Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 6

FAKTOR PENYEBAB DAN SOLUSI


TERHADAP KASUS TAWURAN
NAMA
KELOMPOK:

YOLANDA ARIESTA DINI NURKRISYA


ELSI SIMARMATA 2210812010
2210811006
2210813046
Tawuran merupakan bentuk dari pertentangan
atau konflik, terjadi antara dua kelompok yang
masing-masing memiliki nilai-nilai yang telah APA ITU
melembaga, dimana tawuran terwujud karena ada
rasa solidaritas yang tinggi ditiap anggota TAWURAN
???
kelompok serta meletus karena ada kepentingan
yang terlanggar oleh masing-masing pihak yang
berasal dari kelompok berbeda
JENIS JENIS TAWURAN

TAWURAN ANTAR DUA PELAJAR TAWURAN ANTAR DUA KELOMPOK

TAWURAN ANTAR MASYARAKAT TAWURAN ANTAR SUKU


1. Dimensi Struktural yang berkaitan dengan
kebijakan
DIMENSI
2. Dimensi Kultural dimana konflik telah KASUS
dianggap sebagai gaya hidup

3. Dimensi Perilaku yang berkaitan dengan


TAWURAN
aspek psikologis
…….
ASUMSI DASAR PADA KASUS TAWURAN

Permasalahan tawuran kini telah meluas lingkupnya hingga ke hal-hal


yang sudah tergolong dalam lingkup kriminalitas. Hal ini karena dalam
sebuah fenomena sosial pasti terdapat efek beruntun ataupun efek
bersamaan. Efek yang ditimbulkan tersebut diantaranya adalah
pemerasan, penodongan, pembajakan angkutan umum hingga ke
tindakan penculikan.
Namun sayangnya, tindakan ini masih dianggap sebagai deviance
dalam masyarakat. Hal ini terjadi apabila tingkat penyimpangan yang
diasosiasikan terhadap keinginan atau kondisi masyarakat rata-rata
telah melanggar batas-batas tertentu yang dapat ditolerir sebagai
masalah gangguan keamanan dan kenyamanan masyarakat.
TAHAPANALISIS

Tawuran merupakan salah satu masalah


sosial yang terjadi dalam masyarakat
Indonesia. Masalah sosial ini merupakan
fenomena sosial yang sudah dianggap
lumrah oleh beberapa kalangan
masyarakat di Indonesia

Kerugian yang disebabkan oleh tawuran tidak hanya


menimpa korban dari tawuran saja, tetapi juga
mengakibatkan kerusakan di tempat mereka
melakukan aksi tersebut. Akibatnya masyarakat
menjadi resah. Keresahan tersebut akan menimbulkan
rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang
seharusnya menjadi agen perubahan bangsa.
PERSPEKTIF TEORI

Perspektif Teori Struktural-Fungsional


Tawuran terjadi karena di dalam struktur tersebut terdapat sesuatu yang salah. Karena tawuran terjadi salah
satu faktornya nilaiyang sudah tidak ada dalam kelompok tersebut yang di turunkan dari satu generasi
terhadap generasi berikutnya.Masing-masing kubu yang berseteru di dalam tawuran dapat disebut sebagai
kelompok karena telah memenuhi kriteria sebuah kelompok yakni memiliki interaksi antar anggota yang
intensif dan adanya kesadaran kolektif bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok tersebut.

Perspektif Teori Tindakan Sosial


Tauran terjadi karena dorongan atau pengaruh pihak maupun kelompok lain. Tauran
merupakan sebuah tindakan sosial yang di laksanakan antar kelompok yang memiliki
kepentingan. Tindakan sosial adalah “ tindakan manusia yang dapat mempengaruhi individu-
individu lainnya dalam masyarakat serta mempunyai maksud tertentu, suatu tindakan sosial
adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan
berorientasi pada perilaku orang lain”.
Faktor Internal
Kelompok atau orang yang terlibat tawuran biasanya kurang mampu
melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks
SUMBER MASALAH
di sini berarti adanya keanekaragaman pandangan, budaya, tingkat
ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama makin
PADA
beragam dan banyak.
KASUS TAWURAN
Faktor Internal (Keluarga dan Lingkungan)
Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada
anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja,
belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal
yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula.
SUMBER MASALAH

Pendekatan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan
moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman
terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Setiap orang harus
mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku.

Pendekatan Kuratif dan Rehabilitasi


Dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan
dianggap perlu mengubah tingkahlaku si pelanggar, seseorang itu
dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui
pembinaan secara khusus, hal mana sering ditanggulangi oleh lembaga
khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai