Anda di halaman 1dari 2

Filsafat dalam pengertian secara umum merupakan suatu kebijaksanaan hidup manusia untuk

memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup
maupun ilmiah. Sedangkan dalam pengembangan proses pendidikan membutuhkan akal dan pola pikir
yang baik dalam upaya mencerdaskan manusia dari kebodohan.

Hubungan Filsafat dan Pendidikan

Manusia memiliki pikiran untuk memecahkan problem-problem dalam mengembang proses dari tidak
tahu menjadi tahu, dari memiliki sifat primitif ke arah yang modern, serta manusia butuh filsafat dalam
proses pendidikan. Agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik mampu berfilsafat dalam
mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam proses pendidikan.

Hubungan Filsafat dan Teori pendidikan

Manusia berhubungan dengan Filsafat dalam proses pendidikan karena manusia harus mampu
berfilsafat dalam dunia pendidikan. Mampu menjalankan proses pendidikan dengan menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang canggih.

Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut:

Pengertian filsafat dalam arti analisa adalah salah satu cara pendekatan yang digunakan oleh para ahli
pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikannya, di
samping menggunakan metode-metode ilmiah lainnya.

Filsafat juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah berkembang oleh para ahlinya,
yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan
kehidupan nyata.

Lentera kecil: Teori Belajar Sosial menurut Bandura

Artinya mengarahkan agar teori-teori dengan pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan
tersebut bisa diterapkan dalam praktik kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup
yang juga berkembang dalam masyarakat.

Filsafat termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah
dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau pedagogik.

Di samping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan teori pendidikan, juga terdapat hubungan
yang bersifat suplementer, sebagaimana dikemukakan oleh Ali Saefullah dalam bukunya antara Filsafat
dan pendidikan, sebagai berikut:

Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang sifat hakikat manusia,
serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta ini moral pendidikannya.
Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan yang meliputi politik pendidikan, kepemimpinan
pendidikan atau organisasi pendidikan, metodologi pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola
akulturasi dan peran pendidikan dalam pembangunan masyarakat dan negara.

Definisi diatas merangkum dua cabang ilmu pendidikan,

yaitu: filsafat pendidikan dan sistem atau teori pendidikan dan hubungan antara keduanya adalah
bahwa yang satu suplemen terhadap yang lain dan keduanya diperlakukan oleh setiap guru sebagai
pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar bidang studi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai