Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANDIKA OCTA ANDRIAN CIPTA

NPM : 22.0305.0151

AAS PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

1. Sebagai sebuah ciri atau penanda yang dapat membedakan anda dengan yang lainnya
yaitu adanya Identitas. Misalnya, anda dikenali dari nama, alamat, jenis kelamin, agama
dan sebagainya. Apa yang dimaksud dengan konsep dan urgensi Identitas Nasional?
Serta berikan dasar hukum Identitas Nasional!
JAWAB: Konsep Identitas Nasional mengacu pada kesadaran kolektif, pengertian, dan
penghayatan suatu bangsa tentang jati dirinya sebagai entitas yang unik dan berbeda
dari bangsa-bangsa lainnya. Identitas Nasional mencakup aspek-aspek seperti sejarah,
budaya, bahasa, agama, tradisi, nilai-nilai, simbol-simbol, dan karakteristik lain yang
secara bersama-sama membentuk identitas suatu bangsa.Urgensi Identitas Nasional
adalah pentingnya mempertahankan dan memperkuat identitas nasional dalam konteks
globalisasi yang semakin meningkat. Identitas Nasional memiliki peran krusial dalam
membentuk kesatuan dan keberlanjutan bangsa, memperkuat rasa kebanggaan,
memelihara persatuan, serta menjaga integritas dan kedaulatan suatu negara dan
identitas nasional sangat penting pada setiap negara. Identitas Nasional juga berfungsi
sebagai pijakan moral dan etika bagi warga negara dalam membentuk perilaku yang baik
dan saling menghargai.Dasar hukum Identitas Nasional dapat berbeda-beda antara
negara satu dengan yang lainnya. Di bawah ini adalah contoh dasar hukum Identitas
Nasional di Indonesia:Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945:
Pasal 36B UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk mencintai dan membela tanah air.Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2013 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan: Undang-
undang ini mengatur tentang penggunaan bendera, bahasa, lambang negara, dan lagu
kebangsaan sebagai simbol-simbol Identitas Nasional.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jenderal Kebudayaan: Undang-undang ini
mengatur tentang upaya pengembangan kebudayaan nasional sebagai bagian dari
Identitas Nasional.Selain dasar hukum tersebut, terdapat juga berbagai kebijakan dan
program pemerintah yang berupaya untuk mempertahankan dan memperkuat Identitas
Nasional, seperti pendidikan nasional yang mengajarkan sejarah dan nilai-nilai
kebangsaan, pelestarian budaya dan warisan tradisional, pengembangan bahasa
nasional, dan sebagainya Perlu diingat bahwa dasar hukum dan pendekatan terhadap
Identitas Nasional dapat berbeda di setiap negara, dan informasi di atas hanya
merupakan contoh berdasarkan kasus Indonesia dan akan sangat berbeda dengan
negara negara lain di seluruh dunia karena itulah identitas negara masing masing . Itulah
yang dimaksud dengan konsep dan urgensi identitas nasional dan dasar hukum identitas
nasional
2. Korupsi menjadi kejahatan yang diklasifikasikan kedalam kejahatan luar biasa. Sebutkan
dan jelaskan dampak dari tindak pidana korupsi di Indonesia!!
JAWAB : Tindak pidana korupsi memiliki dampak yang merugikan secara luas di
Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak utama dari tindak pidana korupsi:

A. Kerugian Keuangan: Korupsi menyebabkan kerugian keuangan yang sangat besar


bagi negara dan masyarakat. Dana publik yang seharusnya digunakan untuk
pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan program-
program sosial lainnya disalahgunakan oleh oknum-oknum koruptor. Hal ini
menghambat pembangunan dan mengakibatkan kekurangan dana untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
B. Ketidakadilan Sosial: Korupsi menyebabkan ketidakadilan sosial yang signifikan.
Sumber daya yang seharusnya digunakan untuk memajukan seluruh masyarakat
digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini memperburuk
kesenjangan ekonomi dan sosial antara orang kaya dan orang miskin, serta
mempengaruhi akses masyarakat terhadap layanan dasar seperti pendidikan,
kesehatan, dan perumahan.
C. Lemahnya Pelayanan Publik: Korupsi menghambat penyediaan pelayanan publik
yang efektif dan efisien. Korupsi dalam sektor publik seperti birokrasi, kepolisian,
dan peradilan menghasilkan praktik-praktik penyuapan, suap-menyuap, dan
nepotisme. Akibatnya, masyarakat menghadapi hambatan dan kesulitan dalam
memperoleh layanan dasar, perizinan, dan perlindungan hukum yang adil.
D. Investasi dan Pembangunan Terhambat: Korupsi menghalangi investasi dan
pertumbuhan ekonomi. Korupsi menciptakan iklim bisnis yang tidak kondusif dengan
praktik suap, pemerasan, dan ketidakpastian hukum. Hal ini membuat investor ragu
untuk menanamkan modalnya di Indonesia, menghambat pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan yang berkelanjutan.
E. Kerusakan Reputasi dan Kurangnya Kepercayaan: Korupsi merusak reputasi suatu
negara dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga publik.
Ketidakmampuan pemerintah untuk menindak tegas korupsi mengurangi
kepercayaan dan partisipasi masyarakat dalam proses politik dan pemerintahan. Hal
ini juga dapat menghalangi kerjasama internasional dan investasi asing.
F. Merusak Moral dan Etika: Korupsi merusak moral dan etika dalam masyarakat.
Ketika korupsi menjadi praktik yang umum, orang cenderung menerima dan
menghargai tindakan korupsi sebagai cara untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Hal ini membahayakan integritas dan moralitas masyarakat secara keseluruhan.
Untuk mengatasi korupsi, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan
berbagai sektor. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
I. Penguatan Sistem Hukum: Menguatkan kerangka hukum dan sistem peradilan
merupakan langkah penting. Hal ini mencakup pembuatan dan peningkatan
undang-undang yang mengatur pencegahan dan penindakan korupsi, serta
memperkuat lembaga penegak hukum yang berperan dalam penyelidikan,
penuntutan, dan pengadilan kasus korupsi.
II. Pemberantasan Impunitas: Membangun sistem hukum yang efektif juga harus
disertai dengan penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku korupsi,
tanpa pandang bulu. Penting untuk menegakkan keadilan dan menghindari
adanya keberpihakan dalam penanganan kasus korupsi.
III. Pencegahan Korupsi: Upaya pencegahan merupakan langkah yang sangat
penting. Ini melibatkan penerapan integritas dan transparansi dalam
pemerintahan, peningkatan pengawasan dan akuntabilitas, serta pelaksanaan
praktik tata kelola yang baik dan etika dalam lembaga-lembaga publik.
IV. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Pendidikan dan kesadaran masyarakat
tentang bahaya dan dampak negatif korupsi sangat penting. Peningkatan
kesadaran masyarakat akan pentingnya integritas, transparansi, dan tanggung
jawab dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu mengurangi tingkat
korupsi.
V. Kolaborasi dan Kerjasama: Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah,
masyarakat sipil, dan sektor swasta dalam upaya pemberantasan korupsi.
Kerjasama ini dapat melibatkan pelaporan dan pengawasan masyarakat,
pertukaran informasi, dan keterlibatan aktif semua pihak dalam menciptakan
lingkungan bebas korupsi.
VI. Penggunaan Teknologi: Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat
membantu dalam memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam
tata kelola pemerintahan. Sistem elektronik untuk pelaporan keuangan,
pengadaan barang dan jasa, serta pemantauan kegiatan pemerintahan dapat
mengurangi peluang terjadinya korupsi.
VII. Kerangka Internasional: Kerjasama dengan negara-negara lain dan partisipasi
dalam kerangka internasional untuk pencegahan dan pemberantasan korupsi
juga penting. Hal ini melibatkan penandatanganan dan implementasi konvensi
internasional terkait pencegahan korupsi, pertukaran informasi, dan kerjasama
dalam pengembalian aset yang telah dicuri.
Penting untuk diingat bahwa upaya untuk mengatasi korupsi adalah perjalanan panjang
yang membutuhkan komitmen dan upaya berkelanjutan dari semua pihak terkait.

Anda mungkin juga menyukai