dalam
jumlah besar, terutama dari Amerika Serikat. Jepang merupakan pasar terbesar bagi ekspor
pertanian Uni Eropa.

Perikanan

Jepang menempati urutan ke-2 di dunia di belakang Republik Rakyat Tiongkok dalam tonase
penangkapan ikan (tahun 1989: 11,9 juta ton), kenaikan tipis dari 11,1 juta ton pada tahun 1980.
Setelah terjadi krisis minyak 1973, perikanan laut dalam di Jepang menurun. Pada tahun 1980-
an, total tangkapan ikan per tahun rata-rata 2 juta ton. Perikanan lepas pantai mencapai 50 % dari
penangkapan ikan total pada akhir 1980-an, meski beberapa kali mengalami kenaikan dan
penurunan.

Perikanan pesisir dilakukan dengan perahu kecil, jala, atau teknik penangkaran terhitung sekitar
sepertiga produksi total industri perikanan Jepang. Sementara itu, perikanan lepas pantai dengan
kapal ukuran menengah terhitung sekitar lebih dari separuh produksi total. Di antara hasil laut
yang diambil misalnya: sarden, cakalang, kepiting, udang, salem, cumi-cumi, kerang, tuna,
saury, yellowtail, dan makerel.
Jepang termasuk salah satu negara yang memiliki armada perikanan terbesar di dunia. Walaupun
demikian, Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia (senilai AS$ 14 miliar)[15]
Sejak tahun 1996, Jepang berada di peringkat ke-6 dalam total tangkapan ikan di bawah RRT,
Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili.[16][17] Jepang juga menebarkan kontroversi dengan
mendukung perburuan ikan paus.[18]

E.SOSIAL BUDAYA

Jepang berusaha untuk mendapatkan dan menguasai sumber-sumber bahan mentah untuk
industri perang. Jepang membagi rencananya dalam dua tahap.Tahap penguasaan, yakni
menguasai seluruh kekayaan alam termasuk kekayaan milik pemerintah Hindia Belanda.Tahap
penyusunan kembali struktur ekonomi wilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan
perang.Sesuai dengan tahap ini maka pola ekonomi perang direncanakan bahwa setiap wilayah
harus melaksanakan autarki. Autarki, artinya setiap wilayah harus mencukupi kebutuhan sendiri
dan juga harus dapat menunjang kebutuhan perang.

Romusa mempunyai persamaan dengan kerja rodi/kerja paksa pada zaman Hindia Belanda,
yakni kerja tanpa mendapatkan upah.Memasuki tahun 1944 tuntutan kebutuhan pangan dan
perang makin meningkat.Pemerintah Jepang mulai melancarkan kampanye pengerahan barang
dan menambah bahan pangan secara besar-besaran yang dilakukan oleh Jawa Hokokai melalui
nagyo kumiai (koperasi pertanian), dan instansi pemerintah lainnya. Pengerahan bahan makanan
ini dilakukan dengan cara penyerahan padi atau hasil panen lainnya kepada pemerintah. Dari
jumlah hasil panen, rakyat hanya boleh memiliki 40 %, 30 % diserahkan kepada pemerintah, dan
30 % lagi diserahkan lumbung untuk persediaan bibit.

Tindakan pemerintah ini menimbulkan kesengsaraan. Penebangan hutan (untuk pertanian)


menyebabkan bahaya banjir, penyerahan hasil panen dan romusa menyebabkan rakyat
kekurangan makan, kurang gizi, dan stamina menurun.Akibatnya, bahaya kelaparan melanda di
berbagai daerah dan timbul berbagai penyakit serta angka kematian meningkat tajam. Bahkan,
kekurangan sandang menyebabkan sebagian besar rakyat di desa-desa telah memakai pakaian
dari karung goni atau “bagor”, bahkan ada yang menggunakan lembaran karet.

Di samping menguras sumber daya alam, Jepang juga melakukan eksploitasi tenaga manusia.
Hal ini akan membawa dampak terhadap mobilitas sosial masyarakat Indonesia. Puluhan hingga
ratusan ribu penduduk desa yang kuat dikerahkan untuk romusa membangun sarana dan
prasarana perang, seperti jalan raya, jembatan, lapangan udara, pelabuhan, benteng bawah tanah,
dan sebagainya.Mereka dipaksa bekerja keras (romusa) sepanjang hari tanpa diberi upah, makan
pun sangat terbatas.Akibatnya, banyak yang kelaparan, sakit dan meninggal ditempat
kerja.Untuk mengerahkan tenaga kerja yang banyak, di tiap-tiap desa dibentuk panitia
pengerahan tenaga yang disebut Rumokyokai.

Rumokyokai memiliki tugas yakni menyiapkan tenaga sesuai dengan jatah yang
ditetapkan.Untuk menghilangkan ketakutan penduduk dan menutupi rahasia itu maka Jepang
menyebut para romusa dengan sebutan prajurit ekonomi atau pahlawan pekerja. Menurut catatan
sejarah, jumlah tenaga kerja yang dikirim ke luar Jawa, bahkan ke luar negeri seperti ke Burma,
Malaya, Vietnam, dan Mungthai/Thailand mencapai 300.000 orang. Pada bulan Januari 1944,
Jepang memperkenalkan sistem tonarigumi (rukun tetangga). Tonarigumi merupakan kelompok-
kelompok yang masing-masing terdiri atas 10–20 rumah tangga.Maksud diadakannnya
tonarigumi adalah untuk mengawasi penduduk, mengendalikan, dan memperlancar kewajiban
yang dibebankan kepada mereka.Dengan adanya perang yang makin mendesak maka tugas yang
dilakukan Tonarigumi adalah mengadakan latihan tentang pencegahan bahaya udara, kebakaran,
pemberantasan kabar bohong, dan mata-mata musuh.

F. TENAGA KERJA

Pengaruh Jepang Terhadap Indonesia


Sedangkan pengaruh Jepang terhadap Indonesia sangatlah terlihat, sebagai
negara fasis-militer di Asia, Jepang sangat kuat. Kekuatan ini berpengaruh besar pada
sebagian pergerakan nasional di berbagai bangsa di Asia, termasuk di Indonesia.
Dengan pecahnya Perang Dunia II, Jepang terjun dalam kancah peperangan itu. Di
samping itu, terdapat berbagai ramalan dari para pemimpin bangsa Indonesia yang
mengatakan bahwa suatu saat akan terjadi perang di Teluk Teduh. Hal ini didasarkan
pada suatu analisis politik, sedangkan sikap pergerakan politik Indonesia dengan tegas
menolak bahwa fasisme sedang mengancam dari Utara. Sikap ini dinyatakan dengan
jelas oleh Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
Sementara itu, di Pulau Jawa muncul ramalan Joyoboyo yang menyatakan
bahwa pada suatu saat Pulau Jawa akan dijajah oleh bangsa kulit kuning, tetapi umur
penjajahannya hanya seumur jagung dan setelah penjajahan ini lenyap maka Indonesia
akan merdeka. Ramalan yang sudah dipercaya oleh rakyat tidak disia-siakan oleh
Jepang dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga kedatangan Jepang ke Indonesia
dianggap sebagai hal yang wajar. Pada tanggal 8 Desember 1941, pecahlah perang di
laut Pasifik. Jepang terlibat di dalamnya sehingga secara tidak langsung Asia mendapat
warna baru. Melihat keadaan yang semakin gawat di Asia, maka penjajah Belanda
harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi bahaya kuning dari Jepang. Sikap
tersebut dipertegas oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda yaitu Jhr. Mr. A.W.L. Tjarda
van Starkenborgh Stachouwer dengan mengemukakan perang melawan Jepang.
Hindia Belanda termasuk di dalam front ABCD ( Amerika Serikat, Britania, Cina,
Dutch/Belanda ) dengan Jenderal Wavel (Inggris) sebagai Panglima tertinggi yang
berkedudukan di Bandung.
Begitu kuatnya serangan musuh sehingga Hindia Belanda yang merupakan
benteng kebanggaan Inggris di Asia Tenggara jatuh ke tangan Jepang. Peperangan
yang dilakukan oleh Jepang di Asia Tenggara dan di Lautan Pasifik diberi nama Perang
Asia Timur Raya. Namun, perang itu sudah mencerminkan cita-cita militerisme Jepang
di dalam usahanya untuk menjajah suatu wilayah yang luas.
Dalam tempo sebulan, Jepang telah dapat menguasai Asia Tenggara seperti
Indo Cina, Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, Philipina, dan Indonesia. Jatuhnya
Singapura pada tanggal 15 Pebruari 1941 ke tangan Jepang, yaitu dengan
ditenggelamkannya kapal induk Inggris yang bernama Prince of W- dan Refulse sangat
menggoncangkan pertahanan Sekutu di Asia. Begitu pula satu per satu komandan
Sekutu meninggalkan Indonesia sehingga gerak Belanda di Indonesia sebagai
kekuasaan Belanda jatuh ke tangan Jepang. Namun, sisa-sisa pasukan Sekutu di
bawah pimpinan Karel Doorman (Belanda) sempat mengadakan perlawanan dalam
pertempuran di Laut Jawa.
Pendudukan Jepang terhadap Indonesia, lambat-laun menimbulkan reaksi
penentangan dari bangsa Indonesia. Dengan berdirinya berbagai gerakan yang
menentang Jepang, walaupun gerakan tersebut semula bentukan Jepang namun
kemudian justru berubah menentang Jepang dan menghendaki kemerdekaan. Seperti
gerakan Putera, Peta, BPUPKI, serta gerakan dari berbagai golongan lainnya.
PENUTUP

1 Kesimpulaan Dan Saran

1. Jepang memiliki banyak kebudayaan yaitu Acara Tahunan, Perayaan hanami, Samurai,
Shogun, Baju tradisional jepan, Geisha, Festival (Matsuri), Sumo, Pemandian Umum, Musik
Tradisional, dan Upacara Minum Teh.
2. Acara tahunan: Acara yang dilakukan secara rutin setiap tahun seperti hari libur nasional
Jepang dan beberapa yang paling penting acara nasional tahunan lainnya. Selain itu, ada banyak
festival tahunan lokal. Kami event calendar dapat dimintai untuk tanggal-tanggal.
3. Perayaan Hanami : Tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga
sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi.
4. Samuarai : Istilah samurai, pada awalnya mengacu kepada “seseorang yang mengabdi kepada
bangsawan”. Pada zaman Nara, (710 – 784), istilah ini diucapkan saburau dan kemudian menjadi
saburai. Selain itu terdapat pula istilah lain yang mengacu kepada samurai yakni bushi. Istilah
bushi yang berarti “orang yang dipersenjatai/kaum militer”, pertama kali muncul di dalam Shoku
Nihongi, pada bagian catatan itu tertulis “secara umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalah harta
negara”. Kemudian berikutnya istilah samurai dan bushi menjadi sinonim pada akhir abad ke-12
(zaman Kamakura).
5. Shogun (Sei-i Taishogun) : Shogun adalah istilah bahasa Jepang yang berarti jenderal. Dalam
konteks sejarah Jepang, bila disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalah Sei-i
Taishogun yang berarti Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan Orang Biadab (istilah
"Taishogun" berarti panglima angkatan bersenjata).
6. Baju tradisional jepang : Baju tradisional jepang adalah kimono. Kimono adalah pakaian
tradisional Jepang. Arti harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti
pakai, dan mono berarti barang). Kimono di bagi menjadi 2 macam yaitu kimonowanita dan
kimono pria.
7. Geisha : Geisha adalah wanita penghibur profesional yang melakukan tradisional seni Jepang
pada perjamuan.
8. Festival (Matsuri) : Ada banyak festival lokal (Matsuri) di Jepang karena hampir setiap kuil
merayakan salah satu sendiri. Kebanyakan festival yang diadakan setiap tahun dan merayakan
kuil itu dewa atau musiman atau peristiwa sejarah. Beberapa festival yang diadakan selama
beberapa hari.
9. Sumo : Sumo adalah gulat gaya Jepang dan Jepang olahraga nasional. Itu berasal dari zaman
kuno sebagai pertunjukan untuk menghibur para dewa Shinto. Banyak upacara dengan latar
belakang agama masih diikuti hari ini.
10. Pemandian Umum : Di masa lalu, banyak rumah di Jepang tidak dilengkapi dengan bak
mandi. Untuk mengisi kekosongan ini, lingkungan sento (lit. uang air panas), atau mandi umum
adalah tempat di mana penduduk setempat bisa pergi untuk mencuci sendiri, rendam dalam bak
dan bersosialisasi dengan tetangga.

Anda mungkin juga menyukai