Dosen Pengampu
Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
Yang di atur di dalam sistem pendidikan Indonesia ialah jalur pendidikan, jenjang
pendidikan, jenis pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa upaya untuk membangun sumber daya
manusia yang berdaya saing tinggi, berwawasan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta
bermoral dan berbudaya bukanlah suatu pekerjaan yang gampang, semua itu memerlukan
partisipasi yang strategis dari berbagai komponen dan sistem pendidikan. Ada pula standar –
standar tententu dalam pendidikan. sehingga sistem pendidikan nasionl ini mempunyai tujuan
yang jelas yakni mencerdaskan bangsa. Sistem pendidikan nasional ini mempunyai dasar pada
Undang – Undang 1995, TAP MPR dan GBHN. Berfungsi agar pendidikan di Indonesia
berjalan dengan baik dan benar. Dan mempunyai prinsip – prinsip tertentu.
Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan
dibahas adalah sebagai berikut:
2|Page
4. Apa fungsi dan tujuan,prinsip dan dasar pendidikan?
1.3Tujuan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
mutu serta relevasi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai
dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
1) Zahara Idris perpandangan bahwa sistem yaitu satu kesatuan yang terdiri dari
sumber yang memiliki hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak,
4|Page
3) Hall dan R. Fagen & Collin Cherry. Hall dan R.Fagen berpendapat pengertian
sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan antar objek tersebut
10tercapainya suatu hasil yang diharapkan secara maksimal sesuai atas tujuan
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem
5|Page
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani ”systema”, yang berarti sehimpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Sedangkan menurut Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur
sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar
acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (produk).
6|Page
berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah, dan mempunyai keseragaman pola
yang bersifat nasional.
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang diperlukan untuk
hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap,pengetahuan,dan keterampilan
dasar dan juga berfungsi mempersiapkan peserta yang memenuhi persyaratan untuk
mengikuti pendidikan menengah.UU RI No 2 Tahun 1989 pasal 14 ayat 1 menyatakan
bahwa “warga negara yang berumur 6 tahun berhak mengikuti pendidikan dasar”. Ayat
2 “warga negara yang berumur 7 tahun berkewajiban mengikuti pendidikan dasar/yang
setara sampai tamat.
7|Page
c. Jenjang pendidikan tinggi
3. Jenis Pendidikan
a. Pendidikan Umum
b. Pendidikan Kejuruan
Merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada
bidang pekerjaan tertentu. Lembaga pendidikannya seperti STM, SMTK, SMIP, SMEA.
d. Pendidikan Kedinasan
8|Page
Merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan
dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon pegawai suatu departemen
pemerintah atau lembaga pemerintah non-departemen.
e. Pendidikan Keagamaan
Merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
melaksanakan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran
agama.
2. Standar Isi
9|Page
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar
isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum
tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
3. Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu,
dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
10 | P a g e
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi:
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,
Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan Biaya operasi pendidikan tak langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
11 | P a g e
sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap
tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah
yang menjadi dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud
adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan
dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan
lainnya.
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan
antara lain sebagai berikut:
a. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor 2 tahun
1945, Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-
asas yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan
bangsa Indonesia.
12 | P a g e
b. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar
pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.
c. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian
pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
d. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan yang
berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
e. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas
No. 20 tahun 2003.
13 | P a g e
5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan
berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6) Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komonen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jalur pendidikan nasional terdiri dari, sekolah dan luar sekolah. Jenjang pendidikan nasional
terdiri dari dasar, menengah dan tinggi. Jenis program pendidikan antara lain, umum, kejuruan,
luar biasa, dan sebagainya. Standar pendidikan nasional ialah, kompetensi lulusan, isi, proses,
penilaian dan lain - lain.
Tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa. Fungsi sistem pendidikan nasional untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Adapun dasar pendidikan di
negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan antara lain sebagai berikut: Ketetapan
14 | P a g e
MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966, GBHN tahun 1973, Tap MPR Nomor II/MPR/1993, UU RI
No 20 Tahun 2003. Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip.
Ketentuan ini, diatur pada bab II pasal 4 yang diuraikan dalam 6 ayat.
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
1)Hasbullah., 2005. Dasar - Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Tirtarahardja, Umar dan La sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sjafei, Muhammad . 1979. dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Yayasan Proklamasi CSIS.
Ihsan. Fuad, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.