Anda di halaman 1dari 12

NAMA : QURROTUL AINI

NIM : 211240099
MK : FILSAFAT

UJIAN AKHIR SEMESTER


1. Jelaskan Filsafat sebagai sebuah Ilmu!
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu memiliki cabang-cabang filsafat yang berkaitan
dengan dasar, metode, asumsi dan implikasi ilmu pengetahuan dari ilmu yang
termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Sering kali muncul
pertanyaan sentral dari studi ini menyangkut apa yang memenuhi syarat sebagai sains,
keandalan teori-teori ilmiah dan tujuan akhir sains. Keterkaitan filsafat ilmu sangat erat
dan saling tumpang tindih dengan metafisika, ontologi dan epistemologi.
Filsafat ilmu berusaha menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu
konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut
dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan
alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi
dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk
mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap
masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Filsafat ilmu juga tidak terlepas dari landasan aksiologi dari ilmu. Landasan ini
memperdebatkan manfaat dan dampak ilmu bagi manusia dan lingkungan hidup. Fokus
dari landasan ini bukanlah kebenaran seperti halnya landasan ontologis dan
epiestmologis, melainkan kebaikan. Meskipun landasan ini lebih merupakan urusan
dari etika, namun dalam situasi konkret, filsafat ilmu wajib mempertimbangkan nilai-
nilai dan tanggung jawab sosial dari pemilihan dan penggunaan kebenaran ilmiah oleh
manusia. Oleh karenanya, aksiologi memerlukan tempat serius dalam filsafat ilmu.
2. Jelaskan fungsi filsafat Ilmu!
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat
ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
• Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.

1
• Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap
pandangan filsafat lainnya.
• Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan
dunia.
• Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
• Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
Sedangkan Ismaun (2001) mengemukakan fungsi filsafat ilmu adalah untuk
memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu
disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya
dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai
confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis
dengan evidensi dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai
fenomena kecil ataupun besar secara sederhana.
3. Jelaskan filsafat pendidikan dan kepribadian!
filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat
sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan.
Artinya, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat
yang diupayakan untuk mencapainya. Dalam hal ini, filsafat, filsafat pendidikan, dan
pengalaman kemanusiaan merupakan faktor yang integral.
Kepribadian merupakan karakteristik yang ada dalam diri setiap individu, karena setiap
manusia sejak dilahirkan pasti sudah memiliki karakter yang unik dan berbeda dari
yang lainnya. Sehingga di sinilah sebuah pendidikan sangat berperan penting untuk
meningkatkan dan mengembangkan potensi yang ada dalam kepribadian setiap
individu agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
4. Jelaskan filsafat pendidikan dan sumber daya manusia (SDM)!
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-
masalah pendidikan. Filsafat pendidikna ialah menunjukkan bahwa manusia sebagai
pelaku pendidikan memiliki peran sentra dlam mengelola pendidikan. Guna
mendukung tercapainya tujuan pendidikan tersebut manusia dapat bekerja sama
dengan sekelompok tertentu dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Filsafat

2
pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan
pendidikan. Filsafat pendidikan yang memandang pendidikan sebagai proses
memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisas diri
dengan segenap potensi asli yang ada dalan dirinya.
Sumber daya manuia adalah seseorang yang bertindak sebgai pernggerak bagi
organisasi dan perusahaan, dan bertindak sebagai aset yang memerlukan pelatihan dan
pengembangan keterampilan. peningkatan kualitas sumber daya diarahkan pada upaya
untuk membentuk seseorang menjadi nelayan yang terampil. Peningkatankualitas
sumber daya terlihat dari mereka yang semula awam terhadap masalah yang
menyangkut kehidupan nelayan menjadi nelayan profesional, mencakup ketepatan
menentukan manusia ikan, menggunakan berbagai perangkat alat penangkap ikan,
pembuatan perahu serta peralatannya.
5. Jelaskan konsep tarbiyah!
Konsep tarbiyah merupakan proses pengajaran yang menumbuhkan dan
mengambangkan peserta didik,yang mencakup afektif, kognitif dan psikomotorik.
Konsep tarbiyah merujuk pada suatu proses pendidikan dan pembinaan dalam islam
yang bertujuan untuk mengembangkan individu secara menyeluruh, baik dari segi
spiritual, moral, intelektuak, dan sosial. Tarbiyah berasal dari bahasa Arab “tarbiyah”
yang secara harfiah berarti “pembesaran” atau “pengasuhan”. Tarbiyah merujuk pada
usaha yang dilakukan untuk membimbing individu agar dapat tumbuh dan berkembang
menjadi manusia yang berkualitas, dengan kesadaran dan kepatuhan kepada ajaran
agama. Tujuan utama tarbiyah adalah membentuk individu berakhlak mulia, berpegang
teguh pada nilai-nilai islam, serta mampu berperan aktif dalam masyarakat.
6. Jelaskan konsep taklim!
Taklim adalah sebuah konsep yang merujuk pada pertemuan atau diskusi dalam
rangka berbagi pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman di antara sekelompok
orang. Istilah "taklim" berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti
"berbicara" atau "berdiskusi". Konsep taklim memiliki akar yang dalam dalam tradisi
keilmuan dan keagamaan di dunia Islam. Pada mulanya, taklim digunakan untuk
mengacu pada pertemuan di mana seorang guru memberikan pengajaran langsung
kepada para muridnya. Guru akan memimpin diskusi dan menjelaskan berbagai

3
konsep, ide, atau pemahaman dalam bidang keilmuan, agama, atau etika. Dalam
konteks yang lebih luas, taklim juga dapat merujuk pada diskusi kelompok di mana
peserta saling bertukar pengetahuan, pengalaman, atau gagasan tentang topik tertentu.
Biasanya, taklim dilakukan secara informal, di rumah, masjid, atau tempat lain yang
sesuai.
Tujuan utama taklim adalah memfasilitasi pertukaran informasi, memperluas
wawasan, meningkatkan pemahaman, dan memperkaya pengetahuan peserta. Dalam
konteks agama, taklim sering digunakan untuk membahas ajaran-ajaran agama,
membahas ayat-ayat suci, dan memperdalam pemahaman tentang keyakinan dan
praktik keagamaan. Taklim juga dapat menjadi sarana untuk membangun hubungan
sosial, saling mendukung, dan membentuk komunitas yang solid. Dalam taklim,
peserta dapat saling belajar, saling mendengarkan, dan memperoleh inspirasi dari
pengalaman orang lain. Dalam konteks modern, taklim tidak hanya terbatas pada
bidang agama, tetapi juga dapat berkaitan dengan topik-topik seperti pendidikan,
kesehatan, lingkungan, budaya, dan banyak lagi. Taklim dapat dilakukan secara
langsung, tatap muka, atau melalui platform komunikasi online, yang memungkinkan
partisipasi dari berbagai tempat di seluruh dunia. Secara keseluruhan, konsep taklim
mengandung nilai-nilai kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan pengembangan diri. Hal
ini dapat memberikan manfaat yang luas, baik secara personal maupun komunal,
dengan memperkuat pemahaman dan mempromosikan pertumbuhan intelektual
dalam suatu kelompok atau komunitas.
7. Jelaskan konsep ta’dib!
Konsep ta'dib adalah sebuah konsep dalam tradisi Islam yang merujuk pada
pendidikan moral dan etika. Istilah "ta'dib" berasal dari bahasa Arab yang berarti
"pendidikan", "pelatihan", atau "pembinaan akhlak". Dalam konteks agama Islam,
ta'dib melibatkan pengajaran dan latihan yang bertujuan untuk membentuk perilaku
dan moral individu sesuai dengan ajaran Islam. Konsep ini mencakup aspek
pendidikan yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai etika
dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Ta'dib dalam Islam tidak hanya terfokus pada
aspek formal pendidikan, seperti pengetahuan agama dan ilmu-ilmu lainnya, tetapi
juga melibatkan pembentukan karakter yang baik, pengembangan kesadaran moral,

4
dan penerapan nilai-nilai Islam dalam setiap tindakan dan hubungan dengan sesama
manusia.
Tujuan utama ta'dib dalam Islam adalah menciptakan individu yang bertakwa
kepada Allah, memiliki akhlak yang mulia, dan bertanggung jawab dalam segala
aspek kehidupan. Hal ini melibatkan pembentukan sifat-sifat seperti kesabaran,
kejujuran, kedermawanan, keadilan, tolong-menolong, dan banyak lagi. Metode
ta'dib dalam Islam dapat bervariasi, tetapi umumnya melibatkan pendidikan formal di
madrasah atau sekolah Islam, pengajaran langsung dari guru atau ulama, serta
pembelajaran melalui contoh dan praktik kehidupan sehari-hari. Pentingnya
pendidikan moral dan etika dalam ta'dib juga tercermin dalam penggunaan Al-Quran
dan hadis sebagai pedoman yang disampaikan kepada individu untuk memperoleh
pemahaman dan pengetahuan yang benar. Ta'dib tidak hanya berlaku untuk individu,
tetapi juga melibatkan pembentukan masyarakat yang bermoral dan beretika. Oleh
karena itu, ta'dib dalam Islam juga menekankan pentingnya membangun masyarakat
yang adil, harmonis, dan saling mendukung. Secara keseluruhan, konsep ta'dib dalam
Islam menempatkan pendidikan moral dan etika sebagai komponen penting dalam
pengembangan individu dan masyarakat yang bertakwa. Melalui ta'dib, diharapkan
individu dapat mengembangkan kesadaran moral, menginternalisasi nilai-nilai Islam,
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menciptakan harmoni
dan kesejahteraan dalam masyarakat.
8. Jelaskan hakikat madrasah di Indonesia!
Madrasah di Indonesia merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran
penting dalam sistem pendidikan nasional. Hakikat madrasah adalah sebagai lembaga
pendidikan yang menyediakan pendidikan formal dengan penekanan pada aspek
agama Islam dan pengembangan nilai-nilai keislaman. Madrasah memiliki sejarah
yang panjang di Indonesia, dan telah ada sejak masa penyebaran agama Islam di
wilayah ini. Pada awalnya, madrasah didirikan untuk memberikan pendidikan agama
kepada masyarakat Muslim, terutama dalam mempelajari Al-Quran, hadis, tafsir, fiqh
(hukum Islam), dan ilmu-ilmu agama lainnya. Dalam perkembangannya, madrasah di
Indonesia juga menyediakan pendidikan umum yang setara dengan pendidikan formal
pada umumnya. Madrasah telah mengintegrasikan kurikulum yang mencakup mata

5
pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, sains, dan ilmu sosial, sambil tetap
mempertahankan fokus pada pendidikan agama Islam. Hakikat madrasah di Indonesia
memiliki aspek penting yaitu:
• Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki tujuan utama untuk
menghasilkan generasi Muslim yang memahami dan mengamalkan ajaran
agama Islam secara benar. Madrasah juga bertujuan membentuk kepribadian
yang kokoh, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat.
• Madrasah di Indonesia bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan
formal yang setara dengan kurikulum nasional. Madrasah mengikuti
kurikulum yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip Islam, serta melibatkan
komponen agama Islam dalam mata pelajaran yang diajarkan.
• Madrasah juga memiliki peran dalam menjaga dan melestarikan budaya Islam
di Indonesia. Madrasah menjadi tempat di mana nilai-nilai tradisi dan adat
istiadat Islam diteruskan dan dipraktikkan oleh generasi muda.
• Madrasah di Indonesia juga berperan sebagai wadah pengembangan keilmuan
Islam. Selain pelajaran agama, madrasah juga memberikan pengetahuan
dalam bidang-bidang seperti ilmu pengetahuan alam, bahasa, sastra, seni, dan
lain-lain.
Secara keseluruhan, hakikat madrasah di Indonesia melibatkan peran penting
dalam pendidikan agama Islam dan pengembangan nilai-nilai keislaman. Madrasah
di Indonesia menggabungkan pendidikan umum dengan pendidikan agama Islam,
sehingga memainkan peran krusial dalam pembentukan karakter, pemahaman
keagamaan, dan pengembangan intelektual generasi Muslim di Indonesia.
9. Jelaskan landasan ideal madrasah di Indonesia!
Landasan ideal Madrasah di Indonesia didasarkan pada prinsip-prinsip yang tertuang
dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55
Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Beberapa
landasan ideal Madrasah di Indonesia antara lain:
1. Keberagaman dan Kebhinekaan: Madrasah di Indonesia mengakui dan
menghormati keberagaman agama dan budaya yang ada di masyarakat. Madrasah

6
mendorong pengembangan pemahaman yang toleran dan inklusif terhadap perbedaan
agama serta mempromosikan rasa saling menghormati antarumat beragama.
2. Pendidikan Agama dan Akhlak: Madrasah memiliki fokus khusus pada pendidikan
agama dan akhlak. Pendidikan agama dalam Madrasah mencakup pemahaman
terhadap ajaran agama Islam, pemahaman tentang al-Qur'an, hadis, fiqh, akidah, dan
moralitas Islam. Selain itu, Madrasah juga menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dan
kebaikan kepada para siswa.
3. Kurikulum Islami: Madrasah memiliki kurikulum yang berbasis ajaran agama
Islam. Kurikulum Madrasah mencakup mata pelajaran umum seperti matematika,
bahasa Indonesia, dan ilmu pengetahuan, serta mata pelajaran agama Islam yang
meliputi studi al-Qur'an, hadis, fiqh, akidah, dan sejarah Islam.
4. Pengembangan Keterampilan: Madrasah tidak hanya memberikan pendidikan
agama, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan pengetahuan siswa dalam
bidang lain seperti ilmu pengetahuan, bahasa asing, seni, dan olahraga. Tujuannya
adalah untuk mempersiapkan siswa Madrasah agar dapat berkontribusi dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat secara umum.
5. Pendidikan Karakter: Madrasah mendorong pembentukan karakter yang kuat dan
moral yang baik pada siswanya. Pembinaan karakter dilakukan melalui pendidikan
agama, pengembangan akhlak mulia, dan pengenalan nilai-nilai kebaikan seperti
toleransi, kerja sama, kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin.
6. Pembinaan Kepribadian: Madrasah berperan dalam pembinaan kepribadian siswa
agar menjadi individu yang memiliki integritas, rasa percaya diri, berkepribadian
Islami, dan mampu berinteraksi sosial dengan baik.
7. Pendekatan Pendidikan Holistik: Madrasah mengutamakan pendekatan pendidikan
holistik yang mengintegrasikan aspek akademik, agama, moral, keterampilan, dan
pengembangan kepribadian siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan
individu yang seimbang dalam aspek spiritual, intelektual, emosional, dan fisik.
Dengan mengacu pada landasan ideal tersebut, Madrasah di Indonesia diharapkan
dapat memberikan pendidikan yang berkualitas.

7
10. Jelaskan desain ideal madrasah di Indonesia!
Desain ideal Madrasah di Indonesia mencakup berbagai aspek, mulai dari fisik
bangunan hingga pendekatan pengajaran yang digunakan. Berikut adalah beberapa
elemen desain ideal Madrasah di Indonesia:
1. Bangunan yang Representatif: Madrasah ideal memiliki bangunan yang
representatif dan nyaman bagi siswa dan guru. Bangunan tersebut harus memadai
untuk kegiatan belajar-mengajar dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai,
seperti ruang kelas yang memadai, perpustakaan, laboratorium, aula, masjid, area
olahraga, dan area hijau.
2. Fasilitas Teknologi Pendidikan: Desain Madrasah ideal harus memperhatikan
penggunaan teknologi pendidikan yang relevan. Fasilitas seperti komputer, proyektor,
akses internet, dan perangkat lunak pendidikan dapat digunakan untuk meningkatkan
efektivitas proses pembelajaran dan memfasilitasi pengajaran yang interaktif.
3. Ruang yang Mendukung Pembelajaran Agama: Madrasah ideal menyediakan
ruang yang khusus untuk kegiatan pembelajaran agama. Ruang tersebut dapat berupa
aula keagamaan, tempat wudhu, maupun ruang khusus untuk mengaji dan menghafal
al-Qur'an. Desain ruang-ruang tersebut harus memungkinkan siswa untuk
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan keagamaan.
4. Lingkungan yang Islami: Madrasah ideal menciptakan lingkungan yang islami dan
mendukung perkembangan spiritual siswa. Hal ini dapat dicapai dengan menyediakan
taman atau area hijau yang indah dengan pemandangan alam yang menenangkan,
serta menampilkan kaligrafi dan ayat-ayat al-Qur'an di dinding bangunan untuk
menciptakan atmosfer yang religius.
5. Ruang Kreativitas dan Keterampilan: Desain Madrasah ideal juga harus mencakup
ruang kreativitas dan keterampilan, seperti ruang seni, laboratorium sains, dan ruang
praktik keterampilan teknis. Ruang-ruang ini memungkinkan siswa untuk
mengembangkan minat mereka di luar pendidikan agama dan membantu dalam
pengembangan keterampilan yang beragam.
6. Penggunaan Warna yang Menenangkan: Desain Madrasah ideal menggunakan
warna-warna yang menenangkan dan harmonis. Warna-warna seperti hijau, biru, dan
krem dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa dalam

8
proses belajar-mengajar.
7. Penataan Ruang yang Ergonomis: Ruang kelas dalam Madrasah ideal dirancang
dengan cara yang ergonomis, dengan penempatan meja dan kursi yang nyaman untuk
siswa. Penataan ruang yang baik juga mempertimbangkan pencahayaan yang cukup
dan ventilasi yang baik untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat.

11. Jelaskan landasan ideal perguruan tinggi Islam!


Landasan ideal perguruan tinggi Islam meliputi kecintaan dan pengabdian secara
tulus dan total terhadap ilmu, landasan Al-Quran, sunnah, kata-kata sahabat (mazhab
sahabi), Kemaslahatan masyarakat (masalihul mursalah), nilai-nilai dan adat Istiadat
masyarakat ('urf), hasil pemikiran muslim (ijtihad), dasar falsafah Negara Pancasila,
sila pertama; Ketuhanan yang Maha Esa, dan dasar yang berasal dari ajaran agama
Islam yaitu yang bersumber dari Al-quran dan Hadis. Disebut ideal adalah perguruan
tinggi yang didalamnya terdapat para dosen, mahasiswa, dan siapa saja lainnya, yang
sehari-hari sangat mencintai ilmu dan oleh karena itu hidupnya secara total dan tulus
diabdikan untuk ilmu. Atas dasar kecintaan dan pengabdian secara tulus dan total dari
seluruh warganya terhadap ilmu itu, maka di dalam perguruan tinggi itu sehari-hari
yang dipikirkan, dibicarakan, dan dilakukan adalah tentang ilmu pengetahuan.
12. Jelaskan tujuan didirikan perguruan tinggi Islam!
• Tujuan praktis PTAIN adalah untuk memenuhi dan mengatasi kekurangan
tenaga ahli di bidang studi Islam. Hal ini sejalan dengan tujuan ideal PTAIN
yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi dan menjadi pusat pengembangan
dan pendalaman ilmu keislaman.
• Untuk memberikan pendidikan tinggi tentang ilmu-ilmu agama Islam dan
menghasilkan tenaga ahli yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan
agama Islam.
• Untuk mempertinggi taraf pendidikan dalam lapangan Agama dan Ilmu
Pengetahuan Islam, yang berarti mempertinggi taraf kehidupan bangsa
Indonesia dalam memajukan peradaban.
13. Jelaskan filsafat pendidikan dan kepribadian!
• Filsafat Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari sekaligus bisa melahirkan

9
pengetahuan baru, sains dan melahirkan cabang ilmu baru. Dilihat dari proses
kerjanya, filsafat Pendidikan sebagai proses berfikir manusia yang bertujuan
untuk memperoleh kearifan dan kebijakan. Filsafat pendidikan Islam memiliki
landasan yang kuat pada Al-Quran, sunnah, kata-kata sahabat (mazhab sahabi),
Kemaslahatan masyarakat (masalihul mursalah), nilai-nilai dan adat Istiadat
masyarakat ('urf), hasil pemikiran muslim (ijtihad), dasar falsafah Negara
Pancasila, sila pertama; Ketuhanan yang Maha Esa, dan dasar yang berasal dari
ajaran agama Islam yaitu yang bersumber dari Al-quran dan Hadis.
• Kepribadian adalah karakteristik individu yang mencakup aspek-aspek seperti
sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang. Pendidikan
memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Pendidikan
yang baik dapat membantu individu untuk mengembangkan kepribadian yang
positif dan berkualitas. Pendidikan Islam juga memiliki peran penting dalam
membentuk kepribadian seseorang. Pendidikan Islam mengajarkan nilai-nilai
moral dan etika yang baik, seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kepedulian
terhadap sesama
Terdapat keterkaitan antara filsafat Pendidikan dengan kepribadian. Filsafat
pendidikan berfungi untuk mengembangkan potensi yang ada pada setiap individu,
oleh karena itu, filsafat pendidikan juga berarti menyangkut pembentukan kepribadian
individu dengan mengubah sikap dan tingkah laku untuk menjadi lebih baik, sebuah
kepribadian sangat berkaitan dengan tingkah laku yang dilakukan.
14. Jelaskan filsafat pendidikan dan sumber daya manusia (SDM)!
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-
masalah pendidikan. Filsafat pendidikna ialah menunjukkan bahwa manusia sebagai
pelaku pendidikan memiliki peran sentra dlam mengelola pendidikan. Guna
mendukung tercapainya tujuan pendidikan tersebut manusia dapat bekerja sama
dengan sekelompok tertentu dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Filsafat
pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan
pendidikan. Filsafat pendidikan yang memandang pendidikan sebagai proses
memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisas diri
dengan segenap potensi asli yang ada dalan dirinya.

10
Sumber daya manuia adalah seseorang yang bertindak sebgai pernggerak bagi
organisasi dan perusahaan, dan bertindak sebagai aset yang memerlukan pelatihan dan
pengembangan keterampilan. peningkatan kualitas sumber daya diarahkan pada upaya
untuk membentuk seseorang menjadi nelayan yang terampil. Peningkatankualitas
sumber daya terlihat dari mereka yang semula awam terhadap masalah yang
menyangkut kehidupan nelayan menjadi nelayan profesional, mencakup ketepatan
menentukan manusia ikan, menggunakan berbagai perangkat alat penangkap ikan,
pembuatan perahu serta peralatannya.
15. Jelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu!
Adapun perbedaan filsafat dan ilmu adalah sebagai berikut:
• Objek material (lapangan) filsafat itu bersifat universal, yakni segala sesuatu
realitas sedangkan objek material ilmu pengetahuan itu bersifat khusus dan
empiris. Dalam artian, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing
secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak
dalam disiplin tertentu.

• Objek formal (Sudut pandang) filsafat itu bersifat non-fragmentaris,


dikarenakan mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada tersebut secara
luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu pengetahuan itu bersifat
fragmentaris, spesifik dan intensif. Selain itu, objek formal ilmu bersifat teknik
yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan
realitas.
• Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya
spekualasi, kritis dan pengawasan. Sedangkan ilmu pengetahuan harus
diadakan riset melalui pendekatan trial dan error. Maka dari itu nilai ilmu
terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari
nilainya.
• Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada
pengalaman realitas dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan ilmu pengetahuan
bersifat diskursif, yakni menguraikan secara logis yang bermula dari tidak tahu
menjadi tahu.

11
• Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir yang mutlak dan mendalam
sampai mendasar. Sedangkan ilmu pengetahuan menunjukkan sebab-sebab
yang tidak begitu mendalam yang lebih dekat dengan yang sekunder.

12

Anda mungkin juga menyukai