Anda di halaman 1dari 2

Nama : dr.

Agnia Rahmani
Angkatan :I
NDH : 12
Instansi : Puskesmas Trienggadeng

Pokok permasalahan pada kasus proyek Pasar Rakyat Ujong Blang Lhokseumawe adalah
adanya dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh 3 orang tersangka terkait
pembangunan pasar rakyat Ujong Blang Lhokseumawe. Hal itu sejalan dengan adanya temuan
kekurangan volume pembangunan senilai Rp 234 juta dari total anggaran Rp 5,6 miliar yang
berasal dari APBN. Kasus tindak pidana dapat terjadi karena beberapa factor penyebab, dapat
dilihat akar permasalahannya dari diagram fishbone berikut :

Untuk menyelesaikan isu tersebut diperlukan tahapan-tahapan yang berspektif dari nilai
BerAKHLAK, core values ASN ini sudah dipertimbangkan untuk mengakomodir nilai anti
korupsi didalamnya. Hadirnya core values BerAKHLAK menjadi budaya kerja untuk setiap
ASN di Indonesia. Melayani masyarakat dengan professional, bertanggung jawab dalam
menggunakan sumber daya yang diamanahkan oleh publik, memiliki kompetensi dalam
menangani isu dan masalah bangsa, menjadi simbol kesatuan dan persatuan bangsa, loyal
terhadap negara Indonesia, mampu beradaptasi dengan segala perubahan dan siap
berkolaborasi dengan seluruh elemen bangsa untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa
Indonesia. Berikut tahapan penyelesaiannya berspektif nilai BerAKHLAK, diantaranya :

1. Berorientasi pelayanan
Diperlukan penyederhanaan birokrasi dalam hal pelayanan seperti misalnya, prosedur
kepegawaian yang rumit, yang berpotensi menimbulkan suap.
2. Akuntabel
Diperlukan pengembanganstandar perilaku dan kode etik bagi organisasi pemerintah dan
hukum yang membutuhkan, serta penyusunan rencana strategis dan pelaporan tanggung
jawab kinerja kepada instansi pemerintah dan untuk mendorong transparansi dari
Penyelenggara Negara dengan wajib melaporkan harta kekayaan LHKPN kepada KPK.
3. Kompeten
Diperlukan peningkatan kemampuan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah dalam
mendeteksi tindak pidana korupsi sebagai upaya untuk mendeteksi terjadinya kasus
korupsi secara cepat, tepat dan biaya rendah.
4. Harmonis
Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah peningkatan efisiensi sistem peradilan di
tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan penjara. Pengadilan adalah jantung
penegakan hukum dan harus tidak memihak, jujur dan adil. Banyak kasus korupsi yang
tidak masuk ke hukum karena sistem peradilan yang sangat buruk berfungsi. Sehingga
sangat diperlukan keadilan atas konsekuensi tindakan korupsi yang telah dilakukan untuk
menjaga harkat martabat dari sistem hokum di Indonesia itu sendiri.
5. Loyal
Hal penting dalam pemberantasan korupsi, adalah kesamaan pemahaman mengenai
tindak pidana korupsi itu sendiri. Dengan adanya persepsi yang sama, pemberantasan
korupsi bisa dilakukan secara tepat dan terarah. Dalam rangka pencegahan, pendidikan
dan kampanye memiliki peran strategis dalam pemberantasan korupsi. Melalui edukasi
dan advokasi, KPK meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak korupsi, mengajak
masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan antikorupsi, serta membangun budaya dan
perilaku antikorupsi. Perlu kesadaran masyarakat untuk memahami nilai-nilai moral dari
Pancasila dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Adaptif
Dibutuhkan sistem yang dapat memberikan hak akses informasi kepada masyarakat agar
publik (termasuk media) berhak meminta semua informasi mengenai kebijakan
pemerintah yang berdampak pada kehidupan banyak orang. Selain itu untuk membantu
pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi adalah dengan
menyediakan sarana untuk melaporkan kasus korupsi. Mekanisme harus dikembangkan
agar masyarakat dapat dengan mudah dan bertanggung jawab melaporkan kasus korupsi
yang diketahuinya. Mekanismenya harus disederhanakan, misalnya melalui telepon
genggam. Dengan berkembangnya teknologi informasi, internet menjadi mekanisme
yang mudah dan murah untuk melaporkan kasus korupsi.
7. Kolaboratif
Diperlukan partisipasi dan kerjasama dari berbagai pihak dalam hal memberantas
korupsi, mulai dari pengaduan masyarakat terkait dugaan korupsi, tugas KPK dalam
memverifikasi berita tersebut, penyelidikan oleh pihak kejaksaan maupun kepolisian
dalam mengumpulkan barang bukti, hingga putusan pengadilan oleh hakim.

Anda mungkin juga menyukai