ISLAM
MUSTOPA, S.Pd.I, M.Pd
KONSEP DASAR
Pengertian Landasan Pendidikan Secara leksikal,
landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu
landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak
atau dasar pijakan.
Pendidikan
Kata pendidikan yang umum kita guanakan sekarang,
dalam bahasa Arab adalah “Tarbiyah”. Dengan kata kerja
“Rabba”. Kata “Pengajaran” dalam bahasa Arabnya adalah
“Ta’lim” dengan kata kerja “Allama”. Pendidiak dan
pengajaran dalam bahasa Arabnya “Tarbiyah Wa Ta’lim”
sedangkan pendidikan Islam dalam bahasa Arab adalah
“Tarbiyah Islamiyah”.
B.LANDASAN PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan Islam sebagai suatu usaha membentuk
manusia, harus mempunyai landasan ke mana semua
kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan
Islam itu di hubungkan.
Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah
yang diolah oleh akal yang sehat dari para ahli pendidikan Islam. Ijtihad
tersebut haruslah dalam hal-hal yang berhubungan langsung dengan
kebutuhan hidup di suatu tempat pada kondisi dan situasi tertentu.
Sembilan prinsip pendidikan islami, yaitu :
1. Prinsip Syumuliyyah (komprehensif) Prinsip syumuliyyah berarti
bahwa pendidikan luas dan lengkap. Pendidikan harus
memperhatikan seluruh dimensi kehidupan yang mencakup
individu dan social, ilmu dan amal, dunia dan akhirat semuanya
diperhatikan dalam pembelajaran sehingga mengembangkan
potensi manusia secara menyeluruh.
2. Prinsip Takimuliyah (integratif) Prinsip takimuliyah adalah
prinsip yang memadukan antara teori dan praktik dan
tauhidullah sebagai fondasinya. karena pada hakikatnya manusia
merupakan suatu kesatuan jasad-akal-ruh. Dan terlihat jelas
perbedaanya dengan pendidikan saat ini yang cenderung sekuler.
3. Prinsip Tawazuniyyah (keseimbangan) Prinsip
Tawazuniyyah berarti pendidikan harus mengembangkan
potensi secara proporsional. Akal, spiritual, jasad,
kemanusiaan, ketuhanan, teori, praktik, ilmu, amal, dan
lain-lain harus diberdayakan secara proporsional.
4. Prinsip Wasaliyyah (kemediaan) Prinsip Wasaliyyah berarti
pendidikan bersifat mediasi, proses pendidikan benar-benar
harus membelajarkan bukan hanya menyampaikan ilmu
namun melakukan bimbingan secara intensif.
5. Prinsip Istimrariyyah (kontinu) Prinsip Istimrariyyah
berarti bahwa pendidikan dilakukan sepanjang hayat,
dilakukan secara terus menerus selama manusia mampu
menangkap pesan maka pendidikan harus tetap berlanjut.
Pendidikan harus terus eksis dan memberikan solusi terbaik
bagi seluruh dimensi kehidupan.
6. Prinsip Waqi’iyyah (kontekstual) Prinsip Waqi’iyyah berarti
konsep belajar kontekstual yang mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata sehingga pengetahuan yang
dimiliki mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Prinsip Rabbaniyyah (ketuhanan) Prinsip Rabbaniyyah berarti
bahwa pendidikan menempatkan Rabb sebagai sentral. Dengan
prinsip ini maka dapat melihat dan menghayati kehadiran dan
keterlibatan Rabb dalam seluruh fenomena. Dilihat dari
pendidikan modern, Prinsip Rabbaniyyah tidak mendapatkan
tempat didalamnya.
8. Prinsip Rahmaniyah (kasih sayang) Prinsip Rahmaniyah
diartikan sebagi prinsip dimana cara pandang dan pola sikap
berinteraksi dalam pendidikan didasarkan oleh kasih sayang
serta ketulusan. Prinsip ini pun tidak mendapatkan tempat
dalam pendidikan modern.
9. Prinsip Uswiyyah (keteladanan) Yang dimaksud
dalam prinsip uswiyyah bahwa nilai-nilai yang
terdapat dalam prinsip-prinsip sebelumnya harus
tercermin dalam wujud perilaku nyata. Pembelajaran
akan memiliki dampak yang lebih jika dalam proses
pembelajaran tercermin melalui perilaku nyata
dibanding dengan verbal. Hakikat pendidikan adalah
untuk memanusiakan manusia.
EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM
a. Kurikulum/materi pelajaran,
b. Metode pengajaran dan cara
penilaian,
c. Sarana pendidikan/media
OBJEK 2. TRANSFORMASI
pendidikan,
d. Sistem administrasi,
e. Guru dan personal lainnya
dalam proses pendidikan.
a. Kognitif
3. OUTPUT b. Afektif
c. psikomotor.
TUJUAN EVALUASI
Pendidikan islam secara rasional filosofis adalah bertujuan untuk
membentuk al-insan al- kamil, atau manusia paripurna.
Tujuan pendidikan islam :
1. Tujuan horizontal pendidikan hendaknya dapat
mengembangkan pengalaman kehidupan yang konkrit yang
terkait dengan pemahaman diri, sesama manusia dan alam
semesta. Oleh karena itu akumulasi dari berbagai pengetahuan,
keterampilan dan sikap mental merupakan bekal utama dalam
hubungannya pemahaman tentang kehidupan konkrit tersebut.
2.Tujuan vertical pendidikan sains dan tekhnologi selain menjadi
alat untuk pemanfaatan, pemeliharaan dan melestarikan
sumber daya alam, juga henndaknya menjadi jembatan dalam
mencapai hubungan yang abadi dengan sang pencipta.
Menurut Anas Sudijono, tujuan evaluasi secara umum adalah
adalah, pertama, untuk mencari informasi atau bukuti- bukti
tentang sejauhmana kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah
mencapai tujuan, atau sejauhmana batas kemampuan yang
telah dicapai oleh seseorang atau sebuah lembaga. Kedua,
untuk mengetahui sejauhmana efektifitas cara dan proses
yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara khusus, tujuan pelaksanaan evaluasi dalam
pendidikan islam adalah untuk mengetahui kadar pemikiran
dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran,
baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Fungsi Evaluasi menurut Abudin Nata
1. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan.
2. Memberi umpan balik bagi guru dalam melakukan proses
pembelajaran.
3. Untuk menentukan kemajuan belajar.
4. Untuk mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan.
5. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat.