Anda di halaman 1dari 17

Konsep Perencanaan Keuangan Bagi Keluarga

MAKALAH ADVANCED CORPORATE FINANCE

Oleh:
Erfan Satria Perdana
55121110133

Dosen Pengampu :
Dr. Sudjono, M.Acc

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2022
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………..…..I
Daftar Isi………………………………………………………………………….II

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………...2
C. Batasan Masalah……………………………………………………………….2
D. Tujuan Penelitian………………………………………………………………2
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………………..2

BAB II
Kajian Pustaka
A. Pengertian………………..……………………………………………………...3
B. Fungsi Perencanaan Keuangan………………………………………………..3
C. Tujuan Perencanaan Keuangan……………………………………………….4
D. Hal-hal Mempengaruhi Perencanaan Keuangan…………………………….6

BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsep Perencanaan Keuangan Keluarga…………………………………….8
B. Pentingnya Anggaran………………………………………………………...…11

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan….…………...………………………………………………………....13
Daftar Pustaka…………………………………………………………….………..15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan setiap keluarga tentu sangat banyak dan beragam berdasarkan

anggota keluarga yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap kebutuhan tersebut harus

diatur agar tidak terjadi pemborosan keuangan. Merencanakan keuangan sejak dini

wajib dilakukan setiap keluarga. Ini berlaku baik untuk pasangan muda maupun

pasangan yang sudah lama menikah . Membuat rencana yang baik akan membantu

untuk menggunakan dana secara bijak sesuai tingkat keperluannya.

Family Financial Planning merupakan suatu perencanaan keuangan yang

terintegrasi untuk memegang kendali atas hal-hal yang menyangkut kebutuhan dan

penggunaan uang demi mencapai kondisi keluarga yang sejahtera secara financial

di masa depan. Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan

finansial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh

adanya aktivitas yang sangat kompleks.

Perencanaan keuangan tidak hanya dapat dilakukan oleh keluarga yang

memiliki pendapatan yang banyak saja, tetapi perencanaan ini dapat dilakukan oleh

keluarga yang berpenghasilan minim. Keadaan yang pas-pasan bisa terjadi karena

perencanaan yang kurang teliti dalam membelanjakan uang yang dimiliki. Dari situ

dapat disadari betapa pentingnya sebuah penyusunan rencana keuangan keluarga.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep perencanaan keuangan keluarga ?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan untuk menghindari meluasnya analisa, serta

agar analisa ini lebih terarah mengenai penyusunan rencana keuangan keluarga.

Untuk memudahkannya maka saya batasi masalah hanya pada perencanaan

keuangan keluarga dan bagaimana konsep perencanaan keluarga itu sendiri.

D. Tujuan Penelitian

a) Menjelaskan konsep pencanaan keuangan keluarga.

b) Mengetahui Manfaat dari perencanaan keuangan keluarga

E. Manfaat Penelitian

a) Secara Teoritis : Analisa ini dapat memperkaya khazanah keilmuan

khususnya yang berkaitan dengan perencanaan keuangan, serta menjadi

bahan informatif bagi penulis.

b) Secara Praktis : penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

memutuskan membuat perencanaan keuangan keluarga. Selain itu

diharapkan pula mampu memberikan arahan yang jelas dalam pembuatan

perencanaan keuangan keluarga.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Perencanaan Keuangan

1. Pengertian

Perencanaan keuangan adalah disiplin manajemen kekayaan yang berlaku

dengan kebutuhan unik dan keprihatinan individu masing-masing. Secara

sederhana, perencanaan keuangan didefinisikan sebagai suatu proses untuk

mencapai tujuan hidup melalui pengaturan keuangan yang sesuai.

Definisi lain tentang perencanaan keuangan adalah sebuah proses untuk

mencapai tujuan hidup melalui pengaturan keuangan yang sesuai. Perencanaan

keuangan juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam merencanakan keuangan

pribadi untuk dapat memberikan solusi perencanaan, pemilihan pengelolaan

keuangan, kekayaan atau investasi agar tujuan keuangan jangka pendek, menengah

dan panjang dapat tercapai. Perencanaan keuangan juga dapat didefinisikan sebagai

proses merencanakan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek

maupun jangka panjang.

2. Fungsi Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan dapat memberikan fungsi yang baik terhadap

seseorang atau keluarga berupa :

1) Mendapatkan gambaran apa yang benar-benar diinginkan di dalam ataupun

di luar setiap tahapan kehidupan.

3
2) Melindungi aset-aset yang dimilikinya.

3) Mempergunakan utang secara hati-hati.

4) Melakukan menajemen resiko dan melatih seseorang untuk mengatur resiko

investasi dengan baik.

5) Menentukan asuransi perlindungan dengan tepat baik untuk jiwa, kesehatan,

dan harta kepemilikan.

6) Meningkatkan kekayaan.

7) Mengontrol pengeluaran dan biaya-biaya.

Menurut Joannes Widjayanto seorang financial planner, perencanaan

keuangan sangat diperlukan dalam menentukan arah yang jelas bagi pengelolaan

keuangan pribadi atau keluarga. Tanpa arah dan tujuan yang jelas, kita tidak akan

bisa mengelola keuangan kita dengan baik dan tanpa perencanaan keuangan yang

baik, kita akan cendrung memboroskan uang yang kita peroleh dengan susah payah.

Tanpa perencanaan, kita akan cendrung menghabiskan uang yang kita miliki hari

ini untuk kebutuhan hari ini. Salah satu tujan umum perencanaan keuangan adalah

supaya di masa mendatang, kita akan bebas secara financial, yaitu kita akan

memilki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita.

3. Tujuan Perencanaan Keuangan

Tujuan hidup seseorang atau keluarga pasti berbeda-beda, yang tentunya

disesuaikan dengan kondisi lingkungan, umur, gaya hidup, jumlah anggota

keluarga, dan sebagainya. Tujuan hidup dapat di kategorikan menjadi tiga yaitu :

1. Tujuan jangka pendek

4
Perencanaan untuk jangka waktu setahun, seperti liburan atau membayar utang

yang jumlahnya kecil.

2. Tujuan jangka menengah

Perencanaan untuk jangka waktu 2 – 5 tahun, seperti mengganti kendaraan atau

melanjutkan sekolah.

3. Tujuan jangka panjang

Perencanaan untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun, seperti perencanaan masa

pensiun atau mempersiapkan dana pendidikan anak.

Perencanaan keuangan keluarga menurut Massaya merupakan strategi

bagaimana mencapai tujuan keuangan keluarga dalam janga pendek, menengah dan

panjang. Ada lima tahapan perencanaan keuangan yang didasarkan pada usia

pengelola, dan harus berurutan dari usia produktif sampai pensiun. Kelima tahapan

tersebut adalah, yaitu:

a) Usia 20 – 30 tahun

Masa dimana orang mulai membangun landasan keuangan. Pada usia ini
seseorang dalam proses meniti karir dibidang apapun dan harus
menciptakan financial habit. Langkah tepat yang perlu dilakukan adalah
menginvestasikan penghasilan, membeli properti, membeli asuransi (jiwa,
kesehatan dll) dan merencanakan dana pensiun.
b) Usia 30 – 40 tahun
Masa ini adalah masa dimana seseorang mulai memantapkan landasan
keuangan keluarga dengan langkah-langkah strategis antara lain
penumpukan aset dan menambah financial yang dimiliki.
c) Usia 40 – 50 tahun

5
Usia ini merupakan masa puncak kemandirian yaitu masa menikmati hasil
dari investasi yang telah ditanamkan ke beberapa portofolio investasi
menikmati karir atau bisnis.
d) Usia 50 – 60 tahun
Usia ini merupakan masa persiapan pensiun, hal yang perlu dilakukan
adalah membereskan seluruh hutang/kredit dan tersedianya dana yang
cukup untuk pensiun.
e) Usia > 60 tahun
Usia dimana seseorang tidak produktif atau melakukan kegiatan sosial non
profit dan menikmati pensiun dengan kecukupan dana yang
dikumpulkannya dari awal mulai bekerja.

4. Hal-hal Yang Mempengaruhi Perencanaan Keuangan

Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan keuangan, mulai dari

umur, jumlah tanggungan dalam keluarga, sampai pada tingkat suku bunga dan

inflasi. Dua hal utama yang dapat mempengaruhi perencanaan keuangan adalah

faktor nilai hidup pribadi dan faktor ekonomi :

a) Faktor nilai hidup dan siklus hidup

Pola membelanjakan uang antara seseorang yang berumur 20-an dengan

yang berumur 50-an tentu berbeda. Faktor-faktor seperti umur, besar

pendapatan, jumlah tanggungan dalam keluarga, dan gaya hidup

memengaruhi cara seseorang menghabiskan uang dan berinvestasi.

Kebiasaan dalam masyarakat juga berubah, sekarang banyak orang berfikir

untuk menikah muda dan banyak istri bekerja untuk dapat memenuhi

kebutuhan rumah tangga. Nilai hidup yang seseorang terapkan pada

keluarga juga mempengaruhi sesorang merencanakan keuangan. Dengan

6
kata lain, prinsip dalam hidup dapat dijadikan pegangan dalam berinvestasi,

misalnya tradisi dalam keluarga adalah melanjutkan sekolah ke tingkat lebih tinggi,

bukan mencari pekerjaan atau berinvestasi pada produk yang sesuai dengan

kepercayaan seseorang.

b) Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi yang terus mengalami perubahan juga memengaruhi

perencanaan keuangan. Pembuatan keputusan keuangan memang sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, seperti inflasi, pendapatan per

kapita, suku bunga.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep Perencanaan Keuangan Keluarga

Perencanaan keuangan merupakan seni pengelolaan keuangan yang

dilakukan oleh individu atau keluarga untuk mencapai tujuan yang efektif, efsien,

dan bermanfaat, sehingga keluarga tersebut menjadi keluarga yang sejahtera.

Secara umum, aktivitas yang dilakukan adalah proses pengelolaan penghasilan

untuk mencapai tujuan fnansial seperti keinginan memiliki dana pernikahan, dana

kelahiran anak dan lain- lain.

Berikut konsep dalam mengelola keuangan keluarga :

1. Kenali Kondisi Keuangan Keluarga

Mari kita kenali keluarga kita PUNYA APA SAJA? Tanda bahwa punya

kekayaan adalah punya harta benda. Dalam hal ini harta benda Anda adalah;

a) Semua uang dan barang berharga yang dimiliki seperti rumah tinggal,

tabungan, toko, perhiasan, dan lainnya.

b) Dapat dijual atau dijadikan tunai di masa depan dengan nilai yang masih

bagus.

Namun, tidak semua barang berharga dicatat, hanya barang berharga yang

memiliki potensi nilai besar untuk dijual di masa depan. Sebagai contoh: oven dan

televisi tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel karena nilai jual di masa depan tidak

besar.

8
Utang adalah semua kewajiban yang kita miliki baik itu kewajiban dalam bentuk

pinjaman uang ataupun kredit pembelian barang seperti motor.

Apabila total harta yang dimiliki lebih besar dibandingkan total utang, maka kondisi

keuangan kita baik. Namun jika total harta lebih kecil dibandingkan total utang,

maka kondisi keuangan kita kurang baik. Walaupun kita memiliki harta seperti

rumah, motor, dan lain- lain namun harta tersebut bukan sepenuhnya milik kita.

Harta tersebut berasal dari utang- utang yang dimiliki. Jadi meskipun memiliki

rumah dan motor, belum tentu kita kaya. Apabila total kekayaan kita bernilai

negatif, maka kita perlu memikirkan solusi untuk mengatasinya. Dan masukkan

solusi mengatasi utang dalam tujuan keuangan.

2. Tentukan Keinginan dan Kebutuhan

Daftar seluruh keinginan yang hendak dicapai saat ini dan di masa depan. Apa yang

Anda inginkan atau butuhkan? Untuk setiap impian, tulislah kebutuhan dana yang

diperlukan dan waktu pencapaian tujuan. Sebagai manusia kita umumnya memiliki

keinginan yang tidak terbatas. Selalu saja ada keinginan yang muncul. Namun

sayangnya kita tidak bisa memenuhi seluruh keinginan tersebut karena adanya

keterbatasan. Salah satu keterbatasan yang dimiliki adalah kemampuan keuangan.

Oleh karenanya kita perlu membuat urutan keinginan mana yang harus

didahulukan.

Sebaiknya dahulukanlah kebutuhan agama, berikutnya kebutuhan keluarga inti,

diikuti kebutuhan keluarga kandung, kemudian jika masih ada sisa bisa untuk

kebutuhan keluarga besar, barulah untuk kebutuhan lain.

9
3. Anggaran – Kunci sukses Perencanaan Keuangan

Salah satu tahapan dalam perencanaan keuangan yang cukup penting adalah

penyusunan anggaran rumah tangga. Karena ditahap ini merupakan inti mengelola

uang yang kita peroleh untuk mencukupi kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa

depan. Anggaran yang sehat adalah ketika jumlah pemasukan sama atau lebih besar

dari pada pengeluaran, jangan sampai pengeluaran kita lebih besar dari pada

pemasukan kita yang akan menyebabkan kondisi keuangan “bangkrut”.

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun untuk seluruh kebutuhan

pembayaran keluarga dan juga memenuhi rencana di masa depan. Contoh

sederhana adalah membuat rencana pengeluaran dalam bentuk membagi

penghasilan kita kedalam berbagai pos-pos pengeluaran rumah tangga.

Terdapat 2 bagian besar dalam anggaran yakni Pemasukan (Arus dana masuk) dan

Pengeluaran (Arus dana keluar).

Pemasukan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu pemasukan yang rutin dan tidak

rutin. Pemasukan rutin adalah pemasukan yang pasti diterima setiap bulannya dan

umumnya berjumlah tetap, contohnya adalah gaji, hasil sewa dan lain-lain.

Sedangkan pemasukan tidak rutin adalah pemasukan yang hanya diterima dalam

periode tertentu dan umumnya jumlahnya tidak sama dan tidak tetap, contohnya

bonus, pendapatan usaha, THR, hasil keuntungan usaha dan lain-lain. Pengeluaran

dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran tidak

rutin. Pengeluaran rutin adalah biaya yang pasti dikeluarkan setiap bulannya dan

umumnya bersifat tetap. Sedangkan pengeluaran tidak rutin adalah dana kas yang

hanya dikeluarkan dalam periode tertentu.

10
Manfaat Anggaran

Berikut disampaikan beberapa manfaat dalam membuat anggaran, yakni :

a) Kita bisa melihat secara rinci arus keluar masuk keuangan keluarga kita,

maksudnya adalah kita dapat mengetahui pos-pos pengeluaran mana saja

yang paling besar dibandingkan dengan pos pengeluaran yang lain sehingga

kita bisa melakukan evaluasi jika melebihi besaran pos pengeluaran yang

ideal.

b) Anggaran yang telah kita buat dapat dijadikan sebagai panduan dalam

mengelola uang, baik dalam menyisihkan maupun dalam membelanjakan

uang tersebut. Sehingga akan semakin mudah menuju keuangan yang sehat

dan dalam mencapai tujuan keuangan kita.

c) Anggaran juga berfungsi untuk menghindari diri kita dari “lebih besar pasak

dari pada tiang” atau lebih besar pengeluaran dari pada pemasukan.

d) Anggaran dapat digunakan sebagai pengingat pengeluaran kita, khususnya

pengeluaran yang wajib kita keluarkan, misalkan pengeluaran zakat

penghasilan, uang sekolah bulanan anak, membayar cicilan utang dan lain-

lain.

11
Berikut Contoh Pembagian Anggaran Yang Ideal

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ternyata dalam melakukan perencanaan keuangan keluarga tidak

terlalu sulit seperti yang diperkirakan asalkan tetap dilakukan secara

berkelanjutan, sehingga keinginan di masa depan dapat terealisasi.

Hal hal yang penting untuk diperhatikan agar proses perencanaan

keluarga dan penerapannya dapat berjalan dengan baik adalah :

1) Miliki impian-impian untuk diwujudkan dan ditulis dalam bentuk tujuan

keuangan yang ingin dicapai sehingga ada motivasi atau semangat

dalam penerapan anggaran yang telah dibuat.

2) Untuk mencapai impian-impian seperti membeli rumah, membeli

kendaraan, atau pun mudik saat lebaran, Anda harus mulai menabung

setiap bulan. Kebutuhan menabung ini harus dimasukkan kedalam

anggaran.

3) Memprioritaskan atau menomorsatukan anggaran yang bersifat wajib,

seperti membayar utang, biaya pendidikan sekolah anak dan lain-lain

yang bersifat wajib, baru kebutuhan lainnya.

4) Saat penghasilan terbatas, pahami mana saja yang merupakan

kebutuhan dan mana saja yang merupakan keinginan.

13
5) Sesuaikan gaya hidup untuk pos pengeluaran hiburan, jangan sampai

gaya hidup menjadi penyebab keuangan keluarga kita menjadi tidak

sehat.

6) Besaran pemasukan dan pengeluaran dapat mengunakan data atau

informasi di bulan sebelumya, sehingga kita dapat dengan mudah

menyesuaikannya, Buat dengan sangat realistis, jangan sampai terlalu

besar atau terlalu kecil.

7) Komunikasi dengan pasangan atau anggota keluarga dalam membuat

anggaran keuangan keluarga, sehingga mendapatkan dukungan dan

dapat bersinergi dalam mencapai tujuan keuangan keluarga.

14
DAFTAR PUSTAKA

Benedict, Koh. Personal Financial Planning 3rd Edition.Prentice Hall,


Singapore:
Mun, Fong Wai, 2003.

Agustianto Mingka dan Lutfi Trisandi Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan


Syariah.

Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner a Complete


Guide, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009

Safir Senduk, Mengelola Keuangan Keluarga, Jakarta: PT.Elex Media


Komputindo, 2009

Sri Khairotun, RFA, Cerdas & Cerdik Mengelola Uang , Jakarta: trans media, 2009

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/images/FileDownload/25_Buku_Perenca
naan_Keuangan.pdf

Gitosudarmo dan Basri, Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPEE,1992

15

Anda mungkin juga menyukai