Antara rekombinasi dan mutasi sebenarnya tidak berhubungan, terkecuali bahwa kedua
peristiwa itu sama-sama mennimbulkan perubahan materi genetik; dan memang peristiwa
rekombinasi juga menimbulkan perubahan fenotipik yang lazimnya merupakan dampak mutasi
PERAN REKOMBINASI GENETIK TERHADAP PROSES EVOLUSI
Bukti bahwa peristiwa pindah silang lebih sering terjadi setelah duplikasi kromosom
dibandingkan mendahului duplikasi terlihat pada Neurospora crassa yang memiliki lima
sifat yang mendukung yaitu :
Meiosis berlangsung setelah fusi kedua inti haploid dari dua tipe kelamin yang
menybabkan terbentuknya satu inti haploid.
Ascospora (haploid) hasil meiosis tersusun secara linier di dalam struktur serupa cabang
yang disebut ascus, dimana setiap ascus mengandung empat ascospora hasil meiosis.
Ascospora-ascospora haploid tumbuh dan berkembang menghasilkan miselia
multiseluler, yang seluruh selnya bersifat haploid.
Dapat tumbuh pada suatu medium buatan sederhana yang hanya mengandung garam-
garam anorganik, suatu sumber karbohidrat, dan satu senyawa biotik lain.
Berkembangbiak secara seksual maupun aseksual.
Apabila peristiwa pindah
silang terjadi sebelum
replikasi, semua hasil dari
meiosis pasti memperlihatkan
ciri tipe rekombinan. Akan
tetapi apabila peristiwa
pindah silang terjadi setelah
replikasi, maka hanya 2 dari 4
hasil suatu meiosis yang
memperlihatkan tipe
rekombinan.
Pemetaan kromosom
Apabila letak faktor-faktor (gen) tidak terlalu jauh, maka frekuensi rekombinan
dapat dipandang sebagai suatu perkiraan probabilitas, suatu peristiwa
rekombinasi akan terjadi antara faktor-faktor tersebut.
Hal tersebut untuk menentukan apakah peristiwa rekombinasi yang terjadi pada
suatu kromosom berdiri sendiri satu sama lain (ada interferensi)
Inter ferensi (I) menunjuk kepada adanya pengaruh dari satu peristiwa
rekombinasi
Besarnya nilai interferensi bergantung kepada letak faktor-faktor
(gen) yang terlihat pada peristiwa pindah silang.
Letak faktor-faktor sangat jauh satu sama lain atau terpisah oleh
sentromer = nilai I dapat menjadi 0
Letak faktor-faktor semakin dekat satu sama lain = nilai I semakin
besar.
Pemetaan gen pada Neurospora crassa, khamir, dan
Chlamydomonas reinhardii
Pada mamalia ditemukan lima kelas protein antibodi yaitu IgA, IgD, IgE, IgG, Ig M.
Masing-masing kelompok antibodi mempunyai Heavy chains yang berbeda : α
(alfa), δ(delta), ɛ(epsilon), γ (gamma), µ (mu)
Terdapat 2 tipe light chain = K (kappa) dan λ (lamda)
Tiap rantai L mempunyai 2 daerah (kappa dan lamda), sedangkan
rantai H dari IgG (rantai ϒ) mempunyai 4 daerah dan rantai H dari
IgM (rantai µ) memiliki 5 daerah
Rekombinasi somatik gen pengkode polipeptida rantai L
(daerah V)
Pada DNA germ line mencit terdapat sejumlah segmen gen yang
mengkode polipeptida K Light chain
Segmen L-VK, yang terdiri dari sebuah sekuens pengarah (leader
sequence atau L) serta suatu sekuens VK yang bervariasi antar
segmen
Suatu segmen CK yang mengkode asam amino polipeptida K daerah
konstan rantai L
Segmen-segmen JK yang menghubungkan segmen-segmen VK dan CK
Rekombinasi somatik gen pengkode polipeptida rantai H
(daerah V)
Rekombinasi mitosis
Pertama kali ditemukan oleh C. Stern pada 1936 dengan melakukan persilangan
terhadap strain Drosophila melanogaster seperti yellow (y) dan singed (sn)
𝑦+𝑠𝑛 𝑦 𝑠𝑛+
Pada persilangan >< sebagian besar turunan betina berfenotipe wild-
𝑦+𝑠𝑛 ⦢
type. Terdapat beberapa sektor tubuh berwarna kuning (y) dan mempunyai
bristle pendek keriting yang berdekatan, bagian tubuh lain berwarna coklat
normal dan mempunyai bristle normal.
Rekombinasi pada organel
Chart Title
6
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1 Series 2 Series 3
Two Content Layout with Table
Class 3 84 90
Title and Content Layout with SmartArt