Agama Buddha lahir sekitar abad ke-5 SM. Agama ini lahir sebagai reaksi
terhadap agama Hindu terutama karena keberadaan kasta. Pembawa agama
Buddha adalah Sidharta Gautama(563-486 SM), seorang putra dari Raja
Suddhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Untuk mencari pencerahan
hidup, ia meninggalkan Istana Kapilawastu dan menuju ke tengahhutan di Bodh
Gaya. Ia bertapa di bawah pohon (semacam pohon beringin) dan akhirnya
mendapatkan bodhi, yaitu semacam penerangan atau kesadaran yang
sempurna. Pohon itu kemudian dikenal dengan pohon bodhi. Sejak saat
itu, Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang Buddha, artinya yang disinari.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 531 SM. Usia Sidharta waktu itukurang lebih 35
tahun.
f) Bangunan Kuno
Bangunan-bangunan kuno yang bercorak hindu ataupun budha terdiri atas
candi, stupa, relief, dan arca. Agama Hindu yang berkembang di Indonesia
berbeda dengan agama Hindu yang berkembang di India. Agama dan
kebudayaan Hindu disesuaikan dengan kebudayaan dan kepercayaan asli
Indonesia yang berintikan pemujaan roh leluhur (animism dan dinamisme).
Dalam bidang sastrapun terjadi penyesuaian, misalnya huruf Pallawa berubah
menjadi huruf kawi dan huruf jawa kuno. Demikian pula dalam seni
bangunan, bentuk candi di Indonesia lain dengan yang ada di India.
c) Teori Waisya
Teori Waisya. Teori ini terkait dengan pendapat N.J. Krom yang
mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam dalam penyebaran Hindu-
Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum pedagang. Pada
mulanya para pedagang India berlayar untuk berdagang. Pada saat itu jalur
perdaganganmelalui lautan yang tergantung dengan adanya musim angin
yang menyebabkan mereka tergantung pada kondisi alam. Bila musim
angin tidak memungkinkan maka mereka akan menetap lebih lama untuk
menunggu musim baik. Para pedagang India pun melakukan perkawinan
dengan penduduk pribumi dan melalui perkawinan tersebut mereka
mengembangkan kebudayaan India.
Menurut G. Coedes, yang memotivasi para pedagang India untuk datang ke
Asia Tenggara adalah keinginan untuk memperoleh barang tambang terutama
emas dan hasil hutan.Walaupun Krom telah melihat adanya peranan yang
penting dari budaya Indonesia, tetapi masih terdapat kesan bahwa proses itu
tidak sepenuhnya ditentukan oleh bangsa Indonesia.
d) Teori Sudra
Teori Sudra dikemukakan oleh van Faber. Menurut teori ini, di India banyak
terjadi perang. Dengan demikian, banyak pula tawanan perang. Indonesia
dijadikan sebagai tempat pembuangan bagi tawanan-tawanan perang. Para
tawanan perang itulah yang menyebarkan kebudayaan Hindu di Indonesia.