Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) PENDIDIKAN KWn.

Hari/Tgl: Rabu, 11 Okt.2023.

Pukul : 10.00 – 11.40 wib.

Tempat : Ruang PATIN 2.

JAWAB

_____________

1.) Kriteria warga negara yang baik dan terdidik dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara
yang demokratis dapat mencakup:

 Pemahaman terhadap hak dan kewajiban: Memahami hak-hak dan kewajiban sebagai warga
negara, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam proses demokratis dan kewajiban untuk
mematuhi hukum.
 Kesadaran politik: Menyadari isu-isu politik dan sosial, serta berpartisipasi aktif dalam
pemilihan umum dan proses demokratis lainnya.
 Keterampilan berpikir kritis: Mampu menganalisis informasi, mengidentifikasi fakta dari
pendapat, dan membuat keputusan berdasarkan pemikiran kritis.
 Toleransi dan kerjasama: Bersedia bekerja sama dengan individu dari latar belakang yang
berbeda dan menerima perbedaan pendapat dengan cara yang damai.
 Kepemimpinan yang baik: Memiliki kemampuan untuk memimpin dan mempengaruhi
dengan integritas, empati, dan tanggung jawab.
 Kepedulian sosial: Memiliki rasa empati terhadap masyarakat luas dan terlibat dalam
aktivitas sosial atau kemanusiaan.
 Kepatuhan terhadap hukum: Mematuhi hukum dan norma-norma sosial yang berlaku, serta
mendukung penegakan hukum yang adil.
 Pendidikan yang berkelanjutan: Berusaha untuk terus belajar dan mengembangkan
pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi pada masyarakat dan
negara.
 Keterlibatan dalam kebijakan publik: Terlibat dalam proses perumusan kebijakan,
memberikan masukan, dan mendukung perubahan positif dalam masyarakat dan negara.
 Etika dan moralitas: Bertindak dengan integritas, menghormati hak orang lain, dan mengikuti
prinsip-prinsip etika yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
 Kriteria-kriteria ini membantu menciptakan warga negara yang berperan aktif dalam
masyarakat demokratis dan berkontribusi positif terhadap pembangunan negara.

2.) Bhineka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tapi tetap satu," adalah salah satu pilar identitas
nasional bangsa Indonesia. Hal ini dipilih dengan alasan-alasan berikut:

 Keragaman etnis dan budaya: Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman etnis,
budaya, bahasa, dan agama. Bhineka Tunggal Ika mencerminkan kenyataan ini dan
menggarisbawahi pentingnya menerima perbedaan dan memelihara harmoni di antara
kelompok-kelompok ini.
 Semangat persatuan: Konsep Bhineka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya persatuan di
tengah perbedaan. Ini mendorong rasa nasionalisme dan solidaritas di antara masyarakat
Indonesia yang memiliki latar belakang yang berbeda.
 Toleransi dan kerukunan: Bhineka Tunggal Ika merangsang kesadaran akan toleransi dan
kerukunan antaragama dan antarbudaya. Ini adalah nilai-nilai penting dalam masyarakat
yang beragam.
 Prinsip dasar negara: Bhineka Tunggal Ika tertuang dalam Pancasila, dasar negara Indonesia,
yang menempatkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai salah satu nilai yang fundamental.
 Pemberdayaan masyarakat: Konsep Bhineka Tunggal Ika memungkinkan setiap warga negara
untuk merasa bangga dengan identitas budaya mereka sambil tetap merasa bagian dari
entitas nasional yang lebih besar.

3.) Pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang belum optimal dapat memiliki dampak yang signifikan
pada integrasi nasional bangsa Indonesia. Beberapa pengaruhnya adalah:

 Ketidaksetaraan ekonomi: Ketimpangan dalam pengelolaan SDA dapat mengakibatkan


sebagian wilayah atau kelompok masyarakat menjadi lebih makmur daripada yang lain. Ini
dapat menciptakan ketidaksetaraan ekonomi yang merugikan beberapa wilayah atau
kelompok, yang pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas sosial dan integrasi nasional.
 Konflik sumber daya: Persaingan untuk mengakses dan mengontrol SDA yang berlimpah
dapat menyebabkan konflik antar-kelompok masyarakat, terutama di wilayah yang kaya SDA.
Konflik semacam itu dapat mengancam integritas negara dan menghambat upaya integrasi
nasional.
 Alih fungsi lahan: Pengelolaan SDA yang tidak optimal sering kali mengakibatkan alih fungsi
lahan, seperti deforestasi, lahan pertanian yang tidak berkelanjutan, atau penggalian
tambang yang merusak lingkungan. Hal ini bisa mengancam keberlanjutan SDA dan
lingkungan, yang pada gilirannya dapat merugikan semua warga Indonesia.
 Ketidaksetaraan akses dan manfaat: Jika sebagian warga Indonesia tidak memiliki akses yang
setara terhadap manfaat SDA, seperti pendapatan atau peluang pekerjaan, hal ini dapat
menyebabkan ketidakpuasan sosial dan ketidakpuasan terhadap pemerintah, yang
berpotensi mengganggu integrasi nasional.

4.) Tantangan kehidupan bernegara yang perlu diantisipasi saat ini meliputi:

 Tantangan Keamanan: Ancaman terorisme, radikalisasi, dan konflik bersenjata dapat


mengganggu stabilitas negara. Antisipasi dan penanganan keamanan yang efektif sangat
penting untuk melindungi warga negara.
 Ketidaksetaraan Ekonomi: Ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan dan peluang ekonomi
dapat menyebabkan ketidakpuasan sosial. Penting untuk mengurangi kesenjangan ekonomi
dan memastikan kesejahteraan yang lebih merata.

Pasal-pasal dalam UUD NRI 1945 dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyelesaikan berbagai
tantangan, tetapi perubahan mungkin diperlukan untuk menjawab perubahan zaman dan tantangan
yang lebih kompleks. Kebutuhan untuk perubahan aturan mungkin disebabkan oleh evolusi
masyarakat, teknologi, ekonomi, dan tantangan baru yang muncul.Perubahan aturan bisa diperlukan
jika:
 Tantangan baru muncul yang belum diatur dalam UUD yang lama, seperti isu-isu terkait
dengan teknologi, lingkungan, atau hak asasi manusia.
 Reformasi diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan, pemberantasan
korupsi, atau perlindungan hak warga negara.
 Tuntutan masyarakat akan perubahan aturan untuk mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi
mereka.

Perubahan harus dipandu oleh proses konstitusional yang demokratis dan melibatkan partisipasi
masyarakat secara luas. Dalam beberapa kasus, amendemen atau perubahan konstitusi mungkin
diperlukan untuk menjawab tantangan yang lebih besar.

5.) Pasal 28J UUD NRI 1945 mengatur tentang kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia
yang disebutkan dalam pasal ini meliputi:
 Kewajiban untuk menghargai hak asasi manusia milik orang lain.
 Kewajiban untuk menghormati perbedaan pendapat dan suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
 Kewajiban untuk menjaga persatuan.

Kewajiban-kewajiban ini seharusnya tidak menjadikan HAM terbatas, tetapi sebaliknya, mereka
dirancang untuk mempromosikan pemahaman, toleransi, dan persatuan dalam masyarakat. Ini
membantu menciptakan lingkungan yang mendukung hak asasi manusia bagi semua warga negara
tanpa diskriminasi.
Penting untuk diingat bahwa hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia seharusnya bekerja
bersama untuk menciptakan masyarakat yang adil, demokratis, dan berbudaya. Kewajiban dasar
manusia tidak seharusnya digunakan sebagai alasan untuk membatasi hak-hak dasar individu

6.) Mencegah dan menghindari pelanggaran pajak adalah penting dalam mematuhi peraturan
pajak dan menjaga keuangan Anda tetap dalam kondisi yang baik. Berikut beberapa cara dan strategi
yang tepat untuk mencegah dan menghindari pelanggaran pajak:

 Pemahaman Aturan Pajak: Pelajari peraturan pajak yang berlaku di wilayah Anda. Pahami
jenis-jenis pajak yang berlaku dan bagaimana perhitungannya.
 Gunakan Layanan Profesional: Bekerja sama dengan seorang akuntan atau konsultan pajak
yang kompeten dapat membantu Anda memahami dan mematuhi peraturan pajak dengan
lebih baik.
 Pemeliharaan Catatan Keuangan yang Tepat: Jaga catatan keuangan yang akurat dan lengkap.
Ini mencakup pendapatan, pengeluaran, dan dokumen pendukung seperti kwitansi dan
faktur.
 Manfaatkan Pengurangan Pajak yang Legal: Pastikan Anda memanfaatkan semua
pengurangan pajak yang sah yang mungkin berlaku untuk Anda, seperti pengurangan untuk
pendidikan, perawatan kesehatan, atau investasi.
 Patuhi Batas Waktu Pemberkasan: Selalu bayar pajak tepat waktu dan ajukan laporan pajak
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Terlambat atau tidak mengajukan dapat
mengakibatkan denda.
 Hindari Penghindaran Pajak dan Pelarian Pajak: Jangan terlibat dalam praktik penghindaran
pajak ilegal atau pelarian pajak. Ini bisa mengakibatkan masalah hukum serius.
 Pertimbangkan Perencanaan Pajak: Bekerja dengan seorang profesional pajak untuk
merencanakan pajak Anda dengan bijak. Ini dapat membantu Anda mengoptimalkan
kewajiban pajak Anda secara legal.
 Pemahaman Perubahan Hukum Pajak: Ikuti perkembangan peraturan pajak dan perubahan
hukum pajak yang mungkin mempengaruhi situasi keuangan Anda.
 Transparansi: Jujur dan transparan dalam pelaporan pendapatan dan pajak Anda. Upaya
untuk menyembunyikan pendapatan atau aset hanya akan meningkatkan risiko pelanggaran
pajak.

7.) Kesadaran membayar pajak dan kepatuhan membayar pajak adalah dua konsep terkait dalam
konteks perpajakan, namun mereka memiliki perbedaan yang signifikan:

1. Kesadaran Membayar Pajak:

 Kesadaran membayar pajak mengacu pada pemahaman dan kesadaran individu atau
entitas tentang kewajiban mereka untuk membayar pajak. Ini mencakup
pengetahuan tentang jenis-jenis pajak yang harus dibayarkan dan kapan pembayaran
pajak seharusnya dilakukan.
 Kesadaran membayar pajak berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman
tentang peraturan perpajakan.
 Ini adalah tahap awal yang mendasari kepatuhan pajak.

2. Kepatuhan Membayar Pajak:

 Kepatuhan membayar pajak adalah tindakan konkret mematuhi kewajiban pajak


sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ini mencakup penghitungan, pembayaran,
dan pelaporan pajak tepat waktu dan dengan benar.
 Kepatuhan pajak adalah implementasi nyata dari kesadaran membayar pajak. Ini
mencerminkan sejauh mana individu atau entitas mengikuti hukum pajak.
 Kepatuhan pajak diukur oleh sejauh mana individu atau entitas membayar pajak
yang seharusnya, tanpa kecurangan atau pelanggaran pajak.

Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa kesadaran membayar pajak adalah lebih pada
tingkat pengetahuan dan pemahaman, sedangkan kepatuhan membayar pajak adalah tindakan
konkret yang mencerminkan pematuhan terhadap peraturan pajak. Kepatuhan membayar pajak
lebih tinggi dalam hierarki karena mencerminkan tindakan nyata yang sesuai dengan hukum pajak.
Dalam praktiknya, penting untuk mencapai kedua hal tersebut. Kesadaran membayar pajak yang
tinggi dapat mendorong kepatuhan pajak yang lebih baik. Namun, kepatuhan pajak yang tinggi jauh
lebih penting untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan pajak dan menjaga keadilan dalam
sistem perpajakan.

8.) Ya, ada implikasi signifikan bagi integrasi bangsa Indonesia jika penerimaan dari sektor pajak tidak
memenuhi target yang telah ditetapkan. Beberapa implikasi penting termasuk:
 Pengurangan Anggaran untuk Program Sosial: Jika penerimaan pajak kurang dari target,
pemerintah mungkin akan kesulitan untuk membiayai program-program sosial seperti
pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial. Ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan
masyarakat karena kurangnya pelayanan yang memadai.
 Kenaikan Utang Pemerintah: Untuk mengatasi defisit fiskal yang mungkin terjadi karena
penerimaan pajak yang rendah, pemerintah dapat terpaksa meminjam lebih banyak uang. Ini
dapat meningkatkan utang pemerintah, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kestabilan
ekonomi dan keuangan negara.
 Potensi Pemotongan Anggaran di Berbagai Sektor: Jika penerimaan pajak tidak mencukupi,
pemerintah dapat terpaksa memotong anggaran di berbagai sektor, termasuk infrastruktur,
pertahanan, dan investasi dalam pembangunan nasional. Hal ini dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara.
 Gangguan terhadap Perekonomian: Ketidakpastian dalam penerimaan pajak dapat
mengganggu kestabilan perekonomian. Ini dapat memengaruhi investasi, daya beli
masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
 Potensi Ketidakpuasan Masyarakat: Jika penerimaan pajak yang rendah mengarah pada
pemotongan anggaran dalam program-program penting, masyarakat mungkin merasa tidak
puas dan berpotensi untuk menggelar protes atau demonstrasi.
 Pengaruh Terhadap Kepercayaan Publik: Ketika penerimaan pajak tidak mencapai target, hal
ini dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah dalam mengelola keuangan
negara. Ini bisa berdampak negatif pada kredibilitas pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai