Anda di halaman 1dari 11

1.

Latar Belakang Negara Jepang

Jepang merupakan negara yang secara geografis terletak di benua Asia bagian Timur.
Negara Jepang merupakan negara yang terletak di Ring of Fire Asia Pasifik yang merupakan
jalur rangkaian gunung api dunia. Selain itu Jepang juga terletas di atas lempengan kerak bumi
yang relative labil dan sering terjadi gempa dan terkadang diikuti oleh gelombang Tsunami.
Akan tetapi Jepang juga memiliki kelebihan dari segi geografis diantaranya adalah tempat
bertemunya arus panas (Kuroshiwo) dan arus dingin (Uyoshiwo) dimana sangat baik untuk
kehidupan ikan di laut. Selain itu Jepang juga memiliki sumber geothermal yang cukup banyak.
Keadaan geografis yang demikian membuat masyarakat Jepang harus mampu beradaptasi
dengan lingkungan yang demikian untuk bertahan hidup. Hal itulah yang menyebabkan Jepang
memiliki corak kehidupan tersendiri baik dari segi kebudayaan, social, agama adat dan lain-lain.
Jepang dikenal sebagai alah satu negara paling maju di dunia. Hal ini tidak terlepas dari
berbagai faktor pendukung majunya Negara Jepang. Beberapa hal penting yang menyebabkan
Jepang menjadi negara maju seperti pendidikan yang tinggi dan difokuskan pada pengembangan
IPTEK, etos kerja tinggi, keadaan politik yang relative stabil dan lain-lain.
Jepang dan Indonesia juga memiliki kaitan historis dan hubungan bilateral yang cukup kuat.
Seperti kita ketahui dahulu Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun dan secara langsung
maupun tidak langsung hal tersebut turut mempengaruhi corak kehidupan masyarakat bangsa
Indonesia, bahkan bisa mempengaruhi kebijakan luar negeri kedua negara apabila ingin
melakukan kerjasama dalam bidang tertentu.
2. Kondisi Geografis Negara Jepang
Negara Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di timur laut pantai Asia. Jepang
sendiri terletak di Samudera Pasifik Utara. Laut Jepang memisahkan Negara Jepang dengan
Benua Asia yang merupakan benua terbesar di dunia. Sama halnya seperti Indonesia, Jepang
juga memiliki ribuan pulau-pulau kecil. Namun, dari ribuan pulau yang dimiliki hanya 4 (empat)
pulau besar yang banyak dikenal masyarakat luas, yakni Honshu, Hokkaido, Kyushu, dan
Shikoku.
Seacara astronomis Jepang terletak di antara 30°LU-47°LU dan 128°BT-146°BT.
Sedangkan secara geografis, Negara Jepang terletak di Asia Timur yang terpisah dari benua Asia
atau terletak di sebelah timur benua Asia dan sebelah barat Samudera Pasifik. Di sebelah utara,
Jepang berbatasan dengan Laut Okhstosk, di sebelah timur berbatasan dengan Samudra Pasifik.
Batas sebelah selatannya yaitu Laut Cina Timur dan Laut Filiphina. Sedangkan di bagian barat,
Jepang berbatasan dengan Laut Jepang dan Selat Korea.

Luas wilayah Jepang lebih kurang 376.520 KM 2. Wilayahnya membentang dari utara ke
selatan sepanjang lebih kurang 2.400 km dan terdiri atas empat pulau utama, yaitu Pulau
Hokkaido (Yesso) luasnya 78.037 km², Pulau Honshu (Hondo), Pulau Shikoku, dan Pulau
Kyushu (36.554 km²). Honshu merupakan pulau terbesar di Jepang yang luasnya 227.414 km²
dan memiliki penduduk yang paling padat. Di samping keempat pulau utama masih terdapat
lebih dari 3.900 pulau lainnya.
Dataran tinggi di Jepang melingkupi hampir 3/4 luas Jepang, yang memberikan
pemandangan yang indah di setiap sisinya. Daerah yang terkenal adalah Gunung Fuji, sebuah
gunung api yang terletak di Pulau Honshu. Bagi penduduk Jepang, gunung ini dianggap sebagai
hal yang keramat. Oleh sebab itulah, banyak lukisan-lukisan di sana menampilkan gunung itu
sebagai obyek utama.
Pegunungan di Jepang merupakan kelanjutan dari rangkaian jalur Pegunungan Sirkum
Pasifik. Di Jepang terdapat lebih dari 200 gunung api dan 77 buah diantaranya masih aktif
sehingga letusan gunung api dan gempa bumi biasa terjadi. Di samping itu, wilayah Jepang juga
tergolong labil.
Sekitar 16% daratan Jepang merupakan dataran rendah yang dapat ditanami. Dataran rendah
ini umumnya terdapat di pantai dan terpisah oleh pegunungan. Di Pulau Honshu bagian timur
terdapat 3 dataran rendah yang agak luas, yaitu Dataran Rendah Kwanto, Kinki, dan Nobi. Oleh
karena kondisi wilayahnya sebagai negara kepulauan dan bergunung-gunung maka sungai di
Jepang pendek-pendek dan alirannya sangat deras sehingga baik untuk pembangkit tenaga listrik
dan irigasi. Pantai Jepang mempunyai banyak teluk sehingga sangat baik untuk pelabuhan alam.
Danau di Jepang umumnya kecil-kecil dan yang merupakan danau terbesar adalah Danau Biwa
di dekat Kyoto.
Sebagian besar wilayah Jepang berada dalam Zona Utara Beriklim Sedang dan beriklim
monsun yang lembab dengan angin tenggara yang bertiup dari Samudera Pasifik selama musim
panas dan angin barat-laut yang bertiup dari benua Eurasia (Eropa-Asia) pada musim dingin.
Jepang memiliki pembagian empat musim yang jelas, yaitu :
· Musim Panas
· Musim Semi
· Musim Gugur
· Musim Salju
Jepang merupakan pulau yang memanjang dari utara ke selatan. Di bagian tengah
kepulauannya terdapat gunung yang tinggi. Oleh karena itu di daerah bagian utara Jepang
berbeda dengan iklim yang terjadi di daerah bagian selatan negara Jepang. Selain dari itu iklim
di daerah yang dekat dengan laut Jepang berbeda dengan iklim di daerah yang dekat dengan
lautan Pasifik.

3. Jepang terbagi atas enam zona iklim:


 Hokkaido: Kawasan paling utara beriklim sedang dengan musim dingin yang panjang dan
membekukan, serta musim panas yang sejuk. Presipitasi tidak besar, namun salju banyak
turun ketika musim dingin.
 Laut Jepang: Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan angin dari barat laut membawa salju yang
sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik.
Walaupun demikian, suhu di kawasan ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi akibat
fenomena angin fohn.
 Dataran Tinggi Tengah: Wilayah ini beriklim pedalaman dengan perbedaan suhu rata-rata
musim panas-musim dingin yang sangat mencolok. Perbedaan suhu antara malam hari dan
siang hari juga sangat mencolok.
 Laut Pedalaman Seto: Barisan pegunungan di wilayah Chugoku dan Shikoku menghalangi
jalur tiupan angin musim, sehingga kawasan ini sepanjang tahun beriklim sedang.
 Samudra Pasifik: Kawasan pesisir bagian timur Jepang mengalami musim dingin yang sangat
dingin, namun tidak banyak turun salju. Sebaliknya, musim panas menjadi begitu lembap
akibat tiupan angin musim dari tenggara.
 Kepulauan Ryukyu: Kepulauan di barat daya Jepang termasuk Kepulauan Ryukyu beriklim
subtropis, hangat sewaktu musim dingin dan suhu yang tinggi sepanjang musim panas.
Presipitasi sangat tinggi, terutama selama musim hujan. Taifun sangat sering terjadi.

Dalam pembagian wilayah menurut letak geografis, Jepang dibagi menjadi 10 wilayah, yakni:
Hokkaido, Tohoku, Hokuriku, Kanto, Chubu, Kansai (Kinki), Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan
Kepulauan Ryukyu. 10 wilayah terebut terdiri dari 47 prefektur yang masing-masing diperintah
oleh gubernur bersama dewan legislatif daerah.
4. Penduduk Negara Jepang
Jepang merupakan Negara terbesar ketujuh dilihat dari jumlah penduduknya setelah Cina,
India, Rusia, Amerika Serikat, Indonesia, dan Brasil. Populasi Jepang pada tahun 2010 adalah
128.057.352 dengan luas area 378,000 km2. Dalam studi Urban Geography kota-kota di Jepang
dapat dibagi dalam empat kelas utama; kota utama, kota tua – besar, kota pusat region, dan
ibukota provinsi. Terdapat tiga kota utama di Jepang, yaitu Tokyo, Nagoya, dan Osaka,
sementara itu yang termasuk ke dalam enam kota – tua besar adalah Tokyo, Osaka, Kyoto,
Nagoya, Hiroshima, dan Fukuoka. Kota pusat region dari utara ke selatan adalah Sapporo,
Sendai, Hiroshima, dan Fukuoka, sementara ibukota provinsi adalah Tokyo.

Sebagian besar populasi penduduk terkonsentrasi di daerah perkotaan, dimana populasi


terbesar adalah Tokyo, diikuti oleh Yokohama, Osaka, Nagoya, dan Sapporo. Sebagian besar
penduduk Jepang terkonsentrasi di perkotaan, dengan tingkat kepadatan mencapai 91% pada
tahun 2010. Namun, tingkat pertumbuhan pendudukan nasional sejak tahun 2000 hingga tahun
2010 hanya berada di tingkat 0.9%, dengan tingkat pertumbuhan penduduk di perkotaan sebesar
4%.

Populasi penduduk Jepang pada tahun 1950 adalah kurang dari 100 juta jiwa dan pada
periode 1960 sampai dengan 2000 populasi penduduk di dominasi oleh penduduk usia 20 – 64
tahun. Tetapi, sejak tahun 2010 tren populasi penduduk usia muda terus menurun, sementara
populasi penduduk usia tua (>65 tahun) terus meningkat. Dari tahun 1950 hingga 2010, dalam
kurun waktu 60 tahun, pertumbuhan penduduk Jepang hanya sekitar 28 juta jiwa. Rasio populasi
penduduk usia>65 tahun terus meningkat dari tahun ke tahun, dan diprediksi bahwa pada tahun
2060, rasio populasi penduduk usia >65 tahun akan mencapai 40% dari seluruh total populasi
penduduk Jepang.

Tingkat kelahiran penduduk Jepang juga menunjukkan tren yang terus menurun sejak tahun
1970. Saat ini, tingkat kelahiran penduduk di Jepang berada dibawah 1.5, yang menunjukkan
bahwa Jepang sedang mengalami permasalahan serius terkait pertumbuhan penduduk. Karena
untuk mempertahankan keberlangsungan suatu budaya, ekonomi, bahkan suatu negara, paling
tidak dibutuhkan tingkat kelahiran diatas 2.1.
Jepang mengalami dua kali ledakan kelahiran bayi, yaitu periode 1947 – 1949 dan periode
1971 – 1974. Pada tahun 1966, dikenal dengan periode Hinoeuma, yaitu sebuah periode dimana
tingkat kelahiran bayi di Jepang sangat rendah dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Hinoeuma atau dikenal juga dengan tahun Fire Horse, dipercaya oleh masyarakat
Jepang sebagai tahun yang buruk, mereka percaya bahwa bayi-bayi perempuan yang dilahirkan
di tahun itu ditakdirkanakan membunuh suami suamimereka di masa depan. Sehingga sebagian
besar pasangan yang menikah pada tahun ini menunda kehamilan dengan menggunakan metode
kontrasepsi, dalam periode2 hingga 6 tahun sejak pernikahan. Menurut Sensus Nasional 2005
yang dilakukan oleh Ministry of Internal Affairs and Communications, tingkat populasi usia 25 –
39 yang tidak menikah terus meningkat. Pria usia 25 – 29 meningkat menjadi 71.4%, usia 30 –34
menjadi 47.1%, dan usia 35 – 39 menjadi 30%. Sementara wanita usia 25 – 29 meningkat
menjadi 59%, usia 30 – 34 menjadi 32%, dan usia 35 – 39 menjadi 18.4%. Lebih lanjut, pada
tahun 1975 populasi pria yang tidak menikah seumur hidupnya hanya 2.12%, dan pada tahun
2005 meningkat menjadi 15.96%, sedangkan wanita dari 4,32% pada tahun 1975 meningkat
menjadi 7.25% pada tahun 2005.
Sebagian besa rpenduduknya merupakan bagian dari Ras Asiatic Mongoloid. Ras ini
mempunyai ciri-ciri kulit kuning, rambut hitam lurus, mata sipit, dan postur tubuhnya sekitar
165 – 170 cm. Penduduk aslinya adalah Bangsa Ainu (Ras Mongoloid) yang mempunyai ciri-ciri
Kepala lonjong, tubuh berbulu, dan mata tidak sipit. Suku Ainu ini banyak tinggal dipulau
Hokaido. Mayoritas penduduk Jepang beragama Shinto 50,3 %, Budha 44 %, Kristen 1 %,
agama lain 4,7 %

5. Kebudayaan Dan Kesenian Negara Jepang


Negara Jepang memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi dan banyak digemari oleh orang-
orang di luar Jepang.Beberapa bentuk hasil kebudayaan Negara Jepang antara lain:
a. Pakaian tradisional
Jepang memiliki pakaian tradisional yang disebut kimono. Pada zaman dahulu kimono
digunakan untuk kegiatan sehari – hari (pakaian sehari – hari). Namun sekarang kimono
hanya digunakan pada acara – acara khusus. Kimono pria umumnya lebih sederhana baik
motif, design, dan warna yang didominasi warna gelap. Sedangkan kimono untuk wanita
memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak.
b. Upacara minum teh

Upacara minum teh atau dalam bahasa Jepang disebut dengan Chado, Sado atau
Chanoyu adalah perjamuan minuman tehkepada tamu dan caratamu menghargai keramah –
tamahan tuan rumah. Upacara ini ditekankan pada keindahan alat yang dipakai, kelemah
gemulaian tuan rumah, keharuman teh itu sendiri, serta kesopanan orang yang hadir dalam
perjamuan tersebut.
c. Ikebana

Ikebana adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan berbagai jenis bunga,
rumput–rumputan dan tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. Dalam bahasa
Jepang, Ikebana juga dikenal dengan istilah kadō (ka : bunga, do : jalan kehidupan) yang
lebih menekankan pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam merangkai bunga.
Bunga memiliki kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena bunga dianggap tempat
bersemayam Tuhan
d. Matsuri

Matsuri adalah festival budaya rakyat yang dengan upacara keagamaan di kuil, baik kuil
Shinto maupun kuil Budha yang diselenggarakan pada musim panas.
e. Noh

Noh yaitu seni drama kuno yang pemainannya memakai topeng dan bergerak dalam
langkah-langkah tarian yang lambat. Noh tersusun atas mai (tarian), hayashi (musik) dan
utai (kata – kata yang biasanya dalam lagu – lagu).
f. Kabuki

Kabuki merupakan seni kebudayaan Jepang yang termasuk jenis seni teater atau pertunjukan
yang dipadukan dengan seni musik dan tari.penari kabuki memakai kostum mewah dan tata
rias wajah yang mencolok, untuk lebih menonjolkan sifat dan karakter tokoh yang
dimainkan. Kementrian pendidikan jepang menetapkan kabuki sebagai warisan agung
budaya non bendawi.
g. Origami

Origami berasal dari kata ori yang berarti lipat dan kami yang berarti kertas. Jadi
origami adalah seni melipat kertas. Origami bisa menggunakan kertas biasa, namun di
Jepang kebanyakan origami menggunakan kertas khusus. Origami telah banyak dikenal
diberbagai negara termasuk Indonesia, bahkan banyak di terapkan di sekolah taman kanak-
kanak.
h. Tako

Tako adalah kesenian layang – layang yang sudah ada sejak jaman periode Nara (649 –
793 AD). Design dan bentuk layangan tako unik dan berukuran besar. Mainan ini di anggap
berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang bisa
berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Sehingga Layang – layang tako hanya bisa di
jumpai di event khusus atau dalam festival budaya saja.
i. Kendo, judo dan sumo

Kendo adalah olah raga bermain pedang bambu. Peralatan yang digunakan adalah
seragam yang dikenal dengan nama Kendo gi dan hakama, pedang dari bambu yang
bernama shinai, pelindung kepala (men), pelindung badan (do), pelindung tangan (kote dan
tare). Judo adalah seni bela diri yang diciptakan di Jepang pada tahun 1882 oleh Jigoro
Kano. Arti dari kata judo sendiri adalah “cara lembut” yang berarti menjatuhkan atau
melemparkan lawan ke tanah dengan cara lembut atau tidak terlalu kasar. Sedangkan sumo
adalah olahraga saling dorong antara dua orang pesumo yang bertubuh besar sampai lawan
terdorong keluar dari lingkaran area sumo. Sebelum di selenggarakan sumo, perlu diadakan
upacara dan tradisi menyebar garam sepanjang pertandingan untuk mengusir bala.
j. Shogi

Shogi adalah permainan catur Jepang yang dimainkan oleh 2 orang di atas papan 9 lajur
dan 9 baris yang berwarna sama. Tujuannya pun sama, yaitu skak mat raja. Perbedaan shogi
dengan catur Indonesia adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah
ditangkap. Buah lawan yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap dan dapat
diletakkan kembali di atas papan untuk memerangi lawan.
k. Obon dan Bon Odori

Bon atau Obon adalah perayaan ritual agama Budha yang diselenggarakan pada
pertengahan bulan Agustus sekitar tanggal 13–15 Agustus. Perayaan ini dimaksudkan untuk
menyambut kedatangan para arwah nenek moyang ke rumah. Bon Odori merupakan tarian
pada perayaan Obon, yang biasa dilakukan oleh masyarakat di seluruh Jepang. Pada waktu
Bon Odori, laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun dewasa semua mengenakan
yukata yaitu kimino katun untuk musim panas dengan diiringi irama bedug yang disebut
Yagura.
l. Hanami

Hanami adalah pesta melihat bunga sakura yang diselenggarakan pada bulan April, di
seluruh Jepang. Pohon Sakura berbunga dan berkembang hampir bersamaan. Pada saat itu,
di taman-taman yang nampak seperti ditutupi bunga sakura oaring – orang berkumpul untuk
merayakan pesta melihat bunga sakura. Bunga sakura di Jepang dijadikan bunga nasional.
Diseluruh pulau Honshu bunga sakura mekar pada bulan April. Sedangkan di Hokkaido
sudah memasuki bulan Mei sampai pertengahan bulan Mei. Dan Di Shikoku lebih cepat
sedikit yaitu sekitar 2 (dua) sampai 3 (tiga) hari pada akhir bulan Maret.
6. Perekonomian Jepang
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan
mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat
diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk
belajar. Selain iyu, lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga
pengajar di Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan
raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan
kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang
didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih
beroperasi hingga kini.

Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut "keajaiban
ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4%
pada tahun 1980-an. Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif dan barang
elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi pada
1990-an, dengan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya 1,7% sebagai akibat
penanaman modal yang tidak efisien dan penggelembungan harga aset pada 1980-an. Institusi
keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah mengeluarkan pinjaman uang dengan
jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah mengembalikan pertumbuhan ekonomi hanya
sedikit yang berhasil dan selanjutnya terhambat oleh kelesuan ekonomi global pada tahun 2000
Pada tahun 2013, Jepang menjadi negara dengan perekonomian terbesar nomor tiga di
dunia setelah Amerika Serikat dan China dengan PDB nominal sekitar US$ 6,1 triliun dan
untuk tahun 2014 direncanakan naik menjadi US$ 6,4 triliun. Sektor industri dan jasa
memegang peranan penting dalam menciptakan tingginya nilai produk domestic bruto (PDB).
Selain sektor industry dan jasa, sektor kelautan, peternakan dan pertanian juga berperan
terhadap PDB negara tersebut, walaupun tidak sebesar sektor industry. Berikut adalah
persentase berbagai sektor yang berkontribusi pada PDB negara Jepang:

Dari diagram tersebut, maka tampak bahwa sektor perindustrian dan jasa mendominasi
dalam hal kontribusi pada PDB negara tersebut dimana sektor industry dan jasa menyumbang
lebih dari 80% dari total sektor perekonomian di Jepang. Bahkan sektor peratanian, peternakan
dan kelautan juga telah mengarah pada proses industrialisasi yang ditandai dengan mekanisasi
dan tingginya tingkat produktivitas. Dengan keadaan yang demikian, maka tak dapat dipungkiri
bahwa Jepang mendapat julukan sebagai Negara Industri.
Sektor Industri dan jasa di Jepang umumnya terpusat pada Pulau Honshu sebagai pulau
utama. Meskipun terdapat empat pulau utama (Hokkaido, Honshu, Sikkoku, dan Kyushu)
tetapi industry utama tetap terfokus pada pulau Honshu, dan di pulau-pulau lain lebih
berkembang pada sektor pertanian, peternakan, kelautan dan industry kecil. Sektor industri dan
jasa yang notabene merupakan industry utama tersebut mengaglomerasi pada daerah pinggiran
pantai. Berikut adalah peta persebaran industry utama di Jepang

Latak daearah industry di Pulau Honshu yang ada di pinggir pantai merupakan upaya
untuk melakukan efektivitas dan efisisensi dalam hal distribusi produk. Transportasi laut
memegang peran utama untuk mengekspor barang produksi Jepang ke berbagai negara.
Umumnya menggunakan kapal-kapal berukuran raksasa dengan kapasitas muat yang sangat
besar. Begitu juga untuk sektor kelautan dan perikanan yang notabene sangat bergantung pada
sumber daya laut, maka sebagian besar tempat pengelolaan ikan ada di pinggir pantai, baik
yang ada di Pulau Honshu maupun tiga pulau utama lainnya. Besarnya kebutuhan orang Jepang
akan makanan laut, menjadi faktor penting majunya industry perikanan laut yang ditandai
dengan pembangunan fasilitas pengelolaan ikan yang modern, mekanisasi penangkap ikan dan
kapal-kapal nelayan yang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi keberadaan ikan yang
kesemuanya itu mengarah pada tingginya produktivitas tangkapan ikan nelayan Jepang.

Dalam hal pertanian, Jepang tergolong negara dengan sistem pertanian yang maju. Hal
ini didukung dengan teknologi pertanian yang meliputi teknologi rekayasa bioteknologi yang
menjadikan produk pertaniannya berkualitas dan berkauntitas unggul. Penggunaan lahan untuk
pertanian di Jepang umumnya banyak di daerah dengan relief yang relative datar dan terfokus
pada Pulau Honshu, Shikoku dan Kyushu seperti pada gambar berikut

Komoditas pertanian Jepang didominasi oleh tanaman padi sebagai bahan pangan yang
utama. Selain itu ada juga tanaman gandum, jagung dan berbagai sayuran serta buah-buahan.
Akan tetapi sektor pertanian tidak berpengaruh signifikan bagi GDP negara tersebut mengingat
sektor pertanian diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sendiri.

Untuk pertambangan, Jepang tidak terlalu banyak memiliki daerah pertambangan, hal ini
karena jumlah SDA yang terbatas di Jepang, sehingga kebutuhan akan barang tambang
utamanya besi, baja, nikel dan lain-lainharus dipasok dari luarnegeri guna memenuhi
kebutuhan industry-industri dalam negeri Jepang. Berikut adalah peta persebaran lokasi
keterdapatan penambagan mineral di Jepang.

Dalam hal perdagangan internasional, Jepang juga memainkan peran dominan dan melalui
perdagangan internasional juga lah Jepang memperoleh pendapatan yang luar biasa besar. Selain
melakukan impor terutama terkait minyak dan gas, Jepang juga melakukan ekspor terutama
peralatan elektronik, mesin, alat transportasi dan alat telekomunikasi. Khusus ekspor alat
transportasi (mobil dan motor) setidaknya ada 141 negara yang menjadi sasaran impor Jepang
dimana Amerika Serikat merupakan negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar dengan total
ekspor US$ 20,63 miliar diikuti oleh China dengan total ekspor US$ 17,63 miliar dan Korea
Selatan dengan total ekspor US$ 9,07 miliar. Sedangkan ekspor Jepang ke Indonesia mencpai
US$ 2,72 miliar. Untuk ekspor non migas ke Indonesia menurut BPS tahun 2013 mencapai US$
13,48 miliar.
Majunya sektor perekonomian dalam negeri dengan ditopang oleh industry-industri
besarnya maka Jepang memiliki keleluasaan yang lebih dibanding dengan negara sedang
berkembang dalam hal hubungan internasional. Hubungan internasional Jepang dari zaman ke
zaman mengalami dinamika yang cukup signifikan mulai dari era sebelum Meiji dimana Jepang
mengisolasi diri dari kancah internasional, kemudian pada zaman Meiji yang terkenal dengan
agenda Restorasi Meiji yang mengubah Jepang dari negara tertutup menjadi negara terbuka yang
merupakan titk kebangkitan ekonomi dan militer Jepang, kemudian berlanjut pada Yoshida
Doctrine tahun 1957 dimana politik luar negeri Jepang lebih bercorak pada diplomasi secara
ekonomi dan kemudian sampai pada Fukuda Doctrine 1997 dimana focus dari politik
internasional Jepang adalah non-militer, berorientasi ekonomi dan berorientasi budaya.
Perkembangan politik perdagangan internasional Jepang pun mengalami kemajuan. Salah satu
buktinya yaitu diterapkannya politik Dumping.
Politik Dumping merupakan kebijakan perdagangan dimana negara eksportir menjual
barang ke negara lain dengan harga lebih murah dibanding dengan hara di dalam negerinya
dengan tujuan mencari atau menguasai pangsa pasar. Politik Dumping menghendaki negara yang
memiliki tingkat perekonomian yang kuat dan stabil untuk bisa menerapkan politik tersebut.
Pencetus politik Dumping ini yaitu Jepang, China dan Singapura. Beberapa kriteria politik
Dumping yaitu sebagai berikut;
a. Negara memiliki tingkat perekonomian kuat dan stabil
b. Produktivitas barangnya termasuk tinggi, bahkan berlebih
c. Kualitas produknya berstandar internasional (ISO)
d. Mampu mempengaruhi pangsa pasar internasional untuk menggunakan produknya.
e. Keuntungan jangka panjang.
7. Sistem Pemerintahan Politik dalam dan Luar Negeri Negara Jepang
Jepang merupakan negara berbentuk monarki konstitusional dengan Perdana Menteri
sebagai kepala pemerintahan, sedang Kaisar sebagai kepala negara. Kaisar memiliki beberapa
hak istimewa yaitu jabatannya secara turun temurun dan berlaku sepanjang hidupnya. Selain itu
juga dapat mengangkat dan memberi pendapat yang patut dipertimbangkan kepada cabinet
selain itu juga memiliki kewenangan melantik hakim agung di pengadilan mahkamah agung.
Legislatif berbentuk bicameral, dimana terdiri dari House of Representatif dan House of
Council dimana dua kamar tersebut diisi oleh kader-kader dari berabagai partai politik yang
menang dalam pemilu. Partai politi di Jepang ada 11 partai politik. Sedangkan yang menguasai
parlemen saat ini adalah partai LDP (Liberal Democratic Party). Skema politik dan sistem
pemerintahan dalam negeri Jepang adalah sebagai berikut

Sedangkan politik luar negeri Jepang mengalami dinamika yang cukup signifikan,
dimulai dari masa Feodal yang bercirikan pengisolasian diri dari percaturan internasional. Pada
masa ini terdapat 7 rezim yang berkuasa secara bergantian, mereka adalah Kamakura,
Muromachi, Kemmu, Nanboku Cho, Sengoku, Azuchi Momoyama, Edo. Selanjutnya adalah
masa Restorasi Meiji yang dipimpin oleh Tenno Meiji, dimana memiliki corak yang lebih
terbuka dengan bangsa asing hal tersebut tentu sangat mendukung bagi kemajuan dalam negeri
dan pada masa itu merupakan masa modernisasi bagi Jepang.

Tahun 1869-1945 politik luar negeri Jepang berubah total menjadi militeristik dan
imperialis. Hal ini dibuktikan dengan invasi Jepang ke sejumlah negara termasuk Indonesia.
Setelah dua kota penting (Hiroshima dan Nagasaki) dibom atom oleh Amerika, seketika itu
juga aktivitas militer dan ekonomi Jepang lumpuh. Kebijakan luar negeri Jepang juga berubah
drastic, hal ini ditandai dengan penarikan besar-besaran pasukan Jepang dari seluruh dunia dan
terjadi proses demiliterisasi hal ini untuk memfokuskan pembangunan ekonomi pasca dibom
atom tersebut. Strategi itupun berhasil, Jepang mampu tampil sebagai negara maju dan hal itu
juga sangat berpengaruh pada kebijakan luar negeri yang ditempuh Jepang.

Setelah Jepang mampu menjadi negara dengan kekuatan ekonomi besar, Jepang aktif
dalam pemberian bantuan khususnya kepada negara-negara bekas jajahannya melalui program
bantuan ODA (Official Development Association) hal ini dikenal sebagai Yoshida Doctrine
(1957). Selain itu guna mempererat hubungan antara Jepang dan bekas negara jajahannya,
Jepang mengembangkan soft diplomacy diantaranya dengan kerjasama bidang kebudayaan,
pendidikan, ekonomi dan lain-lain dan hal ini dikenal sebagai program Fukuda Doctrine
(1977).

Anda mungkin juga menyukai