Anda di halaman 1dari 23

GERAKAN ANTI KORUPSI

INTERNASIONAL

1. YOSHI BUDI WILASANTI 1041911159


2. YUFIANA 1041911160
3. YUSTINA YULIANINGTYAS 1041911161
4. DESNINDA SETIYANINGRUM 1041911162
PENGERTIAN KORUPSI SECARA UMUM
• Korupsi atau rasuah yang bermakna busuk, rusak,
menggoyahkan, memutar balik, menyogok adalah
tindakan pejabat publik, baik politisi maupun
pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat di
dalamnya yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang di
kuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak.
• Muhammad Ali (1998)
Ia membagi arti korupsi menjadi tiga
pengertian, yakni :
o “Korup” diartikan sebagai sifat yang busuk, suka
menerima uang suap/sogok, memakai kekuasaan
untuk kepentingan sendiri dan sebagainya.
o “Korupsi” artinya perbuatan busuk seperti
penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya
o “Koruptor” artinya orang yang melakukan korupsi
PERNGERTIAN KORUPSI INTENASIONAL
• korupsi internasional merupakan perbuatan
penyalah-gunaan wewenang atau jabatan dalam
bidang apapun antar orang yang berbeda
kewarganegaraanya sehingga menyebabkan
kerugian salah satu pihak demi keuntungan
pribadi pihak lain.
GERAKAN ANTI-KORUPSI DI DUNIA
INTERNASIONAL
• Hari Anti-Korupsi Internasional muncul
semenjak berlakunya Konvensi Anti-Korupsi
PBB pada 31 Oktober 2003. Majelis Umum
lewat Resolusi 58/4 menetapkan tanggal 9
Desember sebagai Hari Anti-Korupsi
Internasional. Keputusan itu diambil untuk
meningkatkan kesadaran betapa bahayanya
korupsi serta menunjukkan peran PBB dalam
memberantasnya.
FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

1. FAKTOR INTERNAL
2. FAKTOR EKSTERNAL
FAKTOR INTERNAL
• Aspek perilaku individu
Sifat tamak/rakus manusia
Moral yang kurang kuat
Gaya hidup yang komsumtif

• Aspek sosial
Yaitu perilaku korupsi yang dapat terjadi karena
dorongan dari kerabat dekat atau keluarga.
FAKTOR EKSTERNAL
• a. Aspek ekonomi
Pendapatan yang tidak mencukupi kebutuhan ekonomi
sehingga keterdesakan itu membuka ruang bagi seseorang
untuk mengambil jalan pintas dengan cara korupsi.
• b. Aspek politis
Menurut rahardjo (1983) bahwa kontrol sosial adalah suatu
proses yang di lakukan untuk mempengaruhi orang-orang
agar bertingkah laku sesuai dengan harapan masyarakat.
• c. Aspek organisasi
Yaitu tidak berjalannya dengan baik suatu organisasi seperti
organisasi masyarakat yang di bentuk,sehingga akan timbul
kurang adanya sikap keteladan pimpinan,tidak adanya
kultur organisasi, dan kelemahan sistim pengendalian
manajemen,.
BENTUK-BENTUK KORUPSI
• Penyuapan (bribery) adalah tindakan
memberikan uang, barang atau bentuk lain dari
pembalasan dari pemberi suap kepada penerima
suap yang dilakukan untuk mengubah sikap
penerima atas kepentingan/minat si pemberi,
walaupun sikap tersebut berlawanan dengan
penerima.
• Embezzlement, merupakan tindakan penipuan
dan pencurian sumber daya yang dilakukan oleh
pihak-pihak tertentu yang mengelola sumber daya
tersebut, baik berupa dana publik atau sumber daya
alam tertentu.
• Fraud, merupakan suatu tindakan kejahatan
ekonomi yang melibatkan penipuan (trickery or
swindle). Termasuk didalamnya proses
manipulasi atau mendistorsi informasi dan fakta
dengan tujuan mengambil keuntungan-
keuntungan tertentu.
• Extortion, tindakan meminta uang atau
sumber daya lainnya dengan cara paksa atau
disertai dengan intimidasi-intimidasi tertentu
oleh pihak yang memiliki kekuasaan.
• Favouritism, adalah mekanisme
penyalahgunaan kekuasaan yang berimplikasi
pada tindakan privatisasi sumber daya.
BADAN ANTI-KORUPSI DINEGARA-
NEGARA INTERNASIONAL
NEGARA BADAN ANTI TAHUN DI BENTUK
KORUPSI
Singapura Corrupt Practices Oktober 1952
Investigation Bureau
Malaysia Anti-Corruption Agency Oktober 1967
Hongkong, SAR Independent Commission Februari 1974
Against Coruption

Brunei Anti Corruption Bureau Februari 1982


Nepal Commission For The 1990
Investigation Of Abuse Of
Authority
SriLanka Commission To November 1994
Investigate Aiiegations Of
Bribery Or Corruption
Pakistan National Accountability November 1999
Bureau

Thailand National Counter Corruption November 1999


Commission
Macao,SAR Commission Against Desember 999
Corruption
Korea Selatan Korea Independent Januari 2002
Commission Against
Corruption (di tahun 2008
menjadi anti-corruption and
civilrights commission)*

Indonesia Corruption Eradication Desember 2003


Commission (KPK)
Bangladesh Anti-corruption Commission Agustus 2004

Bhutan Office Of The Anti-Corruption Januari 2006


Commission
Mongolia Independent Authority Desember 2006
Against Corruption
Taiwan The Agency Against Juli 2011
Corruption
STRATEGI UNTUK MEMERANGI KORUPSI
DI DUNIA INTERNASIONAL
• GERAKAN ORGANISASI
INTERNASIONAL
• GERAKAN LEMBAGA SWADAYA
INTERNASIONAL
• INSTRUMEN INTERNASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI
GERAKAN ORGANISASI INTERNASIONAL
• Perserikatan Bangsa-Bangsa (United
Nations)
Pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan
pendekatan multi-disiplin (multi-disciplinary
approach) dengan memberikan penekanan pada aspek
dan dampak buruk dari korupsi dalam berbagai level
atau tingkat. Pemberantasan juga dilakukan dengan
mengeluarkan kebijakan pencegahan korupsi baik
tingkat nasional maupun internasional,
mengembangkan cara atau praktek pencegahan serta
memberikan contoh pencegahan korupsi yang efektif
di berbagai negara.
• Kesemuanya harus disertai dengan
a) kemauan politik yang kuat dari pemerintah
(strong political will);
b) adanya keseimbangan kekuasaan antara badan
legislatif, eksekutif dan peradilan;
c) pemberdayaaan masyarakat sipil;
d) adanya media yang bebas dan independen yang
dapat memberikan akses informasi pada publik.
• BANK DUNIA ( WORLD BANK)
Program yang dikembangkan oleh Bank Dunia
didasarkan pada premis bahwa untuk
memberantas korupsi secara efektif, perlu
dibangun tanggung jawab bersama berbagai
lembaga dalam masyarakat. Lembaga-lembaga
yang harus dilibatkan diantaranya pemerintah,
parlemen, lembaga hukum, lembaga pelayanan
umum, komisi pemberantasan korupsi,
masyarakat sipil, media dan lembaga
internasional.
• OECD (Organization for Economic Co-
Operation and Development)
Tujuan dikeluarkannya instrumen ini adalah untuk
mencegah dan memberantas tindak pidana suap
dalam transaksi bisnis internasional.
• Masyarakat Uni Eropa
Tahun 1997, the Council of Europe Program against
Corruption menerima kesepakatan politik untuk
memberantas korupsi dengan menjadikan isu ini
sebagai agenda prioritas. Hal yang dilakukan yaitu
mengidentifikasi area-area yang rawan korupsi dan
meningkatkan cara-cara efektif dan strategi
pemberantasannya.
GERAKAN LEMBAGA SWADAYA
INTERNASIONAL
• Transparency International
Transparency International (TI) adalah sebuah
organisasi internasional non-pemerintah yang
memantau dan mempublikasikan hasil-hasil
penelitian mengenai korupsi yang dilakukan oleh
korporasi dan korupsi politik di tingkat
internasional.
• TIRI
TIRI (Making Integrity Work) adalah sebuah
organisasi independen internasional non-
pemerintah yang memiliki head-office di London,
United Kingdom dan memiliki kantor perwakilan
di beberapa negara termasuk Jakarta. Salah satu
program yang dilakukan TIRI adalah dengan
membuat jejaring dengan universitas untuk
mengembangkan kurikulum Pendidikan
Integritas dan/atau Pendidikan Anti Korupsi di
perguruan tinggi.
INSTRUMEN INTERNASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI
1. United Nations Convention against
Corruption (UNCAC).
Salah satu instrumen internasional yang sangat
penting dalam rangka pencegahan dan
pemberantasan korupsi adalah United Nations
Convention against Corruption yang telah
ditandatangani oleh lebih dari 140 negara.
Penandatanganan pertama kali dilakukan di
konvensi internasional yang diselenggarakan di
Mérida, Yucatán, Mexico, pada tanggal 31 Oktober
2003.
BEBERAPA HAL PENTING YANG DIATUR
DALAM KONVENSI
• Masalah pencegahan
• Kriminalisasi
• Kerjasama Internasional
• Pengembalian aset – aset hasil korupsi
2. Convention on Bribery of Foreign Public
Official in International Business Transaction
Convention on Bribery of Foreign Public Official in
International Business Transaction adalah sebuah
konvensi internasional yang dipelopori oleh OECD.
pertama dan satu-satunya instrumen anti korupsi yang
memfokuskan diri pada sisi ‘supply’ dari tindak pidana
suap Konvensi Anti Suap ini menetapkan standar-
standar hukum yang mengikat (legally binding) negara-
negara peserta untuk mengkriminalisasi pejabat publik
asing yang menerima suap (bribe) dalam transaksi bisnis
internasional.

Anda mungkin juga menyukai