Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yakni philos atau phiore yang berarti cinta dan
sophos atau sophia yang berarti kebajikan, kebaikan, dan kebenaran. Apabila
digabungkan, kata Philosophia berarti cinta pengetahuan. Filsafat menurut Sutan Zanti
Arbi (1998) berarti kecintaan akan kearifan. Makna kearifan yang disebutkan melebihi
kata pengetahuan, karena dalam suatu kearifan pasti terdapat pengetahuan. Sedangkan
menurut Aristoteles, filsafat merupakan ilmu yang isinya berupa kebenaran. Secara
istilah, filsafat diartikan sebagai ilmu tentang mencari hakikat-hakikat sesuatu,
penafsiran akan suatu kejadian, serta upaya untuk menjawab berbagai persoalan di dalam
hidup manusia.
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik”, diawali dengan imbuhan pe- dan akhiran -kan yang
mengandung arti suatu perbuatan (hal, cara, dan sebagainya). Menurut bahasa,
pendidikan berasal dari bahasa Yunani yakni pedagogie yang berarti bimbingan yang
diberikan kepada anak. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi
education dan ke dalam bahasa Arab menjadi tarbiyah. Menurut Ki Hajar Dewantara,
pendidikan merupakan tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamaan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. Sedangkan menurut istilah, pendidikan merupakan
upaya berkelanjutan untuk membantu jiwa anak didik menuju ke arah peradaban jiwa
yang lebih baik.
C. Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan sistem yang dilaksanakan secara terpadu dengan sistem lainnya
demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
di berbagai aspek kehidupan. Pendidikan Islam merupakan pendidikan rohani yang
dalam metodenya tidak seperti pendidikan pada umumnya. Sehingga pendidikan Islam
memuat ilmu-ilmu kerohanian yang berdasarkan ajaran agama Islam. Eksistensi
pendidikan Islam di dunia menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Pengembangan dan modernisasi ini harus diberi perhatian penuh sebelum beralih ke
modernisasi ekonomi, politik, dan lainnya. Sebab bidang pendidikan merupakan dasar
dari aspek yang lain sebagai prioritas memajukan dan mendidik masyarakat.
Pendidikan Islam seiring berkembangnya zaman semakin gencar dilaksanakan. Hal
ini dikarenakan Islam memiliki ilmu yang berhubungan dengan dunia dan akhirat
sekaligus. Pendidikan Islam juga dikatakan selaras dengan zaman, sebab kajiannya
dikaitkan dengan basis intelektual dan spiritual.
D. Filsafat Pendidikan Islam
Seperti yang kita ketahui, pendidikan Islam tidak sama seperti pendidikan yang terdapat
pada umumnya. Pemikiran filsafat berdasar pendidikan Islam pada hakikatnya berasal
dari ajaran Al-Qur’an, Al-Sunnah, pendapat para ulama, dan pandangan hidup sosio-
kultural kelompok muslim yang berkembang di masyarakat. Namun, filsafat pendidikan
Islam tidak membatasi suatu pemikiran, pemikiran dari Yunani dan dunia Barat yang
berujung pada aliran filsafat pendidikan, seperti Perenialisme, Esensialisme,
Eksisensialisme, dan lain-lain.

4. Filsafat Pendididikan

Pendidikan telah disebut sebagai suatu proses bimbingan secara sadar yang dilakukan
secara manajerial oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan mental dan spiritual
peserta didik, dengan tujuan akhir terbentuknya kepribadian yang unggul dalam diri peserta
didik. Kepribadian yang dimaksud memiliki makna statistik yang dalam, yaitu pribadi yang
memiliki kombinasi tidak hanya berpengetahuan dan berkemampuan akademis yang cukup,
tetapi juga berkarakter yang seimbang. (3359)

Pengembangan disiplin ilmu pendidikan pada umumnya berpusat pada perspektif filosofis
tentang pendidikan. Selain memainkan tanggung jawab yang penting, filsafat juga berfungsi
sebagai kerangka kerja untuk tujuan dan sasaran lembaga, mata pelajaran yang perlu
diajarkan, pengetahuan dan pengalaman belajar mengajar, dan metode penilaian. (101)

Dewey 1944 mencirikan filsafat sebagai "teori umum tentang belajar yang membentuk
dasar dari semua penyelidikan filosofis mengenai pendidikan." Filsafat pendidikan adalah
filsafat disiplin ilmu khusus yang menyelidiki hakikat penerapan dalam pendidikan
(Mudyahardjo, 2008). Sumber-sumber yang dikaji meliputi tujuan pembelajaran dan
pencapaian, konteks, model, hasil, dan prinsip-prinsip (Mudyahardjo, 2008). Metode yang
digunakan terdiri dari pemeriksaan kritis terhadap proses dan makna yang terkait dengan
pembelajaran (Mudyahardjo, 2008). Filsafat pendidikan mencari cara untuk berpikir secara
mendalam tentang tantangan pendidikan (Muhmidayeli, 2011). Hubungan antara
guru/dosen dan mereka yang mengikuti pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi
merupakan contoh masalah yang benar-benar diprotes (Hidayat, 2013). Aspek pengalaman
adalah salah satu yang sering disoroti dalam konteks pendidikan saat ini (Dewey, 2008).
(101)

Filsafat pendidikan adalah bidang studi filsafat yang mengeksplorasi hakikat pendidikan.
Filsafat pendidikan menganggap praktik-praktik pendidikan sebagai objek yang harus
dilacak. Ada sejumlah definisi filsafat pendidikan, tetapi semua kemudian berpendapat dan
menyajikan persyaratan pemikiran filosofis untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan pendidikan. Pekerjaan ini kemudian menghasilkan ide-ide pendidikan dan
pendekatan metodologis untuk menghitung pergerakan semua kegiatan pendidikan.
Mengejar topik-topik filosofis yang mencakup semua dan mendalam tentang pendidikan
pada dasarnya terdiri dari studi berikut:

1. Hakikat pendidikan 2. Hakikat pendidikan Tujuan pendidikan 3. Tujuan sekolah Metode


pengajaran dan pembelajaran pendidikan

4. Persyaratan pendidikan

5. Ruang lingkup sekolah dan pencapaian

6. Interaksi kehidupan dan pendidikan (manusia, nilai-nilai, perilaku etis, moral, dan
estetika). (952)

5. Filsafat Pendidikan Islam

Pendidikan madrasah pada hakikatnya merupakan suatu usaha atau penyelenggaraan, yang
menyangkut penggalian, pengelompokan dan pengembangan sikap dan tingkah laku untuk
mencari, mengembangkan, memelihara, dan menggunakan ilmu pengetahuan dan
perangkat teknologi atau ketrampilan untuk kemaslahatan manusia yang sesuai dengan
ajaran Islam, yang merupakan suatu proses pelestarian dan peningkatan kebudayaan Islam
yang selalu berkembang dalam proses transformasi kebudayaan yang berkesinambungan
dengan dasar wahyu yang tetap yang merupakan wahyu yang bersifat universal. Pendidikan
yang diberikan di madrasah sama dengan tujuan yang seharusnya dalam syariat Islam, yaitu
prinsip-prinsip kehidupan yang dijelaskan dalam Islam, salah satunya adalah pembentukan
perilaku keagamaan, termasuk iman, takwa, dan akhlak mulia. (UAS)

Pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan yang didasarkan pada fitrah manusia. Melalui
pelatihan spiritual, intelektualitas, rasionalitas, reaksi, dan kepekaan tubuh manusia,
pendidikan Islam tanpa henti menerapkannya untuk memfasilitasi perkembangan yang
seimbang bagi setiap anggota kepribadian manusia. (22)

Filsafat pendidikan Islam pada hakikatnya adalah metode berpikir tentang pendidikan yang
bersumber atau dibangun di atas prinsip-prinsip Islam. Filsafat pendidikan Islam adalah
pembahasan tentang hakikat daya-daya muslim yang akan dibina, disatukan, dan
dikendalikan sehingga menjadi manusia yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran-ajaran
Islam. (MOCH)

Manusia dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan, sesuai
dengan gagasan pendidikan Islam (Basri, 2009: 46). Salah satu dasar Islam adalah bahwa
umat Islam harus mendidik umatnya sendiri. Karena, menurut ajaran Islam, pendidikan
merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia yang harus dipenuhi agar dapat
memberikan kontribusi bagi kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Manusia
juga akan memperoleh berbagai macam ilmu pengetahuan untuk bekal dan kehidupannya
melalui pendidikan (bahkan, setiap manusia membutuhkan dan harus menjalani pendidikan
agar dapat mengenali perbedaan antara manusia dengan makhluk Allah lainnya). (22)

6. Objek Filsafat Pendidikan Islam

Pendidikan Islam adalah salah satu kategori Islam yang membahas topik-topik yang
berkaitan dengan pendidikan Islam. Memahami hakikat pendidikan Islam benar-benar
melekat dalam sejarah dan filosofi Islam, karena setiap proses pendidikan secara intrinsik
bergantung pada objek-objek Islam. Filsafat pendidikan Islam pada dasarnya adalah cara
berpikir tentang pendidikan yang dibangun di atas atau berdasarkan ajaran Islam berkenaan
dengan hakikat kapasitas manusia yang harus dikembangkan, seperti yang diterapkan, dan
dibimbing untuk menjadi individu yang memiliki kemanusiaan. Muslim yang seluruh aspek
kepribadiannya dipengaruhi oleh ajaran Islam. Uraian di atas menggambarkan bahwa
filsafat pendidikan Islam sama dengan filsafat pada umumnya. Dalam keyakinan bahwa
filsafat pendidikan Islam membahas berbagai pokok bahasan seputar proses pendidikan,
seperti manusia sebagai pemberi dan penerima pendidikan, kurikulum, pendekatan
metodologis, lingkungan, guru, dan lain sebagainya. (11034)

Filsafat Pendidikan Islam menganalisis berbagai topik yang berhubungan dengan sekolah,
termasuk manusia sebagai subjek dan objek pembelajaran, metodologi, kurikulum, guru,
lingkungan, dan sebagainya. Perbedaan antara filsafat pendidikan Islam dan filsafat
pendidikan umum adalah bahwa semua keadaan yang menantang pendidikan selalu
didasarkan pada ajaran Islam yang diambil dari Al-Qur'an dan al-Hadits. Sifat filsafat
pendidikan merupakan ciri khas yang dimiliki oleh kata Islam, seperti halnya kata Islam yang
disertai dengan kata filsafat yang berarti filsafat pendidikan. 2018 (Zakiah) (1827)

metode filsafat pendidikan islam

Al-Qur'an dan hadits adalah dasar dari pendidikan islam. Pada intinya, Al-Qur'an dan
hadits mengandung banyak strategi pengajaran yang dapat digunakan oleh para pendidik
untuk membantu siswa mencapai tujuan pendidikan islam. Pandangan islam tentang manusia
sebagai makhluk dua dimensi yang terdiri dari jism dan ruh dan pandangan islam tentang
bagaimana pengetahuan masuk ke dalam diri manusia secara khusus relevan dengan metode-
metode pendidikan ini. Selain mengutip Al-Qur’an sebagai sumber epistemologi, filsafat
pendidikan islam sendiri juga merujuk pada fakta-fakta pengetahuan dan aspek-aspek realitas
lainnya. Muzayyin Arifin menyampaikan jika filsafat pendidikan islam mengambil
inspirasinya dari prinsip-prinsip dasar islam. Filsafat pendidikan islam menggunakan metode
filosofis seperti rasionalisme, empirisme, dan kritisisme sebagai sumber metodologis di
samping sumber-sumber islam yang khas.

Kemudian, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi


pendidikan dari sudut pandang filsafat pendidikan islam, berikut ini akan dipaparkan
rinciannya: Pertama: Fakta-fakta umum, prinsip-prinsip, dan asas-asas yang sebagian besar
berasal dari Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya, serta perkataan dan praktik-praktik para
cendekiawan islam dari para pendahulu yang saleh, merupakan dasar religius. Kedua: Dasar-
dasar bio-psikologis (dasar-dasar psikologis, sosial, dan biologis).

a. Dasar biologis, dasar ini mempertimbangkan bahwa siswa memiliki kebutuhan bio-fisik
yang harus dipuaskan dan dipenuhi untuk mencapai penyesuaian fisik dengan psikologis dan
sosial.

b. Dasar psikologis, guru dikatakan berhasil apabila ia menjadikan metode dan teknik
mengajarnya sebagai pendorong bagi kegiatan-kegiatan anak didiknya, dan menjadi
penggerak bagi motivasi-motivasi dan kekuatan-kekuatan yang terpendam di dalam diri anak
didiknya.
c. Dasar sosial, metode mengajar hendaknya sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan tradisi-
tradisi yang baik serta tujuan dan kebutuhan, harapan-harapan anggotanya, tuntutan hidup
yang berlaku di masyarakat.

Zuhairini dkk. (2015) mengatakan bahwa filsafat islam dapat menggunakan metode-
metode seperti ini untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan islam (masalah-masalah
pendidikan yang dihadapi umat islam):

1. Pendekatan akademis dan reflektif, yang adalah pendekatan prioritas di semua subbidang
filsafat. Baik reflektif maupun tafakkur, sistem filosofis islam yang dikenal sebagai tafakkur,
memerlukan pemikiran yang mendalam dalam lingkungan yang tenteram dan hening demi
menemukan keterangan atas prinsip materi yang ada dalam pikiran.

2. Metode otoriter, otoriter serta mengacu pada ketentuan ataupun peraturan. Tuhan dianggap
sebagai sumber nilai dalam filsafat islam. Manusia akan dituntun kepada islam oleh Tuhan
dan semua bentuk norma lainnya.

3. Analisis bahasa adalah nama lain dari analisis konsep. Konsep mengacu pada pemahaman
atau pemahaman seseorang terhadap suatu objek. Bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan
pemahaman seseorang selalu berhubungan dengan pemahaman seseorang.

4. Perspektif historis, historis mengacu pada proses belajar dari pengalaman masa lalu.
Peristiwa sejarah tidak dapat diulang kembali dalam sistem pemikiran filosofis.

5. Pendekatan saintifik tentang hal-hal nyata berdasarkan dasarnya adalah penyempurnaan


bentuk bertindak logis, praktis, dan mencoba yang dikembangkan di era keemasan filsafat
islam.

6. Al-Ghazali berpendapat bahwa kebenaran sejati, atau kebenaran yang ia anggap sebagai
kebenaran sejati, adalah dasar bagi sistem filsafat islam. Metode ini lebih sejalan dengan
pemikiran intuitif dan empiris.

Metode-metode yang digunakan dalam penyelidikan cara berpikir pelatihan islam adalah:

1. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengembangkan filosofi pendidikan. Dalam hal ini,
bahan tersebut dapat berupa bahan tertulis, seperti Al-Qur'an dan hadits, serta sudut pandang
dari berbagai ulama dan filsuf.
2. Metode pencarian materi, untuk mencari materi yang tersusun, cenderung diselesaikan
melalui ujian pilihan dan studi lapangan, yang masing-masing strateginya telah diatur
sedemikian rupa.

3. Strategi untuk percakapan, Muzayyin Arifin menyarankan sintesis sebagai alternatif


metode analisis untuk alasan ini. Sintesis didasarkan pada pendekatan analisis induktif,
deduktif, dan ilmiah terhadap pokok pikiran.

Kemudian, pada saat itu dalam penyelidikan terhadap cara berpikir sekolah islam,
strategi untuk pelatihan islam, jelas pada umumnya, mengharapkan untuk membuatnya lebih
mudah bagi para siswa untuk memahami dan menalar contoh-contoh yang diberikan oleh
seorang guru. Dalam hal ini, seorang tokoh filsafat pendidikan islam menguraikan tujuan
metode pendidikan islam sebagai berikut:

1. Membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan, sikap, pengetahuan, informasi,


pengalaman, dan terutama keterampilan berpikir ilmiah.

2. Membiasakan siswa untuk menghafal, memahami, berpikir jernih, memperhatikan secara


akurat, dan mengamati secara akurat.

3. Mempermudah proses belajar bagi siswa sehingga ia dapat mencapai sebanyak mungkin
tujuan yang diinginkan sekaligus menghemat energi dan waktu.

4. Menciptakan lingkungan belajar yang menumbuhkan rasa saling percaya, rasa hormat, dan
hubungan yang positif antara guru dan siswa.

peranan filsafat pendidikan islam

Umat islam menghadapi tantangan dalam menemukan solusi untuk sejumlah masalah
yang berkaitan dengan kehidupan pendidikan dan kehidupan umat islam. Implementasi dan
praktik pendidikan islam akan didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan krusial
ini. Tujuan pendidikan islam yang tepat akan dapat dirumuskan secara tepat berdasarkan
jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang juga akan mengarah pada
upaya-upaya yang tepat dalam pendidikan islam. Di sinilah peran filsafat pendidikan islam
berada.

Filsafat pendidikan islam sebagai sebuah fitur dari sebuah kerangka kerja memainkan
peran khusus dalam pengaturan yang membentuk bagiannya. Filsafat pendidikan islam, yang
merupakan sub bidang ilmu pengetahuan, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
sains yang merupakan akarnya. Filsafat pendidikan islam menjadi ciri khas atas cara berpikir
islam dan seluruhnya menjadi komponen atas studi pembelajaran. Oleh karena itu, filsafat
pendidikan islam memberikan sumbangan kepada perkembangan filsafat islam segenap
pengayaan filsafat islam melalui cara membekali ilmu pendidikan dengan teori-teori
pendidikan yang bercorak filosofis islam.

Pada dasarnya, cara berpikir sekolah islam sangat berperan dalam memberikan
pilihan-pilihan yang berbeda dalam menangani masalah-masalah yang berbeda yang dilihat
oleh pelatihan islam dan memberikan panduan untuk perbaikan pengajaran islam. Sebagai
hasilnya, hal ini memainkan peran ganda dalam perbaikan dan pembaharuan praktik dan
implementasi pendidikan islam dan peningkatan pola prinsip pendidikan islam, yang
keduanya menjadi spontan hendak menghasilkan ide-ide terbaru di bidang pendidikan islam.

Peranan pemikiran aliran eksistensialisme dan rekreasinya dalam sudut pandang nalar
filsafat pedidikan islam ditutup sebagai berikut:

1. Manusia sebagai subjek dan objek pelatihan adalah manusia yang secara umum
mengembangkan dirinya sendiri, mengarang realitasnya. Ia dilahirkan, kemudian ia ada untuk
secara bebas menentukan esensinya sendiri.

2. Pemikiran eksistensialisme menyatakan bahwa pengajaran bermaksud mendorong setiap


orang untuk menumbuhkan kemampuan dirinya yang sebenarnya untuk kepuasan diri. Anak-
anak mampu mewujudkan potensi mereka sendiri.

3. Dalam filsafat pendidikan islam, pendidikan eksistensialisme direkonstruksi sedemikian


rupa sehingga menempatkan eksistensi manusia secara teistik bahkan sufistik, dengan tujuan
untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Karena berfungsi sebagai landasan strategi dan kompas untuk melaksanakan


pendidikan islam, maka peran filsafat pendidikan islam dalam masyarakat yang sedang
mengalami perubahan pada saat ini harus ditanggapi dengan serius. Kemungkinan untuk
menyimpang dan bertentangan dengan tujuan pendidikan islam akan dapat diminimalisir,
namun kemampuan dan kegunaan pendidikan islam tetap dapat diperkuat dan diperluas.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat pendidikan islam memiliki
setidaknya dua tujuan dan peran. Pertama, ke arah penciptaan ide-ide filosofis tentang
pendidikan islam, yang dampaknya menghasilkan teori-teori baru yang akan diciptakan
dalam pendidikan islam. Kedua, ke arah perluasan, modernisasi, dan pengembangan
pelaksanaan pendidikan islam. Tanpa melibatkan filosofi pendidikan islam dan
menjadikannya sebagai landasan, pengembangan pendidikan islam tidak akan pernah berhasil
bahkan sering kali menjadi kabur. Pemikiran strategis mengenai pengembangan pendidikan
islam tidak dapat dimulai sebelum filsafat pendidikan islam dibuat fungsional.

Manfaat filsafat pendidikan islam

Niscaya akan ada aplikasi setiap kali kita mempelajari suatu ilmu, atau manfaat dari
mempelajarinya, karena ilmu tidak akan pernah sia-sia, termasuk filsafat pendidikan islam
sebagai sebuah ilmu. Pentingnya filsafat pendidikan islam bagi para pendidik dan pemikir di
bidang pendidikan islam tidak dapat dilebih-lebihkan. Sebagai contoh, Omar Mohammad al-
Taomy al-Syaibany mengidentifikasi tiga keuntungan mempelajari filsafat pendidikan islam:
1. Para pencipta dan pelaksana sistem pendidikan suatu negara dapat memperoleh manfaat
dari mempelajari filosofi pendidikan suatu negara.
2. Landasan terbaik untuk evaluasi pendidikan yang komprehensif adalah filosofi pendidikan.
Masalah penilaian pendidikan dianggap penting untuk pengajaran yang efektif. Dalam
pengertian terbaru, penilaian pendidikan mencakup semua upaya yang dilakukan oleh
sekolah dan lembaga pendidikan untuk mendidik generasi dan warga negara di masa depan,
serta segala sesuatu yang terkait dengannya.
3. Faktor-faktor spiritual, budaya, sosial, ekonomi, dan politik negara akan lebih baik
dipahami berkat filosofi pendidikan islam.

Secara umum, Knight mengutip empat keharusan untuk mempelajari filsafat pendidikan
islam berikut ini:
1. Memungkinkan para pendidik untuk lebih memahami isu-isu fundamental pendidikan
islam, 2. Memungkinkan para pendidik untuk mengevaluasi solusi-solusi potensial untuk isu-
isu ini, dan
3. Memungkinkan para pendidik untuk mengartikulasikan dengan jelas tujuan-tujuan
kehidupan dan pendidikan.
4. Memberikan arahan mengenai pengembangan sudut pandang yang konsisten secara
internal dan pendidikan yang secara bertahap dan realistis berhubungan dengan konteks dunia
global yang lebih besar.

Secara rinci, filsafat pendidikan islam setidaknya akan dapat membantu para
perancang dan pelaksana pendidikan untuk mengembangkan cara berpikir yang benar tentang
proses pendidikan. Selain itu juga akan menjadi landasan bagi kajian pendidikan sebagai
standar dan tertentu, fondasi bagi pengkajian yang komprehensif, penyadaran intelektual,
pengarahan kepada penyelenggara pendidikan demi melawan gugatan di aspek pendidikan,
dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pendidikan akan kaitannya melalui
kerohanian, budaya, masyarakat, tata negara, dan sudut pandang aktivitas yang berbeda.

Sebuah sumber daya bagi para pendidik dan perancang, filsafat pendidikan islam
adalah buku yang wajib dibaca. Berikut ini adalah manfaat yang diberikan oleh filosofi
pendidikan islam dalam konteks makro:
1. Mengakomodasi sejumlah pencipta dan penyelenggara instruksional atas mewujudkan
perenungan yang tepat kepada siklus instruksional.

2. Memberikan fondasi pemikiran untuk evaluasi yang luas terhadap sekolah.

3. Memberikan dasar pemikiran untuk penyelidikan instruksional yang umum dan eksplisit.

4. Menawarkan bantuan ilmiah, arahan bagi para pelaksana pelatihan untuk menghadapi
kesulitan-kesulitan yang muncul di bidang persekolahan sebagai respon dan setiap masalah
yang muncul di bidang persekolahan.

5. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara spiritual, budaya,
sosial, ekonomi, politik, dan aspek-aspek lain dari kehidupan dan pendidikan.

Manfaat mempelajari konsep ini antara lain, pertama, memahami evolusi filsafat
pendidikan islam dari masa ke masa, kedua, mengenal karya-karya para pemikir pendidikan
islam, ketiga, jika ada aspek-aspek yang wajib diimbangkan bersama ketentuan era dan alam,
meneruskan rangkaian pemikiran yang masih relevan sambil melakukan penyempurnaan,
keempat, menghindari cara pandang yang miring dengan mengabaikan pendapat para ahli
pendidikan terdahulu.

Dengan menggunakan al-Qur'an dan al-Hadits sebagai acuan dan landasan berpijak,
dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan islam berfungsi untuk mengarahkan dan
memberikan landasan pemikiran yang sistematis, mendalam, logis, universal, dan radikal
terhadap berbagai persoalan yang berkaitan dengan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai