Anda di halaman 1dari 12

Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................... Error! Bookmark not defined.


Daftar Isi................................................................................................................... i
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling ....................................... 3
A. Layanan Orientasi ..................................................................................... 3
B. Layanan Informasi .................................................................................... 4
C. Layanan Penempatan dan Penyaluran ...................................................... 5
D. Layanan Bimbingan Belajar .................... Error! Bookmark not defined.
E. Layanan Konseling Perorangan ................................................................ 7
F. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok ....................................... 9
BAB III ................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................. 10
3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 10
3.2. Saran ........................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan dan Konseling merupakan suatu proses interaksi antara
konselor dengan konseling baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
rangka untuk membantu konseling agar dapat mengembangkan potensi dirinya
atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya, Bimbingan dan
Konseling juga dikatakan sebagai upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk
memfasilitasi perkembangan konseling untuk mencapai kemandirian dalam
kehidupannya. Dengan demikian dapat kita ihat bagaimana peran dan fungsi
bimbingan dan konseling dapat dikatakan sangat penting, oleh sebab itu
dengan pentingnya bimbingan konseling tersebut tentunya tentunya banyak
pihak yang menerima manfaat dan mengunakan fungsi bimbingan konseling
tersebut.Oleh karena itu maka timbulah pembahasan tentang layanan yang
disediakan bimbingan konseling.
Layanan bimbingan konseling sendiri sejatinya merupakan bagian integral
dari pendidikan dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan
yang optimal sesuai dengan potensinya. Yang oleh karena itu layanan
bimbingan konseling ini sangat penting dimana dalam prosesnya akan
melibatkan banyak pihak.
Hal ini sangat penting dibahas mengingat pentingnya bimbingan konseling
sendiri bagi sekolah dan pihak lainnya yang membutuhkan peran dan fungsi
dari bimbingan konseling. Untuk itu alangkah baiknya mengetahui terlebih
dahulu apa saja layanan yang disediakan bimbingan konseling tersebut serta
kegiatan apa saja yang dapat menunjang keberhasilah bimbingan konseling
agar kita lebih mudah memanfaatkan fungsi dari bimbingan konseling yang ada
ataupun yang kita inginkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis Layanan Bimbingan Konseling?
2. Apa saja Kegiatan Pendukung dari Layanan Bimbingan dan Konseling?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari Layanan Bimbingan dan
Konseling
2. Untuk mengetahui apa saja Kegiatan Pendukung dari Layanan
Bimbingan dan Konseling
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling


Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran
layanan, yaitu peserta didik. Layanannya adalah sebagai berikut :
A. Layanan Orientasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta
didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar
terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti
sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan
memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru ini.
Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut :
a. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
b. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
c. Orientasi dan wadah-wadah yang dapat membantu meningkatkan
hubungan sosial siswa.
d. Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
e. Peranan kegiatan bimbingan karier.
f. Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu
segala jenis masalah dan kesulitan siswa.

Tujuan kegiatan layanan orientasi yaitu :


a. Memberikan kemudahan penyesuaian diri siswa terhadap pola
kehidupan sosial.
b. Penyesuaian kehidupan belajar serta kegiatan lain yang mendukung
keberhasilan siswa.
c. Memberikan pemahaman kepada orang tua siswa mengenai kondisi,
situasi dan tuntutan sekolah anaknya agar dapat memberikan
dukungan yang diperlukan bagi keberhasilan belajar anaknya.
B. Layanan Informasi
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-
pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta
didik (terutama orang tua) menerima dan memahami informasi (seperti
informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari
sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Materi layanan informasi menyangkut :
a. Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan
perkembangan pribadi.
b. Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta
bentuk-bentuk penyaluran dan pengembangannya.
c. Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata karma, dan sopan santun.
d. Nilai-nilai sosial, adat istiadat dan upaya yang berlaku dan berkembang
di masyarakat.
e. Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti, program
khusus, dan program tambahan.
f. Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti UN/UNAS.
g. Fasilitas penunjang/sumber belajar.
h. Cara mempersiapkan diri dan belajar di sekolah.
i. Syarat-syarat memasuki suatu jabatan, kondisi jabatan/karier serta
prospeknya.

Tujuan layanan informasi yaitu untuk membekali individu dengan


berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan
sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang
diperoleh melalui layanan informasi digunakan sebagai bahan acuan dalam
meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita,
menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah
keputusan.
Tujuan yang ingin dicapai dengan penyajian informasi yaitu :
a. Para siswa dapat mengorientasi dirinya kepada informasi yang
diperolehnya terutama untuk kehidupannya, baik semasa masih sekolah
maupun setelah menamatkan sekolah.
b. Para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.
c. Para siswa dapat menggunakan kegiatan kelompok sebagai sarana
memperoleh informasi.
d. Para siswa dapat memilih dengan tepat kesempatan-kesempatan yang
ada dalam lingkungannya sesuai dengan minat dan kemampuannya.

C. Layanan Penempatan dan Penyaluran


Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya
penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau
program studi, program pilihan, magang, kegiatan
kurikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta
kondisi pribadinya.
Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi :
a. Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan
ekstrakurikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan,
kemampuan, bakat, dan minat.
b. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar,
dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.
c. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan
siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan
seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK, UMPTN.
d. Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas
pilihan khusus program studi sesuai dengan rencana karier, kelompok
latihan keterampilan dan kegiatan ekstrakurikuler atau magang yang
diadakan sekolah atau lembaga kerja/industri.
Tujuan layanan penempatan dan penyaluran ada 2, yaitu :
a. Tujuan umum
Tujuan umum pelaksanaan penempatan dan penyaluran adalah
diperolehnya tempat yang sesuai bagi individu untuk mengembangkan
potensi dirinya. Kesesuaian terhadap tempat dalam pengembangan diri
seperti pada lingkungan sekolah, organisasi, pekerjaan, dan juga
pendidikan lanjut.

b. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan penempatan dan penyaluran lebih
spesifik mengarahkan siswa kedalam penguasaan kompetensi yang sesuai
dengan bakatnya yaitu “membantu siswa mencapai kematangan dalam
mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan seni sesuai dengan
program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan
tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas”.
Tercapainya tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran
memungkinkan siswa untuk terhindar dari permasalahan pengembangan
diri dan juga siswa akan mampu merancang masa depannya secara
realistic.

D. Layanan Penguasaan Konten


Membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama
kompetensi. Layanan Penguasaan Konten berkaitan dengan fungsi
pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Fungsi
pemahaman menyangkut berbagai aspek konten, persepsi, afeksi, sikap
dan tindakan, dan sebagainya atau kebiasaan dalam kaitannya dengan
kehidupan di sekolah, sebagai peserta didik tugasnya adalah belajar, di
dalam keluarga ia mengembangkan kebiasaan dalam berhubungan dengan
orang lain, saudara, teman sebaya dan di masyarakat. Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan, yaitu menghasilkan terpelihara dan
berkembangnya berbagai potensi dalam perkembangan diri secara
berkelanjutan, mengembangkan kebiasaan yang telah terpelihara dan
membangun prestasi.

E. Layanan Konseling Perorangan


Konseling dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan
langsung tatap muka antara konselor dank lien. Dalam hubungan ini
masalah klien dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat-
dapatnya dengan kekuatan klien sendiri. Dalam kaitan ini, konseling
dianggap sebagai upaya layanan yang paling utama dalam pelaksanaan
fungsi pengentasan masalah klien. Bahkan dikatakan bahwa konseling
merupakan “jantung hatinya” pelayanan bimbingan secara menyeluruh.
Hal itu berari agaknya bahwa apabila layanan konseling telah memberikan
jasanya, maka masalah klien akan teratasi secara efektif dan upaya-upaya
bimbingan lainnya tinggal mengikuti atau berperan sebagai pendamping.
Atau dengan kata lain, konseling merupakan layanan inti yang
pelaksanaannya menuntut persyaratan dan mutu usaha yang benar-benar
tinggi.
Implikasi lain pengertian “jantung hati” itu ialah, apabila seorang
konselor telah menguasai dengan sebaik-baiknya apa, mengapa dan
bagaimana pelayanan konseling itu (dalam arti memahami, menghayati,
dan menerapkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dengan berbagai
teknik dan teknologinya), maka dapat diharapkan ia akan dapat
menyelenggarakan layanan-layanan bimbingan lainnya dengan tidak
mengalami banyak kesulitan.
Dapat disimpulkan bahwa Layanan konseling perorangan yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien)
mendapat layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru
pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan
pribadi yang dideritanya.
Tujuan Layanan Konseling Perorangan.
Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar klien memahami
kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialaminya,
kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga klien mampu mengatasinya.
Dengan perkataan lain, konseling perorangan bertujuan untuk
mengentaskan masalah yang dialami klien.
Isi layanan konseling perorangan tidak ditentukan oleh konselor
(pembimbing) sebelum proses konseling dilaksanakan. Dengan perkataan
lain, masalah yang dibicarakan dalam konseling perorangan tidak
ditetapkan oleh konselor sebelum proses konseling dilaksanakan.
Persoalan atau masalah sesungguhnya baru dapat diketahui setelah
dilakukan identifikasi melalui proses konseling. Setelah dilakukan
identifikasi melalui baru ditetapkan masalah mana yang akan dibicarakan
dan dicarikan alternatif pemecahannya melalui proses konseling dengan
berpegang pada prinsip skala perioritas pemecahan masalah. Masalah yang
akan dibicarakan (yang menjadi isi layanan konseling perorangan)
sebaiknya ditentukan oleh peserta layanan (siswa) sendiri dengan
mendapat pertimbangan dari konselor.
Masalah-masalah yang bisa dijadikan isi layanan konseling perorangan
mencakup:
a. Masalah-masalah yang berkenaan dengan bidang pengembangan
pribadi.
b. Bidang pengembangan sosial.
c. Bidang pengembangan pendidikan atau kegiatan belajar.
d. Bidang pengembangan karier.
e. Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga.
f. Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
g. Pengenalan dan penerimaan perubahan, pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri.
h. Pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat serta penyaluran dan
pengembangannya.
F. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling kelompok adalah layanan bimbingan
dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara
bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan
dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing) dan/atau
membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu yang
berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan/
untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu maupun sebagai
pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan/atau
tindakan tertentu.
Apabila konseling perorangan menunjukkan layanan kepada individu
atau klien orang-perorangan, maka bimbingan dan konseling kelompok
mengarahkan layanan kepada sekelompok individu. Dengan satu kali
kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat atau jasa kepada
sejumlah orang. Kemanfaatan yang lebih meluas inilah yang paling
menjadi perhatian semua pihak berkenaan dengan layanan kelompok itu.
Apalagi pada zaman yang menekankan perlunya efisiensi, perlunya
perluasan pelayanan jasa yang mampu menjangkau lebih banyak
konsumen secara tepat an cepat, layanan kelompok semakin menarik.
Keunggulan yang diberikan oleh layanan kelompok ternyata bukan
hanya menyangkut aspek ekonomi/efisiensi. Dalam layanan kelompok
interaksi antarindividu anggota kelompok merupakan suatu yang khas,
yang tidak mungkin terjadi pada konseling perorangan. Dengan interaksi
sosial yang intensif dan dinamis selamaberlangsungnya layanan,
diharapkan tujuan-tujuan layanan (yang sejajar dengan kebutuhan-
kebutuhan individu anggota kelompok).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Layanan bimbingan konseling sendiri sejatinya merupakan bagian integral
dari pendidikan dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan
yang optimal sesuai dengan potensinya, oleh karena itu sebagai wujud
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran
layanan, yaitu peserta didik. Layanan yang dimiliki oleh bimbingan konseling
antara lain layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran,
bimbingan belajar, konseling perorangan, dan bimbingan konseling kelompok.
Keberhasilan layanan bimbingan konseling tidak terjadi dengan
sendirinya, hal ini terjadi karena beberapa kegiatan yang mendukung layanan
bimbingan konseling tersebut sehingga layanan bimbingan konseling dapat
dinikmati oleh pihak-pihak yang membutuhkan layanan tersebut. Kegiatan
yang mendukung layanan bimbingan konseling ini antara lain aplikasi
instrument data, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih
tangan kasus, dan operassionalisasi dan pengunaan hasil kegiatan pendukung.

3.2 Saran
Demikianlah makalah layanan bimbingan konseling yang telah penyusun
buat, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena kesempurnaan hanya milik allah swt. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat penyusun butuhkan, dan semoga untuk kepenulisan artikel yang bertema
serupa dapat menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka

Budi Purwoko. Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling.(Surabaya:


Unesa University Press, 2008).Hal 52.
Drs. Dewa Ketut Sukardi. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling.(Jakarta: PT Rineka Cipta.).
Giyono, 2015, Bimbingan Konseling, (Yogyakarta: Media Akademia)
Mulyadi. Pola Umum Bimbingan dan Konseling
padahttps://journal.tarbiyahiainib.ac.id/index.php/awlad/article/download/20
3/173 diakses pada 30 Maret 2017
Prayitno dan Erman, ,Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT
RINEKA CIPTA,)Prayitno. 2004Layanan Penempatan dan
Penyaluran.(Padang: FKIP Universitas Negeri.)
Prayitno.Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
(Jakarta: PT.Asdi Mahasatya.)
Repository.uinjkt.ac.id/.../1/95718-ABDUL%20JALALUDIN%20SAYUTI
FITK.pdf I diakses pada 29 maret 2017
Tohirin, 2007,BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DAN MADRASAH
(BERBASIS INTEGRASI) (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,)

Anda mungkin juga menyukai