Anda di halaman 1dari 1

Seorang pria berusia 60 tahun datang ke IGD dibawa oleh keluarganya dengan keluhan sesak

nafas berat, batuk dan sulit makan. Keluhan sesak dirasakan sejak 1 tahun terakhir. Pada
awalnya pasien merasa cepat lelah dan sesak saat berjalan jauh dan menaiki tangga. Semakin
lama keluhan sesaknya bertambah berat, sekarang pasien merasa sesak walau saat sedang
duduk. Pada malam hari pasien merasa semakin sesak dan batuk sehingga pasien sering
terbangun dan mengganggu tidur. Pasien merasa nyaman jika tidur dengan posisi bantal agak
tinggi yaitu 2-3 bantal sebagai penahan. Dalam 1 bulan ini pasien merasa kedua kakinya
semakin bengkak. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sesak. Kesadaran
compos mentis. Tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 125 x/menit, pernafasan 35
x/menit, suhu 36,20 C. Tekanan Vena jugularis 5+4 CmH2O. Pemeriksaan jantung Ictus
Cordis bergeser ke kaudolateral, auskultasi jantung didapatkan s1-s2 ireguler, s3 (+).
Pemeriksaan paru : ronki basah halus di basal paru kanan dan kiri. Pemeriksaan abdomen:
hepatomegali dan dull test(+). WA Pemeriksaan ekstremitas : pitting edema yang tidak nyeri
pada ke dua tungkai. 

Gagal jantung adalah sindrom klinis kompleks yang dihasilkan dari kelainan fungsional atau
struktural jantung yang mengganggu pengisian atau pengeluaran ventrikel dari darah ke sirkulasi
sistemik. Secara definisi, ini adalah kegagalan untuk memenuhi tuntutan sirkulasi yang sistemik.

Gagal jantung kongestif disebabkan oleh kelainan struktur jantung, kelainan fungsional, dan faktor
pemicu lainnya. Secara historis, sebagian besar kasus disebabkan oleh penyakit arteri koroner dan
infark miokard. Seiring waktu, penyakit arteri koroner dan diabetes melitus telah menjadi faktor
predisposisi utama gagal jantung. Penyebab struktural lain dari gagal jantung kongestif (CHF)
termasuk hipertensi, penyakit katup jantung, aritmia yang tidak terkontrol, miokarditis, dan penyakit
jantung bawaan. Gagal jantung diastolik dengan gangguan pengisian ventrikel dapat disebabkan oleh
kardiomiopati restriktif dan perikarditis konstriktif, selain penyebab yang disebutkan di atas

Tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 125 x/menit, pernafasan 35 x/menit

1. Dull test(nada)
Suara redup (dull) adalah suara normal yang terdengar saat perkusi jaringan yang
padat konsistensinya, seperti hati. Suara redup biasanya dianggap sebagai suara
abnormal jika ditimbulkan dengan perkusi di atas paru-paru atau usus, perut, atau
kandung kemih. 
Lapum, J., et al. Physical Examination Techniques: A Nurse's Guide. Ryerson
University: Pressbooks; 2020.

Anda mungkin juga menyukai