Anda di halaman 1dari 28

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Keluarga

MENGELOLA
KEUANGAN
SEHAT DALAM
KELUARGA
AULIA MUGHNI I DHIA WARDAH AZIZAH
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat


dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
buku ini dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta
salam selalu kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Melalui buku ini penulis berharap dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi para pembaca mengenai
Perencanaan Keuangan dalam Keluarga ini penulis buat
sebagai salah satu syarat pemenuhan nilai mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Keluarga. Tidak lupa penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Yani Achdiani, M. Si. selaku dosen pembimbing mata


kuliah Manajemen Sumber Daya Keluarga yang telah
memberi kesempatan kepada penulis untuk menulis Buku
Kreatif tentang Perencanaan Keuangan dalam Keluarga
2. Anggota kelompok 3 yang selalu memberi dukungan satu
sama lain dalam pembuatan buku ini.
3. Teman-teman PKK yang selalu menyemangati penulis
selama penulisan buku ini. Demikian buku ini penulis buat,
semoga dapat bermanfaat. Penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk kesempurnaan buku ini sehingga
kedepannya menjadi lebih baik.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, 8 November 2023

Kelompok 3 Manajemen
Sumber Daya Keluarga

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA I


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................I

DAFTAR ISI ..............................................................................II

BAB I PENDAHULUAN ............................................................1

Latar Belakang ........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................2

Langkah-Langkah Perencanaan Anggaran ....................2

Jenis-Jenis Risiko Keuangan ............................................11

Hubungan Manajemen Keuangan Keluarga dan

Kesejahteraan Keluarga .....................................................14

Keberhasilan Manajemen Keuangan ..............................17

Manfaat Dari Perencanaan Keuangan Keluarga .........21

BAB III PENUTUP..................................................................22

Kesimpulan ...........................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................III

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA II


BAB I PENDAHULUAN

LATAR
BELAKANG
Perencanaan keuangan penting untuk
menyelesaikan kebutuhan dan keinginan yang
tidak pasti. Perencanaan keuangan dilakukan
sedemikian rupa sehingga uang yang diperoleh
dapat dialokasikan sebaik mungkin sehingga uang
tersebut digunakan secara terarah dan sesuai
rencana. Alokasi uang sebaiknya diatur sebelum
pembelian agar penggunaan uang dapat dikelola
dengan baik tanpa masalah keuangan dalam
jangka pendek, menengah, atau panjang (Finira
dan Yuliati, 2013). Perencanaan keuangan
merupakan langkah awal dalam pengelolaan
keuangan, dimana pengelolaan keuangan harus
mencakup perencanaan untuk mencapai tujuan
keuangan yang diinginkan. Perencanaan keuangan
yang baik adalah cara untuk mencapai
kesuksesan dan kekayaan finansial (Lai dan Tan,
2009). Untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dalam perencanaan keuangan, harus
memperhatikan misalnya perencanaan investasi,
perencanaan risiko atau asuransi, perencanaan
pajak pribadi, perencanaan pensiun dan
perencanaan warisan (Sundjaja, 2010).

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 1


BAB II PEMBAHASAN

LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN
ANGGARAN
Perencanaan keuangan merupakan bagian
penting dalam mengelola keuangan pribadi dan
keluarga. Tujuannya adalah untuk mengelola
pendapatan dan pengeluaran dengan bijak,
menentukan tujuan keuangan, memaksimalkan
investasi atau keuntungan dan memastikan
perlindungan yang memadai terhadap risiko. Berikut
merupakan langkah-langkah dalam membuat
perencanaan anggaran dalam keluarga.
1. Bedakan antara kebutuhan dengan keinginan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan manusia untuk mempunyai kehidupan
yang sejahtera. Jika kebutuhan individu tidak
terpenuhi, kehidupan mungkin tidak sejahtera. Pada
dasarnya kebutuhan setiap individu berbeda-beda
dan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan
kepuasan masing-masing individu. Bahkan di era
sekarang ini, kebutuhan manusia cenderung
berubah seiring dengan semakin bergantungnya
pola pikir masyarakat pada keadaan dan kondisi
(Rosyada, 2023).

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 2


Kebutuhan merujuk pada hal-hal yang esensial
dan mendasar bagi kelangsungan hidup dan
kebahagiaan anggota keluarga. Kebutuhan adalah
segala sesuatu yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan,
pendidikan, pelayanan kesehatan dan perlindungan.
Kebutuhan cenderung bersifat universal, artinya
sebagian besar orang membutuhkan hal-hal
tersebut untuk menjalani kehidupan yang layak.
Keinginan atau hasrat anggota keluarga untuk
memiliki atau mencapai sesuatu yang tidak hakiki
atau penting dalam kehidupan sehari-hari. Keinginan
dapat mencakup barang mewah, liburan, hobi, atau
aktivitas rekreasi opsional. Keinginan bersifat lebih
subjektif dan bervariasi dari satu keluarga ke
keluarga lainnya, tergantung pada nilai-nilai, budaya,
dan prioritas masing-masing.

Dalam mengatur keuangan keluarga, penting


untuk memahami perbedaan antara kebutuhan dan
keinginan. Memprioritaskan kebutuhan memastikan
bahwa anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar
seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan.
Sementara itu, keinginan dapat dipertimbangkan
berdasarkan sumber daya keuangan yang tersedia
dan keluarga harus membuat keputusan yang tepat
tentang bagaimana mengalokasikan anggaran
mereka untuk memenuhi keinginan tersebut tanpa
mengorbankan kebutuhan dasar.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 3


Sebagai contoh, sekarang ini sudah rilis
gawai baru dari perusahaan elektronik Apple Inc.
yaitu Iphone 15 Pro. Seorang ayah ingin membeli
smartphone tersebut karena baru rilis dan
memiliki teknologi yang lebih canggih meskipun
gawai ayah sebelumnya masih bagus dan belum
ada satu tahun pemakaian. Ayah khawatir
tertinggal trend di kantornya karena semua
temannya sudah memiliki gawai tersebut.
Dengan harga yang sangat mahal, Ayah rela
memotong uang belanja Ibu sebesar 30% untuk 6
bulan. Ibu yang seharusnya mendapat uang
belanja Rp 5.000.000 per bulan ibu terpaksa
hanya mendapatkan Rp 1.500.000 per bulan
untuk membeli kebutuhan pangan 4 anggota
keluarga. Hal tersebut merupakan contoh yang
salah dalam memprioritaskan kebutuhan dan
keinginan. Seharusnya Ayah menahan keinginan
agar kebutuhan pokok dapat terpenuhi.
2. Hitung pendapatan
Dalam sebuah keluarga gaji ini bisa diperoleh
oleh suami dan istri yang bekerja Manajemen
Keuangan Keluarga adalah cara mengatur
keuangan keluarga dengan teratur dan cermat
melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan/penilaian. Keterampilan manajemen
ini sangat penting dimiliki oleh setiap keluarga,
karena cukup tidaknya penghasilan keluarga
tergantung pada bagaimana cara mengatur
ekonomi keluarga (Apriyanto & Ramli, 2020).
Setiap keluarga harus memasukkan semua
pendapatan, termasuk insentif lembur,
pendapatan pasif dari investasi, dan pekerjaan
sampingan dalam perhitungan. Informasi ini
penting untuk penyaluran dana kebutuhan pokok.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 4


3. Membuat Skala Prioritas
Skala prioritas merupakan pemilihan
kebutuhan yang diurutkan sesuai dengan tingkat
kebutuhan dan mana yang harus didahulukan.
Skala prioritas keuangan seseorang atau
keluarga berbeda-beda karena kebutuhannya
yang beragam. Namun dalam hal ini pembagian
keuangan ke dalam beberapa pos perlu dilihat
mana yang lebih penting dan tidak. Penulis
membagi skala prioritas keuangan menjadi
empat yaitu Penting dan Mendesak, Penting tapi
Tidak Mendesak, Tidak Terlalu Penting tapi
Mendesak, Tidak Mendesak dan Tidak Terlalu
Penting.

Sebagai contoh prioritas utama yaitu


kebutuhan penting dan mendesak mencakup
kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan),
pengeluaran rutin seperti biaya listrik, air, wifi,
biaya transportasi anggota keluarga, biaya
sekolah termasuk uang jajan anak-anak.
kebutuhan penting tapi tidak mendesak seperti
tabungan liburan, bayar pajak, membeli skincare,
tabungan hewan kurban, tabungan umroh atau
haji, biaya uang pangkal sekolah anak-anak.
Selanjutnya kebutuhan tidak terlalu penting tapi
penting seperti harus menghadiri rapat di luar
keluar kota yang sebetulnya bisa dijangkau
dengan mobil pribadi namun khawatir kelelahan
atau macet sehingga bisa terlambat ke rapat dan
berhubung ada tiket pesawat yang hanya diskon
hari ini jadi mengeluarkan biaya untuk hal
tersebut. Umumnya dana ini digunakan ketika
waktunya dadakan dan mendesak. Kebutuhan
terakhir adalah tidak terlalu penting dan tidak
mendesak seperti jajan kopi kekinian.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 5


4. Siapkan Dana Darurat
Tidak semua perencanaan keluarga berjalan
lancar. Mungkin Anda akan mengalami kejadian
tidak menyenangkan yang membuat keuangan
keluarga kurang stabil. Contohnya ketika terjadi
pandemi, bencana alam, atau kecelakaan lalu
lintas. Untuk menghindari penurunan kualitas
hidup dan hilangnya sumber pemasukan, dana
darurat perlu dianggarkan. Besar dana darurat
untuk individu lajang adalah 6 kali jumlah
pengeluaran bulanan, pasangan tanpa anak
sebesar 9 kali pengeluaran bulanan, dan
pasangan dengan anak sebesar 12 kali
pengeluaran bulanan. Maka, jika sebuah keluarga
menghabiskan Rp10 juta per bulan, setidaknya
mereka perlu memiliki dana darurat sebesar Rp10
juta x 12, yakni Rp 120 juta. Mengingat jumlahnya
yang besar, maka Anda bisa mengalokasikan
sekitar 20% dari penghasilan untuk dana darurat
tersebut (Fauzi, 2023).
5. Kendalikan Risiko Hutang
Banyak orang juga mengembangkan
kebiasaan meminjam uang. Orang yang
mengembangkan kebiasaan meminjam uang
seringkali kehilangan aset berharga seperti tanah
dan rumah untuk terbebas dari pinjaman.
Keputusan ini justru menimbulkan pinjaman baru
karena terpaksa harus menyewa atau mencicil,
dan rumah baru itu tidak murah untuk melunasi
utang keluarga. Terdapat dua jenis utang
keluarga, pinjaman jangka pendek dan pinjaman
jangka panjang. Seperti namanya, pinjaman
jangka pendek mengacu pada pinjaman jangka
pendek yang biasanya diselesaikan antara 3
sampai 12 bulan.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 6


Dapat dipastikan jika adanya pinjaman akan
mengganggu perputaran keuangan dalam
keluarga karena ada beberapa anggaran yang
dipotong dan di alihkan untuk menutupi
pinjaman. Apalagi jika telat membayar, hutang
pinjaman akan semakin bertambah dan hanya
menggali lubang tutup lubang (Fauzi, 2023).
6. Mulai Menabung
a. Tabungan
Tabungan keluarga merupakan salah satu
alat yang digunakan sebagai persediaan ketika
terjadi peristiwa keluarga seperti ketika kepala
keluarga atau anggota keluarga sakit, kehilangan
pekerjaan, mencapai usia pensiun atau untuk
membiayai kebutuhan-kebutuhan penting yang
lainnya. Memiliki tabungan memungkinkan
seseorang untuk menstabilkan konsumsi ketika
pendapatannya rendah. Di dalam lingkungan
keluarga, perilaku menabung erat kaitannya
dengan hukum perilaku konsumsi. Sebab jika
dilihat dari penggunaan pendapatan, tabungan
merupakan kebalikan dari konsumsi.
b. Jamninan Sosial
Jaminan sosial merupakan salah satu
bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan
oleh negara untuk menjamin terpenuhinya
kebutuhan hidup dasar masyarakat. Salah satu
contoh jaminan sosial yaitu BPJS (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial). Jaminan sosial
ini merupakan salah satu bentuk perlindungan
sosial yang diselenggarakan oleh negara Republik
Indonesia untuk menjamin warga negaranya guna
memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 7


Sebagaimana dalam deklarasi PBB (Persatuan
Bangsa Bangsa) tentang HAM (Hak Asasi
Manusia) tahun 1948 dan konvensi ILO
(International Labour Organitation) No.102 tahun
1952 (Kemenkes, 2014).

c. Investasi

Jika sebuah keluarga atau anggota keluarga


hanya menabung secara rutin, aset yang dimiliki
bisa saja menurun nilainya. Untuk menghindari
inflasi, individu ataupun keluarga dapat mulai
berinvestasi untuk “menambahkan” uang atau
sumber daya material. Investasi dapat diartikan
sebagai kegiatan usaha yang mengandung risiko,
karena memiliki unsur ketidakpastian. Hal ini
berarti perolehan kembali (return) dalam
investasi itu tidak dapat dipastikan dan bersifat
tidak tetap. Demi menjaga kesejahteraan dan
keamanan dunia akhirat, perencanaan keuangan
investasi harus memperhatikan syariat islam
yang berlaku. (Puji & Kurniawan, 2022)
Setidaknya ada 5 ciri investasi yang diharamkan
oleh agama islam:

Investasi dengan riba. Ciri investasi


mengandung riba adalah ketika sejak awal
investor sudah dibuat perjanjian imbalan
berupa bunga yang berjumlah beberapa
persen dari dana yang akan diberikan.
Investasi tersebut pun dapat dipastikan
dilarang, karena tidak sesuai dengan syariat
Islam.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 8


Investasi berkaitan dengan barang haram.
Jika investasi berkaitan dengan bahan haram
sudah tentu hukumnya jika akan haram.
Seperti investasi yang didalamnya berbisnis
transaksi narkoba, minuman keras, dan lain
sebagainya. Investasi semacam ini sudah jelas
tidak diperbolehkan.
Investasi Gharar. Gharar yaitu ketidakpastian
atau samar-samar dalam transaksi yang
diakibatkan dari tidak terpenuhinya ketentuan
syariah dalam transaksi tersebut. Dampak
dari transaksi yang mengandung gharar
adalah adanya penzaliman atas salah satu
pihak yang bertransaksi sehingga hal ini
dilarang dalam islam.
Investasi dengan unsur kecurangan. Kita perlu
memahami bahwa segala sesuatu yang halal
jika dilakukan dengan kecurangan maka
hukumnya menjadi haram. Begitu juga dengan
investasi, jika didalamnya terdapat unsur
kecurangan maka investasi ini tidak
diperbolehkan. Investasi jenis ini biasanya
dilakukan dengan cara pemaksaan dalam
akad atau transaksi ada penipuan (tadlis),
merekayasa permintaan (tanajusy), bersifat
menimbun (ihtikar), merugikan (ghabn),
membahayakan (dharar), dan memiliki
aktivitas suap-menyuap (risywah).
·Investasi penuh spekulasi. Maysir atau Qimar
yaitu suatu bentuk permainan yang
didalamnya dipersyaratkan, jika salah seorang
pemain menang, maka ia akan mengambil
keuntungan dari pemain yang kalah dan
sebaliknya atau mengundi nasib. Bisa dibilang
masyir ini adalah untung-untungan. Contoh
dari maysir ini adalah judi.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 9


7. Lakukan Evaluasi
Evaluasilah keuangan dengan rutin di akhir
periode (30 hari). Di tahap ini, setiap anggota
keluarga bisa memberikan pandangannya untuk
menyusun strategi bulan berikutnya. Periksa
apakah ada anggaran yang melebihi budget, apa
saja dana darurat yang terpakai, terjadi
pemborosan untuk apa, semua dicermati dengan
baik agar kedepannya, keluarga bisa
memperbaiki perputaran keuangannya. Dengan
tidak konsumtif dan membeli sesuai kebutuhan
saja.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 10


BAB II PEMBAHASAN

JENIS-JENIS RISIKO
KEUANGAN
Risiko keuangan adalah risiko dimana dampak
kerugian dapat dinilai atau diukur dengan uang.
Berdasarkan waktunya, risiko keuangan dibagi
menjadi risiko jangka pendek dan risiko jangka
panjang (Museliza, dkk., 2023). Risiko jangka
pendek, yaitu kebutuhan yang timbul secara tidak
terduga dalam jangka waktu singkat. Contoh kecil
dalam rumah tangga yaitu kehilangan aset
penunjang produktivitas seperti motor rusak, motor
hilang atau dicuri. Sedangkan resiko jangka panjang
adalah pensiun dini atau kematian. Bagi tulang
punggung keluarga, kematian menjadi sebuah
masalah karena tidak adanya pemasok sumber
daya materi seperti uang. Selain itu, dalam laman
website OJK.go.id risiko keuangan dapat
diklasifikasi menjadi:
1. Risiko Murni dan Spekulatif
Risiko murni adalah risiko yang apabila disadari
akan mengakibatkan kerugian murni, misalnya
kendaraan mogok atau rusak parah sehingga tidak
dapat digunakan untuk bekerja. Sedangkan risiko
spekulatif adalah risiko yang berpotensi
menimbulkan kerugian karena kemungkinan
keuntungan yang sangat kecil.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 11


Contohnya adalah seseorang yang hanya
berinvestasi berdasarkan tren tanpa mengetahui
secara jelas karakteristik dan risiko produk investasi
yang dipilih.
2. Risiko Khusus dan Fundamental

Risiko khusus adalah suatu risiko yang terjadi


hanya bersifat pribadi dan dampaknya dirasakan
secara lokal saja, dirasakan sendiri oleh individu atau
anggota keluarga. Sebagai contoh rumah kebakaran,
kerugian dan perasaan sedih ditanggung oleh
keluarga inti saja. Risiko fundamental adalah suatu
risiko yang apabila terjadi dampak kerugiannya bisa
sangat luas atau bersifat kecelakaan besar.
Contohnya ketika bencana alam yang melanda suatu
wilayah.

3. Risiko Statis dan Dinamis

Risiko statis adalah risiko yang tidak dipengaruhi


oleh kondisi perekonomian, seperti kemungkinan
kehilangan aset akibat kebakaran atau pencurian.
Sedangkan risiko dinamis adalah segala bentuk risiko
kerugian akibat perubahan perekonomian, seperti
naik turun nilai mata uang, nilai saham, atau inflasi.
Berbeda dengan risiko lain yang dapat diasuransikan,
risiko dinamis merupakan jenis risiko yang tidak
dapat diasuransikan. Hal yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi risiko dinamis adalah dengan
melakukan keberagaman aset dan instrumen
investasi, misalnya dengan menggabungkan aset
berupa real estat, emas, saham, obligasi, dan reksa
dana.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 12


Berdasarkan risiko keuangan yang sudah
dipaparkan ada beberapa instrumen asuransi yang
dapat dilakukan sebuah keluarga untuk
mengantisipasi atau meminimalisir terjadinya hal
tersebut. Asuransi berikut seperti membeli produk
asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi
jiwa dan asuransi properti.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 13


BAB II PEMBAHASAN

HUBUNGAN
MANAJEMEN
KEUANGAN
KELUARGA DAN
KESEJAHTERAAN
KELUARGA
Kesejahteraan keluarga identik dengan rasa
bahagia, kepuasan, keamanan dan kenyamanan lahir
batin anggota keluarga. Berdasarkan uraian
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2012, keluarga dapat dikatakan sejahtera
apabila kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan
sosialnya terpenuhi. Pernyataan tersebut didukung
oleh penjelasan dari Soetjipto (1992) menyatakan
kesejahteraan keluarga merupakan terciptanya
suatu keadaan yang harmonis dan terpenuhinya
kebutuhan jasmani dan sosial bagi anggota keluarga
dan dapat menghadapi masalah-masalah keluarga
dengan mudah secara bersama oleh anggota
keluarga sehingga standar kehidupan keluarga
dapat terwujud (Fitria, 2022).

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 14


Menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki
Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia
memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan
fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi
diri (Buku bahan ajar). Pendapatan menjadi salah
satu aspek penting dalam menunjang kesejahteraan
keluarga karena status pendapatan seseorang
berpengaruh terhadap tingkat kebutuhannya. Dengan
pendapatan yang tinggi seseorang akan mempunyai
peluang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sebaliknya dengan pendapatan yang
rendah kebutuhan keluarga akan sulit terpenuhi.
Kondisi tersebut menandakan perlu adanya
kesehatan finansial di keluarga untuk mencapai
sebuah kepuasan (Baharuddin, 2023).

Kesehatan finansial berarti merupakan suatu


konsep yang menggabungkan kepuasan finansial,
sikap keuangan, dan toleransi risiko (Wijaya, 2021).
Salah satu sikap yang diperlukan untuk mencapai
kesehatan finansial adalah manajemen keuangan
yang berarti kegiatan menggunakan, menyimpan, dan
mengelola sumber daya materi untuk mencapai
tujuan dan sasaran tertentu. Manajemen keuangan
dalam sistemnya menggabungkan beberapa fungsi
keuangan, antara lain akuntansi, pengelolaan aset
tetap, pemrosesan pendapatan, dan pembayaran
(Rosullia, 2022).

Pengelolaan keuangan adalah tindakan


administratif yang berhubungan dengan kegiatan
perencanaan anggaran, penyimpanan, penggunaan,
pencatatan dan pengawasan keluar masuknya uang.
Pengelolaan keuangan dapat dilakukan oleh siapa
saja.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 15


Oleh karena itu, dibutuhkan keahlian manajemen
keuangan yang baik, agar pengelolaan dapat berjalan
dengan baik (Arsyil, 2022). Tujuannya untuk
memastikan bahwa keluarga dan individu memiliki
akses yang memadai ke sumber daya ekonomi,
seperti pendapatan, pekerjaan, layanan kesehatan,
pendidikan, dan perlindungan sosial, sehingga
mereka dapat mencapai kesejahteraan ekonomi.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 16


BAB II PEMBAHASAN

KEBERHASILAN
MANAJEMEN
KEUANGAN
Dalam sebuah keluarga umumnya seorang
wanita berstatus istri atau ibu yang mengatur
keuangan. Perencanaan keuangan bagi keluarga
merupakan suatu keharusan. Gaya hidup yang
semakin konsumtif dan banyak nya pilihan
penggunaan produk keuangan apalagi dengan
kemajuan fintech (financial technology) makin
membutuhkan keterampilan dalam mengelola
keuangan dan pendapatan. Tidak jarang kita
menemukan banyak keluarga muda yang hanya
hidup mengandalkan dari gaji ke gaji, bahkan lebih
parah nya lagi yang hidup dari pinjaman kartu kredit
(Nurdiansari, 2020).

Adanya perbedaan antara tingkat kesejahteraan


keluarga dengan nilai kesejahteraan keluarga yang
mereka harapkan menjadi hal yang normal terjadi.
Edukasi utama dalam mencapai keberhasilan
manajemen keuangan keluarga adalah dengan sikap
bagaimana sebuah keluarga memandang kecukupan
sumber daya yang mereka miliki dapat membantu
bagi anggota keluarga dalam menganalisis realitas
tujuan mereka dengan sumber daya mereka.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 17


Keberhasilan ini dapat dimulai dari nilai dasar dan
aspek kehidupan yang dialami keluarga seperti:

a. Kebutuhan vs Keinginan

Kebutuhan dan ketertarikan erat kaitannya


dengan perilaku konsumen. Sikap terhadap
perencanaan keuangan yang dimiliki seseorang
sangat mempengaruhi dalam perencanaan keuangan
keluarga. Pendapat ini didukung oleh (Kwindardi,
2021) Nilai pribadi menjadi faktor keberhasilan
manajemen keuangan. Jika seseorang memiliki sikap
keuangan yang baik terhadap perencanaan keuangan
maka dirinya akan dapat menyimpan dan mengelola
keuangannya untuk digunakan dalam mencapai
tujuan hidup di masa depan. Sebaliknya jika sikap
keuangannya tidak baik seperti boros maka akan
menghambat individu dalam mengelola keuangannya
dengan baik dan merencanakan keuangan untuk
masa depan. (Ikrimah, 2020) kebutuhan dan
keinginan memiliki perbedaan tergantung tingkat
kepentingannya. Berikut perbedaannya:

Kebutuhan Keinginan

Harus dipenuhi Dapat ditunda pemenuhannya

Bersifat mengikat, artinya apabila Tidak bersifat mengikat, artinya jika tidak
tidak dipenuhi dapat mengganggu dipenuhi tidak mengganggu kelangsungan
kelangsungan hidup hidup

Bersifat pokok atau pemenuhannya Bersifat tambahan ketika kebutuhan


tidak dapat dihilangkan dari pokok sudah terpenuhi
kebutuhan manusia

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 18


b. Eksistensi dan Penghargaan terhadap Lingkungan
Aspek ini berkaitan dengan kepuasan financial
sebagai individu dalam sebuah keluarga. Berhasil
atau tidak perencanaan keuangan atau anggaran
dipengaruhi faktor lingkungan. Keluarga yang tinggal
di area penduduk berpenghasilan tinggi biasanya
akan memiliki kebutuhan yang tinggi dan banyak
begitu sebaliknya. Sebagai contoh keadaan ekonomi
keluarga yang sebenarnya pas-pasan hanya untuk
memenuhi kebutuhan pokok Ayah, Ibu dan 1 anak SD
usia 9 tahun, listrik, air, keperluan sekolah, dan
jaminan kesehatan saja namun orang tua ingin
menyekolahkan anaknya di sekolah swasta bergengsi
karena tidak ingin merasa di bawah dari tetangganya.
Sehingga setiap waktunya bayar SPP sekolah anak,
orang tua harus mengalokasikan pengeluaran lain
untuk SPP sekolah. Oleh karena itu, kita perlu bijak
dalam bersikap dan memposisikan kondisi ekonomi
kita. Belajar mengapresiasi pencapaian yang dimiliki
dengan menyusun pengeluaran anggaran sesuai
pendapatan.

Kondisi ekonomi setiap keluarga tidak dapat


disamaratakan. Skala prioritas diperlukan untuk
mengatasi masalah ekonomi saat sumber daya yang
tersedia terbatas sedangkan kebutuhan tidak
terbatas. Skala prioritas terbilang penting
dibandingkan yang lain sehingga perlu menyelesaikan
terlebih dahulu mana yang harus dikerjakan dan
mengesampingkan gaya hidup yang kurang penting.
Contoh skala prioritas adalah ketika Anda membuat
rencana pengeluaran bulanan.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 19


Sebagai seorang kepala keluarga, kebutuhan
yang akan didahulukan adalah belanja bahan
makanan, uang bulanan istri, biaya pendidikan anak,
tabungan dan dana darurat, baru kemudian disusul
oleh anggaran rekreasi. Kemampuan menentukan
skala prioritas akan membantu dalam mengambilil
keputusan yang tepat saat merencanakan anggaran
(Ikrimah, 2020).
d. Kesempatan
Dalam aspek ini anggota keluarga khusus ibu
rumah tangga atau istri yang memegang kendali atas
keuangan keluarga memanfaatkan sumber daya non
materilnya sebagai sebuah kesempatan yaitu waktu,
tenaga dan pengetahuan. Meluangkan sedikit waktu
untuk mencari informasi, referensi, tips dan trik
perencanaan anggaran sehat keluarga melalui
internet, social media dan lainnya. Ibu rumah tangga
atau istri menggunakan tenaga nya untuk belajar
journaling, membuat buku kas sederhana yang
menarik, membuat buku tabungan kekinian agar
meningkatkan keinginan untuk menabung. Bahkan
seorang istri atau Ibu rumah tangga juga bisa melatih
keterampilan wirausaha. Membantu pendapatan
keluarga tanpa meninggalkan pekerjaan domestik.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 20


BAB II PEMBAHASAN

MANFAAT DARI
PERENCANAAN
KEUANGAN
KELUARGA
Berbicara tentang manfaat perencanaan keuangan
keluarga, kita perlu memperhatikan terlebih dahulu
kebutuhan atau dalam lingkungan keluarga kita kenal
dengan istilah “pos-pos kebutuhan”. Dengan
membagi keuangan seperti itu, tujuan keluarga
menjadi terarah dalam menggunakan keuangannya.
Membantu keluarga saat membuat keputusan besar
finansial. Memiliki tabungan untuk hari tua.
Mendorong perilaku hemat. Membuat keluarga
merasa lebih aman. Mendorong keluarga agar lebih
cerdas dalam mengelola pinjaman. Dapat
mengevaluasi dan menemukan solusi untuk
memperbaiki kondisi keuangan.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 21


BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Keberhasilan dan kemajuan ekonomi sebuah
keluarga terlihat bagaimana perencanaan keuangan
dalam keluarga tersebut. Begitu pentingnya
perencanaan keuangan dalam sebuah keluarga agar
kebutuhan dapat terpenuhi serta mudah dalam
mengelola sumber daya dalam keluarga tersebut.
Hubungan antara perencanaan keluarga dalam
manajemen sumber daya keluarga ibarat saling
mengunci, tidak bisa dipisahkan. Pengelolaan sumber
daya keluarga seperti manajemen waktu, berbagai
pekerjaan domestik, bahkan langka awal Ketika ingin
mencari nafkah pun pasti yang dicari perrtama
adalah dananya. Apakah tersedia atau tidak.
Sebagaimana sebuah istilah yang menyatakan
bahwa “uang bukan segalanya, namun segalanya
butuh uang”.
Melalui perencanaan keuangan keluarga yang
sehat, status keuangan akan transparan, kondisinya
dapat terbaca sehingga akan menentukan
bagaimana sebuah keluarga membuat keputusan
untuk menggunakan dana yang ada sebagai alat
pemenuhan kebutuhan. Keputusan yang dibuat
dengan hati-hati minim terjadi masalah keuangan
atau risiko keuangan. Dengan perencanaan keuangan
keluarga yang sehat mempu menciptakan lingkungan
kelurga yyang sejahtera, bahagia. Aktivitas sehari-
hari setiap anggota keluarga berjalan dengan
maksimal, terencana tanpa ada rasa khwatir.
Perasaan stress tidak akan menghampiri anggota
keluarga karena semuanya sudah tersedia dan
menjamin.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA 22


DAFTAR PUSTAKA
Apriyanto, M., & Ramli, M. (2020). Manajemen
Keuangan Untuk Meningkatkan Perekonomian
Keluarga Di Masa Pandemi Covid-19. Selodang
Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 6(3),
145-152.

Arsyil, M. A. A., & Fasa, M. I. (2022). Implementasi


Manajemen Keuangan Keluarga Di Masa Pandemi
Covid-19 Dengan Perspektif Ekonomi Syariah.
Journal of Law, Administration, and Social Science,
2(1), 13-21.

Baharuddin, R. A., Arisah, N., Rachmawaty, R.,


Rahmawati, R., & Fiddah, A. I. (2023). Analisis
Pendapatan dan Perilaku Konsumsi Masyarakat
Serta Dampaknya Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah,
8(3), 1577-1588.

Fauzi, A. M., (2023). 7 Langkah Membuat


Perencanaan Keuangan Keluarga dan
Keuntungannya, Penting!. finansialku.com. Diakses
Pada Selasa, 7 November 2023.
https://www.finansialku.com/manfaat
perencanaankeuangan-keluarga/

Fitria, D. U., Suharso, P., & Hartanto, W. (2022).


Kesejahteraan Keluarga Perajin Tempe Di Kelurahan
Sumbertaman Kota Probolinggo. JURNAL
PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan,
Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 16(1), 116-124.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA III


DAFTAR PUSTAKA
Ikrimah, A. (2020). Panduan Pengelolaan Remitansi
Pada Rumah Tangga Untuk Kegiatan Ekonomi
Produktif. Absolute Media.

Kwindardi, A. M. A. (2021). Pengaruh Literasi


Keuangan dan Nilai Pribadi terhadap Perencanaan
Keuangan Keluarga dengan Mediasi Sikap (Doctoral
dissertation, STIE Perbanas Surabaya).

Mulyanti, D., & Nurdin, S. (2018). Pelatihan


Perencanaan Keuangan Keluarga Bagi Ibu-Ibu PKK
Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Jurnal
Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
1(2).

Museliza, V., Identiti, I., Rimet, R., & Ustha, E. (2023).


Literasi Keuangan dalam Pengelolaan Keuangan
Pribadi pada Generasi Z. Jurnal Pengembangan dan
Pengabdian Masyarakat Multikultural, 1(1), 22-27.

Mz, Puji Purnama Sari & Kurniawan, R. R. (2022).


Investasi Metode Kaya Tanpa Kerja, Halal Atau
Haramkah?. OSF Preprints, 17.

Nurdiansari, R., & Sriwahyuni, A. (2020). Pengaruh


pengelolaan keuangan terhadap keharmonisan
rumah tangga. Jurnal Aktiva: Riset Akuntansi dan
Keuangan, 2(1), 27-34.

Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Artikel.


(2020). Penting! Pahami JenisJenis Resiko Keuangan
dan Contohnya. Sikapiuangmu.ojk.go.id. Diakses Pada
Rabu, 8 November 2023.
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/
40700.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA IV


DAFTAR PUSTAKA
Pulungan, D. R., Khairani, L., Arda, M., Koto, M., &
Kurnia, E. (2019, October). Memotivasi Anak Usia Dini
Menabung Demi Masa Depan. In Prosiding Seminar
Nasional Kewirausahaan (Vol. 1, No. 1, pp. 296-301).

Saputri, F. A., & Iramani, R. (2019). Pengaruh literasi


keuangan, nilai pribadi dan sikap personal terhadap
perencanaan keuangan keluarga di Surabaya. Journal
of Business and Banking, 9(1), 123-141.

MENGELOLA KEUANGAN SEHAT KELUARGA V

Anda mungkin juga menyukai