PI TERAPAN
STEMI
(ST elevation myocardial infarction)
KELOMPOK 5
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan salah satu penyakit dimana terjadi
perubahan patologis atau kelainan dalam dinding arteri koroner yang dapat
menyebabkan terjadinya iskemik maupun infark miokardium. Acute Coronary
Syndrome (ACS) adalah Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh plak
aterosklerosis yang dapat menghambat aliran darah ke jantung. Penyumbatan ini
mengakibatkan berkurangnya pasokan oksigen (O2) ke miokardium, dan memicu
kerusakan sel jantung (Dipiro et al., 2009).
Epidemiologi
Pada pasien dengan STEMI, angka kematian di rumah sakit kira-kira 3% pada pasien
yang menerima PCI primer, 7% untuk pasien yang diobati dengan fibrinolitik, dan
16% untuk pasien yang tidak mendapatkan terapi reperfusi. Pada pasien dengan
NSTEMI, di rumah sakit kematian kurang dari 5%. Tingkat kematian telah menurun
sejak tahun 1990-an. Perbaikan dalam perawatan yang mungkin berkontribusi
terhadap hal ini pengurangan termasuk penggunaan yang lebih besar dari obat yang
direkomendasikan pedoman (misalnya, aspirin [ASA], -blocker, enzim pengubah
angiotensin [ACE] inhibitor, penghambat reseptor angiotensin [ARB], statin, clopido
grel); pengurangan waktu rata-rata untuk pemberian fibrinolitik dan melakukan PCI
primer; dan peningkatan penggunaan koroner dini angiografi dan PCI untuk pasien
berisiko tinggi dengan NSTE-ACS Selain perubahan segmen ST dan troponin yang
persisten, prediktor lain kematian di rumah sakit termasuk usia yang lebih tua,
peningkatan serum kreatinin (SCr), takikardia, dan gagal jantung (HF).
Etiologi Sindrom Koroner Akut
Menurut Muttaqin (2009) ada lima faktor risiko yang dapat diubah
(modifiable) yaitu:
1. Merokok
2. Tekanan darah tinggi
3. Kolesterol
4. Hiperglikemia
5. Pola perilaku
Patofisiologi
KIE Monitoring
• Informasikan kepada pasien untuk patuh terhadap 1. Monitoring tekanan darah
pengobatanya dan minum obat tepat waktu 2. Monitoring kembali data lab untuk
• Informasikan kepada pasien tentang cara mencapai ke kadar normal
penggunaan obat 3. Monitoring efek samping obat yang
• Informasikan kepada pasien untuk menjaga pola kemungkinan dapat terjadi
makanya
• Informasikan kepada pasien bahwa menjaga
makan untuk menstabilkan tekanan darahya dan
tidak beraktivitas berat
• Informasikan kepada pasien untuk ber olarga
THANK YOU