Anda di halaman 1dari 49

Sistem Ekonomi dan Kebijakan

Publik

Pertemuan Ke-2
Mata Kuliah Sistem Ekonomi

Tutor : R. Ali Pangestu, SEI., MEI, Ph.D (Cand)


EKONOMI KEBIJAKAN PUBLIK
REFERENSI:

1. Stiglitz, Joseph E. 1999. Economics of Public


Sector. Third Edition. Norton Company.
2. Hyman, David N. 2010. Public Finance: A
Contemporary Application of Theory of
Policy. 10th Edition. South-Western Cengage
Learning. USA
3. Hindriks, Jean and Gareth D. Myles. 2004.
Intermediate Public Economics.
4. Parsons, Wayne. 2011. Public Policy:
Pengantar Teori dan Praktik Analisis
Kebijakan. Prenada Media Group.
5. Wibawa, Samodra. 2011. Politik Perumusan
Kebijakan Publik. Graha Ilmu.
DEFINISI ... 1/4

 Policy is whatever governments


choose to do or not to do (Dye,
1975).

 Cara lembaga yang berperan


sebagai pemegang kewenangan
publik untuk mengatasi masalah
(ekonomi) atau sekelompok
masalah (ekonomi) yang saling
berhubungan (Pal, 1992).
DEFINISI ... 2/4

 Serangkaian tindakan yang dipilih secara


sengaja oleh seorang aktor atau sekelompok
aktor yang bertujuan untuk mengatasi suatu
masalah (Anderson, 1984)

 Cara dan tindakan pemerintah untuk


mengatasi masalah pembangunan tertentu
atau untuk mencapai tujuan pembangunan
tertentu dengan mengeluarkan keputusan,
strategi, perencanaan, maupun
implementasinya dengan menggunakan
instrumen tertentu (World Agroforestry, 2003)
DEFINISI ... 3/4

 Public Policy: Proses


pembuatan keputusan yang
memperhatikan aspek politik,
budaya dan hukum.
 Public Economic Policy:
Proses pembuatan keputusan
yang memperhatikan aspek
politik, budaya dan hukum di
bidang ekonomi.
 Perhatian tentang Kebijakan
publik :
 Politikus, tertarik pada interaksi antara
sistem politik dan kepentingan
kelompok tertentu dalam proses
kebijakan
 Ekonom, fokus pada dampak
kebijakan terhadap masyarakat
(efisien).
QUESTION IN PUBLIC POLYCE

 When should the government


intervene in the economy?
 How might the government
intervene?
 What is the effect of those
interventions on economic
outcomes?
 Why do governments choose to
intervene in the way that they do
OTHER QUETIONS IN PUBLIC POLYCE

 Siapa stakeholders yang terlibat


 Bagaimana proses perumusan
kebijakan dilakukan
 Bagaimana implementasi dilakukan
 Apa hasil-hasil kebijakan
 Apakah hasil-hasil kebijakan mampu
mencapai tujuan kebijakan, termasuk
di dalamnya memuaskan nilai-nilai
yang berkembang di tengah-tengah
masyarakat
WHY PUBLIC POLYCE?

 Isu penting, kenyataan membuktikan bahwa


setiap hari tidak ada satu media massa yang tidak
membicarakan isu kebijakan.

 Lewat media massa massyarakat mendiskusikan,


mengritisi, mempertanyakan berbagai isu
kebijakan seperti:
 Kualitas pelayanan publik yang buruk
 Kelangkaan pupuk
 Biaya pendidikan mahal
 Kebijakan subsidi BBM
 Beras raskin yang tidak sampai sasaran
 Penyakit infeksi yang muncul kembali
WHY PUBLIC POLYCE?

 Menyangkut kepentingan
orang banyak
 Berdampak luas pada
masyarakat
 Berhubungan dengan nilai-
nilai yang berkembang
pada masyarakat.
 Berimplikasi pada
anggaran.
LINGKUP KEBIJAKAN PUBLIK

Harga
Fiskal
Dasar

MIKRO HET MAKRO Moneter

UMR Sisi
Penawaran
Tujuan Memahami Tipe Kebijakan

 Untuk memahami instrumen kebijakan apakah


yang dipakai oleh pemerintah untuk
memecahkan suatu masalah.
 Untuk memahami mengapa suatu kebijakan
lebih penting dari kebijakan yang lain.
 Siapa aktor yang terlibat dalam perumusan
kebijakan dan pada tahap mana peran
seorang aktor lebih penting dibanding dengan
yang lain.
SIFAT
SIFAT KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PUBLIK
PUBLIK

Distributifve Competitive Protective Redistributive


Regulatory Regulatory
Distributif

 Tujuan: mendorong kegiatan di sektor swasta atau


kegiatan-kegiatan masyarakat yang membutuhkan
intervensi pemerintah dalam bentuk subsidi atau
sejenisnya di mana kegiatan tersebut tidak akan
berjalan tanpa adanya campur tangan pemerintah.

 Contoh: Subsidi

 Subsidi yang diberikan oleh pemerintah dapat


dimaksudkan untuk mendatangkan efek Positif dan
Negatif

 Contoh lain: subsidi pertanian, raskin, kompensasi


BBM, subsidized medical care, penyediaan alat
kontrasepsi gratis, cash program.
Kompetitif Regulatif ... 1/2

 Kebijakan yang dimaksudkan untuk


membatasi siapa yang boleh
menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
 Asumsi yang dipakai:
 Barang dan jasa yang dibutuhkan merupakan
barang langka sehingga tidak mungkin
mengijinkan semua masuk di dalamnya contoh
frekuensi radio.
 Ada keperluan untuk menstandardisasi jenis
barang/jasa demi keselamatan konsumen.
Kompetitif Regulatif ...2/2

 Karena sifatnya yang demikian dalam kebijakan


kompetitif juga terkandung kebijakan yang
bersifat:
 Distributif
dengan mengatur kompetisi, pemerintah memberikan
pangsa pasar yang menguntungkan bagi pihak yang
diberi lisensi
 Protektif regulatif
pemerintah menetapkan standar dalam pemberian
pelayanan oleh provider kepada masyarakat.

 Contoh: ijin trayek bus dan pesawat, ijin


frekwensi radio dan televisi, ijin pendirian sekolah
dan lain-lain.
Protektif Regulatif ... 1/2

 Kebijakan yang bersifat protektif dibuat oleh


pemerintah dengan maksud untuk melindungi
masyarakat dengan mengatur apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan oleh sektor swasta.

 Aktivitas-aktivitas yang dapat merugikan atau


membahayakan masyakarat tidak akan diijinkan
untuk dijual di pasar oleh sektor swasta.

 Kondisi yang dipertimbangan sangat diperlukan


untuk melindungi kepentingan masyarakat harus
diatur oleh pemerintah.
Protektif Regulatif ... 2/2

 Contoh kebijakan protektif regulatif:


 Ijin peredaran obat
 Pelabelan halal pada makanan
 Peraturan tentang pengolahan limbah industri
 Pencantuman label merokok membahayakan
konsumen
 Ketentuan tentang upah minimum
 Perda Miras
Redistributif

 Kebijakan untuk meredistribusikan kekayaan, hak


kepemilikan, dan sebagainya diantara berbagai kelas
sosial masyarakat atau etnisitas di dalam masyarkat.

 Tujuan: mencegah ketimpangan yang makin lebar pada


masyarakat.

 Asumsi: bahwa kompetisi yang terjadi di dalam


masyarakat akan menghasilkan pemenang dan
pecundang.

 Contoh: Pajak progresif, diklat kerja untuk orang miskin,


reforma agraria.
Ekonomi Pancasila
Mengatur hubungan antara negara
dan warga negara

Bertujuan akhir memajukan


kemanusiaan, peradaban, serta mengokohkan
persatuan nasional melalui
proses usaha
bersama (gotong royong)

Proses distribusi akses


ekonomi
secara adil bagi seluruh warga negara
yang dilandasi oleh nilai-nilai
pertanggungjawaban etik
kepada Tuhan yang Maha Esa
sistem ekonomi Pancasila
dalam kebijakan
pembangunan nasional

Peran negara mesti hadir dalam


operasionalisasi dan penerjemahan prinsip-
prinsip ekonomi Pancasila
Aplikasi prinsip ekonomi Pancasila sejatinya
sudah nyata
Nilai-nilai dasar: adanya nilai-nilai
kebersamaan dan gotong royong
Mengutamakan manusia-nya
Implementasi nilai-nilai dasar
Bisakah Bersyariah dengan
Berkonstitusi?
Ekonomi Syariah
(maqashid al-syar’iah) VS Ekonomi Konstitusi
(Pancasila)

Perlindungan terhadap Ketuhanan


nyawa (hifdz al-nafs)
Kemanusiaan yang adil
Agama/keyakinan Substansi dan beradab
(hifdz al-din), eko nOmi
konstitusi yang
beririsan dengan Persatuan indonesia
Akal (hifdz al-‘aql) maqashid
syariah
eko nOmi
Harta (hifdz al-mal) Kerakyatan

Keturunan (hifdz al-nasl) Keadilan sosial

Menyemai aplikasi konstruktif:


1. Implementasi ayat-ayat ekonomi dalam konstitusi
2. Pembangunan ekonomi bersifat inklusif
Keadilan Sosial: Konsepsi Mencapai
Kemakmuran

Keadilan sosial dengan


mempergunakan alat-alat
Keadilan melalui
industri, alat-alat teknologi
distribusi sumberdaya
modern untuk cita-cita
dan pembagian hasil
bersama
yang
merata
Mencapai Keadilan Sosial: Jalan yang

Harus Ditempuh

Keadilan sosial dan kesejahteraan


bagi masyarakat
Indonesia adalah tujuan
yang mendasar dalam
Pasal 33 UUD 1945 menjelaskan penerapan
bahwa susunan perekonomian
Indonesia harus merupakan “usaha Sistem
bersama” berdasar atas asas Ekonomi
“kekeluargaan”
Pancasila
Penurunan Angka
Pengangguran
Unemployment, total (% of total labor force) (modeled ILO
9
estimate)
7,95 8,06
8 7,55
7,30 7,21
7
6,606,66
6,30
6,086,08 6,11
6
5,46
5,61 Yang dibutuhkan:
5,15
1. Lapangan
5 4,68
4,37 4,47 4,34
4,05
4,51
4,304,184,30
Pekerjaan
3,99
4 3,63 2. Pekerjaan yang
3,28
dapat
3
2,542,67
meningkatkan
2 kesejahteraan
1
3. Pekerjaan yang
tidak eksploitatif
0

Sumber: ILO (2018)


Tujua Kebahagiaan
n Kesejahteraan
Utama
Perdamaian
Sistem
Ekonomi Kemerdekaan
Pancasila
Manfaat tersebut dicapai melalui penerapan sistem ekonomi
yang mendukung, terpenuhinya hak sosial warga negara serta
keterlibatan aktif dari pemerintah/negara dalam setiap sisi
kehidupan perekonomian demi menciptakan harmoni.
UMKM Menjadi Tulang Punggung
Perekonomian Indonesia

Sebaran Tenaga Kerja Sektor UMKM dan Usaha besar di


Indonesia 1997-2017
1997


1998
1999
2000
2001
2002 Sebaran
2003
2004 Tenaga Kerja
2005
2006 Sektor UMKM
2007
2008
2009
lebih
2010
2011 tinggi
Besar


2012
2013
2014
daripada Usaha
2015
2016
2017
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Tenaga Kerja UMKM Tenaga Kerja Usaha Besar

Sumber : Kementerian Koperasi dan UMKM (2018)


Sebaran PDB Sektor UMKM dan
Usaha Besar Tahun
1997-2017
1997
1998
1999
2000
2001
2002 Lebih dari
2003

50%
2004
2005
2006
2007
2008
2009 PDB berasal
2010
2011 dari Sektor
2012
2013 UMKM
2014
2015
2016
2017
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

PDB Harga Konstan UMKM PDB Harga Konstan Usaha Besar

Sumber : Kementerian Koperasi dan UMKM (2017)


Soko guru
perekonomian

Perwujudan Implementasi nilai-nilai


Ekonomi kemasyarakatan
Pancasila
Lekat dengan
melalui
kehidupan petani
Koperasi dan nelayan

Wujud kerekatan modal


sosial di bidang
perekonomian
Prasyarat mewujudkan Prinsip Pancasila

Pemerintah yang aktif

Pemenuhan hak sosial

Pembangunan berorientasi kemandirian bangsa


Pembangunan berorientasi keadilan atas
prinsip kebersamaan
Koperasi yang kuat dan bermartabat

Hukum yang tegak dan kuat

Sektor usaha yang menyangkut hajat hidup


orang banyak 100 persen dikuasai oleh negara

Sumber: Buku Putih KEIN dan BIPP (2019)


Sistem ekonomi dan
keadilan sosial
 Hakikat keadilan
 Pembagian keadilan
 Keadilan distributif
 Teori keadilan
 Keadilan ekonomis
Keadilan

 Keadilan dalam prinsip etika merupakan


hal yang penting
 Hal tersebut dikarenakan keadilan
tersebut menyangkut barang ataupun
kepentingan yang dimiliki atau dituntut
oleh berbagai pihak
 Sumber dari keadilan adalah adanya
kelangkaan barang yang ditawarkan
atau diperjualbelikan
Ekonomi

 1 Studi tentang cara bagaimana masyarkat


menggunakan sumber daya yang langka
untuk memproduksi komoditas2 yang
berharga dan mendistribusikanya diantara
orang2 yang berbeda
 2 refleksi tentang cara manusia bisa
menggunakan dengan optimal sarana2
yang langka untuk memenuhi kebutuhanya
 Masalah kelangkaan itulah yang
meyebabkan prinsip keadilan dalam
ekonomi menjadi penting
Hakikat keadilan

 Keadilan adalah memberikan kepada setiap


orang apa yang menjadi hak nya
 Ciri khas keadilan:
 Keadilan tertuju pada orang lain (harus ada
orang lain, karena diri sendiri tidak bisa menilai
keadilan untuk dirinya)
 Keadilan harus ditegakkan (keadilan tidak
hanya sebagai harapan dan anjuran tetapi
harus dilaksanakan)
 Keadilan menuntut persamaan (keadilan harus
dilaksanakan kepada setiap orang tanpa
melihat orangnya siapa)
Pembagian keadilan

 Pembagian klasik:
 Keadilan umum
• Menjadi dasar dari sebuah penyelenggaraan negara
• Legal Justice (keadilan yang di legal kan)
• Merupakan kebaikan umum atau kebaikan bersama
 Keadilan distributif
• Keadilan membagi
• Membagi segalanya kepada setiap anggota dengan
cara yang sama
 Keadilan komutatif
• Keadilan tukar-menukar
• Setiap anggota harus memberikan hak dari anggota
yang lain
 Pembagian modern
 Keadilan distributif
• Semua hal (baik yang enak ataupun yang tidak)
harus dibagi secara merata
 Keadilan retributif
• Berkaitan dengan punishment atau hukuman
• Orang yg dihukum harus tau kesalahanya
• Harus dibuktikan kesalahan tersebut
• Hukuman harus konsisten&proporsional sesuai
kesalahanya
 Keadilan kompensatoris
• Kewajiban moral seseorang dlm memberikan ganti
rugi atas kesalahan yg dilakukanya
 Keadilan individual dan keadilan sosial
 Keadilan individual dalam pelasanaan nya
tergantung 1 orang atau beberapa orang
saja
 Keadilan dapat terjadi bila setiap orang
memperoleh haknya dan keadilan sosial
dapat terwujud sast setiap orang dapat
terpenuhi hak-hak sosialnya
Keadilan distributif

 Merupakan keadilan dalam hal pembagian


 Keadilan distributif didasarkan atas prinsip:
 Prinsip formal yaitu bahwa kasus2 yang sama
hrs diperlakukan dg cara yang sama, dan
kasus2 yg berbeda caranya juga berbeda2
 Prinsip material yaitu bahwa setiap kasus itu
harus dibedakan berdasarkan materi dari kasus
tersebut. Dalam prinsip material terdapat
beberapa persyaratan, yaitu:
 1 bagian yang sama: setiap orang memperoleh
bagian yang sama besar
 2 kebutuhan: setiap orang diberi bagian sesuai
dengan kebutuhanya
 3 hak: setiap orang diberi bagian sesuai hak dan
kewajibanya
 4 usaha: bagian dari setiap orang berdasarkan
usaha masing-masing
 5 kontribusi pada masy: bagian yg diterima
berdasrkan kontribusi nya pada masy
 6 jasa: orang yg berjasa mendapatkan bagian
lebih besar
Teori dalam keadilan distributif

 Teori egalitarianisme
 Membagi adil berarti membagi sama rata
 Setiap orang memperoleh hak yang sama
atas segala sesuatu
 Hal ini dapat diiterapkan dalam bidang
hukum
 Selain itu juga diterapkan dalam pemilihan
umum yaitu one person one vote (satu
orang hanya boleh memiliki satu suara
atau pilihan)
 Teori sosialistis
 Mendasarkan pada prinsip kebutuhan
 Keadilan adalah memberikan kepada seseorang
sesuai dengan kebutuhannya
 Namun dalam pemberian kebutuhan tersebut
harus juga sesuai dengan kemampuan dari si
pemberi
 Diterapkan dalam perusahaan bahwa setiap
perusahaan wajib memberikan hak sesuai
dengan kebutuhan karyawan namun juga sesuai
dengan kemampuan perusahaan tersebut
 Teori liberalistis
 Keadilan dalam pembagian berdasarkan
atas usaha dari masing-masing individu
 Setiap orang berhak atas setiap usaha
yang telah dilakukanya
 Setiap individu berhak mendapatkan hasil
sebanyak-banyaknya sesuai dengan
usaha yang telah mereka lakukan
 John Rawls ttg keadilan distributif
 Menurut Rawls setiap org berhak
memperoleh hak2 dasar, seperti:
 1 Kebebasan berpendapat, berkumpul,
dan politik
 2 Kebebasan memilih profesi
 3 Kebebasan yg bertanggung jawab
 4 Pendapatan dan hak milik
 5 Dasar2 sosial dan hak milik
 Menurut Rawls, keadilan mempunyai
bebrapa prinsip:
 1 setiap org mempunyai hak yg sama ats
kebebasan2 dasar yg paling luas yg dapat
dicocokkan dg kebebasan2 sejenis untk
semua org
 2 ketidaksamaan sosial dan ekonomis
diatur sedemikian rupa sehingga:
menguntungkan org2 yg beruntung, dan
melekat pada jabatan2 dan posisi2 yg
terbuka bagi semua org dlm keadaan yg
menjamin persamaan peluang yang fair
 Robert Nozick ttg keadilan distributif
 Berkaitan dengan landasan hak, dimana
seseorg memiliki seuatu dg adil
jikapemilikan itu berasal dari keputusan
bebas yg mempunyai landasan hak
 Menurut Nozick keadilan mempunyai
prinsip:
 1 seseorang memperoleh sesuatu dengan
jalan memproduksinya
 2 seseorang memiliki sesuatu karena
diberikan kepadanya
 3 seseorang mendapatkan kembali sesuatu
yang dicuri darinya
Keadilan ekonomis

 Keadilan ini menyangkut barang yang


ingin dimiliki oleh banyak orang
 Keadilan dalam relasi ekonomis harus
diusahakan tidak timbul dengan
sendirinya
 Keadilan harus berperan pada tahap
sosial maupun individual, juga dalam
ekonomi dan bisnis, namun tetap
memperhatikan nilai-nilai moral
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai