Anda di halaman 1dari 12

Makalah Filsafat Pendidikan Islam

“Epistimologi, Aksiologi Pendidikan Islam”

Disusun oleh :
Amarul Sholehudin : 3120200022
Nida Ulhaq Nurussyifa : 3120200014
Mohammad Akmal Faiz Wakhid : 3120200138
DAFTAR ISI :

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Hubungan Epistemologi dengan Pendidikan.
B. Teori Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam.
C. Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam.
D. Aksiologi Dalam Perspektif Islam.

BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Islam sebagai


suatu proses pengembangan
potensi
kreatifitas peserta
didik,bertujuan untuk
mewujudkan manusia yang
beriman
dan bertaqwa kepada Allah
swt.,cerdas,terampil,memiliki
etos kerja yang
tinggi,berbudi pekerti luhur,
mandiri dan bertanggung
jawab terhadap
dirinya,bangsa dan negara
serta agama.Proses itu sendiri
sudah berlangsung
sepanjang sejarah kehidupan
manusia.
Ilmu pendidikan islam
merupakan
prinsip,struktur,metodologi,da
n objek yang
memiliki karakteristik
epistemologi ilmu
islam.Pengembangan
pendidikan
islam adalah upaya
memperjuangkan sebuah
sistem pendidikan alternatif
yang lebih baik dan relatif
dapat memenuhi kebutuhan
umat islam dalam
menyelesaikan semua
problematika kehidupan yang
mereka hadapi sehari-
hari.
Pendidikan Islam sebagai suatu proses pengembangan potensi kreatifitas
peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah swt., cerdas, terampil, memiliki etos kerja yang
tinggi, berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap
dirinya, bangsa dan negara serta agama. Proses itu sendiri sudah berlangsung
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Ilmu pendidikan islam merupakan
prinsip, struktur, metodologi, dan objek yang memiliki karakteristik
epistemologi ilmu islam. Pengembangan pendidikan islam adalah upaya
memperjuangkan sebuah sistem pendidikan alternatif yang lebih baik dan
relatif dapat memenuhi kebutuhan umat islam dalam menyelesaikan semua
problematika kehidupan yang mereka hadapi sehari-hari.
B.     RUMUSAN MASALAH

1. Hubungan Epistemologi dengan Pendidikan.


2. Teori Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam.
3. Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam.
4. Aksiologi Dalam Perspektif Islam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. HUBUNGAN EPISTEMOLOGI DENGAN PENDIDIKAN

Adapun Hubungan Epistemologi dengan Pendidikan antara lain :


1. Sama-sama memiliki perkembangan yang menyebabkan timbulnya ilmu-
ilmu baru.
2. Sama sama berlangsung secara kontinyu dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan juga melakukan inovasi yang tiada henti.
3. Sama sama berlangsung dalam dunia yang disengaja dan tidak disengaja.
4. Sama-sama dalam bentuk proses yang akan membawa seseorang
memperoleh kecakapan baik fisik maupun mental.
B. TEORI PENGEMBANGAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Merevisi teori yang ada dalam pendidikan islam berarti menyempurnakan


teori yang ada agar sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan membuat teori
berarti merancang teori yang sama sekali baru. Secara teori pendidikan
islam sebagai disiplin ilmu merupakan konsep pendidikan yang
mengandung berbagai teori yang dapat dikembangkan dari hipotesa-
hipotesa yang bersumber dari Al-Quran maupun hadist baik dari segi
sistem, proses dan produk yang diharapkan mampu membudayakan umat
manusia agar bahagia dan sejahtera dalam hidupnya.
Dari segi teori, pendidikan islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses
kependidikan yang bersifat progresif menuju kearah kemampuan optimal
anak didik yang berlangsung diatas landasan nilai-nilai ajaran islam.

C. PENGEMBANGAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Dalam mengembangkan ilmu pendidikan islam diperlukan beberapa hal,


Antara lain :
1. Landasan atau basis filsafat yang akan dijadikan dasar pengembangan
ilmu pendidikan Islam.
2. Paradigma bagi penyusunan metodologi pengembangan ilmu
pendidikan Islam.
3. Metodologi pengembangan ilmu pendidikan Islam.
4. Model-model penelitian untuk digunakan dalam penelitian pendidikan
Islam.
5. Organisasi yang bersekala nasional.
Kelima hal diatas merupakan landasan atau orientasi kerja dalam
mengembangkan ilmu pendidikan Islam. Filsafat yang dapat digunakan
sebagai landasan dalam pengembangan ilmu pendidikan islam ialah filsafat
yang mampu mengakomodir pendapat bahwa :
1. Sumber pengetahuan ialah Allah.
2. Teori ilmu pendidikan islam tidak boleh bertentangan dengan wahyu.

D. AKSIOLOGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Kata “ilmu” secara etimologis


dalam berasal dari bahasa
Arab (‫ﻢ‬‫)ﻠﻋ‬
mengandung arti mengetahui,
mengenal memberi tanda dan
petunjuk
yang berantonim dari makna
naqid al-jahl (tidak tahu).
Karena itu, dipahami
bahwa ilmu adalah sebagai
suatu pengetahuan secara
praktis yang dipakai
untuk menunjuk pada
pengetahuan sistematis tentang
masalah-masalah
yang berhubungan dengan
subyek tertentu.
Untuk lebih jelasnya, perlu
pula dikemukakan beberapa
pendapat
tentang pengertian ilmu secara
terminologi. Dalam hal ini
menurut John
Ziman menyatakan bahwa
ilmu adalah kajian tentang
dunia material yang
memiliki obyek tertentu.
Pengertian ini
mengindikasikan bahwa ilmu
memiliki
Kata “ilmu” secara etimologis dalam berasal dari bahasa Arab (‫)ﻢﻠﻋ‬
mengandung arti mengetahui, mengenal memberi tanda dan petunjuk yang
berantonim dari makna naqid al-jahl (tidak tahu). Karena itu, dipahami bahwa
ilmu adalah sebagai suatu pengetahuan secara praktis yang dipakai untuk
menunjuk pada pengetahuan sistematis tentang masalah-masalah yang
berhubungan dengan subyek tertentu.
Untuk lebih jelasnya, perlu pula dikemukakan beberapa pendapat tentang
pengertian ilmu secara terminologi. Dalam hal ini menurut John Ziman
menyatakan bahwa ilmu adalah kajian tentang dunia material yang memiliki
obyek tertentu. Pengertian ini mengindikasikan bahwa ilmu memiliki batasan
tertentu yang harus dikelolah sehingga bermuara pada suatu pengetahuan
tentang sesuatu.
Dari beberapa pengertian ilmu yang telah disebutkan di atas, maka dapat
dipahami bahwa batasan ilmu merujuk pada hasil interaksi manusia dengan
obyek tertentu yang akan menghasilkan sesuatu pengetahuan dan itulah yang
disebut ilmu. Dalam pandangan Nurcholish Madjid salah seorang pemikir
Muslim di Indonesia juga bahwa ilmu pengetahuan itu netral. Lebih lanjutnya
menurutnya bahwa, Ilmu pengetahuan baik yang alamiah maupun yang sosial
adalah netral. Artinya tidak mengandung nilai (bebas nilai) kebaikan atau
kejahatan pada dirinya sendiri. Nilainya diberikan oleh manusia yang memiliki
dan menguasainya. Apa yang dikemukakan Nurcholish Madjid di atas
mengindikasikan ilmu pengetahuan berkaitan dengan aksiologi. Dalam hal ini,
Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa yunani “axios” yang berarti
bermanfaat dan ‘logos’ berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Secara istilah,
aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang ditinjau
dari sudut kefilsafatan. Sejalan dengan itu, Sarwan menyatakan bahwa aksiologi
adalah studi tentang hakikat tertinggi, realitas, dan arti dari nilai-nilai (kebaikan,
keindahan, dan kebenaran). Dengan demikian aksiologi adalah studi tentang
hakikat tertinggi dari nilai-nilai etika dan estetika. Dengan kata lain, apakah
yang baik atau bagus itu.
Definisi lain mengatakan bahwa aksiologi adalah suatu pendidikan yang
menguji dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia
dan menjaganya, membinanya di dalam kepribadian peserta didik. Dengan
demikian aksiologi adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari tentang
nilai-nilai atau norma-norma terhadap sesuatu ilmu.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk melakukan


perubahan, maka penting rasanya untuk memahami ontologi pendidikannya,
apalagi ini pendidikan Islam. Islam sebagai suatu agama dan ajaran
mempunyai peran penting dalam menentukan arah kebijakan pendidikan
dengan segala komponen yang melingkupinya, baik itu makna pendidikan
itu sendiri, obyek manusianya, tujuan maupun kurikulumnya. Sehingga dari
ini dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan yang diinginkan dalam suatu
proses pendidikan. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang
berlandaskan atas dasar-dasar ajaran Islam, yakni Al Qur'an dan Hadits
sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat Islam. Dalam Al Qur'an dan Hadits
telah jelas bahwa keberadaan manusia dimuka bumi adalah sebagai khalifah
yang mengemban peran penting dalam mengelola bumi dan segala isinya
demi kemaslahatan umat. Dan dengan pendidikan diharapkan manusia tidak
melakukan hal-hal yang menyebabkan kerusakan di muka bumi ini. Salah satu
sarana yang dibutuhkan dalam melaksanakan pendidikan itu adalah dengan
keberadaan kurikulum yang jelas. Sehingga, materi apa yang akan
disampaikan dan tujuan apa yang ingin dicapai dalam proses belajar
mengajar tersebut dapat diarahkan dan hasil yang diinginkan dapat diukur
(dievaluasi). Kemudian nantinya dapat dilakukan perbaikan yang akan
mengarah kepada kesempurnaan.

B. SARAN

Demikian uraian makalah yang dapat kami sajikan, kami sadar bahwa dalam
pengambilan sub bahasan dalam makalah ini masih banyak kekurangan, apabila
terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam pemaparan, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kesempurnaan hanya milik Allah dan
kekurangan pastilah milik manusia karena itu, tidak lupa kritik dan saran selalu
saya harapkan untuk kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai