Anda di halaman 1dari 52

TEKNIK VERIFIKASI &

VALIDASI DATA

HUBERTUS BUDI SATRIO, AMD.PK.SKM.


A1.Pengertian Verifikasi
 Verifikasi adalah proses menentukan kebenaran dari
suatu pernyataan dengan menggunakan sebuah metode
yang empirik.
 Pengujian ilmiah untuk suatu pernyataan atau proposisi
untuk memastikan suatu kebenaran.
 Konfirmasi suatu pernyataan, proporsi, atau teori.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia verifikasi
merupakan pemeriksaan tentang kebenaran laporan,
pernyataan.
 Pengertian verifikasi data adalah pembentukan
kebenaran suatu teori, atau fakta atas data yang
dikumpulkan.
 Pada verifikasi data biasanya data yang
dikumpulkan akan diolah dan kemudian
dianalisis agar dapat diuji secara hipotesis.
Hipotesis kemudian diuji menggunakan fakta
empirik agar mendapatkan jawaban yang benar
secara ilmiah.
 Pengertian verifikasi dalam filsafat adalah
suatu teori filsafat positif yang logis untuk
memilih dan menyatakan bahwa pengalaman
merupakan suatu sumber dasar pengetahuan.
Dari berbagai penjelasan diatas menyimpulkan
pengertian verifikasi adalah pemeriksaan terkait
kebenaran suatu pernyataan atau data yang diuji
menggunakan metode empiris.
Proses Verifikasi
 Seperti yang telah disampaikan pada definisi
verifikasi di atas, diterangkan bahwa verifikasi
membutuhkan bukti yang objektif.
 Sebagai contoh, seperti ketika hendak mendaftar
pada sebuah program yang diadakan oleh
pemerintah, maka kita harus menerangkan
sejumlah bukti objektif contohnya seperti
menyiapkan KTP, fotokopi akta kelahiran dan
dokumen-dokumen sah lainnya.
 Kaitannya dengan proses verifikasi, proses itu
kemudian dilaksanakan secara standar sebagai
pertanda apakah hasilnya menurut keterangan
dari penelitian itu valid atau tidak valid.
Secara umum proses verifikasi dipecah menjadi 3
(tiga) langkah.
Berikut ini terdapat proses verifikasi, antara lain:
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Pelaporan
1. Perencanaan
 Proses perencanaan adalah awal dari proses
verifikasi. Pada proses ini semua tindakan awal
akan dirancang seperti tujuan verifikasi, target
yang dituju, cara yang akan digunakan, hingga
cara untuk mengolah data yang diperoleh dari
verifikasi.
2. Pelaksanaan
 Jika proses perencanaan selesai dan dipikirkan
dengan matang maka selanjutnya adalah proses
eksekusi atau pelaksanaan. Pada tahap ini
verifikasi dilakukan sesuai dengan rencana yang
dibuat sebelumnya
3.Pelaporan
 Proses yang terakhir yaitu pelaporan yang
dilakukan jika semua proses perencanaan dan
pelaksanaan selesai. Pada tahap ini semua
data yang telah terkumpul ditulis guna
dipastikan dan melihat apakah hasilnya sesuai
dengan harapan.
Metode Verifikasi
Dalam fungsinya, terdapat metode yang
dilakukan saat melakukan verifikasi.
Berikut ini metode verifikasi.
Ada 4 (empat) cara utama guna persyaratan
verifikasi yang perlu diketahui yaitu:
1.Inspeksi
2.Demonstrasi
3.Pengujian
4.Analisis
1.Inspeksi
 Metode pertama yang digunakan dalam
verifikasi adalah inspeksi. Metode ini
merupakan tahap pengecekan data atau produk
dengan memanfaatkan panca indera baik
dengan penglihatan, pendengaran, penciuman
maupun pengecapan.
 Inspeksi ini harus dilakukan guna memastikan
tidak ada kecacatan atau kesalahan pada
produk atau kekeliruan penulisan pada data.
Sehingga proses verifikasi berjalan lancar dan
hasilnya akurat.
2.Demonstrasi
 Metode demonstrasi merupakan proses untuk
memanipulasi suatu produk. Manipulasi
dilakukan untuk meyakinkan kualitas suatu
produk agar hasilnya sesuai dengan harapan.
 Demonstrasi ini umum dilakukan misalnya
memberikan sampel uji coba pada kosmetik
atau memeriksa kelengkapan dan fungsi suatu
aplikasi sistem.
3.Pengujian
 Pengujian merupakan metode dimana kinerja
suatu produk diperiksa berdasarkan ketentuan
atau input yang sudah direncanakan
sebelumnya.
 Dengan acuan atau ketentuan tersebut maka
diharapkan mampu memberikan hasil seperti
yang diinginkan. Metode ini untuk memastikan
apakah produk tersebut berfungsi dengan baik
dan pas seperti yang direncanakan.
4.Analisis
Analisis adalah metode yang digunakan untuk
mengevaluasi hasil kerja serta mengolah data
dengan memakai suatu metode atau perhitungan.
Dalam analisis ini ada beberapa tahap yang harus
dilakukan diantaranya yaitu;
• Memeriksa data tersebut, apakah semuanya
mendapatkan respon. Jika mendapat respon
bagaimana cara menjawabnya apakah homogen
atau berbeda satu sama lain.
• Membuat kode atau biasa disebut dengan
koding. Pada tahap ini setiap jawaban diberikan
kode atau simbol agar lebih mudah dalam
menyeleksi jawaban. Oleh karena itu, penting
untuk melakukan tahap ini agar analisis lebih
efektif.
• Pemberian angka atau nilai. Tahap ini disebut
juga dengan skoring, dimana jawaban dari data
akan diberi nilai sesuai dengan skor yang
ditetapkan kemudian hasil setiap responden
dijumlahkan.
• Usai skoring data dibedakan menjadi beberapa
kategori sesuai dengan jawaban. Cara
mengkategorikan tersebut bisa dilakukan
dengan membuat tabel baik berupa tabel skor
maupun tabel frekuensi sesuai dengan
kebutuhan.
• Data dalam setiap kategori tersebut bisa
dihitung menggunakan deskripsi statistik. Ada
berbagai macam deskripsi statistik yang bisa
dilakukan seperti median, modus, rangking,
proporsi atau lain sebagainya yang masih
menjadi kepentingan proses analisis.
• Berikutnya yaitu menghitung hasil tersebut yang
dijabarkan dalam grafik, tabel atau lainnya.
Hasil hitung ini akan diinterpretasikan dalam
bentuk pernyataan yang sesuai dengan
kebutuhan verifikasi.
Contoh Verifikasi Akun Email / WA / Instagram
 Media sosial saat ini menjadi sebuah kebutuhan, hampir
semua orang memiliki media sosial seperti WA,
Instagram, Facebook, dll.
- Dalam pembuatan akun tersebut, tidak lepas dari
proses verifikasi.
- Proses tersebut akan berjalan setelah kita selesai
mengisi berbagai data yang dibutuhkan. Selanjutnya
pihak media sosial (wa, instagram, facebook, dll) akan
mengirimkan link atau kode verifikasi untuk
mengkonfirmasi data.
- Apabila link atau kode verifikasi tersebut diabaikan,
akun kita belum bisa digunakan dengan kata lain masih
terkunci.
 Verifikasi sebagai bukti objektif yang sering
dibutuhkan untuk menentukan suatu hasil atau
pendaftaran. Contoh verifikasi yang sering ditemui
adalah ketika mendaftar suatu akun atau yang
lainnya, maka membutuhkan proses verifikasi
menggunakan KTP, akta kelahiran atau dokumen
lainnya untuk memastikan kebenarannya.
 Verifikasi juga sering digunakan pada penelitian ilmiah
untuk memastikan dan keakuratan suatu produk
dengan menggunakan tahap yang rinci. Beberapa
tahap yang digunakan kurang lebih hampir sama
dengan proses dan metode yang disebutkan di atas.
 Singkatnya, apa yang di dapatkan dalam data
penelitian tersebut haruslah dilakukan uji
kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya,
hingga mencapai pada validitas yang akurat dan
dapat dipertangung jawabnkan secara ilmiah.
Tahapan yang bisa dilakukan dalam contoh verifikasi
data untuk kepenulisan ilmiah diatas bisa melihat
gambaran struktur teknik analisis data interaktif
dari Miles dan Huberman. Dengan langkah sebagai
berikut;
VERIFIKASI DATA PENELITIAN

Pengumpulan Penyajian Data


Data

Verifikasi/
Reduksi Data Penarikan
Kesimpulan
A2.Pengertian Validasi

 Pengertian validasi atau validitas merupakan


pengukur sejauh mana perbedaan skor
mencerminkan perbedaan sebenarnya baik antar
individu, kelompok atau situasi yang mengenai
karakteristik yang akan diukur atau kesalahan
sebenarnya pada individu atau kelompok yang
sama dari satu situasi ke situasi yang lain.
 Pengertian validitas secara umum ialah suatu
ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument. Hal demikian
berarti bahwa suatu intrumen dikatakan atau
dianggap valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan.
 Validitas data. Validasi data dalam penelitian
sangatlah penting. Seringkali kita juga bingung
membedakan antara validasi dan validitas.
Apakah perbedaannya? Nah, validasi adalah
suatu proses/aktivitasnya dalam melakukan
atau mencari keabsahan data atau kevalidan
suatu data, sedangkan validitas adalah hasil
dari pencarian kevalidan suatu data.
Sebelum melangkah pada jenis-jenis validitas data,
terlebih dahulu kita mempelajari mengenai pengertian
validitas data. Di bawah ini adalah pengertian
mengenai validitas data menurut para ahli.
1.Azwar
• Validitas berasal dari kata validity yang berarti
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
• Suatu tes atau instrumen pengukuran dikatakan
memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjelaskan fungsi ukurnya atau memberikan hasil
ukur dari pengukuran tersebut tepat fakta atau
keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.
2.Arikunto
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.
Alat ukur yang kurang valid memiliki validitas
rendah (dalam Sujarwadi, 2011).
3.Sutama
• Dalam konteks desain penelitian, istilah
validitas (keabsahan) itu tidak lain daripada
derajat kecocokan (matching) penjelasan
ilmiah mengenai gejala terhadap realitas dunia.
Validitas mengacu pada kebenaran atau
kesalahan proposisi yang dihasilkan oleh
penelitian.
• Selain itu, validitas data jika dinyatakan dengan
cara lain adalah suatu kebenaran dan kejujuran
mengenai suatu gambaran, penjelasan,
interpretasi, dan simpulan yang diperoleh dari
suatu laporan penelitian (2016:87).
4.Cooper dan Schindler 
Validitas data adalah suatu ukuran yang
menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang
benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh
peneliti.
5.Sugiharto dan Sitinjak 
Validitas data berhubungan dengan suatu peubah
mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat
ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. 
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, dapat
diambil simpulan bahwa validitas data adalah suatu
kecermatan atau ketepatan suatu alat ukur dalam
mengukur sesuatu atau secara khusus mengukur data
penelitian. Validitas data sendiri digunakan untuk
mengukur benar atau salah mengenai data yang
digunakan pada suatu penelitian yang bersifat
kuantitatif.
Jenis-jenis Validitas Data

Jenis validitas data dibagi menjadi


dua, yaitu:
 Validitas Logis
 Valditas Empiris
Penjelasan mengenai validitas logis
dan empiris seperti di bawah ini,
1)Validitas Logis
• Istilah validitas logis mengandung kata logis, berasal
dari kata “logika” yaitu penalaran.
• Dengan demikian dapat dikatakan bahwa validitas
logis merujuk pada kondisi instrumen valid
berdasarkan hasil penalaran (Arikunto, 2008:65).
• Secara umum, uji validitas dibagi menjadi tiga (3)
jenis yaitu:
a. validitas isi (content validity)
b. Validitas berdasar kriteria (criterion-related
validity)
c. Validitas konstruksi (construct validity)
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
a. Validitas isi  (content validity)
- Ary (dalam Sujarwadi, 2011) menjelaskan bahwa
validitas isi adalah hubungan isi dengan item atau
pertanyaan-pertanyaan di dalam tes yang
representatif dari semua domain-domain isi
pelajaran atau sesuai dengan tujuan instruksional
khusus yang telah ditentukan sebelumnya. 
- Validitas isi yaitu untuk membuktikan seberapa
jauh dalam sebuah uji untuk mengukur tingkat
penguasaan terhadap isi atau konten tertentu yang
seharusnya dikuasai untuk tujuan pembelajaran.
- Bukti-bukti tersebut kemudian diproses dan
dianalisis secara rasional atau menggunakan
analisis logika, bukan berdasarkan perhitungan
statistika.
- Oleh sebab itu, validitas isi dinilai oleh orang
yang ahli dibidangnya dengan menilai kisi-kisi
uji tersebut sudah mewakili atau mencerminkan
keseluruhan isi atau konten yang seharusnya
dikuasai secara proporsional.
b.Validitas berdasarkan kriteria (criterion-related
validity)
- Validitas kriteria adalah suatu ukuran validitas
yang ditentukan dengan adanya pembandingan
skor-skor tes yang telah didapatkan dengan
suatu kinerja tertentu pada sebuah ukuran luar.
Ukuran luar dari tes tersebut harus memiliki
hubungan secara teoretis dengan variabel yang
diukur menggunakan tes tersebut. 
- Validitas kriteria yaitu untuk mengukur
perbandingan antara instrumen yang sedang
dikembangkan dengan instrumen yang dianggap
sebanding. Jenis validitas kriteria dibagi lagi
menjadi 2, yaitu validitas kriteria prediktif dan
validitas kriteria bersamaan.
- Validitas kriteria prediktif adalah pengujian
instrumen dan kriteria yang dilakukan dengan
waktu yang berbeda sedangkan validitas kriteria
bersamaan dilakukan dalam waktu yang sama.
Dengan demikian, perbedaannya terletak pada
waktu pengujian instrumen dan kriterianya.
c. Validitas konstruk (construct validity)
- Validitas konstruk merujuk pada kualitas alat
ukur yang digunakan apakah sudah benar-benar
menggambarkan konstruk teoretis yang
digunakan sebagai dasar operasionalisasi
ataukah belum.
- Secara singkat, dapat dikatakan bahwa validitas
konstruk adalah penilaian tentang seberapa
baik seorang peneliti menerjemahkan teori
yang digunakan dalam alat ukur tersebut
(Widodo, 2006:3).
- Validitas konstruk yaitu berfokus pada kualitas alat
ukur yang menunjukkan hasil pengukuran yang sama
dengan definisi konseptual (teoritis) yang sudah ada.
Definisi setiap variabel harus jelas agar penilaian
validitas konstruk menjadi lebih mudah.
- Validitas konstruk biasa digunakan untuk instrumen
yang berguna untuk mengukur variabel konsep,
contohnya seperti: mengukur sikap, minat diri, gaya
kepemimpinan, tes bakat, intelegensi, kecerdasan,
emosional, dll.
- Dalam menentukan validitas konstruk harus
berdasarkan pada pendalaman teoritis yang tepat
serta pertanyaan dan pernyataan instrumen sesuai.
Dengan demikian, instrumen tersebut dikatakan valid
secara validitas konstruk.
- Budiastuti & Bandur (2018:148) menjelaskan
bahwa validitas ini berkaitan dengan apakah
alat penelitian yang dipakai telah disusun
berdasarkan kerangka (construct) teoretis yang
tepat dan relevan.
- Kuesioner yang memiliki validitas konstruk
tinggi selalu berdasarkan definisi atau batasan
para ahli tentang konsep tersebut.
2)Validitas Empiris
• Arikunto (2008:66) menjelaskan bahwa istilah
validitas empiris memuat kata empiris yang
artinya pengalaman.
• Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki
validitas empiris apabila sudah diuji secara
empiris.
• Pada validitas empiris dibagi menjadi dua (2),
yaitu:
a. Validitas internal (internal validity)
b. Validitas eksternal (external validity)
Penjelasannya seperti di bawah ini:
a.Validitas internal
- Validitas internal atau internal validity
menyatakan seberapa jauh kecocokan sesuatu
yang diamati, diukur, dan dianalisis dengan
realitas.
- Artinya, validitas internal itu merujuk pada
kesesuaian penelitian dengan realitas.
- Jadi, penjelasan mengenai apakah gejala
yang diamati mendekati realitas atau
kebenaran, dan derajat kecermatan
penjelasan tersebut menunjukkan validitas
internal suatu penelitian (Sutama, 2016:88).
b.Validitas eksternal
- Berbeda dengan validitas internal, validitas
eksternal atau external validity mengacu pada
generalitas atau universalitas produk penelitian.
- Pertanyaan yang mendasar adalah seberapa
jauh hasil dan konklusinya dapat digeneralisasi
kepada orang (masyarakat) dan latar (setting)
lain.
- Dengan perkataan lain, validitas eksternal perlu
menjawab masalah, apakah temuan peneliti itu
dapat diterapkan (diaplikasikan) pada situasi
lain (Sutama, 2016:88).
Tipe Validasi
Validasi terdiri dari 3 macam, antara lain:
1) Validasi Prospektif
Validasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan
suatu prosedur, pembuatan formula baru atau
peralatan baru. Validasi ini merupakan tahap
dari pengembangan menuju produksi (Health
Canada, 2009). Contoh validasi prospektif adalah
validasi proses produksi kaplet baru.
2)Validasi Retrospektif
 Validasi ini meliputi pencatatan (recording)
variabel-variabel dan serangkaian langkah yang
telah dilakukan dari keseluruhan proses produksi
(sampai produk akhir).
 Validasi ini berguna sebagai bukti/dokumentasi
bahwa proses yang dilakukan sudah terkontrol sesuai
dengan SOP yang telah dibuat (Health Canada,
2009).
 Misalkan 50 – 100 DRM untuk digunakan sebagai
pembuktian validasi KLPCM yang telah dilaksanakan.
Contoh validasi retrospektif adalah validasi
kepatuhan melengkapi DRM setelah pasien pulang.
3)Validasi Konkuren (3)
 Validasi ini mencakup pengawasan proses dari
langkah-langkah proses yang dianggap kritis
(critical processing step) dan melibatkan
pengujian produk dari tiap langkah proses untuk
memastikan bahwa produk yang dihasilkan
dalam setiap proses (produk antara) memenuhi
syarat (Mufrod, 2014).
 Contoh validasi konkuren adalah validasi proses
KLPCM saat pasien dirawat.
Perbedaan Verifikasi Dan Validasi
 Verifikasi dan validasi bertujuan untuk
menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan
spesifikasinya dan sistem memenuhi harapan
pelanggan.
 Akan tetapi verifikasi dan validasi memiliki
perbedaan yang mendalam. Selain dapat merujuk
pada penjelasan atau pengertian verifikasi atau
arti validasi itu sendiri. Verifikasi sebenarnya
berbicara pada konfirmasi dengan proses
pengujian secara ilmiah dan objektif.
 Berbeda dengan verifikasi, pemeriksaan validasi
biasanya bersifat tidak baku atau dengan
menggunakan metode tersendiri. Selain itu
validasi juga dapat mengembangkan metode
tersendiri, validasi tujuannya untuk memperoleh
hasil berupa valid atau tidak.
Tabel Perbedaan Verifikasi dengan Validasi
No. Verifikasi Validasi
1. Verifikasi adalah praktik statis Validasi adalah mekanisme
memverifikasi dokumen, desain, dinamis untuk memvalidasi dan
kode, dan program. menguji produk yang
sebenarnya.
2. Verifikasi tidak melibatkan Validasi selalu melibatkan
mengeksekusi kode. mengeksekusi kode.
3. Ini adalah pemeriksaan dokumen Validasi adalah eksekusi
dan file berdasarkan manusia. program berbasis komputer.
4. Verifikasi menggunakan metode Validasi menggunakan metode
seperti inspeksi, ulasan, seperti pengujian kotak hitam
penelusuran, dan Pemeriksaan meja (fungsional), pengujian kotak
dan lain sebagainya. abu-abu, dan pengujian kotak
putih (struktural) dan lain
sebagainya.
No. Verifikasi Validasi
5. Verifikasi adalah untuk memeriksa Validasi adalah untuk
apakah perangkat lunak sesuai dengan memeriksa apakah perangkat
spesifikasi. lunak memenuhi harapan dan
persyaratan pelanggan.
6. Dapat menangkap kesalahan yang tidak Dapat menangkap kesalahan
dapat ditangkap validasi. Ini adalah yang tidak dapat ditangkap
latihan tingkat rendah. verifikasi. Ini adalah latihan
tingkat tinggi.
7. Targetnya adalah spesifikasi Targetnya adalah produk aktual-
kebutuhan, arsitektur aplikasi dan unit, modul, bengkokkan modul
perangkat lunak, level tinggi, desain terintegrasi, dan produk akhir
lengkap, dan desain basis data dan lain yang efektif.
sebagainya.
8. Verifikasi dilakukan oleh tim QA atau Validasi dilakukan dengan
Question and Answer untuk keterlibatan tim pengujian.
memastikan bahwa perangkat lunak
sesuai dengan spesifikasi dalam
dokumen SRS.
9. Biasanya dilakukan terlebih dahulu Biasanya mengikuti
sebelum validasi setelah verifikasi
B.Tujuan dan kegunaan validasi dan verifikasi data

I.Tujuan dan kegunaan Verifikasi Data


Verifikasi data yang berkualitas sangat diperlukan
dalam penelitian, dengan tujuan tertentu antara
lain;
1. Meningkatkan keakuratan
 Verifikasi berperan sebagai pengelola yang dapat
menjaga keakuratan suatu data sehingga mampu
memberikan kepercayaan.
 Karena, ketika data yang dimasukkan tidak akurat
maka proses bisa terhambat, data tidak bisa
diverifikasi, bahkan dapat mengurangi tingkat
kepercayaan. Oleh sebab itu, penting melakukan
verifikasi dengan teliti.
2) Meningkatkan Produktivitas
Proses verifikasi dapat meningkatkan suatu
produktivitas karena hasil dari verifikasi tersebut
mampu memberikan hasil yang baik. Hasil tersebut
dapat membantu mempercepat proses verifikasi dan
memperoleh hasil.
3) Penelitian yang lebih baik
Verifikasi merupakan tindakan untuk menghasilkan
sebuah sumber informasi yang diambil dari sebuah
teori maupun pengetahuan. Verifikasi data yang valid
akan menghasilkan penelitian yang juga valid.
4) Mengurangi Biaya
Verifikasi dilakukan untuk menghemat
pengeluaran baik verifikasi penelitian maupun
sistem. Seperti yang diketahui bahwa untuk
verifikasi penelitian membutuhkan biaya yang
cukup banyak.
5) Meningkatkan Keuntungan
Verifikasi data sangat perlu dalam mengelola
segala sesuatu secara internal. Data yang tidak
akurat dan tidak diverifikasi dapat menghambat
fungsi penelitian/ pengamatan itu sendiri.
Sehingga dalam hal ini dapat membuat keputusan
yang salah,dalam usaha peningkatan kualitas.
II.Tujuan dan kegunaan validasi data

1. Menghasilkan suatu model yang representatif


terhadap prilaku sistem nyatanya sedekat
mungkin untuk dapat digunakan sebagai
subtitusi dari sistem nyata dalam melakukan
eksperimen tanpa mengganggu jalannya
sistem.
2. Meningkatkan kredibilitas model, sehingga
model dapat digunakan oleh para manajer
dan para pengambil keputusan lainnya.
Keuntungan yang menjadi manfaat dalam validasi
data penelitian,antara lain;
 Entri data-data penelitian lebih cepat karena
biasanya validasi data ini berhubungan erat dengan
sampel yang diberikan pada responden yang
menjadi objek dalam penelitian.
 Peningkatan akurasi karena mengurangi risiko
kesalahan atau kekeliruan dari eror dalam data
penelitian.
 Memberikan kemudahan penggunaan yang lebih
besar karena membatasi pilihan untuk dipilih
dengan hanya menampilkan pilihan-pilihan penting
atas data penelitian yang mampu dihadirkan.
 Dari penjelasan yang telah dipaparkan, dapatlah
dikatakan bahwa validasi data juga dapat
memberikan manfaat untuk memastikan data
bersih, benar dan bermanfaat. Sehingga
hubungannya dengan validasi data sangat penting
untuk setiap tahapan penelitian, tidak hanya
ketika melakukan kontak dengan responden akan
tetapi juga menjaga hubungan sosial yang baik
saat terjadinya penelitian.
 Sehingga dalam hal inilah manfaat validasi data
adalah kemampuan untuk menginterogasi secara
matematis kebenaran sumber-sumber data yang
mengalir dan menerapkan model penilaian selama
konsolidasi data sehingga hasil dari data set yang
diperoleh adalah kualitas tertinggi yang dapat
diperoleh.
 Tujuan dari validasi adalah untuk menghasilkan
sebuah model yang representatif terhadap sistem
kenyataannya serta meningkatkan kredibilitas
model.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai