Anda di halaman 1dari 8

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN SYEKHNURJATI CIREBON

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN PJJ PAI

Alamat: JI. Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 48126J Faks. (0231 J 489926 Cirebon
45132

Nama. : Rahmawati Libi Oktavia

Nim. : 2281131505

Kelas. : A31

Pengertian Paradigma PendidikanIslam


 Paradigma pendidikan merupakan pandangan menyeluruh
yang mendasari rancang bangun suatu sistem pendidikan. 1Pada saat memahami
paradigmapendidikanIslam,makayangtersiratadalahpendidikanyangbercirikan
khas Islam sehingga mengindikasikan konsep pendidikan yang secara akurat
bersumber pada ajaranIslam.
Ilmu pendidikan Islam didasarkan pada konsep dan teoriyang dikembangkan
dari nilai-nilai Islam: al-Qur’an, as-Sunnah dan ijtihad.2Di samping itu, hakikat
pendidikan islamadalah suatu proses untuk mencapai tujuan bahwa manusia di
dunia ini adalah menjalankan amanah Allah SWT dalam arti beribadah
kepadaNya.
 UntukmenujutujuanpendidikanIslamitu,sepertinyamasihjauhdarikatatercapai. Hal
itu disebabkan saat ini pendidikan Islam masih terjerembak dalam sistem
dikotomi, padahal al- Qur’an sebagai acuan utama tidak membenarkan adanya
suatu dikotomi. Sebagaimana yang dijelaskan oleh AbdurrahmanMas’ud bahwa
sistem dikotomik dalam pendidikan Islam bukanlah monopoli lembaga
pendidikan. Akan tetapi bagaikan sebuah wabah simtom (wabah penyakit),
dikotomi menyerang keseluruh kehidupan umat Islam, dari pribadi ke komunitas
Islam, dari raja sampai ke rakyat jelata, dari luar lembaga ke dalam lembaga
pendidikan, danseterusnya.5
 Sistem pendidikan modern yang diimpor dari Barat benar-benar dianut dan
didukung oleh pemerintahan negara- negara Muslim. Sementara itu, sistem
pendidikan tradisional lebihberkutat pada pengajaran ilmu-ilmu keagamaan dan
mengabaikan perkembangan yang datang dariBarat.7
 Problemdikotomipendidikanmelahirkankonsepdanide-ideuntukdijadikanjalan
keluar seperti pendidikan nondikotomi, pendidikan dualisme dan pendidikan
disintegrasi.
 Tercabutnya umat dari norma-norma dasar peradaban Islam (the ummah’s losing
touch with thebasic normsof Islamiccivilization).8

 Paradigma Pendidikan Islam yangditawarkan


Pembentukan Pribadi Berkarakter Abdullah Dan Khalifatullah
Menurut Hill sparadigma diartikan sebagaitype of something,model,and pattern
yang secara terminologi berarti atotal view of problems; atotal outlook of
somethingsatau cara pandang dan cara berpikir yang menyeluruh terhadap
sesuatu, maka kalau dikaitkan dengan pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
cara pandang Islam yang menyeluruh terhadap pendidikan sebagai sebuah
sistem yang menyangkut konsep, sistem dan kelembagaan, kurikulum
pendidikan dan manajemen pendidikan Islam. Dalam tulisan ini paradigma
pendidikan Islamakan ditinjau secara epistemologis sebagai dasar atau basik
pengembangan yang harus dijadikan acuan bagi pengembangan pendidikan
Islam selanjutnya. Hal ini menjadi penting karena selama ini rumusan
pendidikan Islam hanyaberhenti pada tataran idealisme atau cita-cita Islam
dalam proses pendidikan belum menyangkut pada konsep dasar pendidikan
Islam itu sendiri atau bagaimana Islam berbicara tentang pendidikanmanusia,
urgensi pendidikan bagi manusia, apa yang ingin diraih oleh pendidikan Islam
dan seperti profil sumber daya manusia yang ingin dicapaioleh pendidikan
Islam.

 Paradigma KeilmuanIslam

Posisi pendidikan Islam di Indonesia berjalan pada dua kaki yang bersamaan;
pertama mempertahankan pendidikan Islam klasik sebagai upaya melestarikan
tradisi-tradisi keilmuan Islam klasik;
kedua berjalan mengikuti sistem pendidikan nasional dengan mengajarkan
ilmu-ilmu umum. Hal ini terjadi karena pengakuan hasil/produk pendidikan
agama harus sejalan dengan UUSPN, karena apabila tidak sesuai dengan
aturan pendidikan yang diakui oleh UUSPN, maka produk pendidikan agama
tersebut tidak akan diakui legalitasnya dan tidak akan mendapat pengakuan
sejajar dengan produk pendidikan umum. Kenyataan ini terjadi karena
perbedaan sudut pandangan terhadap sumber keilmuan dari kedua tradisi
keilmuanini.
 SumberIlmu
Dalam khasanah keilmuan Islam tidak dikenal pembagian ilmu (ilmu agama dan
ilmu umum), ilmu dunia dan ilmu akherat, karena pada hakekatnya semua ilmu
adalahsatuyaituilmuAllah,danilmuAllahterbentangluasdilangitdandibumi dan
tidak ada satupun ilmu-Nya yang tidak mempunyai fungsi dan kemanfaatan (sia-
sia). Namun untuk dapat menemukan fungsi dan kegunaannya hanya bisa
dilakukan dengan membuateksperimen atau dipelajaridenganilmu.
Dengan mempelajari teks al-Qur’an (qauliyah) akan diperoleh pengetahuan,
bentuknya dapat berupa teori; dan dengan mempelajari semua ciptaan-Nya
(kauniyah) bentuknya juga dapat berupa teori. Teori-teori yang didapat dari
mempelajaridariAl-Qur’aninitidakmungkinberlawanandenganteori-teoriyang
didapat dari dari mempelajari kauniyah sebab dua kelompok teori ini adalah
teori Tuhan. Ini artinya bahwa pada hakekatnya sumber pengetahuanadalah satu
yaitu AllahSWT.
sehingga suatu ilmu dikatakan benar apabila dapat dibuktikan secara empirik.
Sedangkan kebenaran ilmudalamIslamdapatbersifatmutlak/absolut dan relatif.
Kebenaran mutlak/absolut ini hanya pada teks al-Qur’anartinya bahwa
kebenaran teks Al-Qur’an sudah tidak diragukan lagi karena bersumber dari
Tuhan. Sementara selain dari itu, semua kebenaranya bersifat relatif sekalipun
melalui penalaran yang logis, observasi dan eksperimen yang hasil
kebenarannya bersifat empiris namun kebenaran ilmunya tetap bersifatrelatif.
Lebih jelasnya tercantum dalam tabel berikut:

Paradigma Sumber ilmu Kebenaran ilmu Hasil


Islam Rasional- naqliyah- Absolute-relative Terikat nilai
transenden kauniyah
Barat Rasional Aqliyah- Empirik Bebas nilai
Empirik empirik

 Paradigma Pendidikan Islamterhadap Dinamika Sosial


Pendidikan merupakan proses perubahan secara berkelanjutan menuju
kebaikan. Perubahan yang dihasilkan melalui kegiatan pendidikan bersifat
evolusioner dan konstan. Pendidikan sebagai suatu proses pencerahan
danperubahan, maka pendidikan menjadi sebuah refleksi dan indikator
dinamika suatu bangsa. Artikulasi urgensi pendidikan dalam suatu masyarakat
menjadi „motor‟ penggerak perubahan menuju kemajuan dan
kejayaan.Dengan demikian, pendidikan merupakan mainstream bagi kemajuan
peradaban suatu bangsa, semakin maju peradaban menunjukkan semakin
berkualitas pendidikan, dan semakin berkualitas pendidikan mendorong
akselerasi suatu peradaban.

 Pendidikan merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan manusia, karena


proses kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ranah
pendidikan.12Pendidikan sebagai proses perkembangan, yakni perkembangan
potensi yang dimiliki secara maksimal dan diwujudkan dalam bentuk konkret,
dalam artikemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berguna kehidupan
manusia dimasa akan datang.13Segmentasi pendidikan adalah manusia, dan
yang menjadilokusnya adalah pengembangan potensi agar dapat aktual untuk
melahirkan karyadankreativitas.
 Teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan
dunia akhirat.14Pernyataan tersebut di atas menegaskan bahwa pendidikan
Islam menginginkan perbaikan pola hidup manusia, baik pada ranah spiritual,
akhlak, intelektual, maupun sosial. Optimalisasi potensi manusia melalui
kegiatan pendidikan Islam sebagai upaya persiapan menghadapi kehidupan
dunia danakhirat.
 Hakikat pendidikan adalah pematangan potensi manusia, baik dalam ranah
ontology, epistemology, maupun dalam ranah etika. 15Dalam ranah ontology,
proses pendidikan menekankan pada pendirian „filsafat hidup‟, suatu
pandangan hidup yang dijiwai nilai kejujuran, sehingga akhirnya tumbuh dan
berkembang kematangangan spiritual, berupa wawasan luas yang menyeluruh
dan padu meliputi asal-mula, eksistensi, dan tujuan hidup. Ranah
epistemologi, pendidikan menekankan pembentukan sikap ilmiah yang
berorientasi kepada nilai kebenaran, dan dari sini tumbuh dan berkembang
kematangan intelektual berupa kreativitas dan keterampilan hidup.
Selanjutnya pada ranah etika, pendidikan menekankanpengembangan perilaku
bertanggungjawab, suatu perilaku yang dijiwai nilai keadilan, dan dari sini
diharapkan kematangan emosional tumbuh danberkembang.
 Konteks syukur dalam Islam adalah implementasi tugas hidup manusia, yang
merupakan amanah dari Allah, yang pada intinya ada dua macam, yaitu
‘abdullah (menyembah atau mengabdi kepada Allah), dan khalifah Allah,
yang kedua harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. 19Tugas hidup
manusia sebagai Abdullah merupakan realisasi dari mengemban amanah
dalam arti memelihara beban/tugas- tugas kewajiban dari Allah yang harus
dipatuhi, yaitu kalimat la ilaha illa Allah atau kalimat tauhid, dan/atau
ma‟rifah kepada-Nya, sedangkan khalifah Allah merupakan realisasi dari
mengemban amanah dalam arti memelihara, memanfaatkan, atau
mengoptimalkan penggunaan segala anggota badan, alat-alat potensial
(termasuk indera, akal, dan qalbu) atau potensi-potensi dasar manusia, guna
menegakkan keadilan, kemakmuran, dan kebahagiaanhidup.20
 Optimalisasi tugas dan fungsi sebagai abdullah dan khalifah,21maka
pendidikan Islam memiliki peran strategis mewujudkannya. Melalui
pendidikan Islam, kecenderungan (fitrah) ingin tahu (curiosity) itu dilayani
dan dibimbing sehingga muncullah berbagai ilmu pengetahuan baru yang
sebelumnya masih tersembunyi, sehingga pendidikan berfungsi sebagai kunci
pembuka jalan untuk mengemba ngkanilmu pengetahuan dan berbagai
keterampilan.22Dengan demikian, pendidikan Islam memberikan beraneka
ragam ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik agar dapat
melaksanakan tugas abdullah dankhalifah secara efektif danmasif.
 Secara filosofis, pelaksanaan pendidikan Islam menurut hakikat asal-mula,
tujuan, dan eksistensi kehidupan, diharapkan dapat menghasilkan suatu
kecerdasan terpadu antara potensi spiritual, intelektual, dan emosional,
sehingga terbentuk model bangunan masyarakat terdidik dengan tiga lapisan
moralitas, yaitu moral

 Pendidikan secara sosiologis dan antropologis berorientasi pada penyiapan


peserta didik dengan segala kompetensinya untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya, menghormati dan mematuhi nilai-nilai kearifan lokal,
serta bersikap inklusif terhadap dinamika sosial dan global. Keberlangsungan
hidup tetap dapateksis dan survive apabila mampu beradaptasi dengan
lingkungan, mengenal nilai- nilai kearifan lokal, dan terbuka terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan.26Olehsebab itu, masyarakat dapat
mempertahankan kehidupannya apabila diback-up oleh pendidikan yang
berkualitas, yaitu pendidikan yang berorientasi kepada ketiga aspek yang
disebutkan diatas.
 Dalam dinamika sosial yang kompetitif dan permisif, pendidikan merupakan
salah satu aspek penting dalam membentuk generasi handal di masa
mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia
berkualitas, bertanggung jawab dan mampu mengantipasi masa depan.
Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir, menyertai
perubahan-perubahan dan perkembangan umatmanusia.
Pada tingkat individual, pendidikan memberikan kreativitas, kesadaran estetis
serta bersosialisasi dengan norma-norma, nilai-nilai, dan keyakinan sosial
yang baik. Dengan demikian, orang yang berpendidikan diharapkan memiliki
kesadaran untuk belajar sepanjang hayat (long life education), selalu merasa
ketinggalan informasi, ilmu pengetahuan serta teknologi, sehingga terus
mendorong untuk maju dan terus belajar. 29Masyarakat yang maju adalah
masyarakat yang mencintai pendidikan, menjadikan pendidikan sebagai
fondamen peradaban dalam kehidupan. Indicator masyarakat yang maju
peradabannya adalah masyarakat yang selalu belajar, kreatif, patuh pada
norma, inklusif, toleran dan demokratis, sertareligious.

 Pendidikan Islam pada prinsipnya melakukan transformasi kehidupan manusia


menuju tatanan sosial yang berkeadaban berdasarkan petunjuk al-Qur‟an dan
as- Sunnah. Upaya dan usaha pendidikan Islam adalah melakukan purifikasi
ajaranIslam dan amalannya dari konversi kepercayaan tradisional, sehingga
umat Islamkembali ke ajaran Islam yang autentik. Abdurrahman Al-Nahlawi
menyatakan bahwa pendidikan Islam mengantarkan manusia pada perilaku
dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah
Swt.28Keberhasilan pendidikan Islam apabila peserta didiknya dapat berpegang
teguh kepada ajaran Islam autentik dan menjadikan Islam sebagai pedoman
hidupnya. Dengan demikian, pendidikan Islam mendorong peserta didiknya
untuk berubah dan memaksimalkan potensidirinya dalam melaksanakan
tugasnya sebagai abid dan khalifah dengan rasatanggungjawab.

SOAL DAN JAWABAN :

1. Jelaskan Pengertian Paradigma PendidikanIslam

a. Paradigma pendidikan merupakan pandangan menyeluruh yang mendasarirancang


bangun suatu sistempendidikan.

b. Paradigma pendidikan merupakan payung hukum yang mendasari rancangbangun


suatu sistempendidikan.

c. Paradigma pendidikan merupakan pandangan menyeluruh yang mendasarirancang


sistemkeagamaan.
d. Paradigma pendidikan merupakan pilihan menyeluruh yang mendasari
rancang bangun suatu sistempendidikan.

e. Paradigma pendidikan merupakan hayalan menyeluruh yang mendasari


rancang bangun suatu sistempendidikan.

2. Pada saat memahami paradigma pendidikan Islam, maka yang tersirat adalah?

a. Pendidikan yang bercirikan khas Islam sehingga Mengasalkan konseppendidikan


yang secara akurat bersumber pada ajaranIslam.

b. Pendidikan yang bercirikan bukan khas Islam sehingga mengindikasikankonsep


pendidikan yang secara akurat bersumber pada ajaranIslam.

c. Pendidikan yang bercirikan khas Islam sehingga mengindikasikan konseppendidikan


yang secara akurat bersumber pada ajaranIslam.

d. Pendidikan yang bercirikan khas Islam dan agama lain sehinggamengindikasikan


konsep pendidikan yang secara akurat bersumber pada ajaran Islam.

e. Pendidikan yang bercirikan khas Islam sehingga mengindikasikan konseppendidikan


yang tidak akurat serta bersumber pada ajaran selainIslam.

3. Hakikat pendidikan islam adalah ?

a. Suatu proses untuk mencapai tujuan bahwa manusia di dunia ini adalah tidak
perlu menjalankan amanah Allah SWT dalam arti beribadahkepadaNya.

b. Suatu proses untuk mencapai tujuan bahwa manusia di dunia ini adalah budak
oleh agma lain selainislam.

c. Suatu proses untuk mencapai tujuan bahwa manusia di dunia ini adalah
mengagumi agama lain dan menjalankan amanah Allah SWT dalam arti
beribadahkepadaNya.
d. Bukan suatu proses untuk mencapai tujuan bahwa manusia di dunia ini
adalah menjalankan amanah Allah SWT dalam arti beribadahkepadaNya.

e. Suatu proses untuk mencapai tujuan bahwa manusia di dunia ini adalah
menjalankan amanah Allah SWT dalam arti beribadahkepadaNya.

4. Sistempendidikan yang diimpor dari Barat benar-benar dianut dan didukung


oleh pemerintahan negara- negara Muslim adalah system pendidikan?

a. Interen

b.Modern

c. Klasik

d. Paten

e. Broulen

5. Problempendidikanmelahirkankonsepdanide-ideuntukdijadikanjalankeluarseperti
pendidikannondikotomi,pendidikandualismedanpendidikandisintegrasi.Disebut?
a. Dikotomi
b. Paramubi
c. Diktumi
d. Akromi
e. Sapawi
6. Paradigma diartikan sebagai type of something, model, and patternyang secara terminologi
berartiatotalviewofproblems;atotaloutlookofsomethingsataucarapandangdancara
berpikir yang menyeluruh terhadap sesuatu, maka kalaudikaitkan dengan pendidikan Islam
dapatdiartikansebagaicarapandangIslamyangmenyeluruhterhadappendidikansebagai
sebuahsistemyangmenyangkutkonsep,sistemdankelembagaan,kurikulumpendidikan
dan manajemen pendidikan Islam. Menurut?
a. Bills
b. Mills
c. Wills
d.Hills
e. Sills
7. Paradigma Pendidikan Islam terhadap DinamikaSosial adalah ?
a. Pendidikan merupakan proses perubahan secara berkelanjutan menujukebaikan.
b. Pendidikan Bukan merupakan proses perubahan secara berkelanjutan menuju
kebaikan.
c. Pendidikan merupakan proses perubahan secara lamban menujukebaikan.
d. Pendidikan merupakan proses perubahan secara berkelanjutan menujukegagalan.
e. Pendidikan merupakan proses perubahan secara monoton menujukebaikan.
8. Mengapa pendidikan merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan manusia?
a. Karena proses kehidupan manusia dapat dilepaskan dari ranahpendidikan.
b. Karena proses kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ranahhukum
c. Karena proses kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ranahpendidikan
d. Karena proses kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari tuntutankarir
e. Karena proses kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ranahminang

9. Pelaksanaan pendidikan Islam menurut hakikat asal-mula, tujuan, dan eksistensi


kehidupan, diharapkan dapat menghasilkan suatu kecerdasan terpadu antara potensi
spiritual, intelektual, dan emosional, sehingga terbentuk model bangunan
masyarakat terdidik dengan tiga lapisan moralitas, yaitumoral secara ?.
a. Hilosofis
b. Bilosofis
c. Kilosofis
d. Silosofis
e. Filosofis

10. Upaya dan usaha pendidikan Islam adalah?


a. Tidak melakukan purifikasi ajaran Islam dan amalannya dari konversi kepercayaan
tradisional, sehingga umat Islam kembali ke ajaran Islam yangautentik.
b. Melakukan purifikasi ajaran Islam dan amalannya dari konversi kepercayaan
tradisional, sehingga umat Islamkembali ke ajaran Islam yang autentik.
c. Melakukan purifikasi ajaran agama lain dan amalannya dari konversi kepercayaan
tradisional, sehingga umat Islamkembali ke ajaran Islam yangautentik.
d. Melakukan purifikasi ajaran Islam dan agama lain serta amalannya dari konversi
kepercayaan tradisional, sehingga umat Islamkembali ke ajaran Islam yang
autentik.
e. Melakukan purifikasi ajaran kerajaan dan amalannya dari konversi kepercayaan
tradisional, sehingga umat Islamkembali ke ajaran Islam yangautentik.

Anda mungkin juga menyukai