Anda di halaman 1dari 17

BENTUK-BENTUK LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI MI

Di Sajikan Untuk Memenuhi Tugas Dan Diskusi


Semester Ganjil Akademik 2020/2021
Mata Kuliah
PSIKILOGI PENDIDIKAN
Minggu, 11 Oktober 2020
Oleh:

1.Alfi Kurniati ( 2019120009 ) 2.Eni Astuti ( 2019120010 )


3.Nurul Hidayati ( 2019120016 ) 4.Via Miftahul Ulum ( 2019120012 )
5.Ayun hafifa ( 2019120007 ) 6.Reza Wati ( 2019120001 )
7.Pepi Sri Muryani ( 2019120002 )

DOSEN PENGAMPU:
Naila Rohmaniyah, S.Psi.,M.Pd

PROGRAM STUDI MADRASAH IBTIDAIYAH


JURUSAN TARBIYAH
Sekolah Tinggi Agama Ash-shiddiqiyah Lempuing Jaya OKI
LEMPUING JAYA
2020

i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam
membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Sekolah merupakan suatu sistim yang komponen – komponen didalamnya terintegrasi dengan
baik. BK adalah salah satu komponen sekolah yang bertugas membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi komponen sekolah yang lain. Khususnya para siswa atau anak didik
baik permasalahan pribadi, keluarga maupun sosial masyarakat sehingga tercapai tujuan
pendidikan.
Realitas di lapangan, khususnya di sekolah dasar menunjukkan bahwa peran guru kelas
dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal mengingat
tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan beban sehingga tugas memberikan
layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi
belajar siswa.Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran,
guru SD/MI juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas
memberikan layanan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Tiap Bentuk Bimbingan Konseling ?
2. Bagaimana Tujuan Dari Tiap Bentuk Bimbingan Konseling ?
3. Bagaimana Isi Dari Tiap Bentuk Bimbingan Konseling ?

B. Tujuan

Tujuan pembahasan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum
dan khusus. Tujuan khusus dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
kewajiban kami sebagai mahasiswa yang harus menyelesaikan salah satu tugas dari
dosen pembimbing kami. Adapun tujuan umum penyusunan makalah ini adalah dapat
Mengerti Bagaimana Isi dari tiap bentuk bimbingan konseling dan dapat memahami
bagaimana pelaksanaan dari tiap bentuk bimbingan konseling.

1
II. PEMBAHASAN

A. LAYANAN ORIENTASI

1.  Makna Layanan Orientasi

Layanan orientsi adalah layangan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan


siswa baru atu seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.1 Orientasi berarti
tatapan ke depan ke arah dan tentang sesuatu yang baru. Berdasarkan arti ini, layanan
orientasi bisa bermakna suatu layanan terhadap siswa baik di sekolah maupun di
madrasah yang berkenaan dengan tatapan ke depan ke arah dan tentang sesuatu yang
baru. Situasi atau lingkungan yang baru bagi individu merupakan sesuatu yang  asing.
Dalam kondisi ketersaingan, individu akan mengalami kesulitan untuk bersosialisasi.
Dengan perkataan lain individu akan sulit melakukan hal-hal yang sesuai dengan
tuntutan lingkungan. Ketidak mampuan bersosialisasi juga biasa menimbulkan perilaku
mal adaptif ( prilaku menyimpang ) bagi individu. Layanan orientasi berusaha
menjembatani kesenjangan antara individu dengan suasana ataupun objek-objek baru.
Layanan ini juga akan mengantarkan individu ( siswa ) memasuki suasana ataupun objek
baru agar ia daapt mengambil manfaat berkenaan dengan situasi objek yang baru
tersebut. 

2. Tujuan Layanan Orientasi

Layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu agar mampu menyesuaikan


diri terhadap lingkungan atau situasi yang baru. Dengan perkataan lain agar individu
dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari berbagai sumber yang ada pada
suassana atau lingkungan baru tersebut.  2Layanan ini juga akan mengantarkan individu
untuk memasuki suasana atau lingkungan baru. Secara lebih khusus, tujuan layanan
orientasi berkenaan dengan fungsi-fungsi tertentu pelayanan bimbingan dan konseling.
Dilihat dari fungsi pemahaman, layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu
agar memiliki pemahaman tentang berbagai hal yang penting dari suasana yang baru saja
dijumpainya. Hal-hal yang baru dijumpainya di oleh individu, dan digunakan untuk
sesuatu yang menguntungkan.
1
Daryanto, Bimbingan Konseling. ( Yogyakarta : Gava Media, 2013 )

2
Dewa, Pengantar Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. ( Jakarta : Rineka Cipta, 2000 )

2
Dilihat dari fungsi pencegahan, layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu
agar terhindar dari hal-hal negatif yang dapat timbul apabila individu tidak memahmi
situasi atau lingkungannya yang baru. Dilihat dari fungsi pengembangan, apabila
individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan mampu memanfaatkan secara
konstruktif sumber-sumber yang ada pada situasi yang baru, maka individu akan dapat
mengembangkan dan memelihara potensi dirinya. Pemahaman tentang situasi yang baru
dan kemampuan konstruktif memasuki suasana baru, merupakan jalan bagi pengentasan
dan dalam membela hak-hak pribadi sendiri (fungsi advokasi).

3.  Materi Umum Layanan Orientasi

Isi layanan orientasi adalah sebagai hal berkenaan dengan suasana, lingkungan, dan
objek-objek yang baru bagi individu. Untuk lingkungan sekolah, materi layanan orientasi
yang mendapat penekanan adalah sebagai berikut :3

a. Sisitem penyelenggaraan pendidikan ada umumnya


b. Kurikulum yang ada
c. Penyelenggaraan pengajaran
d. Kegiatan belajar siswa yang dihrapkan
e. Sistem penilaian, ujian dan kenaikan kelas
f. Fasilits dan sumber pengajaran yang ada (seperti ruang kelas, laboratorium,
perpustakaan, ruang praktek)
g. Fasilitas penunjang (sarana olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan, layanan
bimbingan dan konseling, kafetaria dan tata usaha)
h. Staf pengajar dan tata usaha
i. Hak dan kewajiban siswa
j. Organisasi siswa, orgaanisasi orang tua siswa, dan organisasi sekolah secara
menyeluruh
k. Peranan layanan imbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah dan
kesulitan siswa.

4.  Teknik layanan orientasi


3
Husari, Manajemen Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, ( Depok : CV. Arya Duta, 2008 )

3
Muhaimin Akhmad mengemukakan bahwa Teknik Layanan Orientasi
Merupakan Proses layanan orientasi mulai dari perencanaan hingga akhir bisa
dilaksanakan melalui berbagai teknik dalam format lapangan, klasikal, kelompok,
individual dan politik.

a.   Format lapangan; format ini ditempuh apabila peserta layanan (siswa) melakukan kegiatan
ke luar kelas atau ruangan dalam rangka mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi
layanan. Melalui format ini, peserta (siswa) mengunjungi objek-objek tertentu  yang
menjadi isi layanan. Melalui format ini, peserta (siswa) mengunjungi ogjek-objek yang
dimaksud. Bagi siswa baru di sekolah dan madrasah, format ini biasanya dilakukan di
mana siswa mengunjungi objek-objek tertentu seperti perpustakaan, laboratorium, dan lain
sebagainya.

b.   Format klasikal. Dengan format ini, kegiatan layanan orientasi dilaksanakan di dalam
kelas atau ruangan. Objek-objek yang menjadi isi layanan dibawah ke dalam kelas
(ruangan) dalam bentuk contoh-contoh, ilustrasi melalui gambar, films, tampilan video
dan lain sebagainya. Isi layanan disajikan, dipersepsi, di diskusikan, diperlakukan secara
bebas dan terbuka.4

c.   Format kelompok; secara umum polanya sama dengan format klasikal, yaitu dilakuan
secara berkelompok dan terdiri atas sejumlah peserta yang terbatas, misalnya lima sampai
delapan orang. Melalui format ini memungkinkan dilakukannya akses yagn lebih intensif
terhadap objek layanan. Selain itu, layanan ini juga dapat memanfaatkan dinamika
kelompok sehingga hasil layanan dapat lebih optimal.

d.   Format individual; berbeda dengan format kelompok, format ini merupakan format khusus
dilakukan terhadap individu-individu tertentu. Isi layanan juga bersifat khusus disesuaikan
dengan kebutuhan individu yang bersangkutan.

e.   Format politik; dengan format ini, konselor atau pembimbing berupaya menghubungkan
dan mengaktifkan pihak-pihak di luar peserta laynan untuk memberikan dukungan dan
fasilitas yang memudahkan pelaksanaaan layanan dan menguntungkan peserta layanan.
Pihak-pihak yang dihubungi tentu yang terkait dengan isi layanan.

4
Muhaimin, Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, ( Yogyakarta : AR-Ruzz Media, 2013 )

4
Oleh karena itu, Muhaimin Akhmad mengidentifikasikan masalah-masalah yang dihadapi
individu beragam, maka layanan orientasi bisa mengombinasikan format-format di atas.
Misalnya format politik dilaksanakan dalam perencanaan dan persiapan layanan dan
bahkan juga selama pelaksanaannya.

5.  Pelaksanaan layanan orientasi

Muhaimin Akhmad Mengelompokan pelaksanaan atau tahap layanan orientasi adalah


sebagai berikut :

1).     Menetapkan objek orientasi yang akan dijadikan isi layanan,


2).     Menetapkan peserta layanan
3).     Menetapkan jenis kegiatan, termasuk format kegiatan
4).     Menyiapkan fasilitas termasuk penyaji, nara sumber dan media
5).     Menyiapkan kelengkapan administrasi

B. LAYANAN INFORMASI (INFORMATION)

1. Makna Layanan Informasi

Layanan informasi merupakan suatu layanan yang berupaya memenuhi


kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Layanan informasi  juga
bermakna usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman
tentang lingkungan hidupnya dan proses perkembangan anak muda. 5Dalam menjalani
kehidupan dan perkembangan dirinya, individu memerlukan berbagai informasi baik
untuk keperluan kehidupannya sehari-hari, sekarang, maupun untuk perencanaan
kehidupannya ke depan. Individu bisa mengalami masalah kehidupannya di masa
depan, akibat tidak menguasai dan tidak mampu mengakses informasi melalui layanan
bimbingan dan konseling individu dibantu memperoleh atau mengakses informasi. 

5
Tohirin, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008 )

5
2. Tujuan Layanan Informasi         

             Layanan informasi bertujuan agar individu (siswa) mengetahui  menguasai


informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan
perkembangan dirinya. Selain itu, apabila merujuk kepada fungsi pemahaman,
layanan informasi bertujuan agar individu memahami berbagai informasi dapat seluk
beluknya. Penguasaan akan berbagai informasi dapat digunakan untuk mencegah
timbulnya masalah, pemecahan suatu masalah, untuk memelihara dan
mengembangkan potensi individu serta memungkinkan individu (peserta layanan )
yang bersangkutan membuka diri dalam mengaktualisasikan hak-haknya.

3. Isi Layanan Informasi

Jenis-jenis informasi yang menjadi isi layanan ini bervariasi. Demikian juga
keluasan dan kedalamnnya.hal itu tergantung kepada kebutuhan para peserta layanan
(tergantung kebutuhan siswa). Informasi yang menjadi isi layanan harus mencakup
seluruh bidang pelayanan bimbingan dan konseling seperti tersebut di atas yaitu: bidang
pengembangan pribadi,bidang pengembangan sosial, bidang pengembangan kegiatan
belajar, perencanaan karier, kehidupan berkeluarga,dan kehidupan beragama. Secara
lebih rinci, informasi yang menjadi isi layanan bimbingan dan konseling di sekolah atau
madrasah adalah :pertama, informasi tentang perkembangan diri. Kedua, informasi
tentang hubungan antarpribadi, sosial, nilai-nilai (valus) dan moral.ketiga, informasi
tentang pendidikan , kegiatan belajar, dan ilmu pengetahuan dan teknologi keempat,
informasi tentang dunia karier dan ekonomi. Kelima, informasi tentang sosial budaya,
politik, dan kewarganegaraan. Keenam, informasi tentang kehidupan berkeluarga .
ketujuh, informasi tentang agama dan kehidupan beragama beserta seluk-beluknya. 

C. LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN

1.  Makna Layanan Penempatan Dan Penyaluran

Layanan penempatan adalah usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa


depannya selama masih disekolah dan madrasah dan sesudah tamat, memilih program
studi lanjutan sebagai persiapan untuk kelak memangku jabatan tertentu. Individu
dalam proses perkembangannya sering dihadapkan pada kondisi yang di satu sisi serasi
atau (kondusif) mendudkung perkembangannya dan disisi lain kurang serasi atau

6
kurang mendukung (mismatch). Kondisi  mismatch berpotensi menimbulkan masalah
pada individu (siswa). Oleh sebab itu, layanan penempatan dan penyaluran diupayakan
untuk membantu individu yang mengalami mismatch. Layanan ini berusaha
minimalisasi kondisi mismatch yang terjadi pada individu sehingga individu dapat
mengembangkan diri secara optimal. 

2. Tujuan layanan penempatan dan penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran bertujuan supaya siswa bisa menempatkan


diri dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan nona akademik yang
menunjang perkembangannya serta semakin merealisasikan rencana masa depan.
Dengan perkataan lain, layanan penempatan dan penyaluran bertujuan agar siswa
memperoleh tempat yang sesuai untuk pengembangan potensi dirinya. Tempat yang
dimaksud adalah lingkungan baik fisik maupun psikis atau lingkungan sosial
emosional termasuk lingkungan budaya yang secara  langsung berpengaruh terhadap
kehidupan dan perkembangan siswa.

Merujuk kepada fungsi-fungsi bimbingan dan konseling, yang mencerminkan


tujuan secara lebih khusus, tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah sebagai
berikut: pertama, fungsi pemahaman. Merujuk kepada fungsi ini, tujuan layanan
penempatan dan penyaluran adalah agar siswa memahami potensi dan kondisi dirinya
sendiri serta kondisi lingkungannya.Kedua, fungsi pencegahan.merujuk kepada fungsi
ini, tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah untuk mencegah semakin
perahnya masalah, hambatan, dan kerugian yang dialami individu (siswa). Atau
mencegah berlarut-larutnya masalah yang  dialami individu. .

Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan penempatan dan penyaluran
ialah fungsi pencegahan dan pemeliharaan. Ketiga, fungsi pengentasan. Merujuk
kepada fungsi ini, tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah untuk
mengangkat individu dari kondisi yang tidak baik kepada kondisi yang lebih baik.
Fungsi  ini berkaitan dengan fungsi pencegahan di mana layanan ini berupaya
mengatasi masalah siswa dengan menempatkannya pada kondisi yang sesuai
(kondusif) dengan kebutuhannya.

7
Apabila upaya ini berhasil, maka fungsi pencegahan akan terangkatkan. Keempat,
fungsi pengembangan dan pemeliharaan. Merujuk kepada fungsi ini, maka tujuan
layanan penempatan dan penyaluran adalah untuk mengembangkan potensi-potensi
individu dan memeliharanya dari hal-hal yang dapat menghambat dan merugikan
perkembangannya. Dan seterusnya sesuai dengan fungsi-fungsi yang telah
dikemukakan pada bab terdahulu. 

3. Isi layanan penempatan dan penyaluran

Tohirin Akhmat Menjelaskan bahwa isi layanan penempatan dan penyaluran


meliputi dua sisi, yaitu sisi potensi diri siswa itu sendiri dan sisi lingkungan siswa.
Pertama, sisi potensi  diri siswa sendiri, mencakup:

a. potensi intelegensi, bakat, minat, dan kecenderungan-kecenderungan pribadi,


b. kondisi psikofisik seperti terlalu banyak bergerak (hiper aktif), cepat lelah, alergi
terhadap kondisi lingkungan tertentu,
c. kemampuan berkomunikasi dan kondisi hubungan sosial,
d. kemampuan pancaindra, dan
e. kondisi fisik seperti jenis kelamin, ukuran badan, dan keadaan jasmaniah
lainnya.kedua , kondisi lingkungan: mencakup : kondisi fisik, kelengkapan dan tata
letak suasana kerja dan cara-cara bertingkah laku,
f. kondisi statis seperti aturan-aturan dan pembatasan-pembatasan.

4. Teknik layanan penempatan dan penyaluran

Beberapa hal yang perlu dilakukan pembimbing atau konselor sebelum


melaksanakan layanan penempatan dan penyaluran adalah

a. mengkaji potensi dan kondisi diri subjek layanan (siswa),


b. mengkaji kondisi lingkungan dari lingkungan yang paling dekat dan mengacu
kepada permaslahan subjek  layanan,
c. mengkaji kesesuaian antara potensi dan kondisi diri siswa dengan kondisi
lingkungannya serta mengidentifikasi permasalahan yang secara dinamis
berkembang pada diri siswa
d. mengkaji kondisi dan prospek lingkungan lain yang mungkin ditempati,
e. menempatkan subjek ke lingkungan baru. Guna mengkaji potensi dan kondisi diri
subjek seperti disebutkan di atas, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: pertama,

8
studi dokumentasi terhadap hasil-hasil aplikasi instrumentasi dan himpunan data,
kedua, observasi terhadap kondisi jasmaniah, kemampuan berkomunikasi , dan
tingkah laku siswa, suasana hubungan sosioemosional siswa dengan siswa lainnya,
dan kondisi  fisik lingkungan . ketiga studi terhadap aturan, baik tertulis maupun
tidak tertulis yang diberlakukan. Keempat studi kondisi lingkungan yang prospektif
dan kondusif bagi perkembangan siswa. Kelima wawancara dengan pihak-pihak
yang terkait.
D. LAYANAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian

Layanan pembelajaran yaitu Layanan bimbingan dan konseling yang


memungkinkan peserta didik (klien) mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengn keecepatan dan kesulitan
belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegitan lainnya.

2. Tujuan dan Fungsi Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran dimaksudkan agar siswa dengan kemandiriannya dapat


memahami dan mengambangkan sikap dan kebiasaan yang bik, serta mendapatkn
keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan keceppatan dan kesulitan
belajarnya serta tuntutan kemampuan yang bergunaa dalam kehidupan dan
perkembangan dirinya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan
pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan.

3. Materi Umum Layanan Pembelajaran


Materi yang dapat diangkat melalui layanan pembelajarn ada berbagai macam yaitu :
a. Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap, sifat,
kebiasaan, bakat, minat, kekuata- kekuatan dan penyalurannya, kelemahan-
kelemahan dan penanggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita dan
perencanaan masa depan.
b. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan
sosial dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat luas.
c. Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar daan beralatih secara
efektif dan efisien.
d. Teknik penguasaan materi pembelajaran, baik ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.

9
e. Membantu memantapkan pilihan karier yang hendk dikembangkan melalui orientasi
dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja dan perguruan tinggi yang
sesuai dengan karier yang hendak dikembangan.
f. Pengembangan keterampian belajar, meliputi : membaca, mencatat, bertanya dan
menjawab, dan menulis.
g. Pengajaran perbaikan.
h. Program pengayaan.

E. LAYANAN KONSELING PERORANGAN (INDIVIDU)

1. Makna layanan konseling perorangan

Layanan konseling perorangan bermakna layanan konseling yang diselenggarakan


oleh seorang pembimbing (konselor) terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan
masalah pribadi klien. Konseling perorangan berlangsung dalam suasana komunikasi
atau tatap muka secara langsung antara konselor dengan klien . pembahasan masalah
dalam konseling perorangan bersifat holistik dan mendalam serta menyentuh hal-hal
penting tentang diri klien (sangat mungkin menyetuh rahasia pribadi klien), tetapi juga
bersifat spesifik menuju ke arah pemecahan masalah. Melalui konseling perorangan,
klien akan memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang
dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya, serta kemungkinan upaya untuk mengatatasi
masalah.

2. Tujuan layanan konseling perorangan

Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar klien memahami kondisi dirinya
sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya
sehingga klien mampu mengatasinya. Dengan perkataan lain, konseling perorangan
bertujuan untuk mengentaskan masalah yang dialami klien. Secara lebih khusus, tujuan
layanan konseling perorangan adalah merujuk kepada fungsi-fungsi bimbingan dan
konseling sebagaimana telah dikemukakan di muka. Pertama, merujuk kepada fungsi
pemahaman , maka tujuan layanan konseling adalah agar klien memahami seluk-beluk
yang dialami secara mendalam dan komprehensif, positif, dan dinamis. Kedua, merujuk
kepada pengentasan, maka layanan konseling perorangan bertujuan untuk mengentaskan
klien dari masalah yang dihadapinya.

10
Ketiga, dilihat dari fungsi pengembangan dan pemeliharaan, tujuan layanan
konseling perorangan adalah untuk mengembangkan potensi-potensi individu dan
memelihara unsur-unsur positif yang ada pada diri  klien. Dan seterusnya sesuai dengan
fungsi-funngsi bimbingan dan konseling di atas. Pelaksanaan usaha pengentasan
permaasalahan yang dialami siswa, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

a. Engenalan dan pemahaman permasalah,


b. Analisis yang tepat terhadap sebab-sebab timbulnya masalah,
c. Aplikasi dan emecahan masalah,
d. Evaluasi, baik evaluasi awal, proses, ataupun evaluai akhir,

F. LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

1. Makna Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupaka suatu cara memberikan bantuan


(bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan
bimbingan kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus diwijudkan untuk
membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah
individu (siswa) yang menjadi peserta layanan. Dalam layanan bimbingan kelompok
dibahas topik-topik umunm yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok.
Masalah yang menjadi topik pembicaraan dalam layanan bimbingan kelompok, dibahas
melalui suasana dinamika kelompok secara intens dan konstruktif.

Diikuti oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan pemimpin kelompok


(pembimbing atau konselor). Dalam layananan bimbingan kelompok harus dipimpin oleh
pemimpin kelompok. Pemimpin Kelompok adalah konselor yang terlatih dan
berwewenang menyelenggarakan praktik pelayanan bimbingan dan konseling. Gazda
mengemukakan bahwa bimbingan kelompok diseklah merupkan kegiatan informasi
kepada sekelommpok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan
yang tepat.6

6
Sukardi, Pedoman Praktis Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah, ( Jakarta : Rineka Cipta, 1990 )

11
2. Tujuan layanan bimbingan kelompok   

Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan


kemampuan bersosialisasi, khususnya pengembangan kemampuan berkomunikasi peserta
layanan (siswa). Secara lebih khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk
mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi,wawasan dan sikap yang
menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal para siswa. 

3. Isi layanan bimbingan kelompok

Layanan bimbingan kelompok membahas materi atau topik-topik umum baik topik
bebas. Yang dimaksud topik tugas adalah topik atau pokok bahasan yang diberikan oleh
pembimbingan (pemimpinan kelompok) kepada kelompok untuk dibahas. Sedangkan
topik bebas adalah suatu topik atau pokok pembahasan yang dikemukakan anggota
kelompok mengemukakan topik secara bebas, selajutnya dipilih mana yang akan dibahas
terlebih dahulu dan seterusnya. Topik-topik yang dibahas dalam layanan bimbingan
kelompok baik topik bebas maupun topik tugas dapat mencakup bidang-bidang
pengembangan kepribadian, hubungan sosial,pendidikan, karier,kehidupan berkeluarga,
kehidupan beragama, dan lain sebagainya. Topik pembahasan bidang-bidang di atas dapat
diperluas ke dalam sub-subbidang yang relevan. Misalnya pengembangan bidang
pendidikan dapat mencakup masalah cara belajar, kesulitan belajar, gagal ujian, dan lain
sebagainya. 

G. LAYANAN KONSELING KELOMPOK

1. Makna Layanan Konseling Kelompok

Husari Achan Menjelaskan bahwa layanan konseling kelompok mengikutkan sejumlah


peserta dalam bentuk kelompok dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok.
Layanan konseling kelompok mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai
hal yang berguna bagi pengembangan pribadi peserta layanan. Dalam konseling kelompok
dibahas masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Masalah
pribadi dibahas melalui seasana dinamika kelompok yang interns dan konstruktif, diikuti
oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan pemimpin kelompok (pembimbing atau
konselor).

12
Berdasarkan deskripsi diatas, layanan konseling kelompok dapat dimaknai sebagai
suatu upaya pembimbing atau konselor membantu memecahkan masalah-masalah pribadi
yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok malalui kegiatan kelompok agar
tercapai perkembangan yang optimal. Dengan perkataan lain, konseling kelompok juga bisa
dinamaknai sebagai suatu upaya pemberian bantuan kepada individu (siswa) yang
mengalami masalah-masalah pribadi melalui kegiatan kelompok agar tercapai
perkembangan yang optimal. Didalam layanan konseling kelompok, dinamika kelompok
harus dapat dikembangakan secara baik, sehingga mendukung pencapaian tujuan pelayanan
secara efektif. Sebagaimana hanya bimbingan kelompok, konseling kelompok harus
dipimpin oleh seorang pembimbing (konselor) terlatih Dan berwewenang
menyelenggarakan praktek konseling profesional.

Sehubungan dengan layanan konseling perorangan yang telah dibicarakan


sebelumnya, maka layanan konseling kelompok pada daarnya adalah layanan konseling
perorangan yang dilaksanakan didalamsuatu kelompok. Ada konselor (yang jumlahnya
mungkin lebih dari seorang), dan para anggota kelompok (yang jumlahnya paling kurang
dua orang). Hubungan konseling terjadi dalam suasana yang diusahakn sama seperti dalam
konseling perorangan, yaitu hangat, permisif, dan penuh keakraban.

2. Tujuan Layanan Konseling

      Husari Achan Menjelaskan bahwa Secara umum tujuan layanan konseling kelompok
adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan
berkomunikasinya. 7Melalui layanan konseling kelompok hal-hal dapat menghambar atau
mengganggu sosialisasi dan komunikasi siswa diungkap dan didinamikakan melalui
berbagai teknik, sehingga kemampuan sosialisasi dan berkomunikasi siswa berkembang
secara optimal. Melalui layanan konseling kelompok juga dapat dientaskan masalah klien
(siswa) dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Selanjutnya secara khusus, oleh
karena folus layanan konseling kelompok adalah masalah pribadi individu peserta layanan,
maka layanan konseling kelompok yang intensif dalam upaya pemecahan masalah
tersebut, para peserta memperoleh dua tujuan sekaligus yaitu :8

7
Priyatno, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2001 )

8
Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, ( Bandung : CV. Pustaka Setia, 2010 )

13
a. Pertama, terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap terarah kepada
tingkah laku khususnya dan bersosialisasi dan berkomunikasi.

b. Kedua, terpecahnya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan


pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain yang menjadi peserta layanan.

3. Isi Layanan Konseling Kelompok

            Layanan konseling kelompok membahas masalah masalah pribadi yang dialami oleh
masing-masing anggota kelompok. Secara bergiliran anggota kelompok mengemukakan
masalah pribadinya secara bebas, selanjutnya dipilih mana yang akan dibahas dan
dientaskan terlebih dahulu dan seterusnya. 

14
III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses
pendidikan sebagai suatu sistem. Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam
menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam
itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah
yang semaksimal mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi bidang layanan khusus
dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli
dalam bidang tersebut.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat menjadi bahan acuan untuk menjadi lebih baik dan lebih
mengacu pada pembelajaran yang optimal dan efisien dalam sarana dan prasaranan
pembelajarannya serta makalah ini dapat bermanafaat bagi orang-orang khususnya para
pembaca sebagai bahan reverensi. Krtik dan saran kami perlukan untuk kesempurnaan
makalah ini agar dapat menjadi makalah yang lebih baik dan dapat berguna bagi orang-
orang khususnya bagi pembacanya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2013. Bimbingan Konseling. Yogyakarta : Gava Media

Dewa. 2000. Pengantar Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta : Rineka
Cipta
Husari. 2008. Manajemen Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Depok : CV.
Arya Duta
Muhaimin. 2013. Bimbingan Dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta : AR-Ruzz Media.

Priyatno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.


Jakarta : Rineka Cipta
Salahudin. 2010. Bimbingan Dan Konseling. Bandung : CV. Pustaka Setia

Sukardi. 1990. Pedoman Praktis Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : Rineka
Cipta
Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada

16

Anda mungkin juga menyukai