Anda di halaman 1dari 16

REVISI MAKALAH

Pengembangan kokurikuler dan ekstrakulikuler

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi


salah satuTugas Mata Kuliah
Pengembangan kurikulum

Oleh:

Nama : Muhammad Ali Mukmin Pohan

Nim : 18204010093

Dosen Pengampu : Dr. H Tasman M.A

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA


2019

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk
mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma
yang dimilikinya kepada orang lain dan masyarakat. Proses pemindahan nilai
dan norma itu dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah
pertama, melalui pengajaran; kedua, melalui pelatihan; ketiga, melalui
indroktrinasi.
Belajar merupakan suatu proses memanusiakan manusia, dimana
hanya melalui belajar manusia dapat menemukan dirinya dalam relasinya
dengan sesama, lingkungan dan penciptanya. Melalui belajar manusia
mengaktualisasikan dirinya dengan lingkungannya sedemikian rupa sehingga
kualitas hidup dan kehidupannya menjadi makin baik.
Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa untuk memanusiakan
manusia diperlukan adanya pendidikan. Pendidikan pada hakekatnya bukan
hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab
keluarga dan masyarakat. Mengenai pendidikan di sekolah, maka proses
pendidikannya tertuang dalam satuan pendidikan yang lebih dikenal dengan
sebutan kurikulum.
Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah dikenal adanya tiga
kegiatan pokok, yaitu kegiatan Intrakurikuler, Kokurikuler dan
Ekstrakurikuler. Ketiga kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang
tak terpisahkan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan keseluruhan pada
suatu satuan pendidikan/ sekolah.
Kokurikuler adalah sebua proses pembelajaran yang dilaksanakan di
luar sekolah untuk mendukung materi yang telah disampaikan baik kelompok
maupun individu untuk lebih mendalami materi yang telah disampaikan.
Sedangkan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan
untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta
didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kokurikuler?
2. Bagaimana konsep ekstrakulikuler?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan
1. Pengertian
Secara umum Pengembangan berarti pola pertumbuhan,
perubahan secara perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap.
pengembangan artinya proses, cara, perbuatan mengembangkan.1
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang
telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat,
dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau
menghasilkan teknologi baru.
Seels & Richey (Alim Sumarno, 2012) berpendapat
pengembangan berarti proses menterjemahkan atau menjabarkan
spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik. Pengembangan secara
khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran.
Sedangkan Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2012) berpendapat
bahwa pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada
analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir,
seperti analisi kontekstual.
B. Kokurikuler
1. Pengertian
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia , 2002 : 538
Kokurikuler merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
berdampingan dengan kegiatan intarakurikuler. Kegiatan kokurikuler
adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih mendalami dan
menghayati materi pengajaran yang telah dipelajari pada kegiatan
intrakurikuler di dalam kelas, baik yang tergolong mata pelajaran inti
maupun program khusus.2
Winarno Hamiseno, berpendapat kegiatan kokurikuler adalah
kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk waktu libur), yang
dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan menunjang
pelaksanaan program intrakurikuler agar siswa dapat lebih
menghayati bahan yang telah dipelajarinya serta melatih siswa untuk
melaksanakan tugas secara bertanggung jawab.3
Dari pengertian di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa
kegiatan kokurikuleradalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran, yang dapat menunjang kegiatan intrakurikuler dan
merupakan salah satu jalur pembinaan perilaku siswa khususnya dibidang
penghayatan keagamaan serta melatih siswa untuk melaksanakan tugas
secara bertanggung jawab.
2. Tujuan dan lingkup kegiatan
Menurut Burhan Nurgiantoro "tujuan kokurikuler adalah untuk
menunjang program intrakurikuler dan menghayati materi pengajaran
yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler.4
Departemen Pedidikan dan Kebudayaan (1984: 29) “Kegiatan
kokurikuler bertujuan agar siswa lebih mendalami dan menghayati bahan

2
Burhan Nurgiantoro, Dasar-dasar pengembangan Kurikulum Sekolah, BPFE, Yogyakarta,
1988, hlm. 137.
3
Winarno Hami Seno, Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Depdikbud RI, Jakarta,
1990, hlm. 5
4
Burhan Nurgiantoro, Op. Cit., hlm. 6
yang dipelajari pada intrakurikuler, baik program inti maupan program
khusus. Kegiatan tersebut dilaksanakan perorangan atau kelompok.
Sedangkan Winarno Hamiseno, berpendapat kegiatan kokurikuler
bertujuan menunjang pelaksanaan program intrakurikuler agar siswa
dapat lebih menghayati bahan yang telah dipelajarinya serta melatih
siswa utuk melak sanakan tugas secara bertangung jawab.5
Dari pendapat tersebut penulis simpulkan bahwa tujuan
kokurikuler adalah sebagai berikut:
a. Menunjang pelaksanaan kegiatan intra kurikuler.
b. Untuk mendalami dan menghayatijenis bahasan yang diajarkan.
c. Melatih siswa untuk melaksanakan tugas secara bertangung jawab.
3. Asas Pelaksanaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984: 29-30)
Pelaksanaan kokurikuler hendaknya memperhatikan asas-asas sebagai
berikut:
a. Menjunjung langsung kegitan intrakulikuler dan kepentingan belajar
siswa. Pemberian tugas memerlukan pertimbangan yang bijaksana.
Tugas tersebut harus jelas hubunganya dengan bahan pelajaran dan
menarik bagi siswa.
b. Tidak memberi beban yang berlebihan bagi siswa. Pemberian tugas
hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan
beban yang berlebihan.
c. Tidak menimbulkan beban pembiayaan tambahan yang berat bagi
orang tua atau siswa.
d. Memerlukan administrasi, monitoring dan penilaian. Hal tersebut
dimaksudkan untuk meningkatkan kegitan dan hasil pelaksanaan
kokurikuler.
4. Bentuk Pelaksanaan
5
Winarno Hami Seno, Op. Cit., hlm. 5
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984: 30) bentuk
pelaksanaan kokurikuler adalah:

a. Kerja Kelompok
Kerja kelompok memiliki arti yang sangat penting bagi peserta
didik dalam mengembangkan sikap bergotong royong, tenggang rasa,
persaingan sehat, teknik bekerja sama dalam kelompok dan latihan
kepemimpinan. Dalam pembentukan kelompok harus menghindari
ketergantungan anggota kelompok kepada seseorang siswa, semua
anggotanya lemah dan tidak dinamis. Tugas yang diberikan benar-
benar merupakan tugas yang hanya dapat diselesaikan oleh kelompok.
b. Kerja Perorangan
Kerja perorangan sangat penting untuk mengembangkan sikap
mandiri dan memungkinkan menyesuaikan kegiatan belajar dengan
minat dan kemampuan siswa.
5. Langkah-langkah Pelaksanaan
Menurut Departemen Pedidikan dan Kebudayaan (1984:30-32)
langkah-langkah pelaksanaan kokurikuler adalah:
a. Penentuan Tugas
1) Tugas yang akan diberikan secara perorangan maupun kelompok
ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran pada awal
semester, bedasarkan hasil rapat pendahuluan yang diadakan oleh
Kepala Sekolah atau wakilnya.
2) Tugas yang direncanakan akan diberikan kepada siswa hendaknya
tidak tumpang tindih.
b. Pencatatan Tugas
1) Pelaksanaan kokurikuler sebaiknya dicatat secara teratur dengan
menggunakan kartu tugas kokurikuler.
2) Kartu tugas diisi oleh siswa dengan petunjuk guru mata pelajaran.
c. Pelaksanaan Tugas
1) Siswa mengerjakan tugas kokurikuler secara perorangan atau
kelompok.
2) Siswa mengerjakan tugas kokurikuler dalam bentuk setiap tatap
muka mengerjakan satu jenis kegiatan kokurikuler atau beberapa
tatap muka mengerjakan satu jenis kegiatan kokurikuler.
d. Penilaian tugas
1) Hasil tugas kokurikuler hendaknya dicatat secara teratur dengan
menggunakan Kartu Penilaian Kegiatan Kokurikuler.
2) Pencatatan dilakukan oleh guru mata pelajaran.
3) Hasil akhir kokurikuler adalah rata-rata nilai sejumlah tugas satu
semester untuk setiap mata pelajaran, yang disingkat dengan q.
4) Hasil akhir kokurikuler (q) setiap siswa dimasukan kedalam daftar
kumpulan nilai yang memuat juga nilai hasil tes sub sumatif(r).
Rata-rata dihitung berdasarkan ketentuan penilaian dan hasilnya
menjadi nilai rapot.
6. Aluran Pelaksanaan Kegiatan Kokurikuler (Departemen Pedidikan dan
Kebudayaan (1984 :37 )
a. Penentuan Tugas Siswa
1) Ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran melalui rapat
dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah atau wakilnya.
2) Penentuan tugas ditetapkan dan diprogramkan sejak awal semester
3) Perumusan tugas hendaknya terkordinasi dan oprasional
b. Pencatatan Tugas Siswa
1) Dikerjakan oleh siswa dengan petunjuk guru mata pelajaran dan
diketahui oleh wali kelas.
2) Pencatatan dengan mempergunakan format kartu satu kartu
pencatatan tugas kokurikuler.
3) Kartu pencatatan berfungsi pula sebagai kartu pengecekan.
c. Pengerjaan tugas
1) Dilakukan oleh siswa secara perseorangan atau kelompok
berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan. Bentuk pengerjaannya
dapat berupa setiap tatap muka satu jenis tugas atau beberapa tatap
muka satu jenis tugas.
d. Penilaian Tugas Siswa
1) Dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan
mempergunakan format II
2) Hasil akhir adalah rata-rata sejumlah tugas selama satu semester,
dan dinyatakan denga q
3) Nilai q ditanyatakan dalam skala 0-10.
e. Pencatatan Kokurikuler Pada Daftar Kumpulan Nilai
1) Dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran
2) Daftar kumpulan nilai berisi nilai rata-rata kokurikuler (q), tes sub-
sumatif (p), tes sumatif (r) dan nilai akhirnya untuk setiap mata
pelajaran.
f. Penyampaian Nilai Rapor Kepada Wali Kelas
1) Dilakukan kepada masing-masing guru mata pelajaran
2) Laporan nilai disertai dengan beberapa rekomendasi tertentu.
C. Ekstrakulikuler
1. Pengertian
Berdasarkan peraturan mentri pendidikan nasional republic
Indonesia no 39 tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan, kegiatan
ekstrakulikler merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan
ekstrakulikuler yang dikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik disekolah
maupun diluar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan
memperuas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas
wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai.
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler
Ruang lingkup dari kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan-
kegiatan yang dapat menunjang dan dapat mendukung program
intrakurikuler yaitu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
penalaran siswa, keterampilan melalui hobi dan minatnya serta
pengembangan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan program
kokurikuler.Begitu juga dengan kegiatan ektrakurikuler tertentu yang
juga memiliki tujuan tertentu.Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan
estrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan (dalam Suryosubroto):
a. Kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan kemampuan siswa baik
dari segi kognitif, efektif, dan psikomotorik.
b. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan
pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.
c. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan
satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.6

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tujuan


kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk mengembangkan potensi bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta
didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional.7

Berdasarkan uraian diatas dapat kita disimpulkan bahwa kegiatan


ekstrakurikuler adalah bertujuan untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik agar mencapai tujuan pendidikan nasional.

6
Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah,Jakarta : Rineka Cipta, hal. 288.

7
https://www.slideshare.net/gilangasridevianty/lampiran-permen-nomor-62-th- 2014, diakses
pada tanggal 7 April 2018 pukul 08.16 WIB
3. Prinsip pengembangan ekstrakulikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dengan prinsip sebagai
berikut.8
a. Bersifat individual, yakni kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.
b. Bersifat pilihan, yakni kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai
dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
c. Keterlibatan aktif, bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan
pilihan masing-masing.
d. Menyenangkan, yakni kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam
suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.
e. Membangun etos kerja, kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik
untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.
4. Jenis-Jenisnya9
a. Ekstrakulikuler wajib
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler
yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta
didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
b. Ekstrakulilurer pilihan

8
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum
9
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum
Ekstrakurikuler pilihan adalah program ekstrakurikuler yang
diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-
masing.
5. Visi dan Misi Ekstrakurikuler yaitu,10
a. Visi
Berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui
kegiatankegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.
b. Misi
1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.
2) Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan
dan mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan
mandiri dan atau berkelompok
6. Fungsi Ekstrakurikuler yaitu,11
a. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi pengembangan, sosial,
rekreatif, dan persiapan karir.
1) Fungsi pengembangan, kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mendukung perkembangan personal peserta didik melalui
perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian
kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan
kepemimpinan
2) Fungsi sosial, kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial.
10
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum
11
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial,
praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai
sosial.
3) Fungsi rekreatif, kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana
rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang
proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus
dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih
menantang dan lebih menarik.
4) Fungsi persiapan karir, kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan kapasitas.
7. Bentuk Kegiatan ekstrakurikuler.12
a. Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS), Palang Merah Remaja, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
(Paskibraka), dan lainnya.
b. Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan
lainnya.
c. Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga,
seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan
lainnya; atau
d. Jenis lainnya
8. Kontribusi kegiatan ekstra kelas terhadap peserta didik
a. Memberikan kepada peserta didik untuk menentukan minat dan
mengembangkan minat-minat baru.

12
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum
b. Mendidik peserta didik untuk bertanggungjawab sebagai warga negara
melalui pengalaman dan pemikiran, dengan stressing pada
kepemimpinan, partisipasi, kerjasama dan aksi independen
c. Mengembangkan spirit dan moral.
d. Memberi peluang kepada peserta didik/remaja untuk memperoleh
kepuasan kerja dalam kelompok.
e. Meningkatkan moral dan pengembangan spiritual.
f. Memperkuat kesehatan mental dan fisik peserta didik.
g. Memberi peluang kepada peserta didik mengenal lingkungan dengan
lebih baik.
h. Memperluas pergaulan peserta didik.
i. Memberikan peluang kepada siswa untuk berlatih mengembangkan
kreativitas dan kemampuannya dengan lebih penuh.
9. Dana

merupakan salah satu sarana yang sangat menentukan, tanpa di


dukung atau ditunjang oleh dana yang memadai, maka pekerjaan tersebut
tidak akan berjalan lancar, bahkan mungkin mengalami kemacetan.
Dengan adanya dana dapat membantu kegiatan operasional kegiatan
ekstrakurikuler agar berjalan efektif.
Menurut Suharsimi Arikunto (dalam Suryosubroto), penyediaan
anggaran atau dana untuk kegiatan ekstrakurikuler berasal dari empat
sumber, yaitu : Pemerintah, Orang tua siswa, Masyarakat Dana bantuan13

13
Suryosubroto, Proses Belajar, hal. 306.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Kokurikuler adalah kegiatan yang sangat erat sekali dan
menunjang serta membantu kegiatan intrakurikuler biasanya dilaksanakan
diluar jadwal intrakurikuler dengan maksud agar siswa lebih memahami dan
memperdalam materi yang ada di intrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah pengembangan kepribadian peserta
didik. Oleh karena itu kepribadian dewasa dapat menjadi tujuan utama dalam
kegiatan ekstrakurikuler. Untuk menjalankan kegiatan ekstrakurikuler
dibutuhkan proses atau tahapan belajar agar kegiatan dapat berjalan dengan
baik.
Adapun tujuan dari kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler adalah
untuk memperdalam dan memperluas wawasan siswa. Kegiatan kokurikuler
dan ekstrakurikuler juga berfungsi untuk pengembangan, sosial, rekreatif, dan
persiapan karir.
Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler juga memiliki prinsip seperti
individual, keterlibatan aktif, pilihan, menyenangkan, etos kerja dan
kemanfaatan sosial. Disamping itu kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler
juga memiliki dampak positif dan negatif.
B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah ini berharap makalah ini dapat
dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. Terjaganya makalah ini merupakan
harapan kami. Kepada pembaca yang menggunakan makalah ini dalam
berbagai bidang diharapkan dapat menjaga dengan sebaik-baiknya. sebagai
penyusun kami berharap makalah ini dapat diterima dengan baik.
Daftar Pustaka
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah,Jakarta : Rineka Cipta

Wina Sanjaya, (2005), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi, Jakarta: Prenada Media
https://www.slideshare.net/gilangasridevianty/lampiran-permen-nomor-62-th- 2014,

Anda mungkin juga menyukai