Disusun Oleh :
Fajria Rindasari Kartika (1800010060)
Shafa Alif Ramadhani (1800010060)
Ratih Herliana (1800010098)
Fabio Benarivo (1800010107)
Daftar Isi.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. Pengertian Pendidikan...............................................................................................5
B. Pengertian Lembaga Pendidikan..............................................................................5
C. Macam-Macam Lembaga Pendidikan......................................................................6
D. Hubungan Pendidikan Dengan Kehidupan Ekonomi..............................................10
E. Hubungan Pendidikan Dengan Pertumbuhan Ekonomi.......................................13
BAB III.................................................................................................................................18
PENUTUP............................................................................................................................18
A. Kesimpulan...............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari pendidikan?
2. Apakah pengertian dari lembaga Pendidikan?
3. Apa saja bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan?
4. Apa saja fungsi Lembaga Pendidikan?
5. Apakah hubungan pendidikan dengan kehidupan ekonomi?
6. Apakah hubungan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Secara etimologi, lembaga adalah asal suatu acuan yang memberi bentuk pada
badan atau organisasi yang bertujuan mengadakan suatu penelitian keilmuan atau
melakukan sesuatu usaha. Lembaga pendidikan adalah badan atau instansi baik negri
maupun swasta yang melaksanakan kegiatan mendidik. Dengan kata lain lembaga
pendidikan adalah badan atau instansi yang menyelenggarakan usaha pendidikan.
Dengan pengertian ini maka yang dimaksud dengan lembaga pendidikan bukan hanya
lembaga-lembaga formal yang berbentuk sekolah saja, tetapi juga lembaga lain
seperti kursus resmi, kursus privat, dan lain-lain yang mempunyai ciri adanya
kegiatan belajar.
Komponen-komponenya adalah:
1. Komponen siswa.
2. Komponen Guru.
3. Komponen Kurikulum.
4. Komponen sarana dan prasarana.
5. Komponen pengelola.
a) Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam hal Undang-
Undang pendidikan, UUSPN Nomor 2 Tahun 1989.
b) Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan bangsa.
c) Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab profesional pengelola dan
pelaksana pendidikan menerima ketetapan ini berdasarkan ketetapan-
ketetapan jabatannya.
a) Pendidikan berlangsung dalam ruang kelas yang sengaja dibuat oleh lembaga
pendidikan formal.
b) Guru adalah orang yang ditetapkan secara resmi oleh lembaga.
c) Memiliki administrasi dan manajemen yang jelas.
d) Adanya batasan usia sesuai dengan jenjang pendidikan.
e) Memiliki kurikulum formal.
f) Adanya perencanaan, metode, media, serta evaluasi pembelajaran.
g) Adanya batasan lama studi.
h) Kepada peserta yang lulus diberikan ijazah.
i) Dapat meneruskan pada jenjang yang lebih tinggi.
Orang tua atau ayah dan ibu memegang peranan yang penting dan amat
berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang lahir, ibunyalah yang
selalu ada disampingnya. Oleh karena itu ia meniru peran ibunya dan biasanya
seorang anak lebih cinta kepada ibunya apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan
baik. Apapun yang dilakukan ibu dapat dimanfaatkannya, kecuali apabila ia
ditinggalkan dengan memahami dengan segala sesuatu yang terkandung didalam hati
anaknya, jika anak telah mulai agak besar, disertai kasih sayang dapatlah ibu
mengambil hati anaknya untuk selama-lamanya.
a) Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua
dan anak.
b) Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi nilai-nilai spiritual.
c) Tanggung jawab sosial.
d) Memelihara dan membesarkan anak.
e) Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi kehidupan anak tersebut.
Modal fisik, tenaga kerja dan kemajuan teknologi adalah tiga faktor pokok
masukan (input) dalam produksi pendapatan nasional. Semakin besar jumlah tenaga
kerja (yang berarti laju pertumbuhan penduduk tinggi) semakin besar pendapatan
nasional dan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi. Di negara berkembang dan
terbelakang, laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi daripada di negara maju. Meski
demikian, umumnya, tingkat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi di negara maju. Hal
ini disebabkan oleh faktor tenaga kerja yang sangat berperan penting dalam
pertumbuhan ekonomi. Studi yang dilakukan Prof ekonomi dari Harvard Dale
Jorgenson (1987) pada ekonomi Amerika Serikat dengan rentang waktu 1948-1979
misalnya menunjukkan bahwa 46 persen pertumbuhan ekonomi adalah disebabkan
pembentukan modal (capital formation), 31 persen disebabkan pertumbuhan tenaga
kerja dan modal manusia serta 24 persen disebabkan kemajuan teknologi.
Teori Alokasi atau persaingan status ini memperlakukan pendidikan sebagai suatu
lembaga sosial yang salah satu fungsinya mengalokasikan personil secara sosial
menurut strata pendidikan. Keinginan mencapai status lebih tinggi menggiring orang
untuk mengambil pendidikan lebih tinggi. Meskipun orang-orang berpendidikan
tinggi memiliki proporsi lebih tinggi dalam pendapatan nasional, tetapi peningkatan
proporsi orang yang bependidikan lebih tinggi dalam suatu bangsa tidak akan secara
otomatis meningkatkan ekspansi ataupun pertumbuhan ekonomi.
Sementara pada teori pertumbuhan kelas atau strata sosial berargumen bahwa
fungsi utama pendidikan adalah menumbuhkan struktur kelas dan ketidakseimbangan
sosial. Pendidikan pada kelompok elit lebih menekankan studi-studi tentang hal-hal
klasik, kemanusiaan dan pengetahuan lain yang tidak relevan dalam pembangunan
ekonomi masyarakat. Sementara pendidikan untuk rakyat kebanyakan diciptakan
sedemikian rupa untuk melayani kepentingan kelas yang dominan. Hasilnya, proses
pertumbuhan kelas menghambat kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Ini didukung antara lain oleh Bowles dan Gintis (1976).
Penelitian Hick (1980), Wheeler (1980), dan beberapa peneliti neoklasik lain,
telah menyakinkan kembali secara ilmiah akan pentingnya manusia yang terdidik
menunjang pertumbuhan ekonomi secara langsung bahkan seluruh sektor
pembangunan makro lainnya. Atas dasar keyakinan ilmiah itulah akhirnya Bank
Dunia merealisasikan program bantuan internasionalnya ke berbagai negara.
Kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan ini menjadi semakin kuat setelah
memperhitungkan efek interaksi antara pendidikan dan investasi fisik lainnya
(Psacharopoulos, 1984). Artinya, investasi modal fisik akan berlipat ganda nilai
tambahnya di kemudian hari jika pada saat yang sama dilakukan juga investasi SDM,
yang secara langsung akan menjadi pelaku dan pengguna dalam investasi fisik
tersebut. Sekarang diakui bahwa pengembangan SDM suatu negara adalah unsur
pokok bagi kemakmuran dan pertumbuhan dan untuk penggunaan yang efektif atas
sumber daya modal fisiknya. Investasi dalam bentuk modal manusia adalah suatu
komponen integral dari semua upaya pembangunan. Pendidikan harus meliputi suatu
spektrum yang luas dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi, lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu, sesuatu yang
memberi bentuk pada yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan mengadakan
suatu penelitian keilmuan atau melakukan sesuatu usaha.
Daftar Pustaka