Kaidah dalam bahasa Arab disebut Qa'idah sebagai mufrad (bentuk tunggal) dari Qawa'id
(Kaidah-kaidah), kini kata qa'idah telah menyatu dengan bahasa Indonesia dengan kata kaidah.
Sedangkan pengertian Ushuliyah diambil dari kata "Ashal yang diberi ya nisbah (ya' yang
berfungsi untuk membangsakan/menjeniskan). Dengan demikian pengertian "Kaidah
Ushuliyah" adalah suatu hukum kulli yang dapat dijadikan standar hukum bagi juz'i yang
diambil dari dasar kulli yakni al-Quran dan as-Sunnah". Karena itu kaidah ushuliyah dapat
dikatakan sebagai kaidah istinbathiyah ataupun kaidah lughawiyah.
METODE PEROLEHAN KAIDAH
USHULIYAH
Ulama Ushuliyah membagi metode perolehan kaidat ushuliyah dengan 3 bagian,
yaitu metode Mutakallimin dan metode Ahnaf, dan metode campuran).
Metode Mutakallimin
Metode Mutakallimin sering discbut sebagai metode Syafi'iyah. Metode
ini banyak dikembangkan oleh golongan Muktazilah Asy' ari yah dan Imam Syafi'i
sendiri.
Metode Ahnaf
Metode ahnaf (Hanafiah) dicetuskan oleh Imam Abu Hanafiah dengan jalan mengadakan
istiqra (induks) terhadap pendapat-pendapat imam sebelumnya dan mengumpulkan pengertian
makna dan batasan-batasan yang memeka pegunakan sehingga metode ini mengambil konklusi
darinya (Abdul Wahab Ibrahim Abu Sul aiman, 1983:452).
METODE PEROLEHAN KAIDAH
USHULIYAH
Metode Campuran
Yaitu metode penggabungan antara metode mutakallimin dan
metode Hanafiah, yakni dengan cara memperhatikan kaidah-kaidah ushuliyah dan
mengemukakan dalil-dalil atas kaidah-kaidah itu. Juga memperhatikan aplikasinya
terhadap masalah fiqh far'iyah dan relevansinya terhadap kaidah-kaidah tersebut.
(AbdulWahab Kholaf, 1989:13-14).
MUTLAK DAN MUQAYYAD
Muthlaq adalah lafal yang menunjukkan satuan yang tidak dibatasi oleh suatu
batasan yang mengurangi keseluruhan jangkauannya. (Ahmad Muhammad asy-Syafi'i,
1983:321).
Sedang Muqayyad adalah lafal yang menunjukkan satuan-satuan tertentu yang
dibatasi oleh batasan yang mengurangi keseuruhan jangkauannya (Ahmad Muhammad asy-
Syat'i, 1983:321).
MUJMAL DAN MUBAYYIN
Mujmal adalah lafal yang mengandung sejumlah keadaan atau hukum yang tercakup
di dalamnya, dan tidak dapat diketahui ketentuannya tanpa adanya penjelasan lebih lanjut.
(Muhammad Abu Zahrah, 1958:131).
Mubayyin adalah lafal yang sudah jelas ketentuannya. Sedang Bayan adalah
mengeluarkan ketentuan dari yang sulit menuju ketentuan yang jelas. (Abdul Hamid Hakim,
1983:72).
MUJMAL : Lafal mujmal jika dilihat dari segi penyebab
kemujmalannya, terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
“
TERIMA KASIH
”