Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 7
Nama kelompok :
1. Muhammad Izza Hanifuddin
2. Muhammad Erik Hidayatullah
3. Hilyatud Dini
4. Fadhilah Rohmaniah
Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena dengan limpahan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa membuat dan menyelesaikan
makalah Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan sesuai dengan waktu yang
ditentukan, guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?
2. Apa syarat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?
3. Apa sifat-sifat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan?
C. Tujuan Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
B. Syarat Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
C. Sifat-sifat Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
BAB III
A. Kesimpulan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang cerdas karena
dari semua mahluk ciptaanNya manusialah yang memiliki akal guna
berpikir. Terbukti dengan adanya pembuktian sejarah pada zaman dahulu
manusia mencari makanan dengan berburu, menulis di batu ataupun
tembok adalah bukti bahwa Manusia adalah mahkluk yang
memiliki potensi yang terus berkembang. Potensi yang dimiliki ini terus di
asah dan di kembangkan hingga akhirnya manusia mampu mengubah
perkembangan zaman dari tradisional hingga zaman yang
modern.Pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah dua bagian yang tidak
dapat dipisahkan. Dalam proses pendidikan terdapat sebuah ilmu
pengetahuan, serta sebalikya dalam proses ilmu pengetahuan itu terdapat
kegiatan pendidikan di dalamnya.
Manusia sebagai mahkluk yang memiliki akal dan pikiran tentunya
memerlukan pendidikan yang baik untuk mendapatkan imu pengetahuan
yang luas guna bekal hidupnya di kemudian hari. Ilmu pengetahuan yang
didapatnya itu tentu mampu menambah wawasan serta
pandanganhidupnyauntuk mewujudkan tujuan yang dikehendakinya.
Akan tetapi saat ini banyak manusia yang masih mengabaikan
bahwa pendidikan itu sangat berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan dan
seakan-akan hal itu tidaklah penting, mungkin kurangnya pendidikan yang
mereka dalami sehingga menyebabkan berpikiran hal seperti itu, dengan
ilmu pengetahuan itulah kita bisa berkembang yang pada akhirnya
manusia bisa lebih meningkatkan segala hal yang dari dulu tidak ada,
seperti listrik dan kecanggihan teknologi lainnya, khususnya di era
globalisasi.
iv
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
v
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita tinjau lebih lanjut apa yang di maksud dengan pendidikan,
terlebih dahulu perlu kita diketahui dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
pendidikan yang berarti education yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
pengajaran dan pelatihan.
Sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan
dengan hal pelajaran (mata pelajaran). Pendidikan adalah aktivitas dan usaha
manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-
potensi pribadinya. Sedangkan pengetahuan adalah objek dari pada manusia
melakukan proses pendidikan itu sendiri.
Ada beberapa tokoh yang turut menjelaskan tentang ilmu pendidikan.
Menurut Dr. Sutari Barnadib Ilmu pengetahuan ialah suatu uraian yang lengkap
dan tersusun tentang suatu obyek.1 Ada juga pendapat dari Drs. Amir Daien
Indrakususma, beliau mengartikan ilmu pengetahuan dengan menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan itu ialah uraian yang sisitematis dan metodis tentang suatu hal
atau masalah.2 Sedangan menurut S. Barodjonagoro, ilmu pendidikan adalah
teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti luas pendidikan
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek
pendidikan.
Ilmu pendidikan selain bercorak teoritis juga bersifat praktis. Untuk yang
teoritis diutamakan hal-hal yang bersifat normatif, ialah menunjukkan standar
nilai tertentu sedangkan nilai yang praktis menunjukkan bagaimana pendidikan
itu harus dilaksanakan.
1
Dr. Sutari Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, FIP IKIP, Yogyakarta, 1984, hal, 13
2
Drs. Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1973,
hal, 10
vi
Ditinjau dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
1. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang menelaah semua fenomena yang ada
hubungannya dengan pendidikan dalam prepektif yang luas dan
integratif.
2. Fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada hubungannya
dengan pendidikan ini bukan hanya masalah yang melekat pada
manusia, dalam perpektif yang luas, melainkan juga sekaligus upaya
untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang sebenar-
benarnya.
3. Upaya yang mencakup keseluruhan aktivitas pendidikan (mendidik dan
dididik) dan pemikiran yang sisitematik tentang pendidikan.
Sebagai mana yang telah disebutkan di muka tadi, bahwa ilmu pendidikan
harus memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan diantaranya :
Memiliki objek studi (objek material dan objek formal)
Memiliki metode penelitian
Memiliki sistematika
vii
manusia lain ke arah kedewasaan yang terlepas dari ketergantungan
kepada manusia lain.
2) Metode Penelitian
3) Sistematika
viii
C. Sifat-sifat Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
Selain memiliki unsur-unsur ilmu pengetahuan, harus juga memiliki sifat-
sifat yang wajib diketahui, diantaranya :
1) Rasional
2) Empiris
3) Fakta dan teori
4) Universal
5) Akumulatif
6) Sebagai Ilmu Normatif
7) Praktis dan Teoritis
8) Rohaniah
RASIONAL
Ilmu pengetahuan harus bersifat rasional artinya ilmu tersebut harus
memiliki sifat aktivitas berpikir yang ditunjukan pada akal atau penalaran.
Berpikir rasional berarti berpikir secara sistematis yang kompleks dan
konsepsional dengan kemampuan menggunakan lambang untuk dapat memberi
arti yang hampir tidak tebatas kepada suatu objek material, seperti pada suara,
motilitas, warna dan rasa.
EMPIRIS
ix
UNIVERSAL
Ilmu pengetahuan harus bersifat umum artinya kebenaran yang dihasilkan
ilmu pengetahuan dapat diperiksa oleh para peninjau ilmiah dan dapat dipelajari
atau diikuti secara umum serta dapat diajarkan secara umum pula. Kebenaran ilmu
tidak bersifat rahasia tetapi memiliki nilai sosial sehingga kewibawaan ilmiah
didapat setelah hasil itu diketahui, diselidiki dan dibenarkan veliditasnya oleh
sebanyak mungkin ahli dalam bidang ilmu tesebut .
AKUMULATIF
ROHANIAH
HISTORIS
x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
xi
DAFTAR PUSTAKA
Alfianto,M. Dody, S.Ag dan Suwiarno , S.Ag. 2008. Berislam Menuju Kesalehan
Individulis dan Sosial ., Surakarta :LPID UMS
Barnadib , prof
xii