Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :

Kode/Nama Mata Kuliah : EKAP4301/Tata Kelola Sektor Publik

Kode/Nama UPBJJ :

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Tiga elemen kunci OECD yang dapat membantu dalam penyusunan regulasi
adalah: transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Berikut adalah penjelasan
apakah regulasi insentif pajak telah memenuhi ketiga elemen kunci tersebut:

1. Transparansi
Transparansi menunjukkan bahwa regulasi harus dipublikasikan secara jelas dan
mudah diakses untuk memberikan kepastian hukum dan mencegah korupsi.
Regulasi insentif pajak ini telah memenuhi elemen transparansi, karena telah
dipublikasikan dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan Nomor
9/PMK.03/2021 yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

2. Partisipasi
Partisipasi menunjukkan bahwa regulator harus terbuka terhadap masukan dan
umpan balik dari pemangku kepentingan yang terkait dengan regulasi. Terkait
dengan regulasi insentif pajak, belum ada informasi yang jelas mengenai
partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi ini.

3. Akuntabilitas
Akuntabilitas menunjukkan bahwa regulator harus bertanggung jawab dan
terbuka terhadap evaluasi dan kritik atas tindakan mereka. Terkait dengan
regulasi insentif pajak, elemen akuntabilitas telah terpenuhi karena peraturan ini
diawasi dan dikelola oleh Kementerian Keuangan Indonesia yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan peraturan ini.

Secara keseluruhan, regulasi insentif pajak ini telah memenuhi elemen


transparansi dan akuntabilitas, namun informasi yang kurang jelas mengenai
partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi masih menjadi
perhatian.
2. Berikut adalah penjelasan tentang fungsi utama masing-masing pihak
berkepentingan yang akan dinilai dalam rangka perwujudkan praktik tata kelola
yang baik, beserta contoh dari masing-masing pihak:

1. Masyarakat Sipil
Fungsi utama masyarakat sipil adalah sebagai pengawas dan pengkritik tindakan
pemerintah dan pelaku bisnis, serta sebagai pemegang kepentingan yang
mewakili suara publik. Masyarakat sipil dapat memberikan masukan, kritik, dan
pengawasan terhadap kebijakan dan praktik tata kelola yang dilakukan oleh
pemerintah, birokrat pelaksana, dan masyarakat bisnis. Contoh: Masyarakat sipil
dapat melakukan aksi demonstrasi untuk memprotes kebijakan pemerintah yang
dianggap merugikan masyarakat.

2. Pemerintah
Fungsi utama pemerintah adalah sebagai regulator dan pengambil kebijakan
yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, adil,
dan transparan. Pemerintah harus membuat kebijakan yang mendukung praktik
tata kelola yang baik dan memberikan akses informasi yang jelas dan mudah
diakses untuk publik. Contoh: Pemerintah mengeluarkan undang-undang yang
mengatur tentang tata kelola pemerintahan yang baik.

3. Birokrat Pelaksana
Fungsi utama birokrat pelaksana adalah sebagai pelaksana dan pengawas
kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah. Birokrat pelaksana harus
memastikan bahwa kebijakan yang dibuat dapat dilaksanakan dengan baik,
sesuai dengan tujuan yang diinginkan, dan dengan memperhatikan kepentingan
publik. Contoh: Birokrat pelaksana memastikan bahwa anggaran yang telah
dialokasikan untuk pembangunan jalan dapat digunakan dengan baik dan tepat
sasaran.

4. Masyarakat Bisnis
Fungsi utama masyarakat bisnis adalah sebagai produsen dan penyedia barang
atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat bisnis harus beroperasi
secara etis, mengikuti peraturan dan standar yang telah ditetapkan, serta
memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitar. Contoh:
Perusahaan memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman dan berkualitas,
serta tidak merusak lingkungan.
3. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing urusan pemerintah yang
diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah beserta
contoh dari masing-masing urusan tersebut:

1. Urusan Absolut
Urusan absolut adalah urusan yang harus ditangani oleh pemerintah pusat
karena terkait dengan kepentingan nasional dan tidak bisa diambil alih oleh
pemerintah daerah. Urusan absolut terdiri dari keamanan nasional, hubungan
internasional, dan administrasi keuangan negara. Contoh: pengaturan dan
pengelolaan pertahanan keamanan negara, penanganan bencana nasional, dan
pengelolaan utang luar negeri.

2. Urusan Konkuren
Urusan konkuren adalah urusan yang dikelola bersama oleh pemerintah pusat
dan pemerintah daerah, tergantung pada kewenangan dan tugas masing-masing
pemerintah. Urusan konkuren meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan
lingkungan hidup. Contoh: penyelenggaraan pendidikan, penanggulangan
penyakit menular, dan pengelolaan sampah.

3. Urusan Umum
Urusan umum adalah urusan yang sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah
daerah dalam mengambil kebijakan dan melakukan pengelolaan. Urusan umum
meliputi bidang-bidang seperti perencanaan, pelayanan masyarakat, dan
perekonomian. Contoh: pengaturan tata ruang, penyediaan air bersih, dan
pengembangan usaha kecil dan menengah.

Anda mungkin juga menyukai