Anda di halaman 1dari 54

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 UU RI No.

19 Tahun 2002

Tentang Hak Cipta

1. Barang Siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dapat dipidana dengan pidana penjara
masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau dipidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau


menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau
hak terkait, dapat dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

1
RIGHT BRAIN
FINANCIAL PLANNING
Menyusun Perencanaan Keuangan
Dengan Otak Kanan

2
RIGHT BRAIN FINANCIAL PLANNING
Menyusun Perencanaan Keuangan Dengan Otak Kanan

Copyright 2016

Penulis:
Taufik Hidayat
(Opick Consulting)

Editor:
Eva Nuroniah

Penata Letak & Desain Cover:


Cak Shofi

Jalan Margonda Raya No. 34 RT.04/01,


Kel. Kemirimuka, Kec. Beji, Kota Depok 16423
Mobile: 0857 8230 5295, 0878 0816 8365
Email: opick.consulting@gmail.com
www.opickconsulting.com

3
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat
yang selalu menjaganyabergiliran, dari depan dan
belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu
kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan tidak ada pelindung
bagi mereka selain Dia (Allah)
QS. Ar-Rad(13):11

4
Persembahan

E-book ini kupersembahkan sebagai


kado ulang tahun untuk istriku tercinta yang ke-25.
Semoga Sakinah, Mawaddah, Warrahmah serta Barakah dapat
terjalin bersamamu hingga kelak bersatu di Surga-Nya.
Amiin Ya Allah.

5
Kata Pengantar

Bismillahirrohmaanirrohiim,
Alhamdulillah, sujud syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
meridhai hambanya ini untuk mempersemahkan sebuah karya
bagi kebahagiaan dan kesuksesan umat manusia.
Sholawat dan Salam semoga senantiasa mengalir untuk Nabi
Muhammad SAW. Satu-satunya hamba Allah yang diberi
mukjizat untuk memberi syafaat (pertolongan) bagi ummat-
nya yang senantiasa istiqomah mengamalkan ajaran-ajarannya.
E-book ini adalah sebuah pengantar sederhana dalam upaya
menyambut sebuah karya pertama saya yang nantinya akan
terbit menjadi buku yang lebih detail dan komprehensif. Den-
gan judul RIGHT BRAIN FINANCIAL PLANNING (RBFP).
E-book ini juga sebagai pengantar dalam menyelenggarakan
Workshop/Training RBFP. Dengan konten utamanya adalah
pelatihan perencanaan keuangan untuk Keluarga, Karyawan/
Pegawai, Pelaku Bisnis/Usaha, dan Masyarakat Luas pada um-
umnya.
Saya berharap, kedepannya buku RBFP ini dapat menjadi se-
buah sistem aplikasi (software) berbasis android yang dapat
membantu dan memudahkan masyarakat dalam mencatat dan
merencanakan keuangan pribadi dan keluarga dengan konsep
RBFP.
Depok, 25 Januari 2016

Taufik Hidayat
(Opick Consulting)

6
Daftar Isi

Lembaran Pertama

9
Right Brain Financial Planning
Menyusun perencanaan keuangan
dengan otak kanan

Lembaran Kedua
Yuuks Mencatat!
Mental Block Dalam Mencatat
Keuangan Pribadi dan Keluarga
19
Lembaran Ketiga
Membeli Rumah Dengan Konsep RBFP
26
(Right Brain Financial Planning)

Lembaran Keempat
Reksa Dana Syariah
40
Solusi Cerdas Investasi Syariah

7
RBFP
(RIGHT BRAIN
FINANCIAL PLANNING)
Menyusun Perencanaan
Keuangan Dengan
Otak Kanan

8
RIGHT BRAIN FINANCIAL PLANNING
Menyusun Perencanaan Keuangan Dengan Otak Kanan

P
aradigma masyarakat, yang namanya keuangan selalu identik
dengan hitung-menghitung, fokus dengan angka-angka, pen-
gurangan, penjumlahan, perkalian dan pembagian. Uraian
tersebut identik dengan seseorang yang fokus dengan otak kirinya.
Anggapan bahwa keuangan adalah sama dengan hasil dari otak kiri.
Banyak kejadian ketika masyarakat mengalami masalah atau prob-
lem keuangan, mereka merasa pusing, emosi negatif, darah tinggi,
stress, marah-marah dan penyakit negatif lainnnya. Why? Kenapa
mereka bisa seperti itu?
...Sebenarnya yang
Padahal uang itu bersifat
membuat masalah
netral. Uang tidak pernah
adalah diri kita sendiri.
salah. Dia hanya sebagai
Karena kita terlalu fokus
alat tukar saja. Sebenarnya
dengan kemampuan
yang membuat masalah
otak kiri terkait hitung-
adalah diri kita sendiri.
menghitung, yang
Karena kita terlalu fokus
akhirnya sulit untuk
dengan kemampuan otak
mengatasi hal tersebut.
kiri terkait hitung-menghi-
tung, yang akhirnya sulit untuk mengatasi hal tersebut.
Dalam buku RBFP (Right Brain Financial Planning) ini, saya berbagi
pengalaman ketika kami dan keluarga mengalami problematika
pemikiran yang salah terhadap uang, yang akhirnya kami meny-
alahkan si uang. Padahal uang hanyalah benda mati. Sifatnya ne-
tral. Tidak bisa kita salahkan. Sehingga kami berusaha belajar dari

9
kesalahan kami dan akhirnya menemukan sebuah solusi, bagaima-
na cara agar kami terbebas dari tantangan keuangan keluarga. Pe-
mikiran tentang keuangan, yang sebelumnya kami terfokus dengan
otak kiri dalam menghadapi permasalahan keuangan keluarga, kini
kami Move On, dengan berubah menggunakan otak kanan dalam
menghadapi setiap tantangan keuangan keluarga.
Di akhir tahun 2014, saya membuat Book Plan. Sebuah buku per-
encanaan keuangan saya pribadi. Saya membuat Financial Check-
Up. Dengan membuat tujuan keuangan jangka pendek, menengah,
dan panjang. Salah satu tujuan jangka pendek saya dalam waktu
kurang dari satu tahun adalah: Menikah, Kuliah S2, Kursus Bahasa
Inggris, Sekolah Profesi, serta Sewa Kantor Pribadi.
Jika dihitung-hitung dengan hasil Financial Check-Up, keuangan
saya tidak cukup untuk mengalokasikan dana untuk tujuan-tujuan
keuangan tersebut. Saya sudah mencoba membuat tujuan keuan-
gan berdasarkan alokasi dana yang di investasikan dengan return
tertentu dibawah satu tahun. Namun tetap saja tidak bisa, jangan
kan untuk mengalokasikan dana untuk investasi, Wong dananya
juga tidak ada. Hehe
Akhirnya saya melakukan sebuah strategi dalam perencanaan
keuangan. Ada dua strategi jika keuangan kita negatif, yang per-
tama adalah mengurangi biaya bulanan, atau yang kedua menam-
bah penghasilan. Strategi yang saya lakukan saat itu adalah saya
melakukan checklist prioritas dari beberapa tujuan keuangan saya.
Saya ingin menggunakan dana untuk kuliah S2 dan sewa kantor.
Menurut saya kedua prioritas tersebut dapat mendorong tamba-
han income.
Akhirnya saya memutuskan untuk investasi pendidikan (Kuliah S2)
dan menyewa sebuah rumah untuk saya tinggali sekaligus sebagai

10
kantor pribadi. Saat itu keuangan saya habis untuk keperluan kedua
prioritas tersebut.Setelah itu saya melakukan adjustment kembali,
dengan melakukan Financial Check-Up untuk kedua kalinya. Hasil-
nya keuangan saya Nol. Kemudian, tujuan keuangan Menikah dan
Sekolah Profesi tertunda tahun depan. Berdasarkan otak kiri, saya
baru akan menikah setahun lagi. Tidak mungkin dalam waktu satu
sampai dua bulan ini. Seperti itulah, otak kiri berbicara berdasar-
kan angka. Sedangkan hasil dari invesasi pendidikan dan sewa kan-
tor pribadi belum dapat ditaksir untuk menghasilkan puluhan juta
dalam waktu dua bulan.
Akhirnya, saya mencoba menggunakan otak kanan dalam melaku-
kan strategi. Saya sangat yakin terhadap salah satu hadist Nabi Mu-
hammad SAW, Menikahlah maka akan Allah kayakan. Bismillah,
dengan strategi otak kanan, saya melamar seorang wanita. Pada
proposal lamaran,saya tuliskan bahwa Saat ini keuangan saya Nol.
Saat itu saya belum mempunyai anggaran untuk menikah, tetapi
saya sudah mempunyai strategi apa yang harus dilakukan untuk
mendapatkan anggaran tersebut. Saya berusaha meningkatkan
penjualan usaha, memperbanyak silaturrahim serta meminta nasi-
hat dan belajar dari para guru. Saya yakin dalam waktu dua sampai
tiga bulan Allah akan memberi apa yang saya butuhkan. Karena
saya yakin dengan janji Allah, Menikahlah maka akan Allah kay-
akan. Apakah wanita tersebut bersedia menerima lamaran saya?
Akhirnya dia menjawab bahwa dia bersedia untuk menikah den-
gan saya. Alhamdulillah, tidak sampai waktu yang lama, hanya 3
bulan saya berusaha mempersiapkan anggaran menikah.
Saya melakukan strategi-strategi diatas berdasarkan pemikiran
otak kanan. Yakni strategi menyelesaikan tantangan keuangan den-
gan cara-cara yang tidak melibatkan teori dan hitung-menghitung.

11
Hanya berupa kegiatan-kegiatan yang mengandung keberkahan
dan Ridho Allah. Seperti memperbanyak silaturrahim, memberi-
kan manfaat untuk orang lain, bershadaqah, namun tetap dapat
menjalankan usaha saya. Alhamdulillah, dalam waktu 3 bulan, te-
patnya pada bulan Mei, beberapa hari sebelum tanggal 17 saya
dapat menunaikan semua anggaran pernikahan yang dibutuhkan.
Sehingga saat acara Akad dan Walimah dapat terlaksana dengan
lancar.
Mayoritas orang-orang masih merasa khawatir dengan Hadits dan
ayat Al-quran tentang keutamaan menikah. Padahal berkahnya su-
dah pasti akan dijamin oleh Allah. Allah tidak pernah dusta. Kenapa
masih ada banyak orang yang masih ragu ketika dituntut untuk ac-
tion? masih belum yakin? takut resiko? Banyak sekali kasus-kasus
ditengah masyarakat kita yang belum yakin dengan hal tersebut.
Oleh karena itu, saya mencoba sharing kepada para pembaca.
Bagaimana cara menyusun perencanaan keuangan dengan otak
kanan. Atau yang akan kita sebut dengan konsep RBFP (Right Brain
Financial Planning). Buku ini sangat aplikatif. Karena dilengkapi
dengan Book Plan yang dapat diisi di setiap perencanaan keuangan
anda. Book Plan tersebut sebagai acuan ketika anda akan melaku-
kan adjustment dan action strategi otak kanan yang dilakukan,
sampai dengan adanya report (laporan) hasil akhir.

Rancangan Bab-bab Buku RBFP


Buku RBFP ini akan membahas secara detail dan komprehensif
tentang bagaimana cara merencanakan keuangan anda dengan
strategi otak kanan. Adapun konten buku RBFP akan dibagi dalam
beberapa bab berikut.

12
1. Yuuks Mencatat!
Pada bab ini menjelaskan pentingnya sebuah catatan
keuangan dan perintah Allah dalam Al-quran tentang men-
catat transaksi muamalah (Qs. Al-Baqarah(2);282) Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendak-
lah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan jan-
ganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan henda-
klah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang
akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari-
pada hutangnya

2. Sebuah Perencanaan
Pada bab ini menjelaskan pentingnya sebuah perencanaan,
jika tidak punya rencana, ibarat perjalanan yang tak tahu
arah tujuan. Selanjutnya akan menjelaskan pula tentang
ayat Al-Quran bahwa Allah mempunyai rencana dalam ke-
hidupan, dan setiap kehidupan manusia pastinya sesuai
dengan rencana Allah. Menjelaskan juga tentang manusia
hanya bisa berencana, berdoa dan ikhtiar, sedangkan hasil
hanya Allah-lah yang menentukan.

3. Uang, Oohh Uang. YourFinancial


Menjelaskan tentang fungsi uang dan tujuan manusia
menggunakan uang dalam perspektif Islam. Menjelaskan
tentang uang dalam kaitannya dengan ibadah. Menjelas-
kan sifat uang yang netral. Jadi kalau kita mengalami ma-

13
salah keuangan, bukan uang yang seharusnya disalahkan.
Akan tetapi cara berfikir kita tentang uang yang keliru.

4. Apa itu Financial Planning?


Menjelaskan konsep dasar sebuah perencanaan dan tu-
juan keuangan. Menjelaskan alasan mendasar kenapa per-
lu, atau bahkan wajib, oleh setiap individu untuk membuat
perencanaan keuangan. Inflasi, mau gak mau pasti kita
akan menjumpainya dalam kehidupan berekonomi.

5. Otak Kiri vs Otak Kanan


Menjelaskan tentang sifat-sifat otak kiri dan otak kanan.
Menjelaskan perspektif masing-masing dalam praktek
kehidupan yang kaitannya dengan masalah keuangan.
Menjelaskan sinergisitas kedua perspektif otak tersebut
dalam warna-warni kehidupan. Serta menjelaskan men-
gapa otak kanan lebih berperan penting dalam menyusun
sebuah perencanaan keuangan.

6. Keuangan Anda dan Otak Kanan


Menjelaskan tentang konsep dasar mengapa otak kanan
yang harus berperan penting dalam menyusun keuangan
anda. Agar tujuan keuangan anda dapat tercapai lebih
cepat daripada perhitungan anda menggunakan otak kiri.
Akan tetapi, tidak mengenyampingkan peranan otak kiri
dalam landasan awal penyusunan.

7. Kebutuhan Atas Cash Flow


Menjelaskan tentang kebutuhan-kebutuhan atas Cash Flow.
Yakni berupa Kebutuhan Otak Kanan, Kebutuhan Hak Pihak

14
Ketiga, Kebutuhan Investasi, Kebutuhan Prioritas Saat Ini

8. IbadahIbadah Yang Berhubungan Dengan Pengeluaran Kas


Menjelaskan ibadah-ibadah yang menggunakan uang
(mengeluarkan kas) akan berakibat pada meningkatnya
income.

9. Menyusun RBFP
Menjelaskan tentang langkah-langkah dalam membuat
perencanaan keuangan pribadi dan keluarga dengan dit-
ambahkan peranan tool otak kanan. Seperti pengeluaran
kas untuk Zakat, Infaq dan Shadaqah. Secara cash flow, Za-
kat, Infaq dan Shadaqah akan menjadi pengurang income
(menurut otak kiri). Namun dalam RBFP kita akan melihat
bahwa Zakat, Infaq dan Shadaqah malah akan menambah
income (menurut otak kanan).

10. Langkah 1 Financial Check-Up


Menjelaskan tentang bagaimana membuat financial check-
up, cash flow dan neraca. Serta menjelaskan rasio kes-
ehatan keuangan pribadi dan keluarga. Membuat analisa
dan keputusan apa saja yang harus diambil jika keuangan
tidak sehat dan keputusan apa saja yang harus diambil jika
keuangan sehat.

11. Langkah 2 Tujuan Keuangan


Menjelaskan tentang bagaimana membuat tujuan keuan-
gan Jangka Pendek, Menengah dan Panjang. Membuat
tujuan keuangan harus berorentasi pada pencapaian ke-
suksesan dunia dan akhirat. Tidak selalu identik dengan

15
pencapaian dunia semata. Dunia ini fana, sedangkan akh-
irat-lah yang kekal. Oleh karena itu peran akhirat harus di-
masukkan ke dalam setiap tujuan keuangan yang dibuat.

12. Langkah 3 Proyeksi Keuangan


Membuat proyeksi keuangan untuk 3 bulan, 6 bulan dan
1 tahun kedepan. Setiap proyeksi yang dibuat harus ber-
dasarkan tujuan keuangan yang telah dibuat. Tujuan
keuangan ibarat rel, panduan atau kontrol dalam membuat
proyeksi keuangan.

13. Langkah 4 Transaksi Harian Umum


Membuat catatan harian pendapatan dan pengeluaran kas
secara rutin (Cash in flow Cash out flow).

14. Langkah 5 Transaksi Harian Otak Kanan


Membuat pencatatan transaksi harian otak kanan. Seperti
pengeluaran kas untuk kegiatan Silaturrahim, pengeluaran
kas untuk Zakat, Infaq, Shadaqah, Aqiqah, Qurban, penge-
luaran kas untuk Umroh, Haji dan ibadah-ibadah lainnya
yang harus mengeluarkan kas, atau dapat disebut juga
dengan ibadah yang membutuhkan uang.

15. Langkah 6 Cash Flow dan Neraca RBFP


Menyusun cash flow dan neraca setelah menggunakan
konsep RBFP. Yakni pencatatan transaksi harian umum dan
transaksi harian otak kanan. Silahkan anda bandingkan
perkembangannya dengan neraca dan cash flow pada saat
financial check-up. Serta membuat Diagram flow chart un-
tuk melihat perkembangan peningkatannya.

16
16. Langkah 7 Menyusun Laporan Akhir RBFP
Laporan akhir ini ibarat Raport (report/laporan) dan intisari
dari konsep RBFP.

Demikianlah beberapa rancangan pembagian Bab-bab Buku RBFP.


Untuk selanjutnya saya akan menjelaskan bagaimana praktek kon-
sep RBFP dalam mencapai tujuan keuangan saya. Salah satunya
adalah ketika saya memutuskan untuk membeli rumah pertama
keluarga kecil saya. Untuk selanjutnya akan dibahas pada Lemba-
ran Kedua yaitu tentang Yuuks Mencatat!

17
Yuuks Mencatat!
Mental Block Dalam
Mencatat Keuangan Pribadi
dan Keluarga

18
Yuuks Mencatat!
Mental Block Dalam Mencatat Keuangan Pribadi
dan Keluarga

Y
uuks Mencatat! adalah sebuah kata ajakan. Disini saya
mengajak para pembaca untuk mencatat bukan menu-
lis, memang apa bedanya mencatat dan menulis? Istilah
mencatat lebih dekat dengan makna memindahkan informasi.
Sebagai contoh ketika seorang guru menjelaskan suatu pelajaran
kepada murid-muridnya, maka mereka akan mencatat apa yang
dijelaskan oleh sang guru. Serta contoh lainnya, seorang Akuntan
setelah mengetahui bukti-bukti transaksi keuangan maka ia akan
mencatat dalam bentuk rekapan dan posting jurnal sampai mem-
buat laporan keuangan.

Sedangkan kata menulis maknanya adalah mengeluarkan ima-


jinasi. Sebagai contoh, seorang mahasiswa ketika membuat skrip-
si atau tesis maka kata yang digunakan adalah menulis skripsi/
tesis bukan mencatat skripsi/tesis. Kalau mahasiswa tersebut
mencatat skripsi/tesis, maka artinya mahasiswa tersebut hanya
melakukan duplikasi/memindahkan skripsi/tesis orang lain di-
catat ulang bukan berdasarkan imajinasi atau explorasi dari fikiran
kita. Disini saya tidak terfokus pada penjelasan perbedaan antara
menulis dan mencatat. Hanya sekedar intermezzo saja tentang
alasan kenapa saya menggunakan kata mencatat bukan menu-
lis. Hehe..
Oleh karena itu, dalam buku RBFP ini, saya mengajak para pem-
baca untuk mencatat. Yuuks mencatat transaksi keuangan pribadi
dan keluarga kita. Mayoritas orang kurang menyadari betapa pent-

19
ingnya mencatat keuangan pribadi dan keluarga. Beberapa alasan
mengapa kebanyakan orang tidak mau mencatat tranksaksi-tran-
saksi tersebut. Diantaranya adalah karena alasan lupa dan mere-
mehkan karena pengeluaran kecil, atau karena keadaan yang sulit
untuk mencatat, misalkan ketika sedang naik kendaraan umum.
Ketika awal menikah pernah mencatat, pada saat sedang hamil
malas mencatat jadi tidak istiqomah, suka sedih kalau melihat
catatan keuangan sendiri karena selalu minus dan pada akhirnya
memutuskan tidak mencatat lagi, harus ada aplikasi untuk mem-
permudah pencatatan agar tidak ribet, atau selalu merasa keteter-
an dalam mencatat keuangan pribadi dan keuangan usaha.
Guys, pertanyaan yang
sering diutarakan oleh ke-
banyakan orang seperti ala-
...Mayoritas orang kurang
san-alasan diatas, sebena-
menyadari betapa
rnya adalah bentuk dari
pentingnya mencatat
Mental Block. Kenapa
keuangan pribadi dan
saya katakan Mental Block?
keluarga.
Nah, sebelum saya menjelaskan kenapa malas mencatat menjadi
sebuah Mental Block, saya ingin menjelaskan terlebih dulu seputar
dampak dari seseorang yang memiliki problem keuangan. Mung-
kin anda pernah mendengar kisah seseorang yang kaya raya dalam
waktu sekejap ia jatuh miskin, atau seseorang yang kaya raya ter-
lilit hutang dan akhirnya jatuh miskin. Mungkin juga anda pernah
mendengar kisah seseorang yang penghasilannya besar tetapi se-
lalu habis seketika dan tidak tahu kemana uangnya lari.
Nah, kisah-kisah problem keuangan yang pernah anda jumpai
tersebut selain karena faktor konsumtif, salah satunya karena
ternyata hampir keseluruhan dari mereka tidak pernah mencatat

20
transaksi keuangannya. Faktor utamanya adalah catatan. Orang
yang tingkat konsumtifnya tinggi dan tingkat hutang konsumtifnya
juga tinggi sebetulnya mereka bisa terkontrol ketika mereka mem-
punyai catatan. Sama halnya seperti orang yang tidak pernah tahu
tentang kondisi kesehatannya maka dia akan makan sembarangan.
Ketika dia sudah mengetahui hasil laboratorium tentang penyakit-
nya, maka orang tersebut akan berhati-hati dalam mengkonsumsi
makanan. Catatan tersebut ibarat lampu jalan yaitu lampu merah,
kuning dan hijau.
Nah, sama halnya dengan catatan keuangan pribadi dan keluarga
kita. Catatan keuangan sebagai alat kontrol atau penanda lampu
transaksi. Saya pernah membuatkan financial check-up salah satu
klien, ketika saya beri catatan keuangannya, Dia langsung kaget.
Haaa?? Ternyata hutang konsumtifnya sangat besar, pendapatan
dan assetnya tidak bisa menutupi hutangnya. Itu artinya catatan
transaksi keungannya sudah berwarna merah, tanda dia harus
waspada. Setelah saya beri catatan angka-angka dan analisanya,
dia Terkejut. Hehe makanya, yuuks mulai mencatat dari sekarang.
Oke guys, Kalimat saya diatas terkesan menakut-nakuti. Hehe Saya
bukan menakut-nakuti, tapi ini adalah realita. Tenang guys, Dibuku
RBFP ini, bukan untuk menakut-nakuti, akan tetapi untuk memberi-
kan kesadaran dan Move On. Setelah Move On, ada cara dan ada
obatnya agar kita tidak ikut-ikutan terjerumus ke dalam realita terse-
but. Yuuks simak penjelasan saya berikutnya.
Pada paragraf diatas saya berjanji akan menjelaskan kenapa malas
mencatat adalah Mental Block dari seseorang. Kita sepakat yang
namanya Mental Block adalah hambatan secara mental. Pada kon-
teks ini adalah karena adanya kekeliruan dalam cara pandang terh-
adap sesuatu, kekeliruan dalam pengalaman hidup atau pergaulan,

21
bahkan akibat cara belajar pendidikan yang tidak tepat. Kekeliruan
masyarakat dalam beranggapan bahwa kegiatan mencatat trans-
aksi keuangan pribadi dan keluarga tidak diperlukan atau bahkan
tidak terlalu penting. Cara pandang ini adalah cara pandang yang
salah. Saya coba uraikan beberapa contoh bentuk-bentuk Mental
Block yang membuat seseorang malas bahkan enggan mencatat
keuangan pribadi dan keluarganya.

1. Tidak Penting
Mental Block mencatat keuangan pribadi itu tidak penting. Salah
satu faktornya adalah karena minimnya pengetahuan tentang
uang. Coba diingat kembali, sejak kapankah kita diajarkan tentang
uang dan mencatat keuangan? Semenjak sekolah formal kita tidak
pernah diajarkan secara detail tentang uang dan mencatat keuan-
gan terkecuali untuk jurusan tertentu, misal jurusan ekonomi,
akuntansi atau jurusan keuangan. Sedangkan semua orang diluar
jurusan tersebut tidak pernah diajarkan. Padahal ilmu keuangan
adalah ilmu yang dengan sengaja atau tidak akan dialami oleh
semua orang. Sehingga dengan mudah mereka akan mengalami
problematika keuangan.
2. Terlalu Ribet
Mental Block mencatat keuangan pribadi itu terlalu ribet. May-
oritas orang beranggapan bahwa mencatat keuangan adalah ber-
hubungan dengan angka dan hitung menghitung. Hal tersebut
dianggap membosankan dan membutuhkan perhitungan yang
kompleks. Sehingga mereka merasa harus pintar matematika ter-
lebih dahulu kalau ingin mencatat keuangan. Hal inilah yang mem-
bentuk pola pikir kebanyakan orang bahwa mencatat keuangan
adalah kegiatan yang terlalu ribet.

22
3. Hanya Untuk Orang Yang Berpenghasilan Tinggi
Mental Block mencatat keuangan hanya untuk orang yang ber-
penghasilan tinggi. Mayoritas orang beranggapan seperti itu dik-
arenakan dirinya merasa punya sedikit uang. Penghasilannya ter-
masuk relatif rendah, banyak hutang disana sini. Sehingga mereka
berfikir ngapain keuangannya dicatet? nanti juga habis. Maka
dari itu kita harus mencatat keuangan ketika kondisi keuangan
sedang tidak sehat. Sehingga akan tahu keputusan apa yang ha-
rus diambil untuk memulihkannya. Permasalahan keuangan tidak
selalu identik dengan orang yang tidak mempunyai uang banyak.
Ada orang yang mempunyai uang yang banyak akan tetapi masih
memiliki permasalahan dalam hal keuangan. Robert T. Kiyosaki
mengatakan bahwa permasalahan keuangan di dunia ini dibagi
menjadi dua macam yaitu masalah karena kekurangan uang dan
masalah karena kelebihan uang.
4. Tidak tahu caranya
Mental Block tidak tahu caranya. Seseorang yang memiliki Men-
tal Block seperti ini sudah ada kemauan untuk bisa mencatat han-
ya saja alasannya tidak tau caranya. Jika dia sudah tahu caranya,
dia akan belajar dan menerapkannya dalam kehidupannya. Oleh
karena itu buku ini hadir untuk memberitahu anda bagaimana
cara mengelola keuangan pribadi dan keluarga dengan otak kanan.
Kenapa harus pakai otak kanan?. Pada buku RBFP nantinya akan
membahas secara detail tentang alasan dasar mencatat keuangan
menggunakan otak kanan.

23
Demikianlah pemaparan terkait beberapa contoh Mental Block
yang dimiliki mayoritas orang sehingga susah untuk mulai men-
catat keuangan pribadi dan keluarga. Padahal perencanaan yang
matang adalah sebagian dari cara tercepat menuju kesuksesan
hidup. Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang bagaimana
saya berhasil membeli rumah KPR dengan konsep RBFP.

24
Membeli Rumah
Dengan Konsep RBFP
(Right Brain
Financial Planning)

25
Membeli Rumah Dengan Konsep RBFP
(Right Brain Financial Planning)

M
emiliki rumah pribadi sudah menjadi kebutuhan priori-
tas bagi setiap keluarga. Tidak dapat dipungkiri ketika se-
seorang merencanakan untuk membeli rumah, banyak
sekali pertimbangan yang harus dilakukan. Mulai dari pertimban-
gan terkait lokasi, harga dan tentunya kesesuaian dengan anggaran
yang ada. Sebagian besar masyarakat Indonesia dengan ekonomi
menengah kebawah dalam membeli rumah akan memilih untuk
menggunakan KPR. Dikarenakan saving (simpanan) dana belum
cukup untuk membeli rumah secara cash (tunai). Diperspektif lain
saat mengajukan KPR harus disiapkan pula sejumlah dana untuk
DP (Down Payment/Uang Muka) dan angsuran setiap bulannya.

Dalam buku ini, saya akan membahas tentang bagaimana cara


membeli rumah dengan KPR. Lebih khusus, saya akan menjelaskan
bagaimana cara agar setiap orang dapat merencanakan keuangan-
nya untuk mengajukan KPR rumah. Hal pertama yang harus di-
persiapkan adalah dana untuk DP dan angsuran bulanan. Apakah
setiap bulannya cashflow anda cukup untuk membayar angsuran?
Apakah anda sudah mempunyai anggaran untuk DP yang diminta
Developer (Pengembang Perumahan) atau penjual rumah? ke-
mudian, bagaimana jika cashflow kita tidak cukup untuk DP dan
angsuran? Pada akhirnya, kita akan memutuskan untuk menunda
membeli rumah sampai income kita meningkat dan mempunyai cu-
kup dana untuk DP dan angsuran.
Pemikiran seperti ini biasanya adalah hasil dari cara berfikir dengan
otak kiri. Yakni menunggu sampai income meningkat, baru kemu-

26
dian berani mengambil KPR.
Jika anda berfikir bahwa
Akan tetapi kita tidak pernah
hanyalah dengan
berfikir, apakah income yang
menaikkan income anda
selama ini kita dapatkan,
baru bisa membeli rumah,
alokasinya sudah sesuai pri-
maka ketika income anda
oritas? Ataukah pengeluaran
sudah naik ternyata tidak
bulanan overload karena
sesuai dengan naiknya
gaya hidup kita? Nah, Hal-hal
harga rumah yang akan
seperti inilah yang jarang di-
anda beli
perhatikan oleh setiap orang.
Mereka selalu berfikir bahwa ketika menginginkan sesuatu yang
belum sanggup untuk dibeli, maka satu-satunya cara adalah harus
menaikkan income.
Jika anda berfikir bahwa hanyalah dengan menaikkan income anda
baru bisa membeli rumah, maka ketika income anda sudah naik
ternyata tidak sesuai dengan naiknya harga rumah yang akan anda
beli. Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengkoreksi cashflow bulanan anda, atau disebut juga dengan
financial check-up. Apakah alokasi dana bulanan anda sudah di-
dasarkan pada kebutuhan yang sesuai dengan haknya? Silahkan
anda jawab dalam hati beberapa pertanyaan berikut. Berapa
persenkah Income anda dipergunakan untuk kebutuhan Hak Al-
lah dan Rasul-Nya? Untuk Hak Orang Lain? Hak Masa Depan? Hak
Kebutuhan Prioritas Saat ini? Dan yang terakhir, berapa persen-
kah uang anda pergunakan setiap bulannya untuk keinginan Gaya
Hidup (Life Style) Anda?
Silahkan anda cek hasilnya dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Seberapa besarkah porsi masing-masing Hak tersebut. Jika hasil-
nya ternyata cash flow anda lebih banyak digunakan untuk life
style, maka anda perlu INTROSPEKSI. Jika cash flow anda lebih

27
banyak digunakan untuk membayar hutang kepada orang lain (Hak
orang lain), maka cek kembali apakah hutang anda termasuk Hu-
tang Konsumtif ataukah Produktif. Jika ternyata lebih besar hutang
Konsumtif, maka sebaiknya anda INTROSPEKSI.
Selanjutnya, yang lebih penting lagi adalah seberapa besarkah
cash flow anda gunakan untuk keperluan Zakat, Infaq dan
Shadaqah?Jika porsinya sangat kecil dibandingkan untuk life style,
maka anda harus kembali INTROSPEKSI. Kemudian, berapa persen-
kah uang anda gunakan untuk Investasi? Jika ternyata tidak ada
atau bahkan sangat kecil persentasenya, maka inilah saatnya anda
harus INTROSPEKSI.
Wow, banyak sekali ya yang perlu anda INTROSPEKI. Seka-
rang silahkan anda perbanyak merenung dan beristighfar,
Astaghfirullaahaladzim. Khusus bagi anda yang tidak memiliki
catatan INTROSPEKSI, maka anda sudah melewati tahap pemba-
gian porsi cash flow secara benar.Langkah anda berikutnya adalah
harus konsisten dan menuangkan catatan keuangan anda dalam
konsep RBFP.
Dengan konsep RBFP, anda akan dapat melihat grafik cash flow
keuangan anda. Yakni berupa grafik peningkatan cash flow dan
persentase kesehatan keuangan anda. Nantinya akan terlihat perbe-
daan antara Transaksi Harian Umum dibandingkan dengan Transaksi
Harian Otak Kanan. Sehingga anda akan melihat peningkatan dan
pencapaian tujuan keuangan tercapai lebih cepat.
Baiklah, sekarang kita kembali ke permasalahan anda yang ter-
dapat catatan INTROSPEKSI. Sebelum saya menjelaskan langkah
selanjutnya, Saya ingin sharing kepada anda tentang pengalaman
saya dalam menerapkan konsep RBFP yang saya kembangkan. Ten-
tunya konsep tersebut sudah diterapkan terlebih dahulu dalam

28
keuangan keluarga saya. Sehingga saya dapat memberikan testi-
moni dari keberhasilan uji coba konsep tersebut.
Dengan konsep RBFP tersebut, sekarang saya sudah berhasil
membeli rumah KPR. Tentunya keberhasilan yang kita dapatkan
adalah ketentuan Allah. Sebaliknya, jika belum berhasil atau ke-
berhasilan yang masih tertunda, itu pun ketentuan Allah. Intinya,
kita hanya berikhtiar di jalan-Nya. Konsep yang saya kembangkan
tentunya berawal dari Syariat Allah. Berdasarkan Al-Quran dan
Hadits tentang konsep rezeki dengan memperbanyak Shadaqah.
Di kalangan tokoh Indonesia, Tema Shadaqah sudah banyak diba-
has dalam buku Ust.Yusuf Mansyur dan juga Pakar Otak Kanan,
Ippo Santosa. Anda bisa membaca secara detail terkait rezeki dan
Shadaqah dari buku-buku beliau.
Kemudian, apa bedanya dengan konsep RBFP saya? Konsep RBFP
adalah sebagai pelengkap dari buku-buku Ust. Yusuf Mansyur dan
Ippo Santosa. Dalam konsep RBFP, saya menjelaskan secara detail
dan menyeluruh bagaimana anda dapat menuangkan konsep Sha-
daqah dalam transaksi keuangan anda. Konsep RBFP memandu
anda bagaimana cara mencatat keuangan harian serta membantu
mencapai tujuan keuangan anda. Sehingga transaksi keuangan
anda akan diatur untuk memenuhi porsi Hak-hak dengan benar,
lebih khusus adalah Hak Allah dan Rasul-Nya akan tertuang dalam
catatan harian. Konsep RBFP akan memperlihatkan grafik perkem-
bangan setelah anda dapat mengatur cash flow dengan benar.
Dalam konsep RBFP akan tergambar pula tujuan keuangan yang
sudah anda capai.
Sebagian dari anda mungkin bertanya-tanya, bukankah sudah ada
konsep perencanaan keuangan? software dan aplikasinya juga su-
dah banyak. Lalu, apa bedanya dengan RBFP? Perlu anda ketahui,

29
bahwa konsep perencanaan keuangan yang ada secara umum tidak
memasukkan konten strategi otak kanan yang ingin anda lakukan.
Sebagai contoh, ketika anda bershadaqah, secara otomatis akan
mengurangi cash flow anda. Nah, ketika anda bershadaqah misal-
nya 1/3 atau bahkan lebih dari 50% dari income anda, maka konsep
tersebut akan menjawab bahwa keuangan anda tidak sehat, Warn-
ing atau bahkan cash flow menjadi minus/negatif. Kenapa? karena
konsep perencanaan keuangan konvensional diatur untuk memba-
ca secara matematis.
Sedangkan dalam konsep RBFP akan mampu membaca dari dua
perspektif berbeda. Yakni berupa dari perspekti otak kiri dan per-
spektif otak kanan. Misalnya, ketika anda mengeluarkan kas untuk
Shadaqahsebesar 1/3 atau bahkan lebih dari 50% dari income anda,
maka konsep RBFP akan menjawab dari dua perspektif berbeda. Per-
tama dari perspektif otak kiri, menyatakan bahwa keuangan anda
tidak sehat. Mengapa demikian? Karena Shadaqah yang melebihi
porsi (terlalu besar/banyak) akan mengakibatkan cash flow negatif
dan ada kebutuhan lainnya yang tidak dapat terpenuhi. Sedangkan
dari perspektif otak kanan akan menyatakan bahwa keuangan anda
sehat. Lho, ko bisa? Karena dalam perspektif otak kanan akan mem-
baca bahwa Shadaqah yang dikeluarkan akan dapat membuat anda
kaya dan menaikkan income. Hal tersebut terjadi berdasarkan Al-
Quran dan Hadits, bahwa dengan mengeluarkan Shadaqah maka
Allah akan membalasnya dengan rezeki yang berlipat-lipat.
Konsep RBFP dibuat dalam rangka mengaplikasikan dengan ter-
perinci apa yang terdapat dalam Al-Quran Surat Al-Hadid (57) ayat
18 yang artinya Sesungguhnya orang-orang yang bershadaqah
baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya)
kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.

30
Begitu pula dalam Hadits terdapat sebuah riwayat yang mengajar-
kan bagaimana pembagian harta yang baik, seperti dalam kutipan
hadits berikut :Dari Abu Hurairah RA, dari nabi SAW, beliau ber-
sabda, Pada suatu hari seorang laki-laki berjalan-jalan di tanah
lapang, lantas mendengar suara dari awan: Hujanilah kebun Fu-
lan. (suara tersebut bukan dari suara jin atau manusia, tapi dari
sebagian malaikat). Lantas awan itu berjalan di ufuk langit, lantas
menuangkan airnya di tanah yang berbatu hitam. Tiba-tiba parit
itu penuh dengan air. Laki-laki itu meneliti air (dia ikuti ke mana
air itu berjalan). Lantas dia melihat laki-laki yang sedang berdiri di
kebunnya. Dia memindahkan air dengan sekopnya. Laki-laki (yang
berjalan tadi) bertanya kepada pemilik kebun: wahai Abdullah
(hamba Allah), siapakah namamu? pemilik kebun menjawab:
Fulan-(yaitu nama yang dia dengar di awan tadi). Pemilik kebun
bertanya: Wahai hambah Allah, mengapa engkau bertanya ten-
tang namaku ?. Dia menjawab, Sesungguhnya aku mendengar
suara di awan. Suara itu menyatakan: Siramlah kebun Fulan na-
mamu-. Apa yang engkau lakukan terhadap kebun ini? Pemilik ke-
bun menjawab: Bila kamu berkata demikian, sesungguhnya aku
menggunakan hasilnya untuk bershadaqah sepertiganya. Aku dan
keluargaku memakan daripadanya sepertiganya, dan yang sep-
ertiganya kukembalikan ke sini (sebagai modal penanamannya).
(HR. Muslim).
Sehingga sebagai User dari konsep RBFP, anda harus optimis dan
yakin dengan perspektif otak kanan terkait ganjaran Allah terse-
but. Selanjutnya, jika anda melakukan pembagian pos transaksi
harian otak kanan tersebut secara terus-menerus (continue), al-
hasil jika Allah berkehendak, maka konsep RBFP akan menjawab
keberhasilan tujuan keuangan anda. Cash flow anda akan semakin

31
membaik, bahkan income anda secara grafik juga akan meningkat.
Alhamdulillah, dalam 6 bulan perjalanan saya menggunakan kon-
sep RBFP, hasilnya Allah berkehendak kepada saya dalam menca-
pai tujuan keuangan saya untuk membeli rumah KPR. Padahal se-
tiap laporan bulanan pada sistem cash flow saya, terlihat bahwa
keuangan saya tidak sehat, bahkan negatif. Hal tersebut terlihat
karena keuangannya hanya dibaca dari perspektif otak kiri saja. Se-
dangkan dalam perspektif otak kanan, sistem keuangan menjawab
bahwa keuangan saya sehat berdasarkan Hadits Shadaqah. Saya
mempraktikkan konsep RBFP secara kontinyu (continue) selama 6
bulan. Akhirnya tercapailah keinginan saya untuk dapat mengaju-
kan KPR rumah.
Rumah tersebut rencananya akan dijadikan rumah produktif. Yaitu
untuk usaha ibu saya di bidang salon kecantikan dan sanggar rias
pengantin berbasis pendidikan.Konsep RBFP tidak berhenti sam-
pai disitu, salon tersebut kebetulan dekat dengan sebuah Yayasan
Yatim Piatu. Rencananya kami akan melibatkan beberapa remaja
untuk belajar dengan gratis di salon kami. Mereka akan diberi pen-
didikan berupa skill salon dan tata rias, juga ditambah dengan di-
beri uang saku setiap bulannya dan magang di salon kami. Setelah
mampu untuk mandiri, mereka akan dipersilahkan untuk membu-
ka usaha salon sendiri.
Baiklah, mungkin para pembaca sudah tidak sabar ingin belajar
bagaimana aplikasi dan penerapan konsep RBFP ini. Perencanaan
saya untuk bisa membeli rumah, telah saya inginkan sejak lama.
Bahkan setahun yang lalu, sebelum konsep RBFP ini lahir. Waktu
itu, ketika saya masih start-up, Penghasilan saya hanya cukup un-
tuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kemudian yang saya laku-
kan adalah afirmasi dan Positive Thinking bahwa saya akan segera

32
mampu membeli rumah. Saya kumpulkan brosur-brosur rumah,
ketika ada Stand Developer, saya beranikan diri untuk bertanya ke
Marketing tentang rumah yang dijual. Padahal saya hanya sekedar
bertanya-tanya, belum ada dana untuk membelinya. Bahkan dana
DP dan angsuran-pun belum terbayangkan. Intinya yang saya laku-
kan adalah afirmasi dan positive thinking.
Alhamdulillah, selama masa afirmasi tersebut, selalu datang pelu-
ang-peluang dan info-info rumah KPR kepada saya. Sampai suatu
hari, yaitu awal Agustus 2015 pekan pertama, saya diberi informasi
oleh orangtua bahwa ada Developer yang sedang memberi diskon
DP KPR Rumah. Akhirnya saya mengunjungi lokasi perumahannya.
Pada saat survey lokasi, ternyata rumah tersebut sangat strategis
untuk dijadikan tempat usaha. Akhirnya saya dan istri-pun tertarik
untuk membelinya. Sedangkan saat itu hanya tingggal 2 rumah
saja yang belum di booking, karena banyak yang mengincar lokasi
tersebut. Sehingga kalau tidak segera kami booking, ditakutkkan
akan di beli orang lain. Padahal pada saat itu uang di rekening kami
hanya ada 2 Juta Rupiah. Sedangkan Developer meminta uang tan-
da jadi pembelian sebesar 1 Juta Rupiah.
Secara anggaran, uang tersebut sudah kami alokasikan untuk kon-
sumsi harian sampai masuknya income bulan depan. Akhirnya
pada saat itu, Bismillah, kami mengambil keputusan untuk mem-
bayar uang tanda jadi pembelian rumah. Pada titik tersebut, kami
sudah mengalokasikan cash flow untuk kebutuhan transaksi har-
ian otak kanan. Dalam konsep RBFP, akan terbaca bahwa keuangan
dalam keadaan Sehat.
Selanjutnya saya kembali menyusun penyesuaian (adjustment)
dana perencanaan keuangan saya dengan konsep RBFP. Di lain pi-
hak, perspektif otak kiri menjawab, Untuk pembayaran DP, saya

33
hanya bisa melakukannya dengan mengangsur selama 6 bulan. Di-
karenakan untuk bulan ini, saya belum ada saving dana sesuai yang
tertera pada DP Developer. Maka saya mengajukan untuk meminta
keringanan angsuran DP selama 6 bulan. Alhasil, Developer meny-
etujuinya dengan memberi kami keleluasaan untuk mengangsur
DP selama 6 bulan.
Langkah selanjutnya adalah saya menuangkan perencanaan keuan-
gan angsuran bank perbulan ke dalam konsep RBFP. Setelah saya
hitung, ternyata saya bisa membayar angsuran bank perbulan jika
nilai angsurannya tidak melebihi 30% dari income. Secara peren-
canaan keuangan pada umumnya, jika hutang melebihi 30% maka
keuangan dalam keadaan warning (perhatian). Artinya kita harus
lebih berhati-hati dalam mengatur cash flow.
Strategi selanjutnya saya mencoba memasukkan pos alokasi tran-
saksi harian otak kanan dengan bersilaturrahim dan bershadaqah.
Saat itu porsi Shadaqah saya masih minim. Sehingga saya masih
khawatir akan kekurangan cash flow. Alhasil, pada pertengahan
Agustus ketika saya sedang merencanakan keuangan untuk DP
rumah, ternyata Allah membantu saya. Allah memberikan ujian
melalui ibu saya. Beliau jatuh sakit dan harus dirawat selama 4
hari di Rumah Sakit. Sedangkan pada saat itu, saya belum memiliki
dana darurat. Orang tua saya pun tidak mempunyai Asuransi atau-
pun saving (tabungan). Sehingga pada akhirnya, dana angsuran
DP bulan pertama yang sudah saya rencanakan untuk dibayarkan
di akhir Agustus, terpaksa saya gunakan untuk membayar biaya
Rumah Sakit beliau. Ternyata untuk pembayaran biaya Rumah
Sakit, dana tersebut masih kurang. Akhirnya saya pinjam ke per-
sonal (pihak ketiga) untuk melunasi biaya tersebut.

34
Dengan adanya tambahan alokasi pinjaman/hutang (Hak pihak ke-
tiga), maka saya mencatatnya ke dalam konsep RBFP. Yakni den-
gan melakukan pengembalian pinjaman dengan cara di angsur
perbulan. Dalam konsep RBFP, pinjaman pihak ketiga untuk biaya
Rumah Sakit ibu saya, masuk ke dalam kategori pinjaman untuk tu-
juan kebajikan atau, masuk pos transakssi harian otak kanan. Yaitu
dalam bab Birrulwalidain, berbakti kepada kedua orang tua. Sudah
menjadi kewajiban seorang anak untuk membantu kedua orang
tuanya jika sedang dilanda musibah. Dalam hal ini membantu me-
ringankan biaya Rumah Sakit ibu.
Dikarenakan saya mengusahakannya dari dana pinjaman, secara
otomatis konsep RBFP akan membaca dari dua perspektif. Perspe-
ktif otak kiri akan menyatakan bahwa keuangan saya sangat tidak
sehat. Keadaan keuangan sudah negatif, ditambah pula dengan
adanya dana pinjaman. Sedangkan perspektif otak kanan akan
membaca bahwa keuangannya dalam keadaan Sehat. Hal tersebut
dikarenakan porsi transaksi harian otak kanan meningkat.
Setelah saya mengevaluasi kembali perencanaan keuangan saya,
alhasil saya mempunyai tunggakan angsuran pertama DP ke De-
veloper. Akhirnya saya memutuskan untuk konfirmasi ke pihak
Developer bahwa saya meminta untuk mengundur pembayaran
angsuran DP pertama ke awal September. Alhamdulillah, pihak
Developer menyetujuinya. Pada saat itu, saya berdoa dalam hati,
Ya Allah, jika rumah itu memang rezeki kami, maka dekatkanlah
dan lancarkanlah prosesnya, jika memang belum Engkau izinkan
untuk menjadi milik kami, maka jauhkanlah. Ternyata Allah ma-
sih mengizinkan rumah tersebut untuk menjadi milik kami. Yaitu
dengan adanya Developer yang mau memberikan waktu sampai
kami memiliki dana angsuran pertama DP rumah. Itulah jawaban

35
Allah atas doa kami. Sehingga saya masih dapat ber-ikhtiar untuk
mencapai tujuan keuangan saya memiliki rumah KPR.
Sepekan kemudian, tepatnya akhir Agustus setelah Developer
menyetujui permohonan saya, Allah kembali berperan dalam per-
encanaan keuangan saya. Saya di uji kembali oleh Allah. Setelah
ibu saya sudah sehat kembali, selanjutnya istri saya masuk Rumah
Sakit untuk operasi pengangkatan tumor jinak. sehingga harus
rawat inap dan di operasi. Saat itu saya dan istri sudah mempunyai
asuransi kesehatan. Akan tetapi, karena kami baru bergabung se-
lama 3 bulan, sedangkan tumor istri saya sudah berumur satu ta-
hun, maka secara polis asuransi masuk kategori yang dikecualikan.
Hal tersebut terjadi karena syarat untuk polis penyakit tumor jinak
adalah sudah menjadi nasabah minimal selama 1 tahun. Sedang-
kan kami baru bergabung selama 3 bulan. Sehingga Asuransi istri
saya belum dapat digunakan.
Keputusan saya saat itu adalah harus memakai biaya sendiri. Se-
dangkan cash flow saya masih Nol. Dikarenakan pada bulan yang
sama, saya mendapatkan dua ujian yang membutuhkan biaya
besar. Disisi lain, income saya baru akan masuk pada akhir bulan
selanjutnya. Sedangkan pihak Rumah Sakit meminta DP 50%. Akh-
irnya, saya kembali memutuskan untuk pinjam uang ke pihak ke-
tiga. Kemudian, saya terus mendekatkan diri kepada Allah untuk
meminta kemudahan-kemudahan atas ujian yang sedang saya ala-
mi. Bismillah, saya kembali untuk positive thinking dan saya kuat-
kan mindset otak kanan saya
Saya mengevaluasi kembali RBFP saya. Dilain pihak, Developer ter-
us menagih janji saya untuk pembayaran DP yang sudah diundur-
kan. Sehingga kembali konfirmasi terkait tunggakan pembayaran
angsuran DP selama 2 bulan. Saya menyampaikan kepada Devel-

36
oper terkait ujian yang sedang saya alami, dan saya jelaskan lapo-
ran perencanaan keuangan otak kanan saya. Alhamdulillah, saya
kembali diberi kesempatan oleh Developer. Yakni dengan menulis
surat pernyataan pengunduran pembayaran angsuran dikarena-
kan saya sedang mengalami ujian musibah. Atas surat pernyataan
tersebut pihak Developer akhirnya memberi tenggang waktu pen-
gunduran selama dua bulan pembayaran. Saat itulah saya kembali
berdoa, Ya Allah jika rencana tujuan keuangan saya untuk memi-
liki rumah KPR engkau izinkan, maka dekatkan dan mudahkan Ya
Allah, Amiin
Alhamdulillah, Sekarang ibu dan istri saya sudah sehat kembali.
Disamping itu, saya melakukan adjustment (penyesuaian) RBFP
untuk ke sekian kalinya. Dengan adanya tambahan hutang pihak
ketiga untuk kebutuhan biaya rumah sakit istri.Sehingga setelah
saya membuat report, secara keseluruhan porsi cash flow saya
yaitu rata-rata sepertiga dari income utuk keperluan transaksi otak
kanan (Hak Allah dan Rasul-Nya), sepertiga-nya lagi untuk investasi
dan sepertiga sisanya untuk kebutuhan sehari hari.
Atas kehendak Allah, awalnya perencanaan 3 bulan ke depan cash
flow saya akan negatif, karena menerapkan pembagian porsi sep-
ertiga dari income untuk hak otak kanan saya. Alhasil report akhir
menjawab bahwa cash flow saya menjadi positif. Bagaimana bisa?
dikarenakan selama 3 bulan, saya mendapatkan tambahan income
dari sumber yang sebelumnya belum terfikirkan. Rezeki yang dikir-
imkan Allah dari jalan yang tidak disangka-sangka. Yaitu saya men-
galami peningkatan jumlah klien dan project tambahan. Sehingga
saya bisa menutupi kewajiban angsuran DP rumah ke pihak Devel-
oper dengan tepat waktu.

37
Awal bulan desember Akhirnya DP rumah saya ke Developer su-
dah lunas. Sedangkan kewajiban pihak ketiga tinggal 30% lagi un-
tuk saya lunasi.Dan kemarin, tepatnya tanggal 18 Desember 2015,
saya beserta istri sudah menandatangani Akad KPR dengan pihak
Bank dan berjalan dengan lancar. Sekarang rumah kami sedang
dalam proses pembangun. Saat ini sudah 70% pembangunan dan
sekaligus akan direnovasi untuk kebutuhan usaha salon.
Alhamdulillah, tujuan keuangan saya tercapai selama 6 bulan
setelah menerapkan konsep RBFP. Setelah perjalanan yang cukup
menegangkan dan berliku dalam berikhtiar, namun kami tetap op-
timis, yakin dan terus berfikir positif. Jika Allah sudah berkehen-
dak, Kun fayakun (Terjadi, maka terjadilah). Wallahu Alam bish-
showab.
Demikianlah pengalaman saya tentang bagaimana membeli rumah
dengan konsep RBFP. Rumah tersebut merupakan investasi perta-
ma saya dalam menyiapkan masa depan yang lebih baik. Untuk
selanjutnya saya akan mengajak anda bagaimana mencari opsi in-
vestasi lainnya, salah satunya adalah dengan memulai berinvestasi
di pasar modal syariah.

38
Reksa Dana Syariah
Solusi Cerdas
Investasi Syariah

39
Reksa Dana Syariah
Solusi Cerdas Investasi Syariah

I
nstrumen investasi syariah yang selama ini dikenal oleh ma-
syarakat pada umumnya adalah investasi tanah, properti, emas,
dan perak. Sedangkan masyarakat masih minim yang mengenal
investasi syariah dipasar modal. Padahal bisa menjadi pilihan yang
menarik. Trend syariah saat ini mengalami perkembangan khsu-
sunya trend di lembaga keuangan syariah. Terlepas dari lembaga
keuangan pada umumnya, pada buku saya kali ini, akanmemberi-
kan pengenalan tentang Reksa Dana Syariah.
Apa itu Reksa Dana Syariah? Apa yang membedakannya dengan
Reksa Dana konvensional? Dan apa keunggulannya dibandingkan
Reksa Dana konvensional? Sehingga hal apa saja yang membuat
produk investasi Reksa Dana Syariah menjadi rekomendasi yang
sangat tepat untuk investor muda?
Reksa Dana Syariah tentunya memiliki prinsip syariah. Ada 3 prin-
sip syariah dalam pengelolaan Reksa Dana yaitu :
1. Akad Yang Digunakan
Akad yang digunakan dalam kegiatan Reksa Dana Syariah adalah
Wakalah bil Ujroh dan Mudharabah.Wakalah bil Ujroh. Wakalah
terletak pada saat investor/nasabah memberikan dananya kepada
pengelola Reksa Dana dalam hal ini Manajer Investasi. Manajer In-
vestasi diberikan mandat oleh investor/nasabah untuk mempergu-
nakan dananya pada instrumen investasi sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam prospektus.
Investasi hanya dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai

40
dengan syariah. Sedangkan Ujroh terletak pada saat Manajer In-
vestasi menentukan biaya administrasi yang harus dibayar oleh na-
sabah/investor atau biayabiaya lain yang tercantum dalam pros-
pektus. Sedangkan Akad Mudharabah/Qiradh terletak pada saat
Manajer Investasi menghasilkan keuntungan dari hasil kinerjanya,
hasil keuntungan dibagi antara kedua belah pihak sesuai dengan
syarat-syaratyang disepakati yang tercantum dalam prospektus.
2. Berinvestasi Pada Efek Syariah
Efek Syariah adalah Efek sebagaimana di maksud dalam undang-
undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaan yang akad, cara
dan kegiatan usaha yang menjadi landas penerbitannya tidak ber-
tentangan dengan prinsip prinsip syariah di pasar modal. Dalam hal
investasi Reksa Dana Syariah, dana investasi tidak boleh diberikan
pada perusahaan yang berhubungan dengan sesuatu yang haram,
misalnya: perusahaan yang kegiatan usahanya berbasis bunga, pe-
rusahaan yang memproduksi rokok, minuman keras, pornografi,
hiburan maksiat, mengandung Gharar (Ketidakpastian), Maisir
(Gambling/judi) dan lain-lain yang mengandung sesuatu yang di-
haramkan Islam.
Selain itu, meski sudah
...pendapatan bunga dari sesuai dengan prinsip sya-
endapan tidak boleh riah secara rasio keuangan
dicatat sebagai pendapatan perusahaan tersebut juga
Manajer Investasi, harus memenuhi 2 syarat
melainkan dicatat sebagai utama. Kedua syarat itu
pendapatan dana kebajikan adalah rasio total utang
yang digunakan untuk yang mengandung bunga
kegiatan sosial hal ini yang dibandingkan total aset
disebut dengan proses maksimal 45% dan rasio
cleansing.

41
antara pendapatan berbasis bunga dibandingkan total pendapa-
tan maksimal 10%. Rasio ini mencerminkan keunggulan dari Reksa
Dana Syariah karena lebih safety terkait dengan instrumen bunga.
Tidak dapat dipungkiri sebagai produk keuangan tentunya ada
kemungkinan pendapatan yang berbasis bunga masuk kedalam
Reksa Dana Syariah. Contoh, bunga yang mengendap di rekening
bank berbasis bunga.Ketika masyarakat berinvestasi di Reksa Dana
Syariah, rekening bank kustodian yang digunakan pada umumnya
merupakan bank berbasis bunga. Dana yang disetorkan masyara-
kat ada yang langsung ditarik dipindahkan ke rekening utama dan
ada pula yang mengendap beberapa waktu ketika nilainya sudah
signifikan baru ditarik lagi ke rekening utama, tentunya dana yang
sempat diendapkan beberapa waktu menghasilkan bunga yang di-
dapat dari rekening bank kustodian. Oleh karena itu dalam prin-
sip syariah pendapatan bunga dari endapan tidak boleh dicatat
sebagai pendapatan Manajer Investasi, melainkan dicatat sebagai
pendapatan dana kebajikan yang digunakan untuk kegiatan sosial
hal ini yang disebut dengan proses cleansing.
Karena itulah investasi Reksa Dana Syariah hanya bisa dilakukan
pada Efek Syariah yang telah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah (DES).
3. Adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Selain Manager Investasi dan Bank Kustodian dalam Reksa Dana
Syariah ada pihak yang mengawasi prinsip prinsip syariah yaitu
Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai independen yang ahli
dalam bidang hukum syariah dan pasar modal. Dewan Pengawas
Syariah memberikan rekomendasi terhadap penyaluran dana dan
mengevaluasi secara berkala Daftar Efek Syariah (DES), jika suatu

42
saat terjadi salah satu Efek syariah keluar dari prinsip prinsip diatas
maka Dewan Pengawas Syariah berhak merevisi Efek tersebut.

Perbedaan Reksa Dana Syariah dan


Reksa Dana Konvensiona

Reksa Dana Konven-


Deskripsi Reksa Dana Syariah
sional
Pengelolaan Dikelola sesuai prin- Dikelola tanpa memper-
sip syariah hatikan prinsip syariah
Investasi Investasi hanya pada Investasi pada semua
Efek syariah yang Efek yang diperboleh-
diperbolehkan kan
Hasil Investasi Didapat dari instru-
Didapat dari instrumen
men bagi hasil (mud-
berbasis bunga
harabah)
Mekanisme Terdapat mekanisme
Tidak menggunakan
Pembersihan pembersihan harta
konsep pembersihan
Harta Non-Halal (Cleans-
harta
ing)
Tenaga Penge- Wajib dikelola oleh
Tidak perlu profesional
lola Profesional profesional yang
yang mengerti kegiatan
mengerti kegiatan
yang dilarang berdasar-
yang dilarang ber-
kan prinsip-prinsip
dasarkan prinsip-
syariah, tidak perlu ada
prinsip syariah,
Dewan Pengawas Sya-
memiliki Dewan Pen-
riah (DPS)
gawas Syariah (DPS)

Perkembangan Reksa Dana Syariah
Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan
pangsa pasar yang sangat besar untuk mengembangkan industri

43
keuangan syariah khususnya Reksa Dana Syariah. Hal ini terlihat
pada perkembangan di tahun 2003 jumlah Reksa Dana Syariah ada
4, ditahun 2010 berjumlah 48 Reksa Dana Syariah, ditahun 2015 per
juli jumlah Reksa Dana Syariah meningkat menjadi 82. Jumlah NAB
(Nilai Aktiva Bersih)-nya pun kian meningkat.
Pada tahun 2003 NAB Reksa Dana Syariah mencapai 66,94 Miliar,
pada tahun 2010 mencapai 5.225,78 Miliar, serta pada tahun 2015
per juli mencapai 11.393,42 Miliar. Market share Reksa Dana Syariah
jika dibandingkan dengan Reksa Dana konvensional jika dilihat dari
jumlah Reksa Dana baru mencapai 8,22%, sedangkan jika dilihat dari
NAB baru mencapai 4,75% dari total NAB Reksa Dana konvensional.
Oleh karena itu peluang pasarnya masih besar dan hal ini meng-
gambarkan ketertarikan masyarakat akan investasi di Reksa Dana
Syariah kian menawan. Uraian data diatas tercermin dalam tabel
dan grafik dibawah ini :

Tabel: Perbandingan Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional

44
Sumber: Statistik Pasar Modal Syariah OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

Reksa Dana Syariah Produk Investasi Tepat


untuk Investor Muda
Reksa Dana merupakan instrumen investasi dipasar modal yang
paling sederhana sehingga sangat cocok untuk Investor muda usia
20-30 tahun. Selain kemudahan investasi dalam jumlah yang ter-
jangkau mulai Rp 100.000,-(seratus ribu rupiah), investor muda ti-
dak perlu repot untuk memikirkan cara pengelolaannya karena su-
dah dikelola oleh Manager Investasi yang profesional dibidangnya.
Dari segi keuntungan hasil investasi Reksa Dana bukanlah objek
pajak sehingga akan memberikan return tinggi diatas deposito. Se-
lain itu juga investasi Reksa Dana bisa disesuaikan dengan tujuan
keuangan. Ketika usia muda tentunya mempunyai impian dan tu-
juan keuangan jangka pendek (dibawah 1 tahun), jangka menen-
gah (1-5 tahun), dan jangka panjang (lebih dari 5 tahun), impian
impian tersebut bisa dicapai dengan berinvestasi di Reksa Dana.
Adapun jenis produk Reksa Dana secara umum ada empat yaitu

45
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa
Dana Campuran, dan Reksa Dana Saham. Masing-masing jenis
Reksa Dana tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda. Pada
Reksa Dana Pasar Uang, Manager Investasi akan menginvestasikan
sebagian besar dana investor pada instrument-instrumen Pasar
Uang seperti Deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), atau Obli-
gasi yang jangka waktunya dibawah 1 tahun.
Kemudian untuk Reksa Dana Pendapatan Tetap, Manager In-
vestasi akan menginvestasikan sebagian besar dana investor pada
instrumen Obligasi, serta sisanya untuk Pasar Uang atau Saham.
Selanjutnya untuk Reksa Dana Campuran, Manager Investasi akan
menginvestasikan dana investor berimbang dalam bentuk Saham
dan Obligasi. Sedangkan untuk Reksa Dana Saham, Manager In-
vestasi akan menginvestasikan dana investor sebagian besar
dalam bentuk Saham dan sisanya diinvestasikan untuk Pasar Uang
dan Obligasi. Adapun jenis Reksa Dana Syariah sama seperti Reksa
Dana konvensional, hanya saja yang berbeda adalah penempatan
instrumen investasinya berbasis syariah seperti Deposito Syariah,
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Obligasi Syariah (Sukuk),
Saham Syariah.
Sebagai contoh: Hidayat berusia 20 tahun, ia mempunyai tujuan
keuangan ingin berlibur setahun sekali, ia ingin menikah di usia 25
tahun, ia ingin membeli rumah di usia 30 tahun. Dari tiga tujuan
keuangan tersebut tercermin tujuan keuangan jangka pendek,
menengah dan panjang. Hidayat dapat berinvestasi di Reksa Dana
dengan jenis produk yang berbeda.
Dari contoh kasus Hidayat dapat diambil kesimpulan, tujuan keuan-
gan berlibur bisa dicapai dengan berinvestasi di jenis produk Reksa
Dana Pasar Uang.Kemudian tujuan keuangan untuk menikah den-

46
gan berinvestasi pada produk Reksa Dana Pendapatan Tetap atau
Reksa Dana Campuran.Selanjutnya tujuan keuangan untuk mem-
beli rumah dengan berinvestasi pada Reksa Dana Saham.
Dalam merencanakan tujuan keuangan tentunya ada tahapan
tahapan yang harus anda lakukan terlebih dahulu yaitu:
1. Cek dan lunasi Hutang Konsumtif,
2. Cash flow harus positif,
3. Bentuk Dana Darurat,
4. Buka Asuransi/Proteksi Syariah,
5. Susun Tujuan Keuangan dan Investasi,
6. Investasikan dana sesuai tujuan keuangan dan buat porto-
folio pribadi.
Dimana setiap tahapan harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
dapat melangkah ke jenjang berikutnya. Oleh karena itu perenca-
naan keuangan pribadi harus disusun berdasarkan urutan tahapan
tersebut.
Adapun terkait dengan anda yang melakukan aktivitas usaha/
bisnis tentunya perencanaan keuangan yang harus disusun lebih
kompleks. Seringkali keuangan pribadi dicampur-adukkan den-
gan keuangan usaha yang mengakibatkan tahapan dan langkah-
langkah perencanaan keuangan tidak terealisasi dengan baik, oleh
karena itu hal ini menjadi sangat penting.
Demikianlah pembahasan buku pertama saya dengan judul Right
Brain Financial Planning (RBFP). E-book ini adalah sebagai pengan-
tar dari buku RBFP yang akan saya tulis dengan lebih lengkap dan
detail. Sampai jumpa dengan Buku RBFP yang nanti diterbitkan!
Mari bergabung bersama grup Opick Consulting Community-RBFP.

47
Apa yang akan anda dapatkan? Yaitu tips seputar perencanaan
keuangan pribadi dan keluarga dengan konsep RBFP. Anda juga
dapat sharing dan konsultasi langsung dengan penulis dan ang-
gota grup lainnya.
Program ini free (gratis). Cukup dengan daftar melalui What-
sapp ke nomor 087808168365. Dengan format, Nama
Lengkap#NomorWA#Alamat Rumah#E-mail#Instansi/Perusahaan/
Usaha
Bagi anda yang bekerja di instansi pemerintah atau swasta, jika
ingin mendapatkan pelatihan perencanaan keuangan pribadi dan
keluarga dengan konsep RBFP untuk karyawan/pegawai dan calon
pensiunan karyawan/pegawai. Kami memiliki 2 program utama,
yaitu ;
1. Right Brain Financial Planning (RBFP) untuk Karyawan/
Pegawai, dan
2. Right Brain Financial Planning (RBFP) untuk Masa Pensiun.
Kami juga memiliki program gratis berupa Workshop Pengenalan
Konsep RBFP dengan durasi 1,5 s.d. 2 jam khusus untuk insntansi/
perusahaan yang anda pimpin.
Untuk info lebih lanjut terkait program-program tersebut, silahkan
hubungi kami;

Mobile :0878 0816 8365 (Eva)
0857 8230 5295 (Opick)
E-mail :opick.consulting@gmail.com
Web :www.opickconsulting.com

48
S E T R A I N I N G R BFP
INHOU g (RBFP) for Emplo
ial Plannin
yee
Right Brain Financ
Karyawan sering kali mengeluhkan Gaji yang selalu habis,
bahkan sebelum akhir bulan sudah habis, dampaknya mereka
berhutang/meminjam uang. Pada akhirnya tutup lubang gali
lubang. Saat training RBFP, peserta akan di ajak untuk membuka
mindset tentang hakikat uang dan fundamental perencanaan
keuangan pribadi/keluarga. Selanjutnya diarahkan untuk
mengaplikasikan perencanaan keuangan dengan otak kanan.
Adapun konten materi yang didapat adalah sebagai berikut :
- Dahsyatnya Efek Mencatat Transaksi Keuangan Pribadi dan
Resiko apa saja jika keuangan pribadi tidak dicatat
- Hakikat Uang
- Sebuah Perencanaan
- Fundamental Perencanaan Keuangan Pribadi & Keluarga
- Keuangan Anda dan Otak Kanan
- 4 Kebutuhan Atas Cash Flow
- Ibadah-Ibadah Yang Berhubungan Dengan Pengeluaran Kas
- Transaksi Harian Otak Kanan
- Menyusun Perencanaan Keuangan Dengan Otak Kanan RBFP
Right Brain Financial Planning untuk Karyawan
- Peraktek Simulasi Dengan Menggunakan Aplikasi RBFP Excel

49
Voucher Sesi Perkenalan
Sistem RBFP
SELAMAT!!! Anda berhak mengikuti sesi
perkenalan sistem RBFP secara gratis senilai
Rp. 100.000,- dengan menunjukkan voucher ini.
Daftarkan diri anda segera dengan Format
Nama Lengkap#Alamat#E-Mail#No HP#
Kirim ke nomor 0878 0816 8365
(FBRP TEAM) WA/SMS Only
Note: Waktu dan Tempat Disesuaikan
dengan Jadwal Pembicara

Voucher RBFP
System Financial Coaching
SELAMAT!!! Anda berhak mengikuti sesi Finan-
cial Coaching Sistem RBFP secara gratis senilai
Rp. 500.000,- dengan menunjukkan voucher ini.
Daftarkan diri anda segera dengan Format
Nama Lengkap#Alamat#E-Mail#No HP#
Kirim ke nomor 0878 0816 8365
(FBRP TEAM) WA/SMS Only
Note: Waktu dan Tempat Disesuaikan
dengan Jadwal Pembicara

50
Galeri Foto

51
Galeri Foto

52

Anda mungkin juga menyukai