Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan

Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah


“Ilmu Pendidikan”

Dosen Pengampu :

Muhammad Sulaiman, M.Pdi

Disusun oleh :

Kelompok 7

Nama kelompok :
1. Muhammad Izza Hanifuddin
2. Muhammad Erik Hidayatullah
3. Hilyatud Dini
4. Fadhilah Rohmaniah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
PANCAWAHANA
BANGIL 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena dengan limpahan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa membuat dan menyelesaikan
makalah Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan sesuai dengan waktu yang
ditentukan, guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan.

Dalam penyusunan makalah ini, banyak sekali pihak yang telah


membantu.
Untuk itu pada kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan terimakasih kepada
:

1. BapakMuhammad Sulaiman M,Pdi selaku dosen pengampu mata


kuliah Ilmu Pendidikan yang telah memberikan pengarahan dan
penyusunan dalam laporan ini.
2. Teman-teman dan semua pihak yang ikut serta dalam pembuatan
makalah ini.

Kami selaku penyusun sangat menyadari bahwa dalam pembuatan


makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi kelangsungan proses belajar mengajar dikelas khususnya.

Bangil, 20 Oktober 2022

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?
2. Apa syarat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?
3. Apa sifat-sifat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?
C. Tujuan Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
B. Syarat Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
C. Sifat-sifat Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
BAB III
A. Kesimpulan

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang cerdas karena
dari semua mahluk ciptaanNya manusialah yang memiliki akal guna
berpikir. Terbukti dengan adanya pembuktian sejarah pada zaman dahulu
manusia mencari makanan dengan berburu, menulis di batu ataupun
tembok adalah bukti bahwa Manusia adalah mahkluk yang
memiliki potensi yang terus berkembang. Potensi yang dimiliki ini terus di
asah dan di kembangkan hingga akhirnya manusia mampu mengubah
perkembangan zaman dari tradisional hingga zaman yang
modern.Pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah dua bagian yang tidak
dapat dipisahkan. Dalam proses pendidikan terdapat sebuah ilmu
pengetahuan, serta sebalikya dalam proses ilmu pengetahuan itu terdapat
kegiatan pendidikan di dalamnya.
Manusia sebagai mahkluk yang memiliki akal dan pikiran tentunya
memerlukan pendidikan yang baik untuk mendapatkan imu pengetahuan
yang luas guna bekal hidupnya di kemudian hari. Ilmu pengetahuan yang
didapatnya itu tentu mampu menambah wawasan serta
pandanganhidupnyauntuk mewujudkan tujuan yang dikehendakinya.
Akan tetapi saat ini banyak manusia yang masih mengabaikan
bahwa pendidikan itu sangat berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan dan
seakan-akan hal itu tidaklah penting, mungkin kurangnya pendidikan yang
mereka dalami sehingga menyebabkan berpikiran hal seperti itu, dengan
ilmu pengetahuan itulah kita bisa berkembang yang pada akhirnya
manusia bisa lebih meningkatkan segala hal yang dari dulu tidak ada,
seperti listrik dan kecanggihan teknologi lainnya, khususnya di era
globalisasi.

iv
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan


masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?
2. Apa syarat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?
3. Apa sifat-sifat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memahami maksud pendidikan sebagai ilmu pengetahuan.


2. Untuk memahami syarat syarat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan.
3. Untuk memahami sifat-sifat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pendikan Sebagai Ilmu Pengetahuan

Sebelum kita tinjau lebih lanjut apa yang di maksud dengan pendidikan,
terlebih dahulu perlu kita diketahui dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
pendidikan yang berarti education yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
pengajaran dan pelatihan.
Sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan
dengan hal pelajaran (mata pelajaran). Pendidikan adalah aktivitas dan usaha
manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-
potensi pribadinya. Sedangkan pengetahuan adalah objek dari pada manusia
melakukan proses pendidikan itu sendiri.
Ada beberapa tokoh yang turut menjelaskan tentang ilmu pendidikan.
Menurut Dr. Sutari Barnadib Ilmu pengetahuan ialah suatu uraian yang lengkap
dan tersusun tentang suatu obyek.1 Ada juga pendapat dari Drs. Amir Daien
Indrakususma, beliau mengartikan ilmu pengetahuan dengan menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan itu ialah uraian yang sisitematis dan metodis tentang suatu hal
atau masalah.2 Sedangan menurut S. Barodjonagoro, ilmu pendidikan adalah
teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti luas pendidikan
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek
pendidikan.
Ilmu pendidikan selain bercorak teoritis juga bersifat praktis. Untuk yang
teoritis diutamakan hal-hal yang bersifat normatif, ialah menunjukkan standar
nilai tertentu sedangkan nilai yang praktis menunjukkan bagaimana pendidikan
itu harus dilaksanakan.

1
Dr. Sutari Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, FIP IKIP, Yogyakarta, 1984, hal, 13
2
Drs. Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1973,
hal, 10

vi
Ditinjau dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
1. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang menelaah semua fenomena yang ada
hubungannya dengan pendidikan dalam prepektif yang luas dan
integratif.
2. Fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada hubungannya
dengan pendidikan ini bukan hanya masalah yang melekat pada
manusia, dalam perpektif yang luas, melainkan juga sekaligus upaya
untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang sebenar-
benarnya.
3. Upaya yang mencakup keseluruhan aktivitas pendidikan (mendidik dan
dididik) dan pemikiran yang sisitematik tentang pendidikan.

B. Syarat Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan

Sebagai mana yang telah disebutkan di muka tadi, bahwa ilmu pendidikan
harus memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan diantaranya :
 Memiliki objek studi (objek material dan objek formal)
 Memiliki metode penelitian
 Memiliki sistematika

1) Memiliki Obyek Studi(Objek Material Dan Objek Formal)


a. Obyek Material
Pendidikan merupakan aktivitas/kegiatan si pendidik secara sadar
membawa anak didik ke arah kedewasaan.
Anak didik adalah manusia, berarti obyek ilmu pendidikan adalah
manusia. Tetapi manusia ini juga menjadi obyek ilmu-ilmu sosia
selainnya, yang mana manusia adalah obyek materiaal ilmu pendidikan.
b. Obyek Formal
Adapun obyek formal ilmu pendidikan adalah problem-problem yang
menyangkut apa, siapa, mengapa, dimana, bilamana hubungannya
membawa anak didik kepada suatu tujjuan, dengan kata lain, obyek formal
ilmu pendidikkan adalah kegiatan manusia dalam usahanya membimbing

vii
manusia lain ke arah kedewasaan yang terlepas dari ketergantungan
kepada manusia lain.

2) Metode Penelitian

Banyak metode ilmiah yang dipergunakan dalam ilmu pendidikan.


Metode-metode yang digunakannya dapat dipertanggung jawabkan, dapat
dikontrol dan dapat dibuktikan kebenarannya, baik metode pengumpulan
keterangan, pengumpulan ataupun metode pendidikan.
Metode pengumpulan data yang digunakan ilmu pendidikan antara lain :
 Metode Angket
 Metode Test
 Metode Interview
 Metode Observasi

Sedangkan metode penelitian itu seperti metode eksperimen yang


digunakan untuk menyelidiki dalam bidang metode pengajaran, sistem
pendidikan dan lain-lain. Dalam menganalisa data digunakan metode kualitatif
atau kuantitatif sesuai dengan sifat datanya, pola berpikir yang digunakan adalah
pola pikir deduktif baik ilmu pendidikan secara praktis maupun teoritis.

3) Sistematika

Dengan menggolong-golongkan berbagai masalah ke dalam beberapa


unsur komponen dan dengan pembahasan masalah demi masalah ilmu
pendidikan, menunjukkan bahwa penyususnan ilmu pendidikan itu telah
menggunakan sistematika.
Dengan demikian, karena telah memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu
pengetahuan, maka ilmu pendidikan terhitung sebagai ilmu pengetahuan yang
otonom/yanng berdiri sendiri.

viii
C. Sifat-sifat Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
Selain memiliki unsur-unsur ilmu pengetahuan, harus juga memiliki sifat-
sifat yang wajib diketahui, diantaranya :
1) Rasional
2) Empiris
3) Fakta dan teori
4) Universal
5) Akumulatif
6) Sebagai Ilmu Normatif
7) Praktis dan Teoritis
8) Rohaniah

 RASIONAL
Ilmu pengetahuan harus bersifat rasional artinya ilmu tersebut harus
memiliki sifat aktivitas berpikir yang ditunjukan pada akal atau penalaran.
Berpikir rasional berarti berpikir secara sistematis yang kompleks dan
konsepsional dengan kemampuan menggunakan lambang untuk dapat memberi
arti yang hampir tidak tebatas kepada suatu objek material, seperti pada suara,
motilitas, warna dan rasa.

 EMPIRIS

Ilmu pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau konklusi


ilmu pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada pemeriksaan atau verifikasi
indra manusia, maka kaidah logika formal dan hukum sebab-akibat harus menjadi
dasar kebenaran yang bersifat relitas objektif dan netral.

 FAKTA dan TEORI


Ilmu pengetahuan terdiri atas dua unsur besar, yaitu fakta dan teori. Teori
mendefinisikan fakta sebagai observasi empiris yang bisa diverifikasi dan mempu
nyai tugasmenempatan hubungan yang ada diantara fakta-fakta itu.
Ilmu tidak dapat disusun hanya berdasarkan berita saja, tetapi buat menjadi ilmu
pengetahuan fakta harus disusun pada suatu sistem serta di interpretasikan sebagai
akibatnya tanpa metode tersebut suatu liputan tidak akan mampu sebagai ilmu.

ix
 UNIVERSAL
Ilmu pengetahuan harus bersifat umum artinya kebenaran yang dihasilkan
ilmu pengetahuan dapat diperiksa oleh para peninjau ilmiah dan dapat dipelajari
atau diikuti secara umum serta dapat diajarkan secara umum pula. Kebenaran ilmu
tidak bersifat rahasia tetapi memiliki nilai sosial sehingga kewibawaan ilmiah
didapat setelah hasil itu diketahui, diselidiki dan dibenarkan veliditasnya oleh
sebanyak mungkin ahli dalam bidang ilmu tesebut .

 AKUMULATIF

Ilmu pengetahuan harus bersifat akumulatif atau saling


berkaitan artinya ilmu
pengetahuan tersebut wajib diketengahkan hubungan antara ilmu dan
kebudayaan, karena ilmu adalah salah satu unsur kebudayaan manusia.
Misalnya, untuk dapat belajar manusia memiliki kemampuan bicara serta
berbahasa. Selain itu, ilmu pengetahuan yang dikenal dewasa ini
merupakan kelanjutan ilmu yang terdapat sebelumnya.

 PRAKTIS dan TEORITIS


Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat
dari pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan
secara praktis. Dan pemikiran-pemikiran teoritis inilah yang disusun dalam suatu
sistem pndidikan yang biasa disebut Ilmu mendidik teoritis. Dari penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai ilmu praktis adalah suatu
praktek pendidikan untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam
mencari pengetahuan.

 ROHANIAH

Ilmu pendidikan bersifat rohaniah  karena selalu memandang peserta


didik sebagai makhluk yang bersusila dan bertujuan ingin menjadikan manusia
sebagai makhluk yang beradab.

 HISTORIS

Ilmu pendidikan bersifat historis ini menguraikan teori sistem pendidikan


sepanjang jaman dan kebudayaan serta makna filosofis yang berpengaruh pada
jaman tertentu.

x
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya


dilakukan melalui tiga cara yaitu : lisan, tulisan, dan perbuatan. Pendidikan
merupakan suatu hal yang berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan karena
obyek utama dari pendidikan adalah ilmu. Pertumbuhan pendidikan tidak
hanya ditentukan oleh pengalaman-pengalaman pendidikan formal, tetapi juga
bisa didapat dari pendidikan non-formal dan informal.
Ilmu pengetahuan menurut sisitematikanya dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Ilmu murni adalah ilmu yang mendahului pengalaman atau bebas dari
pengalaman
2) Ilmu terapan adalah ilmu yang dipelajari dari pengalaman (empiris),
penelitian dan penyimpulan.

Sedangkan ilmu pengetahuan adalah ilmu yang bersifat pengalaman,


pendidikan, rohani, normatif, obyek yang jelas dan dapat diuji kebenarannya.
Sehingga dibentuk kriteria atau syarat-syarat ilmu pengetahuan, yakni :
a. Ilmu pengetahuan atau pendidikan yang bersifat empiris
b. Ilmu tersebut bersifat sistematik
c. Memiliki obyek yang jelas
d. Memiliki metode dan tujuan tertentu

B. Saran 

Seharusnya pemerintahan lebih memperhatikan pendidikan di Indonesia,


karena ilmu pengetahuan tidak hanya didapat dari pendidikan formal saja,
melainkan juga bisa kita dapat dari pendidikan non-formal ataupun informal.
Pemerintahan juga harusnya lebih memperhatikan anak-anak dari keluarga
yang kurang mampu agar anak-anak tersebut tidak putus sekolah, dengan cara
memberikan bantuan berupa dana seperti Bantuan Oprasional Sekolah (BOS)
dan lain lain.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Alfianto,M. Dody, S.Ag dan Suwiarno , S.Ag. 2008. Berislam Menuju Kesalehan
Individulis dan Sosial ., Surakarta :LPID UMS
Barnadib , prof

xii

Anda mungkin juga menyukai