Anda di halaman 1dari 1

KASUS JANTUNG ISKEMIK

Tn. A, seorang mahasiswa laki-laki berusia 22 tahun merasakan berat di dadanya setelah berjalan
sedikit menanjak di kampus. Dia merasakan sesak napas, dan pingsan di sofa terdekat untuk
beristirahat. Dia dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan tes diagnostik [elektrokardiogram
(EKG), rontgen dada, dan enzim jantung] tidak menunjukkan adanya patologi akut. Tanda-tanda
vital menunjukkan peningkatan tekanan darah (TD) 151/99 mmHg, nadi 97 kali/menit (bpm),
respirasi 20/menit, suhu 36,6◦C, dan saturasi oksigen 98%. Pasien tidak dalam keadaan distres
akut, dan jantungnya menunjukkan frekuensi dan irama yang teratur tanpa murmur, S3 atau S4.
Paru-parunya bersih pada saat auskultasi, dan rasa tidak nyaman di dada. Tn.A memiliki tubuh
gemuk, dengan berat 126 kg dan tinggi 183 cm (BMI 39,7). Ekstremitas pasien perfusi baik.
Tn.A adalah perokok aktif dan memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung koroner,
termasuk bibi dari pihak ibu dan kakek buyutnya. Diagnosis klinisnya adalah angina stabil.
Pemeriksaan laboratorium lanjutan menunjukkan beberapa resistensi insulin dan dislipidemia
ringan; LDL 78 mg/dL, HDL 30 mg/dL, trigliserida 199 mg/dL, dan Lp(a)68,3 mg/dL. Tentukan
terapi yang cocok untuk Tn.A, analisislah kasusnya menggunakan metode SOAP.

Anda mungkin juga menyukai