Anda di halaman 1dari 75

Sistem Ekonomi Campuran dan

Ekonomi Islam

Pertemuan Ke-3
Mata Kuliah Sistem Ekonomi

Tutor : R. Ali Pangestu, SEI., MEI, Ph.D (Cand)


Negara
Kesejahteran
(welfare state)
Indonesia dan Negara
Kesejahteraan
(Al Humami, 2005)

 Bila membaca ulang UUD 1945, akan tertangkap


spirit amat kuat bahwa para founding father
sejatinya ingin membangun Indonesia menjadi
negara kesejahteraan modern (modern welfare
state).
 Simak kata-kata pada pembukaan UUD 45 :
konstitusi, ...membentuk suatu Pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia...untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial....
 Pemikiran para pendiri bangsa tentang
negara kesejahteraan lahir karena mereka
mengenyam pendidikan Eropa, menjalin
pergaulan intelektual dan bersentuhan
dengan gagasan para pemikir sosial
ekonomi, yang menganut ide modern
welfare state.
 Ide negara kesejahteraan modern, menjadi
mainstream di Belanda, Inggris, Perancis,
Jerman, dan negara-negara Skandinavia
seperti Swedia, Finlandia, atau Norwegia.
 Soekarno mengusung propaganda anti-
neoimperialisme dan neokolonialisme,
membangkitkan semangat perjuangan
politik dan membangun ekonomi berdikari.
Sjahrir menjadi pemimpin Partai Sosialis
Indonesia menawarkan gagasan sosialisme
ekonomi. Mohammad Hatta memelopori
gerakan ekonomi rakyat melalui koperasi
dan pasar sosial.
 Ketiga tokoh itu, meski akhirnya menempuh
jalan politik berbeda, memiliki gagasan
sama dalam membangun negara
kesejahteraan
Basis ideologi Negara
Kesejahteraan
 Kini, setelah 60 tahun merdeka, di atas landasan
filsafat sosial apakah sistem perekonomian
Indonesia dibangun? Sistem politik nasional
dikembangkan dari basis ideologi apa? Demokrasi
sosial atau liberal? Di mana posisi Indonesia di
tengah gempuran kapitalisme global dengan genre
baru ekonomi neoliberal?
 Apakah kita sudah meninggalkan ide negara
kesejahteraan warisan pendiri bangsa dan memilih
kapitalisme pasar? Apakah kita bersikukuh
menganut paham economic prosperity dan social
market, atau bulat memilih neoliberal dan free
market economy? Tak ada jawaban pasti karena
tiap rezim (Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi)
tak pernah menegaskan pilihan paham ekonomi
yang dianut.
Negara Kesejahteraan

 Secara sederhana, negara kesejahteraan


didefinisikan sebagai :
is a state which provides all individuals a
fair distribution of the basic resources
necessary to maintain a good standard of
living (Richard Quinney, The Prophetic
Meaning of Modern Welfare State, 1999).
Negara Kesejahteraan (2)

(Deacon, 2002 : 4)
“A society in which the government accepts
responsibility for ensuring that all citizens
receive a minimum income, and have
access to the highest possible provision in
the fields of health care, housing,
education, and personal social services.”
Tujuan Pokok Negara
Kesejahteraan
 Tujuan pokok negara kesejahteraan, antara
lain,
(i) mengontrol dan mendayagunakan sumber
daya sosial ekonomi untuk kepentingan
publik;
(ii) menjamin distribusi kekayaan secara adil
dan merata;
(iii) mengurangi kemiskinan;
(iv) menyediakan asuransi sosial (pendidikan,
kesehatan) bagi masyarakat miskin;
(v) menyediakan subsidi untuk layanan sosial
dasar bagi disadvantaged people;
(vi) memberi proteksi sosial bagi tiap warga.
Debat negara kesejahteraan

 Debat tentang negara kesejahteraan terfokus pada


dua konsep: social welfare dan economic
development, yang oleh James Midgley disebut
antithetical notions.
 Pembangunan ekonomi berkenaan dengan
pertumbuhan, akumulasi modal, dan keuntungan
ekonomi; sedangkan social welfare berhubungan
dengan altruisme, hak-hak sosial, dan redistribusi
aset. Yang pertama adalah jalan menciptakan
kekayaan, meningkatkan kualitas dan standar
hidup. Yang kedua, mekanisme redistribusi
kekayaan untuk membiayai layanan sosial bagi
masyarakat miskin dan tertindas (Midgley, Growth,
Redistribution, and Welfare: Toward Social
Investment, 2003).
 Melalui intervensi kebijakan yang tepat, merujuk
pada social welfare to work, pembangunan sosial
dapat diarahkan untuk (i) menciptakan lapangan
kerja, (ii) mengembangkan modal manusia, (iii)
memobilisasi modal sosial, (iv) mengakumulasi
aset produktif, dan (v) merintis serta
mengembangkan usaha kecil dan menengah.

 Semua itu akan meningkatkan pendapatan,


berdampak pada peningkatan kualitas dan standar
hidup, menstimulasi pertumbuhan. Dengan
demikian, social development bisa berarti economic
development, dan perwujudan negara
kesejahteraan tak semata-mata dalam bentuk
kebijakan dan program sosial seperti (i) social
safety net, (ii) social security, (iii) social insurance,
atau (iv) social subsidy.
 Muncul pertanyaan, apakah pemberian subsidi
kepada orang miskin sebagai kompensasi kenaikan
harga BBM bisa disebut penjelmaan negara
kesejahteraan? Mungkin program-program sosial
seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS),
pengobatan gratis di rumah sakit kelas III, dan
cash transfer, yang sedang berlangsung baru
disebut quasi welfare state.
 Sebab, kebijakan dan program sosial itu bersifat
superfisial, tidak dilandasi filosofi negara
kesejahteraan yang kuat. Bahkan program-
program itu lebih sebagai siasat politik guna
meredam gejolak sosial.
 Selama ini Indonesia belum pernah membangun
kelembagaan publik dan menyiapkan perangkat
sistem yang mendukung program sosial secara
permanen dan berkelanjutan.
 Indonesia pernah mengembangkan :
(i) Inpres Desa Tertinggal,
(ii) Proyek Padat Karya,
(iii) Program Pengembangan Kecamatan, dan
(iv) Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan, yang
disebut pemberdayaan masyarakat miskin.
Sebagian program itu terhenti dan yang
berlangsung pun tak ada jaminan
keberlanjutannya.
(Sulastomo)
 Benarkah Indonesia negara kesejahteraan
(welfare state)? Cita-cita negara
kesejahteraan ada di Pembukaan dan
Batang Tubuh UUD 1945. Bagaimana
pelaksanaannya?
 Meski Indonesia merupakan negara
kesejahteraan, rakyat belum sejahtera,
terlihat dari banyaknya jumlah orang
miskin.
 Pilar negara kesejahteraan diletakkan Otto
von Bismarck pada 1880-an.Tujuannya
untuk memberi "rasa aman" (security) sejak
lahir sampai mati.
 "Rasa aman" ini merupakan proteksi sosial
terhadap risiko ekonomi yang tidak terduga ,
misalnya karena sakit, kecelakaan, atau risiko
menurunnya pendapatan karena memasuki usia
pensiun. Inilah pilar negara kesejahteraan yang
(ternyata) menjadi elemen penting dalam
mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ide itu lalu
berkembang di seluruh dunia dengan modifikasi.

 Dari aspek jaminan sosial tidak jauh berbeda.


Manusia memerlukan jaminan kesehatan, jaminan
kecelakaan kerja, jaminan pemutusan hubungan
kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan
jaminan kematian.
 Sedangkan dari aspek pembiayaan, selain
mekanisme asuransi juga dikenal tabungan wajib
(provident fund) atau pajak (social security tax)
seperti di AS.
 Jelas, program ini melibatkan seluruh peserta
untuk ikut membayar iuran, meski mekanisme
pengumpulan dan pembebanan iuran berbeda-
beda. Meski demikian, iuran itu selalu menjadi
beban antara pemberi/penerima kerja/masyarakat
bahkan negara, sebagai pemberi kerja pegawai
negeri/tentara, atau sebagai subsidi bagi
masyarakat tidak mampu. Dapat dipahami jika
program jaminan sosial merupakan instrumen
mobilisasi dana masyarakat yang mampu
membentuk tabungan nasional yang besar.
 Seharusnya Indonesia telah menerapkan negara
kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Kenyataannya
tertinggal dibanding negara lain. Program jaminan kesehatan
baru dimulai tahun 1968 melalui program Askes. Untuk
tenaga kerja swasta dimulai tahun 1976 melalui Jamsostek.
Malaysia memulai program Jamsostek sejak 1959, dikenal
sebagai EPF (Employee Provident Fund).
 Keterlambatan ini berdampak pada ketertinggalan Indonesia
membentuk tabungan nasional. Akibatnya, tabungan nasional
Malaysia atau Singapura lebih besar dibanding Indonesia. Hal
ini dibuktikan saat krisis melanda Asia tahun 1997/1998,
Indonesia paling sulit untuk bangkit lagi.
 Selain tertinggal, legislasi program jaminan sosial di
Indonesia juga belum komprehensif, tidak ada interelasi
antara berbagai program, tidak berdasar konsep yang
konsisten, sehingga perkembangannya amat lamban,
sementara manfaat (benefit-package) yang diterima amat
minim sehingga program Jamsostek (misalnya) tidak populer.
(Sugeng Bahagijo)
 Istilah welfare state (negara kesejahteraan) muncul pertama
kali tahun 1940-an oleh Uskup Agung York, Inggris, sebagai
antitesis atas program warfare state (negara perang) Nazi
Hitler di Jerman yang sedang memperluas wilayahnya.
Negara kesejahteraan atau rezim kesejahteraan (welfare
regime) lebih dari sekadar kebijakan sosial.

 Tidak semua kebijakan sosial dapat digolongkan welfare


state, misalnya, program jaring pengaman sosial (JPS) tahun
1997 yang hanya bersifat minimal dan sementara saja.
Bagaimana asal-usulnya? Sebelum Perang Dunia I, cikal
bakal welfare regimes dimulai oleh tokoh-tokoh karismatis
dan otoritarian, seperti Bismark (Jerman), Von Tappe
(Austria), dan Napoleon III (Perancis), dengan melansir
jaminan-jaminan sosial untuk pegawai pemerintah dan
kelompok pekerja industri.
 Di Inggris sistem welfare diawali sekali
dengan lahirnya UU Penanggulangan
Kemiskinan (Poor Law- 1880-an). Dalam
periode kedua, sesudah Perang Dunia II,
1945-1990, welfare state merupakan kreasi
dan produk demokrasi multipartai atau
kebijakan (koalisi) partai politik yang
memerintah untuk menciptakan warga
negara dan angkatan kerja yang terdidik
dan sehat dan mengurangi kesenjangan
sosial ekonomi.
 Menurut Esping Andersen, negara
kesejahteraan dibangun atas dasar nilai-
nilai sosial, seperti (i) kewarganegaraan
sosial, (ii) de- mokrasi penuh, (iii) sistem
hubungan industrial modern, serta (iv) hak
atas pendidikan dan perluasan pendidikan
massal yang modern. Produksi dan
penyediaan kesejahteraan warga negara
tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada
pasar.
EKONOMI ISLAM

 Ekonomi Islam ialah suatu ilmu sains


kemasyarakatan yang mengkaji tingkah
laku manusia dalam soal mengguna dan
menguruskan sumber-sumber alam
untuk kepentingan diri dan juga
kepentingan masyarakat bagi mendapat
keredhaan ALlah.
(Hailani Muji Tahir)
GELAGAT MANUSIA DARI
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Aktiviti Ekonomi Manusia


Mengandungi Enam Prinsip:

1. Dunia diciptakan untuk membolehkan


manusia merobah, memiliki dan menikmati.
2. Sifat kejadian manusia memerlukan ia
merobah dunia dan menikmati perobahan itu.
3. Manusia adalah pemilik sah akan hasil
titik peluhnya.
4. Dalam menjalankan usahanya serta
meraih hasil duniawinya, manusia tidak
boleh melakukan ketidakadilan.
5. Dalam memiliki dan menikmati hasil
dunia, manusia perlu mengambil kira
keperluan asas atau tetap masyarakat.
6. Orang yang fakir miskin mempunyai hak
ke atas sebahagian dari harta kekayaan
orang yang berada.
FALSAFAH EKONOMI ISLAM
Falsafah ekonomi Islam berteraskan:
i. Konsep Tauhid - mengajar manusia untuk
menilai hubungannya antara manusia dalam
naungan hubungannya dengan Tuhan. Dari sudut
ekonomi, implikasi Tauhid adalah bahawa Tuhan
adalah Pencipta dan manusia adalah sebagai
ciptaanNya. Maka manusia adalah samarata dan
perlu bekerjasama untuk menegakkan
kesaksamaan.
ii. Konsep Penguasa (Rububiyyah) - Tuhan
adalah Penguasa yang dariNya datang peraturan
yang bertujuan menjaga dan menampung
kehidupan makhluk kepada kesempurnaan.
iii. Konsep Penyucian Akhlak (Tazkiyyah) - Konsep
ini adalah bagi membentuk kesucian jiwa dan
ketinggian akhlak. Ini meliputi aspek pembersihan
harta melalui zakat dan sedekah bagi mencapai al-
falah.
iv. Hari Pembalasan - Kepercayaan kepada Hari
Pembalasan akan menjadikan kegiatan ekonomi
manusia senantiasa perihatin terhadap kesan pada
hari Pembalasan.
v. Manusia Sebagai Khalifah - Sebagai khalifah Tuhan
dimuka bumi, manusia akan menjaga amanah dan
bertanggungjawab dalam segala tindak tanduknya.
vi. Kesamaan dan Persaudaraan Manusia -
Persaudaraan kemanusiaan merentasi batasan
geografi, bangsa, warna kulit dan sebagainya bagi
melahirkan manusia yang tolong-
menolong ,hormat-menghormati,
bertanggungjawab, tidak menindas dan tidak
mengeksploitasi. Hak setiap individu dilindungi
bagi meningkatkan kebajikan umum.
vii. Konsep Hak Milik - Hak milik mutlak harta:
milik Tuhan. Manusia : pemegang amanah.
Manusia berhak keatas apa yang diusahakan dari
sumber yang diperolehi. Jangan dinafikan hak ini
atas orang lain Manusia lahir dalam dunia tanpa
apa-apa tetapi dengan pertolongan Tuhan dan ahli
masyarakat, ia memiliki harta. Dari sudut ekonomi,
keperluan asas manusia mesti dijamin.
PRINSIP2 ASAS SISTEM EKONOMI ISLAM

1. Kebebasan Individu (Individual Liberty) - manusia


menikmati kebebasan penuh untuk melakukan atau
menyatakan sesuatu. Prinsip ini mendasari
tanggungjawab seruan manusia kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran dalam masyarakat.
2. Hak Memiliki Harta (Right To Property) - Islam
mengiktiraf hak individu kepada harta tetapi dengan
kekangan yang menjaga kemaslahatan masyarakat.
3. Ketidaksamaan Ekonomi Terkawal (Economic
Inequality Within Natural Limits) - Islam menerima
hakikat ketidaksamaan antara manusia tetapi
mengawal agar jurang tidak melebar.
4. Keadilan - Kesaksamaan Sosial (Sosial Equality)
- Kesaksamaan sosial : agar kekayaan tidak hanya
tertumpu kepada kelompok tertentu dalam
masyarakat. Setiap individu diberi peluang yang sama
untuk mendapatkan pekerjaan atau menjalankan
perniagaannya.
5. Jaminan Sosial (Sosial Security) - Setiap individu
mempunyai hak mendapatkan mata pencariannya;
setiap rakyat dijamin keperluan asasi hidupnya. Ini
adalah menjadi tanggungjawab utama kerajaan.
6. Edaran Kekayaan Yang Meluas (Wider Circulation
Of Wealth) - Islam menganjurkan agar kekayaan
itu berkitar dikalangan rakyat dan bukan ditangan
kelompok tertentu sahaja.
7. Pengharaman Pengumpulan Harta Tak Menentu
(Prohibition Of Accumulation Of Wealth) - Islam
melarang pengumpulan kekayaan / harta yang tidak
berpatutan kepada individu.
8. Pengharaman Institusi Anti-Sosial (Prohibition
Of Anti-Sosial Institutions) - Terdapat larangan
terhadap amalan-amalan anti sosial dan merbahaya
seperti berjudi, mabuk minuman keras, riba (interest),
sorok barang, pasaran-gelap dan seumpamanya.
9. Kebajikan Individu Dan Sosial (Social And
Individual Welfare) - Islam mengiktiraf bahawa
kebajikan individu dan sosial adalah saling
melengkapkan dan bukannya bersaing atau
bertentangan. Kedua-duanya diharmonikan.
STRUKTUR
SISTEM EKONOMI ISLAM

Sistem ekonomi Islam (Nizam al-iqtisad


al-Islami) mempunyai tiga sektor yang
besar:

I. Politik, siasah, kenegaraan (Awam)


II. Tijarah, perdagangan, perniagaan
(Swasta)
III. Kebajikan, sosial, maslahah (Sukarela)
(1) SEKTOR AWAM(KERAJAAN)

 Sektor ini merujuk kepada kegiatan


ekonomi yang dilaksanakan oleh kerajaan,
secara langsung atau sebaliknya. Antara
fungsi sektor ini adalah:
 Merancang dan melaksana Polisi Fiskal,
Kewangan, Pembangunan.
 Pentadbiran dan pengurusan harta
hakmilik negara.
 Pengurusan semua sektor (awam dan
swasta) melalui agensi al-hisbah.
Tanggungjawab Kerajaan

Lapan tanggungjawab kerajaan :


 (1) memastikan pelaksanaan undang-
undang dana peraturan (2) jaminan sosial
(3) agihan pendapatan / harta (4)
pengawasan pasaran (5) dasar pekerjaan
dan upah (6) memerangi riba, rasuah dan
monopoli (7) mobilisasi sumber asli dan
(8) kesaksamaan peluang.
Sobri (1989)
Hukum-hakam Yang Bersangkutan
Dalam Sektor

 Pencukaian - jizyah, kharaj, ushur, sulh


al-jizyah.
 Harta fai’ dan ghanimah.
 Pusaka atau pewarisan.
 Harta waqaf dan wasiat.
 Mata wang.
 Tanah dan galian.
Institusi, Jabatan, Kementerian
Berkaitan Dalam Sektor Ini

 Institusi Perbendaharaan Negara (Bait al-Mal).


 Bank Pusat (Dar al-Amwal).
 Diwan atau Jabatan Perancang Pembangunan.
 Jabatan Hasil Dalam Negeri (Diwan al-Jibayah).
 Kementerian Kemajuan Tanah dan Wilayah.
 Kementerian Galian dan Sumber Alam.
 Kementerian Waqaf.
(2) Sektor Swasta

 Kepentingan sektor: Rakyat, secara individu atau


kolektif, berusaha mencari rezeki dengan menggunakan
tenaga, kebolehan dan harta dalam bidang-bidang
seperti : pertanian, perlombongan, perusahaan,
pembinaan, perdagangan, kewangan, pengangkutan,
perkhidmatan dan sebagainya melalui cara yang halal
dan dengan rezeki ini menjalankan tanggungjawab
seperti zakat dan amalan berbelanja di jalan Allah
(infaq fi sabil Allah).
Fungsi-Fungsi Dilaksana Melalui
Kegiatan Swasta:

a) Kewajipan berusaha mendapat rezeki yang halal


dan menunaikan tanggungjawab infaq di sabil
Allah.
b) Mempelbagaikan sumber rezeki yang baik dan
bermanfaat melalui mekanisme pasaran yang
sihat.
c) Memberi perkhidmatan yang diperlukan oleh
pengguna secara meluas dan secukupnya.
d) Berusaha mengembangkan harta dengan cara yang
halal dan tidak membekukannya atau
menghadkannya.
e) Memakmurkan alam dan isi kandungannya bagi
mencapai matlamat pertumbuhan ekonomi,
kestabilan dan kesejahteraan.
Hukum-hakam Yang Wajib
Dipatuhi:

 Mekanisme mu’amalat melibatkan akad, jual beli, jualan


tempah, sewa menyewa, mudharabah, musyarakah dan
sebagainya.
Institusi Yang Terlibat:

 Semua institusi perniagaan dalam berbagai dan pelbagai


bentuk dan jenis industri, badan kerajaan dan badan
berkanun jua; dari orang perseorangan hinggalah
kepada organisasi yang menghimpunkan ribuan orang.
(3) SEKTOR SOSIAL / KEBAJIKAN
MASYARAKAT

Sektor ini adalah unik dalam sistem ekonomi Islam.


Ia sama penting dengan sektor lain. Kegiatan dalam
sektor ini dilakukan dengan menggunakan harta milik
persendirian (sadaqah tatawwu’), awam dan bolih
juga Bait al-Mal. Fungsi sektor :
 Membantu golongan yang lemah.
 Menyediakan skim kesejahteraan sosial (al-dhaman
al-ijtima’i) sama ada oleh kerajaan atau persendirian.
 Menyediakan prasarana di peringkat asas.
Hukum-hakam Yang Bersangkutan
Dalam Sektor Ini :

 Zakat (segala jenis) termasuk zakat fitrah.


 Pemberian sukarela (sadaqah tatawwu’), hibah,
minhah.
 Waqaf, samada waqaf am atau khas.
 Pinjaman kebajikan (Qard al-Hassan).
Institusi Terlibat Meliputi Kerajaan Dan
Swasta Seperti:

 Institusi Perbendaharaan Negara (Bait al-Mal).


 Institusi Zakat dan Waqaf.
 Yayasan, badan amal atau kebajikan.
 Manusia adalah khalifah Allah dimuka bumi.
Implikasi dari konsep khilafah ini - (1) Ukhuwah
Sejagat (2) Sumber sebagai Amanah dari Allah (3)
Gaya hidup yang Sederhana (humble) (4) Manusia
Merdeka.
 Keadilan, berbanding dengan zulm, menghendaki
bahawa sumber, sebagai suatu amanah dari Allah,
digunakan bagi merialisasikan maqasid al-Shari’ah.
Empat darinya adalah : (1) Memenuhi Keperluan (2)
Sumber Pendapatan Yang Terhormat (3)
Pengagihan Pendapatan dan Harta Secara Saksama,
dan (4) Pertumbuhan dan Kestabilan.
INDONESIA
TANAH

SURGA
Katanya...

Orang bilang tanah kita tanah surga


Tongkat, kayu dan batu jadi tanaman
SDA Melimpah ruah..

Minyak Barang
bumi tambang

Perikanan Pertanian
Padahal ...

• Areal hutan paling luas di


dunia
• Tanahnya subur, alamnya
indah
• Potensi kekayaan laut luar
biasa (ikan, udang, mutiara,
minyak dan mineral lain)
• Di darat terkandung barang
tambang emas, nikel, timah,
tembaga, batubara dsb
• Di bawah perut bumi
tersimpan gas dan minyak
yang cukup besar
Potensi Kesuburan Alam
Indonesia adalah penghasil ….
• biji-bijian # 6 di dunia.
• beras # 3 di dunia (setelah China & India)
• teh # 6 di dunia.
• kopi #4 di dunia
• coklat # 3 di dunia (setelah Pantai Gading &
Ghana)
• minyak sawit # 2 di dunia setelah Malaysia
• lada putih terbesar di dunia dan lada hitam # 3 di
dunia
• puli dari buah pala terbesar di dunia
• karet alam # 2 di dunia (setelah Thailand) dan
penghasil karet # 4 di dunia jika termasuk karet
sintetis.
Potensi Tambang

Indonesia penghasil ….
• 9,5% produksi tembaga
dunia (#3 dunia setelah Chili
dan USA)
• 40% produksi timah dunia
(#2 dunia setelah China)
• 7% produksi nikel dunia (#6)
• 5% produksi emas dunia
(#8)
• Penghasil batubara #9 di
dunia yang volume ekspornya
meliputi 18,75% ekspor
batubara dunia.
Di Papua saja terdapat 25 milyar pon tembaga (#3 dunia), 40 juta ons
emas (#1 dunia) dan 70 juta ons perak, nilainya ditaksir sekitar USD 40
Milyar.
Negara Penghasil Minyak
Negara Penghasil Natural Gas Dunia
(Data 2005)
NEGERI AGRARIS
Tetapi ternyata…

SANGAT JAUH DARI


“SEJAHTERA”…
Mengapa semua ini bisa terjadi???
Siapa yang salah???

Semata-mata dari rakyat?

Orang-orang yang mengelola?

Pengelolaan?
Hasilnya…
Apa penyebab SDA Indonesia di kuasai
oleh asing?

penerapan sistem ekonomi


KAPITALISME
Ekonomi kapitalisme???

 sistem perekonomian yang memberikan


kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan perekonomian
seperti memproduksi barang, manjual barang,
menyalurkan barang dan lain sebagainya

 Pemerintah harus meminimaliisir perannya


bahkan menghilangkan sama sekali.
Ekonomi kapitalisme???

Sehingga muncullah liberalisasi ekonomi di


segala bidang, contoh:
1. Tambang emas di kuasai asing
2. Minyak bumi dikuasai asing dengan
persentase PERTAMINA & MITRA hanya
mendapat bagian 18%, selebihnya
dikuasai oleh perusahaan asing.
3. Hingga pendidikanpun diliberalisasikan
(komersialisasi), munculnya: RUUPT.
 ini semua karena dalam paradigma kapitalis,
semua, semua dinilai dg materi “Capital”.
Jadi siapa yang punya modal besar dialah
yang berkuasa.

 Sehingga seseorang yang kaya dibebaskan


untuk membeli laut, hutan, pulau. Jika ia
sanggup itu tidak menjadi masalah dalam
konsep ekonomi kapitalisme.
Bagaimana dengan sistem ekonomi Islam?

 pada sistem ekonomi islam tidak hanya


berbicara terkait masalah Bank syariah
semata

Tapi,,,,,
Bagaimana dengan sistem ekonomi
Islam?

 Di dalam konsep sistem ekonomi islam,


adanya penjaminan kebutuhan pokok bagi
setiap individu masyarakat.
 Dan negara memberikan fasilitas
masyarakatnya untuk memenuhi
kebutuhan sekundernya.
 Ini merupakan kewajiban kepala negara,
jika ada satu saja masyarakat yang tidak
bisa makan, maka kepala negara telah
dosa.
Bagaimana dengan sistem
ekonomi islam?

ADANYA PEMBAGIAN KEPEMILIKAN


YANG JELAS:
1. KEPEMILIKAN INDIVIDU

2. KEPEMILIKAN NEGARA

3. KEPEMILIKAN UMUM
Bagaimana dengan sistem ekonomi
Islam?

Ada pembagian kepemilikan yang jelas


Rasululllah saw bersabda:
“ kaum muslimin berserikat atas tga hal:
padang rumput, air, dan api” ( HR Abu
Dawud dan Ahmad)
Kepemilikan individu
 Kepemilikan individu adalah hukum syara’ yang
berlaku bagi zat (benda) maupun jasa
(manfaat) tertentu, yang memberikan
kemungkinan bagi siapa saja untuk
mendapatkannya atau memanfaatkannya,
Contohnya;
 Bekerja (dengan segala macam jenisnya yang
dihalalkan)
 Warisan (yang diatur melalui hukum-hukum
tentang warisan)dsb
Kepemilikan Negara
 Adalah sesuatu yang juga termasuk kedalam milik
perorangan, seperti tanah, bangunan dan barang-
barang yang dapat dipindahkan. Akan tetapi jika
berhubungan dengan hak kaum muslim, maka
pengaturannya menjadi tugas negara.
 Jenis-jenis kepemilikan negara mencakup: padang
pasir, gunung, pantai, tanah mawat yang tidak ada
pemiliknya: rawa-rawa dan endapan sungai: ash-
shawafi (tanah-tanah yang negerinya ditaklukkan oleh
negara khilafah, baik milik penguasa, para panglima
perang, tanah milik musuh yang terbunuh dalam
peperangan
Bagaimana dengan sistem ekonomi Islam?

Contoh kepemillikan umum adalah:


SDA dengan jumlah yang melimpah, seperti
barang tambang ( emas, batu bara, minyak,
nikel, hutan, potensi kekayaan laut.
Ini harus dikelola oleh negara dan hasilnya
dikembalikan lagi kepada masyarakat bisa
dalam bentuk pendidikan, keehata,
transportasi gratis.
Karena dalam islam SDA tersebut merupakan
milik umum ( rakyat) jadi harus dikembaliakn
oleh rakyat.
Bagaimana dengan sistem ekonomi Islam?

 Kepemilikan umum
Ini tidak boleh di kuasai oleh individu,
perusahaan asing, bahkan negara juga tidak
boleh memilikinya.
 Kepemilikan umum ini harus dikelola oleh
negar dan status nnegara hanhya sbg
pengelola saja.
Bagaimana dengan sistem ekonomi islam?

Maksudnya:
Padang rumput adalah sesuatu yang
timbuh di atas tanah, contoh: hutan
Air adalah segala otensi yang ada di
dalam laut dan air itu sendiri
Api adalah barang-barang tambang,
seperti BBM, emas, tembaga, nikel dsb.
Manajemen Pengelolaan Zakat Produktif
 Sehubungan pengelolaan zakat yang kurang
optimal, sebagian masyarakat yang tergerak
hatinya untuk memikirkan pengelolaan zakat
secara produktif, sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan umat Islam pada
umumnya dan masyarakat pada umumnya.
Oleh karena itu, pada tahun 1990-an,
beberapa perusahaan dan masyarakat
membentuk Baitul Mal atau lembaga yang
bertugas mengelola dan zakat, infak dan
sedekah dari karyawan perusahaan yang
bersangkutan dan masyarakat. Sementara
pemerintah juga membentuk Badan Amil Zakat
Nasional.
Manejemen Wakaf

Wakaf adalah salah satu bentuk dari lembaga ekonomi


ialam. Ia merupakan lembaga islam yang satu sisi
berfungsi sebagai ibadah kepada Allah, sedangkan di
sisi lain wakaf juga berfungsi sosial. Wakaf muncul
dari suatu pernyataan dan perasaan iman yang
mantap dan solidaritas yang tinggi antara sesama
manusia. Oleh karenanya wakaf adalah salah satu
lembaga islam yang dapat dipergunakan oleh seorang
muslim untuk mewujudkan dan memelihara
hubungan manusia dengan Allah dan hubungan
manusia dengan manusia lain dalam masyarakat.
Bagaimana dengan sistem ekonomi Islam?

Sistem ekonomi islam tidak bisa


dilaksanakan secar sempurna jika sistem
politiknya juga bukan islam. Sehingga
dibutuhkan juga negara yang
berdasarakan islam utuk melaksanakan
sistem ekonomi islam tersebut yaitu
khilafah islamiyah
LINGKUP SYARI’AT ISLAM

ALLAH

-Aqidah MANUSIA
-Ibadah
(shalat, zakat,
90%
-Sistem pemerintahan
5% puasa, haji)
MANUSIA
-system ekonomi
-system sosial
i-system politik
-system pendidikan
DIRI SENDIRI Makan, -hokum pidana

5% minum,
pakaian,
akhlak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai