: Rizky Rahmadani
NIM. : 2304137395
JURUSAN : PSP A
SOAL.
1.Apakah faktor-faktor yang menjadikan bangsa Indonesia bersedia berintegrasi sebagai satu negara
bangsa.
2.Strategi apa yang sebaik nya dilakukan pemerintah Indonesia guna mengembangkan INTEGRASI
saat ini?
3.Apa saja yang menjadi hakikat dari materi muatan konstitusi itu dalam UUD NRI TAHUN 1945?
4.Pasal 28J UUD NRI TAHUN 1945 adalah pasal yang secara khusus menyatakan adanya kewajiban
dasar manusia. Apa saja kewajiban dasar manusia itu? Apakah dengan adanya kewajiban dasar
manusia menjadikan HAM itu dibatasi?
5.Apa perbedaan kepatuhan membayar pajak dengan kesadaran membayar pajak? Dan mana yang
lebih tinggi kedudukannya? Berikan pen jelasannya?
6.Bagaimana cara-cara penanggulangan tentang gaya hidup konsumerisme yang melanda kehidupan
masyarakat kita dewasa ini?
_Jawab
1.)
. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan masyarakat Indonesia
Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia yang dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda padatanggal 28 Oktober 1928.
Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, yang dibuktikan perjuangan merebut,
menegakkan, dan mengisi kemerdekaan bangsa
Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, yang dibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila
dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan
bahasa Indonesia.
Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang artinya berbeda tetapi tetap satu.
Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia secara turun temurun.
3.). Dalam UUD NRI Tahun 1945, hakikat dari materi muatan konstitusi mencakup beberapa hal
penting, antara lain:
1. Pancasila sebagai dasar negara: Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia
yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat. Pancasila menjadi pijakan utama dalam konstitusi Indonesia.
2. Pembagian kekuasaan: UUD NRI 1945 mengatur pembagian kekuasaan antara
eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk mencegah konsentrasi kekuasaan dalam satu
tangan.
3. Negara kesatuan: Konstitusi menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan,
yang berarti bahwa kekuasaan tertinggi berada pada pemerintah pusat, sementara
daerah-daerah memiliki otonomi terbatas.
4. Hak asasi manusia: Konstitusi ini mengakui hak asasi manusia sebagai hak yang
fundamental dan melindungi hak-hak tersebut.
5. Kewarganegaraan: UUD NRI 1945 mengatur tentang kewarganegaraan Indonesia,
hak dan kewajiban warga negara, serta prosedur pengakuan kewarganegaraan.
6. Sumber daya alam dan ekonomi: Konstitusi mengatur tentang pengelolaan sumber
daya alam dan ekonomi nasional, termasuk dalam hal kepemilikan tanah dan sumber
daya alam yang ada di dalamnya.
7. Pertahanan dan keamanan: UUD NRI 1945 juga mengatur tentang pertahanan dan
keamanan nasional, serta kebijakan luar negeri.
4.) Kewajiban dasar manusia yang terkandung dalam Pasal 28J tersebut meliputi:
Menghormati hak-hak orang lain: Setiap individu mempunyai kewajiban untuk menghormati
hak-hak orang lain dalam pergaulan sosial. Hal ini mencakup hak-hak dasar seperti hak
hidup, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan lain sebagainya.
Melindungi hak-hak orang lain: Selain menghormati hak-hak orang lain, setiap individu juga
memiliki kewajiban untuk melindungi hak-hak orang lain. Hal ini berarti bahwa seseorang
tidak hanya harus menghormati hak-hak orang lain tetapi juga harus berusaha untuk
melindungi hak-hak tersebut dari pelanggaran atau pengawasan.
Bertanggung jawab dalam pergaulan sosial: Kewajiban dasar manusia juga mencakup
tanggung jawab individu dalam pergaulan sosial. Setiap orang diharapkan untuk bertindak
secara bertanggung jawab, menghormati norma-norma sosial, dan memberikan kontribusi
positif dalam masyarakat.
5.) Kepatuhan membayar pajak dan kesadaran membayar pajak adalah dua konsep yang berbeda
dalam konteks perpajakan:
Kedudukan yang lebih tinggi di antara keduanya adalah kesadaran membayar pajak.
Meskipun kepatuhan membayar pajak penting dari segi kepatuhan hukum, kesadaran
membayar pajak mencerminkan pemahaman yang lebih dalam tentang peran pajak dalam
pembangunan masyarakat dan negara. Ini dapat menciptakan motivasi untuk berkontribusi
lebih daripada yang hanya diperlukan oleh hukum.
Namun, idealnya, keduanya harus berjalan berdampingan. Kepatuhan hukum dan kesadaran
akan manfaat pajak adalah elemen-elemen penting dalam sistem perpajakan yang efektif
dan berkelanjutan.
6.). Penanggulangan gaya hidup konsumerisme yang melanda masyarakat saat ini adalah
tantangan yang penting dalam upaya mempromosikan keberlanjutan, mengurangi dampak
lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup. Berikut beberapa cara penanggulangan yang dapat
diambil: