Anda di halaman 1dari 8

Kurikulum 2013

JURNAL

Ditujukan untuk memenuhi tugas jurnal yang diampu oleh:


Ajat Saputra S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh :

Agus Abdullah Ashari

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

STAI RIYADHUL JANNAH

SUBANG

2019
Kurikulum 2013

Agus Abdullah Ashari


044.17.0044.18

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia
pendidikan karena kurikulum ini digunakan oleh pakar-pakar pendidikan terutama
guru-guru sebagai landasan untuk mengembangkan proses pendidikan yang lebih
inovatif dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Kurikulum 2013 dibentuk Seiring dengan kemerosotan karakter bangsa
indonesia akhir-akhir ini. oleh karena itu implementasi kurikulum 2013 lebih
menekankan pada pendidian karakter, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu
proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada budi pekerti dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetesi
lulusan pada setiap satuan pendidikan.
Aspek-aspek yang menjadikan bahan penilaian dalam kurikulum 2013 yaitu:

 Spiritual (KI-1)
 Sosial (KI-2)
 Pengetahuan (KI-3)
 Keterampilan (KI-4)

PEMBAHASAN

Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan


dalam proses kegiatan belajar-mengajar (Nana Syaodih, 2009: 5). Pengertian
tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5) yang menyatakan
bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. 
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum biasanya dibedakan antara kurikulum sebagai
rencana dengan kurikulum yang fungsional. Rencana tertulis merupakan dokumen
kurikulum, sedangkan kurikulum yang dioperasikan di dalam kelas merupakan
kurikulum fungsional (Nana Syaodih, 2009: 5). 

Pengertian Kurikulum 2013


Sedangkan Pengertian Kurikulum 2013 itu sendiri ialah, sebuah kurikulum
yang terintegrasi, maksaud dari integrasi ini adalah sebuah kurikulum yang

2
mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within
Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners.
dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu
sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan
pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.
Dikatakan bermakna karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta didik
akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan realistis.
Dikatakan luas karena yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu ruang
lingkup disiplin saja melainkan semua lintas disiplin karena di pandang berkaitan
satu sama lain.
(E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan
karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat
berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan
masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa
ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding
dan bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan global. Hal
ini di mungkinkan, kalau implementasi kurikulum 2013 betul-betul dapat
menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan
mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada budi pekerti dan akhlak
mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar
kompetesi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi
kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan
pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara
mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karater dan akhlak mulia
sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat di
integrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang teradapat
dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-
nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, di eksplisitkan, dihubungkan
dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan
pembentuknan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi
menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidiak karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan
budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi,
kebiasaan sehari-hari, serta simbul-simbul yang dipraktikkan oleh semua warga
sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah
merupkan ciri khas, karakter/watak, dan citra sekolah/madrasah tersebut di mata
masyarakat luas.

3
Pola Pikir Kurikulum 2013 
Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan karakter bangsa
Indonesia pada akhir-akhir ini. Korupsi, penyalahgunaan obat terlarang,
pembunuhan, kekerasan, premanisme, dan lain-lain adalah kejadian yang
menunjukkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang rendah serta
rapuhnya fondasi moral dan spiritual kehidupan bangsa (Mulyasa, 2013:14).
Selain itu, penyebab perlunya mengembangkan kurikulum 2013 adalah beberapa
hasil dari riset internasional yang dilakukan oleh Global Institute dan Programme
for International Student Assessment (PISA) merujuk pada suatu simpulan bahwa
prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan terbelakang (Mulyasa, 2013: 60).  
Tujuan dari pengembangan kurikulum 2013 menurut Kemendikbud adalah
(Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah): Tujuan Kurikulum 2013
adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia. Berikut adalah tabel perubahan kurikulum di
Indonesia: 

Kurikulum 2013 dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang dilandasi


pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang
mengemuka (Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 4).
Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi tujuan dari
proses pembelajaran.

4
Aspek penilaian
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter dan
kompetensi (Mulyasa, 2013: 163). Kurikulum 2013 tidak hanya menekankan
kepada pengusaan kompetensi siswa, melainkan juga pembentukkan karakter.
Sesuai dengan kompetensi inti (KI) yang telah ditentukan oleh Kemendikbud, KI
1 dan KI 2 berkaitan dengan tujuan pembentukkan karakter siswa sedangkan KI 3
dan KI 4 berkaitan dengan penguasaan kompetensi siswa.  
Sikap dan perilaku (moral) adalah aspek penilaian yang teramat penting.
Apabila salah seorang siswa melakukan sikap buruk, maka dianggap seluruh
nilainya kurang. Ada empat aspek penilaian dalam K-13:

 Spiritual (KI-1)
 Sosial (KI-2)
 Pengetahuan (KI-3)
 Keterampilan (KI-4)

Laporan Belajar
Penilaian untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan
menggunakan huruf dan angka dengan skala 1,00 (D) - 4,00 (A) dengan rincian
sebagai berikut:

Angka Huruf
1,00-1,17 D
1,18-1,50 D+
1,51-1,84 C-
1,85-2,17 C
2,18-2,50 C+
2,51-2,84 B-
2,85-3,17 B+
3,18-3,50 B
3,51-3,84 A
3,85-4,00 A

Secara singkat terdapat empat poin perubahan yang dimiliki Kurikulum 2013
Revisi dibandingkan kurikulum asli. Empat poin tersebut terletak dalam:

5
1. Tanggung Jawab Penilaian Kompetensi Spiritual dan Sosial

Apabila di dalam Kurikulum 2013 setiap guru mata pelajaran wajib


melakukan tes dan menilai kompetensi spiritual dan sosial murid dalam konteks
mata pelajaran, maka dalam Kurtilas revisi tanggung jawab tes dan penilaian
hanya diampu oleh guru Agama (Kompetensi Spiritual) dan Budi Pekerti
(Kompetensi Sosial). Guru mata pelajaran cukup mencantumkan laporan
pendekatan belajar kompetensi tersebut di dalam mata pelajaran terkait.

2. Koherensi Kompetensi Inti

Efek berantai dari poin satu adalah Kompetensi Inti menjadi lebih koheren
dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran. Dengan kompetensi inti yang lebih
koheren, kembali guru mata pelajaran terkait dikurangi bebannya sehingga dapat
lebih fokus kepada penguasaan materi dan kompetensi yang memang sesuai dan
berbasis mata pelajaran, sembari tetap menyisipkan karakter-karakter mulia di
dalam praktik pengajaran.

3. Membuka Ruang Kreatif bagi Guru

Rantai efek selanjutnya dari poin satu dan poin dua adalah, guru menjadi
lebih fleksibel, lentur, dan leluasa merancang ragam pendekatan dan materi ajar.
Tumpang tindih antara KD Mata Pelajaran, KI Spiritual dan Sosial, berikut
pendekatan 5 M (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mencipta) kerap memaksa guru kembali menghamba kepada buku paket Kurtilas.
Diharapkan dengan revisi poin 1 dan poin 2 membuka keran kreativitas guru
dalam merancang pendekatan ajar.

4. Keluasan Taksonomi Kemampuan Peserta Didik

Pada Kurtilas edisi awal taksonomi, yang mengadopsi Bloom dibatasi per
jenjang, hanya sampai memahami untuk SD, menerapkan dan menelaah untuk
SMP, dan mencipta untuk SMA. Kini taksonomi tersebut secara utuh diterapkan
di seluruh jenjang. Jadi sangat dimungkinkan untuk seorang peserta SD dengan
potensi dan bimbingan yang tepat dapat saja mencapai tataran penciptaan di dalam
praktik belajar.

Peraturan Kurikulum 2013


Ada beberapa Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan mengenai Kurikulum 2013, yaitu:

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang


Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah

6
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 64
Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 64
Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 68
Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan
Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam
Implementasi Kurikulum 2013
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 79
Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
157 Tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan
Kurikulum 2013

7
DAFTAR PUSTAKA

indahsusantiid.blogspot.com/2017/09/Kurikulum-2013.html

metodepembelajaran10.blogspot.com/2017/01/implementasi-kurikulum-2013.htm

staffnew.uny.ac.id/upload/132326892/pendidikan-karakter-bangsa.html

anekaparadigma.wordpress.com/2011/03/19/50/pendidikan-berkarakter.html

periskop.co.id/implementasi-kurikulum-2013/

Abdul, Hamka, 2011, Membangun Karakter Bangsa, Surakarta, pustaka Al


mawardi

Adisusilo, Sutarjo, 2-12, Pembelajaran Nilai Karakter, Jakarta, Rajagrafindo

Anda mungkin juga menyukai