PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
by Wiwin Juli
Petimbangan umum
Organisasi fungsional adalah organisasi yang fungsi produksi dan
fungsi pemasaran dilakukan secara terpisah.Jika suatu unit organisasi
bertanggungjawab sekaligus terhadap fungsi produksi dan pemasaran
disebut denngan divisional.
Kondisi untuk mendelegasikan pertanggungjawaban perolehan laba
Keputusan manajemen untuk meningkatkan biaya dengan harapan
akan mendatangkan pendapatan.Keputusan ini disebut
expense/revenue trade-off. Contohnya adalah tambahan biaya iklan
dengan harapan akan menambah pendapatan.
Ada 2 kondisi untuk mendelegasikan pusat pertanggungjawaban laba :
independent. Tetapi, subunit yang ada dalam unit bisnis tersebut dapat
saja terorganisasi secara fungsional. Keputusan pihak manajemen
untuk pusat labanya haruslah berdasarkan besarnya pengaruh (bahkan
jika bukan pengendalian total) yang dilaksanakan oleh manajer unit
terhadap aktivitas yang mempengaruhi laba bersih.
Unit fungsional terdiri dari beberapa sub unit :
1. Unit Pemasaran.
Harga transfer didasarkan pada biaya standar.Aktifitas pemasaran
dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya dari
produk yang terjual. Harga transfer ini memberikan informasi yang
relevan bagi manajer pemasaran dalam membuat trade-off
pedapatan/pengeluaran yang oprimal. Harga transfer yang di
bebankan ke pusat laba harus berdasarkan biaya standar, dan bukan
biaya aktual dari produk yang terjual. Dengan menggunakan dasar
biaya standar memisahkan kinerja biaya pemasaran dari kinerja biaya
manufaktur, dimana hal ini mempengaruhi perubahan tingkat
efisiensi yang berada di luar kendali manajer pemasaran.
2. Unit Manufaktur/Produksi.
Aktifitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, dimana
manajemen dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standard an
anggaran overhead . Tetapi, ukuran ini dapat menimbulkan masalah
karena ukuran tersebut tidak mengindikasikan sejauh mana kinerja
manajemen atas seluruh aspek dari pekerjanya.
Oleh karena itu, dimana kinerja proses manufaktur diukur terhadap
biaya standar, diajurkan untuk membuat evaluasi yang terpisah atas
aktifitas-aktifitas seperti pengendalian mutu,penjadwalan produk dan
keputusan buat atau beli(make or buydecision). Salah satu cara untuk
mengukur aktifitas organisasi manufaktur secara keseluruhan adalah
dengan menjadikannya pusat laba dan memberikan nilai berdasarkan
untuk harga jual produk dikurangi dengan estimasi biaya pemasaran.
3. Unit pendukung dan jasa/pelayanan.
Unit-unit pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, teknik,
konsultan, layanan konsumen, dan aktifitas pendukung sejenis dapat
dijadikan sebagai pusat laba. Hal ini dapat dioperasikan kantor pusat
dan divisi pelayanan perusahaan-perusahaan, atau dapat dipenuhi di
dalam unit bisnis itu sendiri.
Mengukur Profitabilitas
Terdapat 2 cara mengukur profitabilitas yang digunakan dalam
mengevaluasi suatu pusat laba yaitu :
1. Pengukuran Kinerja manajemen Yang berfokus pada hasil kinerja
manajer dalam pengambilan keputusan. Pengukuran menggunakan
perencanaan, koordinasi dan pengendalian aktivitas pusat laba setiap
hari.
2. Ukuran Kinerja ekonomi Yang berfokus pada bagaimana kinerja
pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi, sehingga dapat mencapai
atau memenuhi anggaran laba.
Maksud dari kedua ukuran diatas berbeda satu sama lain. sebagai
contoh, laporan kinerja manajemen suatu toko cabang dapat
memperlihatkan bahwa manajer toko tersebut memiliki kinerja yang
sangat baik; tetapi laporan kinerja ekonomisnya dapat
memperlihatkan bahwa toko tersebut kehilangan posisinya di pasar
dan harus ditutup karena adanya kondisi persaingan dan ekonomi
yang tidak menguntungkan di wilayah tersebut.
Jenis-jenis Ukuran Profitabilitas
1. Contribution margin ( laba kontribusi )
Alasan utama penerapan laba kontribusi adalah biaya tetap merupakan
biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer.
Margin kontribusi menunjukan rentang(spread)/selisih antara
pendapatan dari penjualan dangan beban variabel. Alasan utama
2.
3.
4.
Pendapatan
Memilih suatu metoda yang tepat didlam pengakuan pendapatan
merupakan sesuatu yang penting, sehingga apakah suatu pendapatan
dicatat ketika ada pesanan atau ketika pesanan dikirimkan atau justru
saat uang diterima secara tunai ?
Untuk menentukan keputusan yang tepat, perlu ada keterkaitan
dengan pendapatan yang biasanya telah ditentukan. Dalam situasi
tertentu keberhasilan suatu penjualan ternyta ditentukan juga oleh
pusat laba. Idealnya, setiap pusat laba dapat memberikan piutang pada
setiap transaksi.
Pertimbangan Manajemen
Setiap jenis pengukuran profitabilitas yang telah ditampilkan pada
tabel diatas telah digunakan oleh beberapa perusahaan.