Anda di halaman 1dari 3

Nama : Samrotul Ngaini

NIM : 21150452
Prodi : PGMI Reguler semester 3

RESENSI BUKU FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


Judul : Filsafat Pendidikan Islam Memahami Prinsip Dasar
Penerbit : Diandra Kreatif
Penulis : Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Tahun terbit : I 2018, II 2022
ISBN : 978-602-336-726-9
Editor : Dr. Ferry Irawan Febriansyah, SH, M.Hum
Desain cover : M. Ulul Azmi, A.Md
Halaman : 228 halaman
Ukuran : 15,5 x 23 cm
Harga : 75.000
Peran Filsafat dalam Pendidikan Islam
Buku ini cocok untuk seseorang yang akan berfilsafat Islam terutama pada pendidikan.
Filsafat pertama kali muncul sebagai proses yang sangat penting bagi adanya ilmu
pengetahuan, karena filsafat merupakan dasar dan melahirkan ilmu pengetahuan yang secara
sungguh-sungguh menyelidiki sesuatu tentang hakikat kebenaran. Maka dianggap sebagai
induk ilmu karena pada mulanya sebagian besar ilmu yang berkembang selama ini berasal
dari filsafat. Ilmu dipisahkan dari filsafat. Filsafat dapat menjawab semua masalah kehidupan,
dan kehidupan serta kesimpulannya diperlukan. Filsafat terbagi menjadi filsafat manusia,
filsafat ketuhanan, filsafat ekonomi, filsafat sosial, filsafat pengetahuan, filsafat pengetahuan,
filsafat pendidikan dan lain-lain.
Peranan filsafat pendidikan Islam terhadap terhadap keberadaan ilmu sangat besar. Hal
ini ditegaskan pada bagian awal yaitu bab pertama. Misi pendidikan adalah mempersiapkan
peserta didik untuk masa depan guna mencapai tujuan hidup secara berdaya guna dan berhasil
guna membentuk pribadi menjadi pribadi yang muttaq yang ditahbiskan oleh Allah dan
berakhlak mulia menurut Allah SWT. Filsafat pendidikan Islam didefinisikan sebagai studi
tentang pandangan filosofis tentang sistem filosofis dan aliran Islam dalam mata pelajaran
pendidikan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan umat Islam dan umat
Islam. Filsafat pendidikan Islam ini bersifat tradisional dan kritis. Filsafat tradisional,
sistematika, jenis pemikiran, dan aliran pemikirannya dapat ditemukan dalam sejarah.
Dasar-dasar pendidikan Islam juga dijelaskan pada buku ini. Pada bagian ke tiga ini,
dasar yang menjadi landasan atau asas berdirinya agar tidak mudah roboh karena di zaman
sekarang ini banyak muncul ideologi baru. Dasar pendidikan ini tentunya didasarkan kepada
falsafah hidup suatu negara . Pertama yaitu Al-Qur’an yang menjadi pokok pendidikan dan
dipahami dari ayat itu sendiri. Al-Qur’an sebagai petunjuk yang terdiri dari aspek kehidupan
yang menyeluruh dan masih bersifat global. Kedua yaitu Al-Sunnah juga telah menjadikan
sumber utama pendidikan Islam serta Allah SWT telah menjadikan Nabi Muhammad SAW
sebagai suri tauladan yang baik bagi umatnya.
Pembahasan buku ini menjelaskan sebuah pendidikan tak lepas dari seorang pendidik.
Pentingnya guru yang dibahas secara terperinci terdapat pada bab sepuluh bahwa bertanggung
jawab atas perkembangan siswa dan menambah pengetahuan, keterampilan, pelatihan dan
pengalaman. Selain itu, adalah tugasnya untuk memberikan pengetahuan jasmani dan rohani
yang diperlukan untuk mendewasakan dan memenuhi tugasnya sebagai khalifah Allah.
Perkembangan pada anak terjadi dengan kekuatan yang paling dalam karena anak
memiliki potensi yang tinggal menunggu waktu untuk berkembang. Siswa harus berserah diri
kepada pendidik/guru dan mencari imbalan dengan mengabdi kepada guru. Menuntut ilmu
tidak harus berurusan dengan banyak ilmu sekaligus, tetapi berturut-turut berurusan dengan
ilmu yang paling utama, yaitu ilmu mengenal Allah SWT. Berdasarkan penjelasan pentingnya
seorang pendidik tersebut, maka pendidikan Islam pada bagian bab ke empat ini bertujuan
pendidikan adalah upaya untuk mencetak kepribadian manusia melalui beberapa proses.
Adanya usaha yang kuat untuk mencapai hasil. Selain itu juga sebagai pembentukan karakter
dan moral.
Pemaparan materi juga sangat terperinci dan detail. Pelatihan yang akan dilaksanakan
harus direncanakan sesuai dengan kurikulum. bab ke dua belas menjelaskan kurikulum
sangat penting dalam proses pembelajaran. Pendidikan dilakukan harus sesuai dengan
kurikulum yang ada. Kurikulum berfungsi sebagai bahan ilmiah yang dibahas di kelas dan di
semua tugas sekolah. Kurikulum pendidikan Islam sangat memperhatikan perkembangan
aspek-aspek pribadi peserta didik, yaitu intelektual, psikologis, moral dan spiritual.
Pengembangan kurikulum ini harus selaras dengan fitrah manusia, sehingga berpeluang
mensucikan, melindungi dari penyimpangan dan menyelamatkan. Seseorang dapat dituntun
pada tujuan akhir pendidikan Islam yaitu keikhlasan, ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT.
Prinsip kurikulum yang objektif harus sesuai dengan kepribadian siswa, sehingga setiap
konten harus memuat segala sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan siswa.
Selanjutnya pada Bab terakhir Filsafat pendidikan Islam ini menegaskan bahwa sarana
pendidikan Islam adalah materi berupa benda-benda nyata dan non materi berupa keadaan,
perbuatan/perbuatan yang positif. Namun ada juga alat peraga preventif seperti aturan,
keteladanan sikap, anjuran dan perintah, larangan dan disiplin. Alat pengajaran represif
seperti pengumuman, teguran, teguran, ganjaran dan hukuman. Penggunaan alat peraga harus
dilihat selaras dengan kompetensi dan tujuan pendidikan, dan penggunaan alat peraga sebagai
proses pembelajaran harus dimaksimalkan.
Kelebihan buku Filsafat Pendidikan Islam ditulis oleh para pemikir Islam Indonesia
dan cukup serius ialah karya Abdul Munir, Paradigma Intelektual Muslim Pengantar Filsafat
Islam dan dakwah. Selain itu juga menggunakan desain cover yang menarik, menggunakan
kertas HVS, dan penulisan materi juga terperinci sehingga mudah untuk dibaca. Namun
kekurangan buku Filsafat Pendidikan Islam beberapa karya pemikir Pendidikan Islam
Indonesia ini adalah pembahasannya lebih terfokus pada ontologi daripada epistemologi dan
aksiologi, mempertajam pengenalan strategi, pendekatan, teknik, metode, prosedur dan
mekanisme. untuk membangun pendidikan Islam, untuk menemukan konsep pendidikan
Islam, untuk merangsang pengembangan bangunan pendidikan Islam yang ada, bahkan untuk
dapat mendefinisikan dan merumuskan beberapa teori baru tentang pendidikan Islam.
Kekurangan kedua yaitu pembahasan kurang fokus, justru melebar, sehingga penerapan
pembaca relative pasif dalam menatap pendidikan Islam. Ada juga pada bagian lembar buku
itu mudah lepas dari lem karena mungkin lemnya sedikit dan bukunya sedikit tebal.

Anda mungkin juga menyukai