Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Perkembangan Makhluk Hidup


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA 2 yang
diampu oleh Linda Dwi Nurmasyanti, M.Pd

Disusun oleh:
Ayu Padillah
Nisa Fauziah
Windi Mustiani

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RIYADHUL JANNAH
SUBANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana atas berkat
rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Konsep Dasar IPA 2 yang berjudul “PERKEMBANGAN MAKHLUK
HIDUP”. Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan dosen
yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah ini. Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi di
kalangan masyarakat bagi para pembaca. Serta untuk memenuhi tugas mata
kuliah konsep dasar IPA II.
Kami menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
ssempurna. Oleh karena itu dengan hati yang terbuka, kami mengharapkan
kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Demikianlah makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Subang,12 Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian IPS dan Ilmu Sosial 6
B. Hubungan IPS dengan Ilmu Sosial 7
C. Keterpaduan Program IPS 10
D. Kajian Masa Datang 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 13
A. Saran 13
B. Daftar Pustaka 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Apakah
tumbuh dan berkembangnya manusia sama dengan tumbuhan dan hewan?
Bagaimanakah cara tumbuhan dan hewan di sekitar kita tumbuh dan
berkembang? Apa sajakah factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan dan hewan?
Setelah mempelajari ini, diharapkan kita dapat mendeskripsikan
pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan beserta
faktor-faktor yang mempengaruhinya, mendeskripsikan pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan, serta mendeskripsikan tahapan perkembangan
manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana perkembangan pada manusia?
3. Bagaimana perkembangan pada tumbuhan?
4. Bagaimana perkembangan pada hewan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu pertumbuhan dan perkembangan.
2. Mengetahui bagaimana perkembangan pada manusia
3. Mengetahui bagaimana perkembangan pada tumbuhan
4. Mengetahui bagaimana perkembangan pada hewan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik
volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat
kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau
diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dan
perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup.
Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya.
Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan
tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi,
setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya
semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada
kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan
sehingga popilasi manusia akan terjaga kelestariannya. Sekarang
bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan
hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan. Pada
tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan
dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
berbeda-beda antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada
dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan.
1. Perkembangan Pada Manusia
Perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan
fungsi suatu organisme. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
suatu proses yang berjalan secara simultan atau pada waktu yang
bersamaan dan saling terkait. Perkembangan hanya dapat dinyatakan
secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu
organisme sehingga tidak dapat diamati.
a. Fase dan tugas perkembangan pada manusia
Tugas dan fase perkembangan adalah hal yang pasti bahwa setiap
fase atau tahapan perkembangan kehidupan manusia senantiasa
berlangsung seiring kegiatan belajar. Tugas belajar yang muncul dalam
setiap fase perkembangan merupakan keharusan universal dan idealnya
berlaku secara otomatis. Adapun tugas dan fase perkembangan pada
setiap individu menurut Robert Havigust (1972) adalah sebagai berikut:
Tugas dan fase perkembangan bayi dan kanak-kanak
1. Belajar makan makanan keras
2. Belajar berdiri dan berjalan
3. Belajar berbicara
4. Belajar mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dari
dalam tubuhnya
5. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan,
dan seksual
6. Mencapai kematangan untuk membaca, mengenal huruf, suku kata
dan kata-kata tertulis
7. Belajar membedakan yang baik dan buruk
Tugas dan fase perkembangan anak-anak (6-12 tahun)
1. Belajar keterampilan fisik yang diperoleh saat bermain
2. Membina sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai seorang
individu yang sedang berkembang
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya
4. Belajar memerankan peran pria dan wanita
5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan
berhitung
6. Belajar mencapai kebebasan pribadi sehingga menjadi dirinya
sendiri
Tugas dan fase perkembangan remaja
Proses perkembangan pada remaja berlangsung mulai usia 12-21
tahun bagi wanita dan 13-22 tahun bagi pria. Adapun tugas-tugas
perkembangan masa remaja pada umumnya meliputi pencapaian dan
persiapan segala hal yang berhubungan dengan kehidupan masa dewasa
antara lain:
1. Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman
sebaya yang berbeda jenis kelamin
2. Mencapai peranan sosial sebagai seorang pria dan wanita
3. Menerima kesatuan organ-organ tubuh sebagai pria dan wanita
4. Mencapai kebebasan emosional dan mulai menjadi diri sendiri
5. Mempersiapkan diri untuk mencapai karir
6. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan
Tugas dan fase perkembangan dewasa (21-40 tahun)
1. Mulai bekerja mencari nafkah
2. Mulai memilih teman atau pasangan hidup
3. Memasuki dunia kehidupan berumah tangga
4. Belajar hidup bersama dalam suasana rumah tangga
5. Mengelola tempat tinggal untuk keperluan rumah tangga dan
keluarga
6. Membesarkan anak-anaknya
7. Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menyenangkan
Tugas dan fase perkembangan setengah baya (40-60 tahun)
1. Mencapai tanggung jawab sosial dan kewarganegaraan secara lebih
dewasa
2. Membentuk anak-anak remaja yang berusia belasan tahun agar
berkembang menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab
3. Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-
baiknya
4. Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya sebagai
pribadi yang utuh
5. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan psikologi
Tugas dan fase perkembangan usia tua
1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan kesehatan
jasmaniahnya
2. Menyesuaikan diri dengan keadaan pension dan berkurangnya
penghasilan
3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangannya
4. Membina pengaturan jasmaniah sedemikian rupa agar memuaskan
dan sesuai dengan kebutuhannya.
b. prinsip perkembangan
Secara spesifik, prinsip perkembangan dapat diartikan sebagai
“kaidah atau patokan yang menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam
perkembangan”. Bisa pula dikatakan, prinsip perkembangan adalah
”patokan generalisasi mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa
perkembangan dalam diri manusia”.
Prinsip perkembangan menurut Hurlock (1991) menyebutkan bahwa
prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak dari pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami oleh seorang anak, prinsip tersebut adalah:
● Adanya perubahan
● Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjunya
● Perkembangan merupakan hasil proses
● Pola perkembangan dapat diramalkan
● Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan
● Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
● Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial
c. faktor yang mempengaruhi perkembangan
Faktor genetik
● Faktor keturunan
● Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
● Menentukan beberapa karakteristik seperti, ras, rambut, warna mata,
pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologi
seperti tempramen
Faktor eksternal/lingkungan
● Mempengaruhi individu setiap hari mulai dari konsepsi sampai akhir
hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
● Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaan sedangkan jika lingkungan tidak baik maka akan
menghambatnya.

2. Perkembangan Pada Tumbuhan


Pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan sudah dimulai
sejak perkecambahan biji yang kemudian akan tumbuh menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh pada jangka waktu
tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah.
Terdapat hormone khusus yang berperan untuk pertumbuhan,
pembelahan sel, pemanjangan sel, dan ada yang menghambat
pertumbuhan. Berikut hormonnya:
a. Auksin
Auksin adalah senyawa indol asam asetat yang merupkn sekres titik
tumbuh tanaman seperti tunas, daun muda, bunga, buah cambium dan
ujung akar. Fungsi auksin sebagai hormone perangsang perpanjangan
sel batang dan menghambat perpanjangan sel akar, merangsang
pertumbuhan akar lateral atau samping dan akar serabut sehingga
meningkatkan penyerapan air dan mineral dalam tanah, mempercepat
aktivitas pembelahan sel, menyebabkan fase diferensasi, serta
merangsang pertumbuhan bunga dan buah.
b. Giberalin
Zat ini dihasilkan oleh sejenis jamur Giberella fujikuroi yang sifatnya
dapat mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel. Tumbuhan
kerdil yang diberikan hormon ini akan tumbuh kembali dengan
normal.
c. Sitokinin
Hormon ini ditemukan pada pohon tembakau yang fungsinya untuk
merangsang pembelahan sel dengan cepat, memperkecil dominasi
apical, mengatur pembentukan bunga dan buah, membantu proses
pertumbuhan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan dan
menunda pengguguran daun.
d. Asam Absisat
Hormon ini menghambat pertumbuhan tanaman dengan mengurangi
kecepatan pembelahan maupun perbesaran sel. Hormon ini bekerja
pada tumbuhan yang berada pada kondisi yang tidak baik sehingga
tumbuhan mampu bertahan hidup. Contohnya pengguguran daun pada
musim kering.
e. Gas Etilen
Gas etilen dihasilkan dari buah yang sudah tua. Contohnya buah yang
sudah masak tapi masih hijau jika disimpan dalam kantong tertutup
maka akan cepat masak. Gas ini menyebabkan pertumbuhan batang
menjadi tebal dan kokoh.
f. Asam Traumalin
Hormon ini membentuk sel tubuh baru bagi tumbuhan yang sudah
terluka atau patah.
g. Kalin
Hormon ini berpengaruh pada proses fisiologi pembentukan organ
tubuh dan dapat merangsang pembentukan organ tubuh. Kalin
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu kaulokalin (proses
pembentukan batang), Rhyzekalin (merangsang pembentukan akar),
filokalin (merangsang pertumbuhan daun) dan antokalin (merangsang
pembentukan bunga).
3. Perkembangan Pada Hewan
a. Tahap embrio
Tahan embrio dimulai dari proses fertilisasi (penyatuan sel telur dan
sperma), kemudian terbentuk zigot yang mengalami proses
pembelahan. Tahap embrio dikelompokkan menjadi beberapa fase,
yaitu:
● Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali. Pembelahan sel
dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya.
Pada saat pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak bersamaan.
Pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertical yang memiliki kutub
fungsional atau kutub hewan dan kutub vegetative. Antara dua kutub
ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu. Setelah pembelahan terjadi pada
bagian vertical, kemudian dilanjutkan dengan bagian horizontal yang
membelah secara aktif sampai membentuk 8 sel. Pembelahan sel
berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64
inilah yang disebut morula.
● Fase Blastula
Pada fase ini terjadi oembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang
dibentuk pada fase morula. Konsentrasi sitoplasma pada kedua kutub
tersebut berbeda. Pada kutub fungsional terdapat sitoplasma yang
lebih sedikit dibandingkan dengan kutub vegetatif. Konsentrasi
sitoplasma yang berbeda menentukan arah pertumbuhan dan
perkembangan hewan selanjutnya.
Pada fase ini kudung fungsional dan kutub vegetatif telah selesai
dibentuk. Hal ini ditandai dengan dibentuknya rongga diantara kedua
kutub yang berisi cairan dan disebut blastula. Rongga bagian tengan
blastula dinamakan blastosol, sedangkan taap pembentukan blastula
disebut blastulasi.
● Fase Gastrula
Tahap ini merupakan bentuk lanjutan dari blastula. Pada tahap ini
ditandai dengan pelekukan tubuh yang semakin nyata, lalu timbu
lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh (gastrosol), proses
ini disebut dengan proses gastrulasi. Lubang tempat pelapukan ini
kelak akan berkembang menjadi anus yang disebut blastopor. Pada
tahap ini embrio telah terbentuk dan menghasilkan tiga lapisan
embrionik, yaitu:
a. Lapisan ektoderm
Lapisan ektoderm merupakan lapisan terluar, lapisan ini berkembang
menjadi rambut, kulit, system saraf, dan indera.
b. Lapisan mesoderm
Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengah yang berkembang
menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat
ekskresi.
c. Lapisan endoderm
Lapisan endoderm merupakan lapisan terdalam. Lapisan ini
berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.

b. Tahap pasca embrionik


Fase ini dimulai sejak hewan lahir atau menetas. Pada fase ini kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota tubuh tidak sama.
Pertumbuhan ini juga tidak berlangsung terus-menerus, bisa berhenti
setiap mencapai dewasa. Sementara itu, perkembangan dimulai ketika
alat-alat kelamin sudah mampu mereproduksi sel-sel kelamin (gamet)

Anda mungkin juga menyukai