I. Uang Kertas:
Rp. XXX
Rp. XXX
III. Lain-lain
Rp.X X X +
Contoh:
31 Desember 1994
Rp. 366.450.000,00
Perhitungan uang kas per 31 Desember 1994 menghasilkan jumlah sebagai berikut :
I. Uang Kertas :
Rp. 317.500,00
Rp. 16.222.500,00
Saldo buku kas per 31 Desember 1994 sama dengan uang kas yang dihitung pada tanggal
tersebut.
1. (M. Malik)
Untuk melakukan pemeriksaan saldo kas melalui catatan yang ada, secara umum dibuat bagan
sebagai berikut :
Pemeriksaan saldo kas secara fisik, dilakukan dengan cara menghitung fisik uang tunai yang
ada pada brankas serta semua yang termasuk kas (cek, bilyet giro, buku simpanan pada bank
dan lain-lain)
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh pemeriksa, disaksikan oleh dua orang atau lebih dan
diawasi oleh akuntan (jika perusahaan menggunakan jasa akuntan).
Perhitungan uang kas secara fisik dapat dibuat dengan bagan sebagai berikut :
I. Uang Kertas :
lembar @ Rp. 50.000,00 = Rp. XXX
lembar @ Rp. 20.000,00 = Rp. XXX
lembar @ Rp. 10.000,00 = Rp. XXX
lembar @ Rp. 5.000,00 = Rp. XXX
lembar @ Rp. 1.000,00 = Rp. XXX
lembar @ Rp. 500,00 = Rp. XXX
lembar @ Rp.100,00 = Rp. XXX +
Rp. XXX
Saldo kas menurut buku menunjukkan jumlah yang sama dengan saldo kas menurut
perhitungan secara fisik dari brankas.
Kegiatan tersebut ditungkan dalam berita acara perhitungan uang kas.
Contoh :
Perhitungan uang kas per 31 Desember 1994 menghasilkan jumlah sebagai berikut :
I. Uang Kertas :
100 lembar @ Rp. 50.000,00 = Rp. 5.000.000,00
200 lembar @ Rp. 20.000,00 = Rp. 4.000.000,00
500 lembar @ Rp. 10.000,00 = Rp. 5.000.000,00
100 lembar @ Rp. 5.000,00 = Rp. 500.000,00
300 lembar @ Rp. 1.000,00 = Rp. 300.000,00
200 lembar @ Rp. 500,00 = Rp. 100.000,00
50 lembar @ Rp.100,00 = Rp. 5..000,00 +
Rp. 14.905.000,00
II. Uang Logam :
145 Keping @ Rp. 1.000,00 = Rp. 145.000,00
300 Keping @ Rp. 500,00 = Rp. 150.000,00
100 Keping @ Rp. 100,00 = Rp. 10.000,00
200 Keping @ Rp. 50,00 = Rp. 10.000,00
100 Keping @ Rp. 25,00 = Rp. 2.500,00 +
Rp. 317.500,00
III. Uang Giral (lain-lain) :
1 lembar cek No. 0251 Bank Bumi Daya Rp. 1.000.000,00
Rp. 16.222.500,00
Saldo buku kas per 31 Desember 1994 sama dengan uang kas yang dihitung pada tanggal
tersebut.
Jakarta, 31 Desember 1994
4. Selisih Kas
Dari contoh di atas menunjukkan bahwa saldo kas menurut buku sam dengan hasil perhitungan
secara fisik, namun dalam praktek sering terdapat perbedaan.
Jika ternyata terdapat perbedaan/selisih antara jumlah uang kas menurut buku dengan jumlah
yang ada secara fisik, perlu diadakan penelitian secara seksama,, untuk mengetahui sebab-
sebab terjadinya perbedaan tersebut :
a. Kesalahan pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas ataupun jurnal pengeluaran kas
b. Adanya penerimaan atau pembayaran yang ada nilai recehan (kecil), kemudian dibulatkan ke
atas/ke bawah
c. Adanya uang palsu
d. Sebab-sebab yang sama sekali tidak dapat diketahui
a. Jika selisih yang terjadi karena kesalahan pencatatan atau sebab-sebab lain yang dapt
diketahui, maka untuk memperbaikinya harus dibuat jurnal perbaikan (koreksi)
Contoh :
1. Saldo rekening kas pada tanggal 31 Januari 1994 Rp. 4.570.000,- tetapi berdasarkan perhitungan
secara fisik Rp. 4.750.000,-
Setelah dilakukan penelitian, ternyata pembelian peralatan kantor secara tunai pada tanggal 20
Januari 1994 Rp. 1.570.000,- dicatat Rp. 1.750.000,-
enjelasan : Pada waktu membeli peralatan tanggal 20 Januari 1994 harusnya dicatat dalam jurnal pengeluaran
Kas Rp. 1.570.000,- ternyata dicatat Rp. 1.750.000,-
Jadi ada kelebihan mencatat dijurnal pengeluaran kas maupun pada rekening kas sisi kredit Rp.
180.000,- Maka untuk perbaikkannya rekening kas harus didebit sejumlah kelebihan tersebut.
2. Saldo rekening kas tanggal 28 Pebruari 1994 Rp. 9.270.000,- tetapi berdasarkan perhitungan
secara fisik Rp. 9.770.000,- setelah dilakukan penelitian, ternyata penerimaan tagihan dari
seorang debitur pada tanggal 15 Pebruari 1994 Rp. 1.500.000,- dicatat Rp. 1.000.000,-
Kesalahan tersebut diperbaiki dengan jurnal koreksi sebagai berikut :
Peb 28 Kas Rp. 500.000,-
Piutang Rp. 500.000,-
Penjelasan : Pada waktu menerima tagihan tanggal 15 Februari 1994 harusnya dicatat dalam Penerimaan Kas
Rp. 1.500.000,- ternyata dicatat Rp. 1.000.000,- berarti ada kekurangan mencatat di Jurnal
Penerimaan Kas maupun pada rekening Kas sisi Debit Rp. 500.000,-
Maka untuk perbaikannya rekening kas harus didebit sejumlah kekurangan tersebut.
mpulan : 1. Jika kesalahan mencatat terlalu besar, perbaikannya ditulis disisi yang berlawanan sebesar
kelebihan.
2. Jika kesalahan mencatat terlalu rendah, perbaikannya ditulis disisi yang sama sebesar
kekurangannya.
b. Jika selisih yang terjadi karena sebab-sebab yang belum atau tidak diketahui harus ditampung
didalam rekening selisih Kas.
Contoh :
1. Saldo rekening kas pada tanggal 31 Maret 1994 berjumlah Rp. 13.450.000,- tetapi jumlah uang
kas yang ada sebenarnya Rp. 13.464.500,- setelah diteliti tidak ditemukan sebab-sebabnya.
Maka selisihnya harus dimasukkan kerekening Selisih Kas, melalui jurnal :
Jan 31 K Rp. 14.500,-
Rp. 14.500,-
as
Selisih Kas
Kas
mpulan : 1. Jika jumlah uang yang ada lebih besar dari saldo rekening kas, maka kelebihan tersebut dicatat
disisi debit rekening Kas dan disisi kredit rekening Selisi Kas.
2. Jika jumlah yang ada lebih rendah dari saldo rekening Kas, maka kekurangannya dicatat disisi
kredit rekening Kas dan disisi debit rekening Selisih Kas.
Devy Laura
Jumat, 06 Desember 2013
KERTAS KERJA AUDIT
Definisi
auditnya. Di sisi lain bisa juga disebut bahwa kertas kerja merupakan gambar dari
kegiatan audit yang dilaksanakannya, dengan kata lain semua data yang diperoleh
akuntan selama pemeriksaan harus tercakup dan tergambar dalam kertas kerja
audit.
Manfaat
1. Sebagai alat pembantu dalam melaksanakan prosedur audit yang telah ditetapkan.
yang diaudit.
7. Sebagai sumber informasi dan referensi di masa yang akan datang. Atau sebagai
Auditor biasanya menyelenggarakan dua macam arsip kertas kerja untuk setiap
kliennya :
(1) Arsip kini (current file) adalah arsip audit tahunan untuk setiap audit yang
telah selesai dilakukan. Arsip kini berisi kertas kerja yang informasinya hanya
(2) Arsip permanen (permanent file) untuk data yang secara relative tidak
2. Bagan organisasi dan luas wewenang serta tanggung jawab para manajer
3. Pedoman akun, pedoman prosedur, dan data lain yang berhubungan dengan
pengendalian intern
4. Copy surat perjanjian penting yang mempunyai masa laku jangka panjang
6. Copy notulen rapat direksi, pemegang saham, dan komite-komite yang dibentuk
yang baru pertama kali menangani audit laporan keuangan klien tersebut.
3) Untuk menghindari pembuatan kertas kerja yang sama dari tahun ke tahun.
Informasi dalam arsip permanen ini harus selalu diperbaharui pada setiap kali audit.
Copy notulen rapat yang baru, kontrak dan perjanjian baru yang dibuat oleh klien,
perubahan anggaran rumah tangga dan perkembangan lain harus setiap tahunnya
Kertas kerja tidak dibuat atau dikumpulkan kecuali jika terdapat suatu tujuan yang
akan dicapai. Auditor harus memikirkan dengan baik apa tujuan yang hendak
mencapainya. Data yang tidak relevan tidak perlu dikumpulkan, hal ini untuk
Pekerjaan menyalin angka, misalnya: dari buku besar ke kertas kerja audit
melaksanakan pekerjaan mereka secara efisien dan tepat guna. Untuk menganalisis
rincian saldo akun atau transaksi auditor tidak perlu menyalinnya, tetapi cukup
ulang, tetapi haruslah dapat meringkas isi atau pokok yang menjadi fokus auditor
Suatu kertas kerja pendukung (supporting) harus selalu disiapkan untuk semua
akun penting yang terdapat dalam kertas kerja neraca dan kertas kerja laba rugi,
baik secara naratif sebagai acuan atau penjelasan suatu masalah ataupun berupa
catatan kaki kertas kerja neraca dan kertas kerja laba rugi atau skedul utama (Top
Setiap kertas kerja harus menunjukkan ringkasan singkat tapi lengkap tentang
prosedur audit (langkah-langkah) apa saja yang telah dilakukan untuk memeriksa
Penjelasan atau komentar tertulis oleh staf audit sering kali dibutuhkan dalam audit.
Hal ini dapat berupa catatan yang menjelaskan suatu skedul dan observasi yang
kertas kerja.
Dalam menganalisis dan memeriksa keterjadian dan kebenaran beban, auditor tidak
cukup hanya dengan menerima penjelasan yang diberikan oleh klien. Auditor harus
selalu memeriksa dokumen sumber transaksi. Oleh sebab itu, selain mencatat
penjelasan lisan dalam kertas kerja audit, auditor juga harus melampirkan
keterangan bahwa pemeriksaan saldo akun atau transaksi telah dilakukan untuk
keyakinan kebenaran suatu angka, mengapa saldo kredit dalam rekening Koran
bank tidak tercermin dalam buku besar dan lain sebagainya. Biasanya pertanyaan-
pertanyaan yang terjadi merupakan aspek yang paling penting dalam audit dan staf
audit harus memperhatikan agar pertanyaan tersebut tidak ada yang tidak terjawab
11) Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan mereview working
12) Di bagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan daftar isi dan
indeks kertas kerja pemeriksaan dan paraf seluruh tim pemeriksa yang terlibat
Berisi semua informasi yang pokok. Auditor harus dapat menentukan komposisi
Kertas kerja harus dapat berbicara sendiri, harus berisi informasi yang lengkap,
tidak berisi informasi yang masih belum jelas atau pertanyaan yang belum
terjawab.
2. Teliti, dalam pembuatan kertas kerja, auditor harus memperhatikan ketelitian
dalam penulisan dan perhitungan sehingga kertas kerjanya bebas dari kesalahan
relevan dengan tujuan audit yang dilakukan serta disajikan secara ringkas. Analisis
yang dilakukan oleh auditor harus merupakan ringkasan dan penafsiran data dan
memeriksa kertas kerja perlu diusahakan oleh auditor. Penyajian informasi secara
kerja akan membantu auditor senior dalam me-review hasil pekerjaan stafnya serta
Isi kertas kerja meliputi semua informasi yang dikumpulkan dan dibuat oleh auditor
dalam auditnya. Kertas kerja terdiri dari berbagai macam yang secara garis besar
Program audit merupakan daftar prosedur audit untuk seluruh audit unsur
tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit.
Dalam program audit, auditor menyebutkan prosedur audit yang harus diikuti dalam
tanggal dan paraf pelaksana prosedur audit tersebut, serta penunjukan indeks
kertas kerja yang dihasilkan. Dengan demikian, program audit berfungsi sebagai
jumlah asisten dan auditor junior yang akan ditugasi, taksiran jam yang akan
Working trial balance adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar
yang akhir tahun yang diaudit dan pada akhir tahun sebelumnya., kolom-kolom
untuk adjustment dan penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor, serta
saldo-saldo setelah koreksi auditor yang akan tampak dalam laporan keuangan
auditan (audited financial statements). Working trial balance ini merupaka daftar
permulaan yang harus dibuat oleh auditor untuk memindahkan semua saldo akun
yang tercantum dalam daftar saldo (trial balance) klien. Dalam proses audit,
working trial balance ini digunakan untuk meringkas adjustment dan penggolongan
kembali yang diusulkan oleh auditor kepada klien serta saldo akhir tiap-tiap akun
buku besar setelah adjustment atau koreksi oleh auditor. Dari kolom terakhir dalam
working trial balance tersebut, auditor menyajikan draft final laporan keuangan
klien setelah diaudit oleh auditor. Draf final inilah yang akan diusulkan oleh auditor
skedul utama ( lead schedules atau top schedules) dan ringkasan jurnal
adjustment.
tercantum dalam
besar
3. Lakukan preview
5. Usut posting
ke dalam jurnal
jurnal pengeluaran
kas
Pengujian Analitik
harapan lain
ank e dan
bandingkan dengan
angka harapan
Pengujian terhadap
transaksi rinci
8. Lakukan pengujian
kas
analisis terhadap
rekonsilisasi bank 4
kolom
10.Buatlah daftar
sesudah tanggal
neraca untuk
menemukan
kemungkinan
terjadinya check
kitting
Pengujian terhadap
di tangan klien
12.Rekonsiliasi catatan
yang berkaiatan
13.Lakukan konfirmasi
neraca ke dalam
statement dengan
catatan klien
perjalanan (deposit in
neraca ke dalam
cutoff bank
statement
tanggal neraca
kosong yang
tercantum dalam
cutoff bank
statement
statement mengenai
kemungkinan
tercantum sebagai
Pengungkapan
20.Periksa jawaban
mengenai batasan
yang dikenakan
terhadap pemakaian
rekening tertentu
klien di bank
21.Lakukan wawancara
dengan manajemen
mengenai batasan
kemungkinan
penggelapan kas
pengeluaran kas
Working trial balance ini mempunyai fungsi yang sama dengan lembaran kerja
(work sheet) yang digunakan oleh klien dalam proses penyusunan laporan
sebagai berikut :
auditor membuat draft jurnal adjustment yang nantinya akan dibicarakan dengan
(reclassification entries) untuk unsure, yang mekipun tidak salah dicatat oleh klien
digolongkan kembali.
D. Skedul Utama (lead schedule atau top schedule)
Skedul utama adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi yang
dicatat dalam skedul pendukung untuk akun-akun yang berhubungan. Skedul utama
ini digunakan untuk menggabungkan akun-akun buku besar yang sejenis, yang
jumlah saldonya akan dicantumkan di dalam laporan keuangan dalam satu jumlah.
yang telah dilakukan oleh auditor dalam memverifikasi dan menganalisis unsur-
unsur yang dicantumkan dalam daftar tersebut, metode verifikasi yang digunakan,
pertanyaan yang timbul dalam audit, serta jawaban atas pertanyaan tersebut.
Skedul pendukung harus memuat juga berbagai simpulan yang dibuat oleh auditor.
PT Rimendi
Neraca Auditan
31 Desember 19X2 dan 19X1
PT Rimendi
31 Desember 19X2
00)
55.000.00 45.000.00
0 0
Skedul Utama
PT Rimendi
Piutang
31 Desember 19X2
Dagang 0 0) 0
112 G-2
Kerugian
(7.000.00 (7.000.00
Piutang 0) 0)
0 00) 0
Ringkasan Jurnal Adjustment
PT Rimendi
31 Desember 19X2
Debit Kredit
Jurnal Adjustment #1
Jurnal Adjustment #2
210 Investasi
wesel 4.000.000
Skedul Pendukung
PT Rimendi
Jangka Waktu
Wesel
Rimendi
14/02/19x1 14/02/19x2 4.000.000
Oki
Sasongko
Jumlah 19.000.000
4.000.000
Test Transaksi Penjualan dan Pencatatan Piutang
Faktur
No
No Tgl
1 F-AJ/41 07/12/1
2 F-AJ/42 19/12/1
3 F-AJ/43 28/12/1
4 F-AJ/28 1/12/12
Tanggal
Setelah memerik
sebelum dan sesu
kami tidak mene
penjualan. Karen
KESIMPULAN penjualan sudah
TOTAL Rp 583.000.000