Anda di halaman 1dari 3

Nama : Joskar delahoya sirumapea

Nim:2304112584

Jurusan: pemanfaatan sumberdaya perairan(A)

Mata kuliah:UTS PKWN

Jawaban:

1.Taat hukum, menghargai keragaman, bertanggung jawab, peduku terhadap lingkungan dan
mempunyai kesadaran politik.

2.karena bhineka tunggal Ika menggambarkan keberagaman,persatuan yang ad di Indonesia, toleransi


serta kerukunan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

3.-ketimpangn ekonomi

-konflik sosial

-ketidakadilan lingkungan

-ketergantungan ekonomi

4.berukut dua contoh tantangan kehidupan bernegara saat ini yang perlu di antisipasi

1.ketimpangan sosial dan ekonomi

2.perubahan iklim dan lingkungan

Menurut saya,beberapa pasal mungkin perlu diperbarui atau diperluas untuk mengatasi tantangan yang
dihadapi saat ini. Perubahan ini dapat dilakukan untuk memastikan bahwa UUD NRI 1945 tetap relevan
dan efektif dalam menghadapi tantangan zaman.

Misalnya, dalam mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi, pasal-pasal yang berkaitan dengan
perlindungan sosial, hak ekonomi, dan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan dapat
diperkuat atau diperluas. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadopsi kebijakan yang lebih inklusif dan
memastikan bahwa hak-hak dasar masyarakat terpenuhi.

5.berikut contoh kewajiban dasar manusia

-wajib menghormati Hak asasi manusia yang lain

- wajib tunduk kepada pembatasan yang di tetapkan dengan undang undang

Kewajiban ham ini tidak membatasi tetapi justru memperkuat perlindungan dan penghormatan
terhadap hak-hak asasi manusia secara keseluruhan.
6.1. **Pemahaman yang baik tentang peraturan pajak**: Penting untuk memiliki pemahaman yang baik
tentang peraturan pajak yang berlaku di negara Anda. Ini termasuk mengetahui kewajiban pajak Anda,
batas waktu pembayaran, dan jenis-jenis pajak yang harus Anda bayar.

2.. **Pengaturan keuangan yang baik**: Menjaga catatan keuangan yang akurat dan teratur sangat
penting untuk menghindari pelanggaran pajak. Pastikan Anda memiliki sistem akuntansi yang baik dan
dokumentasi yang memadai untuk semua transaksi keuangan.

3.Konsultasikan dengan ahli pajak**: Jika Anda tidak yakin tentang peraturan pajak atau memiliki
pertanyaan tentang kewajiban pajak Anda, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli
pajak atau akuntan yang berpengalaman. Mereka dapat memberikan nasihat yang tepat dan membantu
Anda memahami dan mematuhi peraturan pajak.

4.Pengisian dan pembayaran tepat waktu**: Pastikan Anda mengisi dan membayar pajak tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh otoritas pajak. Menghindari keterlambatan dalam pengisian
dan pembayaran pajak dapat menghindarkan Anda dari denda dan sanksi yang mungkin dikenakan.

7.Kesadaran membayar pajak dan kepatuhan membayar pajak adalah dua konsep yang berbeda dalam
konteks pembayaran pajak.

-Kesadaran membayar pajak** mengacu pada pemahaman dan kesadaran individu atau warga negara
akan pentingnya membayar pajak sebagai kewajiban yang harus dipenuhi. Kesadaran ini melibatkan
pemahaman akan manfaat yang diperoleh dari pembayaran pajak, seperti pembiayaan pembangunan
infrastruktur, pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat secara umum. Kesadaran membayar
pajak juga mencakup pemahaman akan konsekuensi hukum dan moral dari tidak membayar pajak.

-Kepatuhan membayar pajak** mengacu pada tindakan konkret individu atau warga negara untuk
mematuhi kewajiban membayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kepatuhan ini melibatkan
pembayaran tepat waktu dan lengkap sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kepatuhan membayar pajak juga mencakup penghindaran dari praktik-praktik penghindaran pajak yang
ilegal atau tidak etis.

Jadi kesimpulannya Dalam konteks kedudukan, kedua konsep ini memiliki peran yang penting.
Kesadaran membayar pajak merupakan landasan moral dan pemahaman yang mendasari kepatuhan
membayar pajak. Tanpa kesadaran, kepatuhan membayar pajak mungkin tidak akan terjadi atau tidak
konsisten. Oleh karena itu, kesadaran membayar pajak memiliki kedudukan yang penting dalam
membangun budaya kepatuhan pajak yang kuat.

8.
1. Keterbatasan Pendanaan Pembangunan Penerimaan pajak yang tidak mencapai target dapat
mengakibatkan keterbatasan pendanaan untuk pembangunan di berbagai sektor, seperti infrastruktur,
pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan
sosial di Indonesia.

2. Ketidakseimbangan Anggaran: Jika penerimaan pajak tidak mencapai target, pemerintah mungkin
harus mencari sumber pendapatan alternatif atau mengurangi anggaran di sektor lain untuk menjaga
keseimbangan anggaran. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam alokasi anggaran dan
mempengaruhi program-program yang telah direncanakan.

3. Ketergantungan pada Utang:Jika penerimaan pajak tidak mencapai target, pemerintah mungkin harus
mengandalkan utang untuk membiayai kebutuhan negara. Ketergantungan pada utang dapat
meningkatkan beban hutang negara dan mengurangi fleksibilitas fiskal.

Anda mungkin juga menyukai