Anda di halaman 1dari 41

BAB 7

REKOMBINASI: PENGERTIAN, HUBUNGAN


DENGAN MUTASI, PERAN TERHADAP
PROSES EVOLUSI SERTA KEJADIANNYA
KEL. 17 (OFFERING C 2017)
IJ’AL
SAKINAH VINDA PUTRI KINASIH (170341615046)
PENGERTIAN REKOMBINASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN
MUTASI

 Menurut Ayala (1984) rekombinasi diartikan ssebagai peritiwa pembentukan


asosiasi baru dari molekul-molekul DNA atau kromosom
 Menurut Klug dan Cummings (1994) rekombinasi adalah proses yang berakibat
terbentuknya kombinasi-kombinasi gen yang baru pada kromosom

Antara rekombinasi dan mutasi sebenarnya tidak berhubungan, terkecuali bahwa kedua
peristiwa itu sama-sama mennimbulkan perubahan materi genetik; dan memang peristiwa
rekombinasi juga menimbulkan perubahan fenotipik yang lazimnya merupakan dampak mutasi
PERAN REKOMBINASI GENETIK TERHADAP PROSES EVOLUSI

 Rekombinasi berperan sebagai sumber variasi genetik


 Rekombinasi memungkinkan sel untuk memperbaiki urut-urutan nukleotida yang
hilang
 Tipe rekombinasi tertentu ikut mengatur ekspresi gen
KEJADIAN REKOMBINASI
PEMBENTUKAN STRUKTUR HOLLIDAY
PADA MAKHLUK HIDUP EUKARIOTIK
BAB 8
REKOMBINASI PADA MAKHLUK HIDUP
EUKARIOTIK
KEL. 17 (OFFERING C 2017)
IJ’AL
SAKINAH VINDA PUTRI KINASIH (170341615046)
Pindah Silang pada Meiosis Makhluk Hidup Eukaryotik
Pindah silang pada Makhluk Hidup Eukariotik Berlangsug
Selama Tahap Tetrad Pasca Replikasi

Bukti bahwa peristiwa pindah silang lebih sering terjadi setelah duplikasi kromosom
dibandingkan mendahului duplikasi terlihat pada Neurospora crassa yang memiliki lima
sifat yang mendukung yaitu :
 Meiosis berlangsung setelah fusi kedua inti haploid dari dua tipe kelamin yang
menybabkan terbentuknya satu inti haploid.
 Ascospora (haploid) hasil meiosis tersusun secara linier di dalam struktur serupa cabang
yang disebut ascus, dimana setiap ascus mengandung empat ascospora hasil meiosis.
 Ascospora-ascospora haploid tumbuh dan berkembang menghasilkan miselia
multiseluler, yang seluruh selnya bersifat haploid.
 Dapat tumbuh pada suatu medium buatan sederhana yang hanya mengandung garam-
garam anorganik, suatu sumber karbohidrat, dan satu senyawa biotik lain.
 Berkembangbiak secara seksual maupun aseksual.
Apabila peristiwa pindah
silang terjadi sebelum
replikasi, semua hasil dari
meiosis pasti memperlihatkan
ciri tipe rekombinan. Akan
tetapi apabila peristiwa
pindah silang terjadi setelah
replikasi, maka hanya 2 dari 4
hasil suatu meiosis yang
memperlihatkan tipe
rekombinan.
Pemetaan kromosom

Pengkajian pindah silang lebih lanjut oleh A. H Sturtevant telah berhasil :


 Membuktikan bahwa faktor-faktor (gen) tersusun secara linier sepanjang
kromosom.
 Memanfaatkan data frekuensi rekombinan untuk kepentingan pembuatan peta
kromosom
 Peta kromosom yang pertama kali dibuat oleh A. H. Sturtevant yaitu
peta kromosom kelamin X Drosophila melanogaster
 Perhitungan frekuensi rekombinan daktor-fakot akibat peristiwa
pindah silang dapat dipelajari berdasarkan data persilangan yang
melibatkan faktor-faktor (gen) yang terletak pada kromosom 2
Drosophila melanogaster.
 Pindah silang hanya berlangsung selama meiosis pada individu
betina.
Dari gambar tersebut :
 Frekuensi tipe-tipe rekombinan sebesar
6,25 % (30/480 = 0,0625), masih jauh
dari batas besar frekuensi tipe-tipe
rekombinan yaitu 50%.
 Hal tersebut diakibatkan oleh peristiwa
pindah silang selama meiosis
Dari gambar tersebut :
 Frekuensi tipe-tipe rekombinannya sebesar 1%
(4/390 = 0,010), tidak melibatkan frekuensi
gabungan parental dan tipe-tipe rekombinan
 Terjadi karena genotip untuk faktor (gen) y tidak
dapat diketahui
 Pemetaan kromosom dilakukan dengan memanfaatkan data
frekuensi rekombinan (hasil persilangan) akibat peristiwa pindah
silang selama meiosis
 Informasi yang terungkap dari data frekuensi rekombinan adalah
jarak relatif antar 2 faktor (gen) pada suatu kromosom yang
selanjutnya digunakan untuk menunjukkan posisi relatif gen pada
kromosom tersebut
 Posisi salah satu faktor, secara arbiter dipandang sebagai posisi awal
(0,0), artinya sarana persilangan yang digunakan minimal secara
khusus memperhatikan dua tanda yg berbeda.
Pemetaan kromosom yang memanfaatkan
sarana persilangan trihibiridisasi

Dari gambar tersebut :


 Hasil persilangan testcross trihibrid pada Drosophila
melanogaster menunjukka delapan kombinasi gamet,
seolah ketiga faktor (y, w, m) terletak pada kromosom
yang berlainan
 Perhitungan tipe-tipe rekombinan menunjukkan
gambaran yang jelas <50%
 Macam macam tipe rekombinan yang muncul
membuktikan telah terjadi pindah silang pada individu
betina selama meiosis.
Interferensi genetik

 Apabila letak faktor-faktor (gen) tidak terlalu jauh, maka frekuensi rekombinan
dapat dipandang sebagai suatu perkiraan probabilitas, suatu peristiwa
rekombinasi akan terjadi antara faktor-faktor tersebut.
 Hal tersebut untuk menentukan apakah peristiwa rekombinasi yang terjadi pada
suatu kromosom berdiri sendiri satu sama lain (ada interferensi)
 Inter ferensi (I) menunjuk kepada adanya pengaruh dari satu peristiwa
rekombinasi
 Besarnya nilai interferensi bergantung kepada letak faktor-faktor
(gen) yang terlihat pada peristiwa pindah silang.
 Letak faktor-faktor sangat jauh satu sama lain atau terpisah oleh
sentromer = nilai I dapat menjadi 0
 Letak faktor-faktor semakin dekat satu sama lain = nilai I semakin
besar.
Pemetaan gen pada Neurospora crassa, khamir, dan
Chlamydomonas reinhardii

 Neurospora crassa, khamir, dan Chlamydomonas reinhardii


merupakan contoh makhluk hidup yang mengalami siklus
hidup haploid disamping siklus hidup diploid
Rekombinasi somatik

 Pada mamalia ditemukan lima kelas protein antibodi yaitu IgA, IgD, IgE, IgG, Ig M.
 Masing-masing kelompok antibodi mempunyai Heavy chains yang berbeda : α
(alfa), δ(delta), ɛ(epsilon), γ (gamma), µ (mu)
 Terdapat 2 tipe light chain = K (kappa) dan λ (lamda)
 Tiap rantai L mempunyai 2 daerah (kappa dan lamda), sedangkan
rantai H dari IgG (rantai ϒ) mempunyai 4 daerah dan rantai H dari
IgM (rantai µ) memiliki 5 daerah
Rekombinasi somatik gen pengkode polipeptida rantai L
(daerah V)
Pada DNA germ line mencit terdapat sejumlah segmen gen yang
mengkode polipeptida K Light chain
 Segmen L-VK, yang terdiri dari sebuah sekuens pengarah (leader
sequence atau L) serta suatu sekuens VK yang bervariasi antar
segmen
 Suatu segmen CK yang mengkode asam amino polipeptida K daerah
konstan rantai L
 Segmen-segmen JK yang menghubungkan segmen-segmen VK dan CK
Rekombinasi somatik gen pengkode polipeptida rantai H
(daerah V)
Rekombinasi mitosis

 Pertama kali ditemukan oleh C. Stern pada 1936 dengan melakukan persilangan
terhadap strain Drosophila melanogaster seperti yellow (y) dan singed (sn)
𝑦+𝑠𝑛 𝑦 𝑠𝑛+
 Pada persilangan >< sebagian besar turunan betina berfenotipe wild-
𝑦+𝑠𝑛 ⦢
type. Terdapat beberapa sektor tubuh berwarna kuning (y) dan mempunyai
bristle pendek keriting yang berdekatan, bagian tubuh lain berwarna coklat
normal dan mempunyai bristle normal.
Rekombinasi pada organel

 Rekombinasi juga melibatkan gen-gen sitoplasmik yang ada dalam organel


seperti mitokondria, dll.
 Contoh : Chlamydomonal.
 Dilakukan persilangan antara strain yang peka terhadap antibiotik neamin dan
streptomisin dengan strain resisten
 Hasilnya : 1200 turunan, 20% merupakan tipe rekombinan.
Title and Content Layout with Chart

Chart Title
6

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1 Series 2 Series 3
Two Content Layout with Table

 First bullet point here Class Group 1 Group 2

 Second bullet point here Class 1 82 95

 Third bullet point here Class 2 76 88

Class 3 84 90
Title and Content Layout with SmartArt

Step 1 Title Step 2 Title Step 3 Title Step 4 Title


• Task description • Task description • Task description • Task description
• Task description • Task description • Task description • Task description
• Task description • Task description
• Task description
Add a Slide Title - 1
Add a Slide Title - 2
Add a Slide Title - 3
Add a Slide Title - 4
Add a Slide Title - 5

Anda mungkin juga menyukai