Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di
dunia
Menurut Evolusionisme alam semesta ada bukan karena diciptakan melainkan ada dengan sendirinya alam semesta
berkembang dari alam itu sendiri sebagai hasil dari evolusi,teori ini dianut oleh Herbert Spencer ( S.E. Frost Jr,1957 ) dan
Konosuke Matsushita ( 1997 )
Menurut Kreasionisme alam semesta ada sebgai hasil ciptaan suatu Creative Cause atau Personality yang kita sebut Tuhan
YME teori ini dianut oleh Thomas Aquinas dan Al-Ghazali ( Ali Issa Othman,1987 )
Argumen kosmologi menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada mesti mempunyai sebab adanya manusia dan alam semesta
adalah suatu akibat,argumen ini dinyatakan oleh Thomas Aquinas dan Muh Baqir Ash-Shadr
Idealisme gagasan ini dianut oleh Plato menurut penganut Idealisme bahwa esensi diri manusia adalah jiwanya atau spiritnya
sehingga paham ini disebut juga spiritualisme
Dualisme menurut paham ini esensi diri manusia terdiri dua substansi yaitu badan dan jiwa
Namun demikian setiap peristiwa kejiwaan selalu pararel dengan peristiwa badaniah atau sebaliknya,hubungan seperti ini
sering disebut paralelisme
Menurut E.F. Schumacher ( 1980 ) memandang manusia sebagai kesatuan dari hal yang bersifat badani dan rohani yang pada
hakikatnya berbeda dari benda material,tumbuhan,hewan maupun Tuhan
Dalam eksistensinya manusia memiliki aspek individualitas,sosialitas,moralitas,keberbudayaan dan keberagamaan
Dalam rangka mengukuhkan eksistensinya mereka hendaknya menjaga keseimbangan antara individualitas dan sosialitas
pada setiap manusia,dan hubungan antar mereka hendaknya hubungan subjek dengan subjek
Realisasi diri erat hubungannya dengan pandangan tentang hakikat manusia yang bersumber dari agama atau filsafat
Humanisasi adalah suatu upaya dalam rangka membantu manusia agar mampu hidup sesuai dengan martabat
kemanusiaannya
Humanisasi pendidikan upaya pengembangan potensi manusia ( sudut pandang psikologi ) kemampuan yang dikembangkan
adalah SQ agar bertakwa pada Tuhan,EQ agar mampu menmgendalikan emosi,IQ agar memiliki kemampuan berhitung,verbal
dan membuat prioritas dan Sos Q agar mampu berkomunikasi dengan orang lain
Humanisasi pendidikan juga berarti sosialisasi ( sosiologi ),sivilisasi ( politik ),enkulturasi ( antropologi ),pembinaan manusia
beriman dan bertakwa ( religi ),pembinaan manusia bermoral ( etika )
John Locke menyatakan bahwa hak adalah milik manusia karena naturanya,namun karena natura ini adalah natura sosial
maka dengan apa yang dianggap hak diwajibkan mengakui hak orang lain
Noah webster menyatakan pada awal berdirinya Amerika memiliki konstitusi berbentuk republik tetapi undang-undang
pendidikannya masih monarki.Menurut beliau pemerintahan dispotik akan membatasi pendidikan karena khawatir
kekuasaannya lama kelamaan akan berkurang
Menurut Thomas Jefferson ( equalitarianisme Jefferson ) menyatakan modal utama kekuatan politik berada pada rakyat yaitu
rakyat yang mengetahui pengetahuan dan informasi
Menurut Dewey menyatakan bahwa demokrasi merupakan sesuatu yang lebih dari pada suatu pengertian politik; demokrasi
merupakan suatu kehidupan bersama yang saling berkaitan dan saling mengkomunikasikan pengalaman
Hak untuk mendapatkan pendidikan tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 dan dalam UU RI No 20 tahun 2003
Hak untuk mendapat pendidikan bagi setiap warga negara tertuang dalam UUD 1945 pasal 31” Tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan” dan UU RI No 20 Tahun 2003,ayat (1) pasal 5 menyatakan “Setiap warga negara mempunyai hak
yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.
Dalam UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa “pendidikan diselenggarakan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,nilai keagamaan,nilai
kultural,dan kemajemukan bangsa
MODUL 2
LANDASAN PENDIDIKAN
Landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktik pendidikan
Berdasarkan sumbernya ada 4 jenis landasan pendidikan
Landasan relegius pendidikan asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak praktik
pendidikan
Landasan Filosofis pendidikan asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak praktik pendidikan
Landasan ilmiah pendidikan asumsi-asumsi yang bersumber dari berbagai cabang disiplin ilmu yang menjadi titik tolak
praktik pendidikan
Landasan Yuridis atau hukum pendidikan asumsi-asumsi yang bersumber peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
menjadi titik tolak praktik pendidikan
Fungsi landasan pendidikan adalah memberikan dasar pijakan atau titik tolak bagi sekelompok orang atau lembaga dalam
praktik pendidikan
Landasan pendidikan bersifat ideal dan normatif artinya merupakan sesuatu yang diharapkan dilaksanakan dan mengikat
untuk dilaksanakan setiap pengelola,penyelenggara dan pelaksana pendidikan dalam sistem pendididkan nasional
Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdasaskan kehidupan bangsa
Tujuan Pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab
Metafisika adalah hakikat realitas bahwa alam semesta tidaklah ada dengan sendiri melainkan sebagai ciptaan Tuhan YME
Pancasila mengajarkan bahwa eksistensi manusia bersifat mono-pluralis tetapi bersifat integral
Asas mono dualisme artinya manusia kesatuan badani-rohani,ia pribadi individual sekaligus sosial
Asas mono-pluralisme artinya meyakini keberagaman manusia,baik suku bangsa,budaya dan sebagainya,tetapi adalah suatu
kesatuan sebagai bangsa Indonesia/Bhinneka Tunggak Ika
Asas nasionalisme dalam eksistensinya manusia terikat oleh ruang dan waktu maka ia mempunyai relasi dengan
daerah,zaman dan sejarahnya yang diungkapkan dengan sikapnya mencintai tanah air
Asas internasionalisme manusia Indonesia tidak meniadakan eksistensi manusia lain baik secara pribadi,kelompok atau
bangsa lain
Asas demokrasi; dalam mencapai tujuan bersama,kesamaan hak dan kewajiban menjadi dasar hubungan antara warga
negara dan negara dan sebaliknya
Asas keadilan sosial; menjunjung tinggi tujuan kepentingan bersama dalam membagi hasil pembudidayaanya
Epistemologi; segala pengetahuan hakikatnya bersumber pada Tuhan YME,kebenaran pengetahuan ada yang bersifat mutlak
( pengetahuan keagamaan/revealed knowledge ) dan ada pula yang bersifat relatif ( pengetahuan ilmiah )
Metode yang digunakan adalah bersifat multi metode yang merangsang siswa aktif
Pendidikan merupakan upaya membantu peserta didik untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya sesuai
dengan tahap perkembangannya
Tahap perkembangan peserta didik mengandung tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikannya dan
mengimplikasikan kemampuan serta kesiapan belajarnya
Keberhasilan peserta didik menyelesaikan tugas dalam tahapannya mempengaruhi keberhasilan pada tahap selanjutnya
Faktor –faktor yang mempengaruhi perkembangan individu dan implikasinya terhadap pendidikan
- Nativisme; tokohnya Schoipenhauer dan Arnold Gessel penganut teori ini berasumsi bahwa setiap individu yang dilahirkan ke
dunia membawa faktor-faktor hereditas yang berasal dari orang tuanya
- Emperisme; tokohnya John Locke dan J,B. Watson mereka berasumsi bahwa setiapa anak dilahirkan ke dunia dalam keadaan
bersih ibarat kertas belum ditulisi ( as a blank slate atau tabula rasa )
- Konvergensi; tokohnya William Stern dan Robert J Havighurst mereka berasumsi bahwa perkembangan individu dipengaruhi
faktor hereditas maupun oleh faktor lingkungan
Teori Belajar dan Implikasikasinya terhadap Pendidikan
Ada tiga teori belajar yaitu :
1) Behaviorisme,
2) Kognitif dan
3) Humanisme
Masyarakat menurut Ralph linton; setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka satu kesatuan
Menurut Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
Struktur sosial adalah pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam
masyarakat
Menurut Ralph Linton, status adalah suatu kumpulan dari hak dan kewajiban; peranan adalah aspek dinamis dari status
Konformitas adalah bentuk interaksi yang di dalamnya seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan apa yang
diharapkan kelompok
Sosialisasi merupakan fungsi masyarakat dalam rangka mengantarkan generasi mudanya ke dalam proses kehidupan
bermasyarakat,ke dalam kehidupan masyarakatnya
Wujud kebudayaan berupa nilai-nilai,norma-norma,gagasan-gagasan dan wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
berpola dari suatu masyarakat akan menjadi isi kurikulum dan cara-cara metode pendidikan
Wujud fisik berupa bangunan,benda-benda dan uang merupakan sarana,alat dan biaya yang digunakan dalam
pendidikan,sebaliknya pendidikan mempunyai fungsi pelestari dan pengembangan kebudayaan
MODUL 3
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Hakikat pendidikan berlangsung sepanjang hayat yang dapat berlangsung di dalam berbagai lingkungan yaitu lingkungan
pendidikan informal ( keluarga ),lingkungan pendidikan formal ( sekolah ),dan lingkungan pendidikan non formal ( masyarakat )
Berkenaan dengan ketiga lingkungan pendidikan tersebut Ki Hajar Dewantara mengemukakan konsep yang dikenal dengan Tri
Pusat Pendidikan
Pasal 13 UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri atas formal,
non formal dan informal
Dalam konteks sistem pendidikan nasional bahwa keluarga,sekolah,dan masyarakat merupakan komponen sistem pendidikan
Jenis-jenis keluarga
berdasarkan keanggotaannya;
1. keluarga batih ( nuclear family );
2. keluarga luas ( extended family )
berdasarkan keutuhannya;
1. keluarga utuh;
2. keluarga pecah/bercerai;
3. keluarga pecah semu
George Peter Murdock ( Sudardja Adiwikarta,1988 ) mengemukakan 4 fungsi keluarga yang universal
1. sebagai pranata yang membenarkan hubungan seksual atas dasar pernikahan
2. mengembangkan keturunan
3. melaksanakan pendidikan
4. sebagai kesatuan ekonomi
Pendidikan dalam keluarga dilaksanakan atas dasar tanggung jawab kodrati dan atas dasar kasih sayang yang secara naluriah
muncul pada orang tua,pelaksanaan pendidikan berlangsung secara alamiah atau secara wajar karena itu disebut pendidikan
informal
M..I Soelaeman ( 1985 ) menyatakan bahwa pengalaman dan perlakuan yang didapat anak dari lingkungannya semasa kecil
dan dari keluarganya menggariskan semacam pola hidup bagi kehidupan selanjutnya,Adler menyebut pola ini dengan
Leitline,semacam garis yang membimbing kehidupannya,yang sadar atau tidak sadar diusahakan untuk meraihnya
Kualitas pendidikan anak dipengaruhi oleh jenis keluarga,gaya kepemimpinan orang tua,kedudukan anak dalam urutan
keanggotaan keluarga,hubungan keluarga dengan dunia luar,status sosial ekonomi orang tua
Informal (keluarga)
Formal (sekolah)
Non Formal (masyarakat)
1 Tujuan
menekankan pengembangan karakter
menekankan pengembangan intelektual
menekankan pegembangan keterampilan praktis
2 Peserta didik
bersifat heterogen
bersifat homogen
heterogen
3 Isi Pendidikan
tidak terprogram
terprogram secara formal/kurikulumnya tertulis
kurikulum tertulis ada yang terprogram secara tertulis dan ada yang tidak
4 Berjenjang/Tidak
tidak berjenjang
terstruktur, berjenjang dan berkesinambungan
dapat berjenjang atau tidak
5 Waktu Pendidikan
relatif lama, terjadwal secara ketat,
relatif lama dan terjadwal secara ketat
relatif singkat
6 Cara pelaksanaan
bersifat wajar
formal, artificial
mungkin artifisial, mungkin pula wajar
7 Evaluasi
tidak sistematis, insidental
sistematis
sistematis atau tidak
8 Credentials
tidak ada, tidak penting
ada dan penting
mungkin ada atau tidak
Proses pendidikan merupakan interaksi antar berbagai unsur pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Situasi pergaulan secara umum dibedakan menjadi 2 yaitu situasi pergaulan biasa dan situasi pendidikan
M.J. Langeveld mengemukakan 2 karakteristik pergaulan yang mengandung situasi pendidikan dam proses pendidikan;
a) bahwa dalam pergaulan orang berusaha mempengaruhi;
b) pengaruh datangnya dari orang dewasa ( atau yang diciptakan orang dewasa seperti sekolah,buku,peraturan dan
sebagainya ) agar anak mencapai kedewasaannya
M.J. Langelveld mengemukakan 2 sifat yang harus diperhatikan pendidik yang akan mengubah situasi pergaulan menjadi
situasi pendidikan yaitu
a) Kewajaran ( wajar )
b) Ketegasan ( tegas )
Pengubahan ke situasi pendidikan dilakukan secara wajar agar tidak nampak jelas kesengajaannya karena kesengajaan yang
terlalu nyata dianggap anak didik sebagai pelanggaran atas hak dan kebebasannya untuk menentukan sikapnya sendiri
Pengubahan situasi pendidikan terkadang harus dilaksanakan secara tegas alasannya agar memberi kejelasan bagi anak didik
tentang apa yang positif yang dikehendaki oleh pendidik
Kewibwaan adalah suatu kekuatan atau kelebihan pribadi pendidik yang diakui dan diterima secara sadar dan tulus oleh anak
didik dengan kebebasannya mau menuruti pengaruh pendidik
Dalam pergaulan pendidikan motif intrinsik pendidik adalah rasa kasih sayang
Pendidik seharusnya adalah orang dewasa artinya orang yang mampu menentukan diri atas tanggung jawab sendiri,dan turut
serta secara konstuktif dalam kehidupan masyarakat di mana ia hidup
Kewibawaan itu bersifat bipolaritet atau pada ketegangan polair yaitu si satu pihak pendidik menuntut kepenurutan dari anak
didik di pihak lain pendidik mengakui bahwa anak didik ahrus mampu berdiri sendiri
MODUL 4
GERAKAN –GERAKAN PENDIDIKAN
PROGRESIVISME DAN ESENSIALISME
PROGRESIVISME
Latar belakang : progresivisme adalah gerakan pendidikan yang dilakukan oleh suatu perkumpulan yang dilandasi konsep-
konsep filsafat tertentu,dan sangat berpengaruh dalam pendidikan bangsa Amerika pada permulaan abad ke – 20
progresivisme menentang pendidikan yang bersifat otoriter,cara-cara belajar yang pasif dan proses mentransfer kebudayaan
pada generasi muda
Pandangan Ontologi
(1) bersifat Evolusionistis dan Pluralistis
(2) progresivisme memandang manusia sebagi subjek yang bebas dan memiliki potensi intelegensi sebagai instrumen untuk
memecahkan masalah
(3) pengalaman manusia mempunyai empat karakteristik yaitu spatial,temporal,dinamis dan pluralistis
(4) terdapat kesatuan anatara pikiran dan pengaaman dalam perbuatan praktis
Pandangan Aksiologi :
nilai tidak diturunkan dari sesuatu yang nonempiris tetapi dari pengalaman/kondisi riil manusia
sifat nilai berada dalam proses,relatif,kondisional,memiliki kualitas sosial dan individual serta dinamis
sesuatu dikatakan baik apabila berguna dalam praktik kehidupan
progresivisme memandang demokrasi sebagai nilai ideal yang harus dilaksanakan
Metode yang diutamakan dalam progresivisme adalah pemecahan masalah ( problem solving method ) serta metode
penyelidikan dan penemuan ( inquiry and discovery method )
Peranan peserta didik dipandang sebagai organisme ( subjek ) yang mempunyai kemampuan untuk berpikir dan guru berperan
sebagai fasilitator dan pembimbing siswa
ESSENSIALISME
Latar Belakang : Essensialisme tumbuh sebagai perlawanan atau protes terhadap progresivisme; Sekitar tahun 1930 lahirlah
Essensialist Committee for the advancement,tokohnya William C Bagley; Essensialisme menolak pandangan progresivisme
yang mengakui adanya sifat realitas yang serba berubah,partikular,dan bahwa nilai-nilai itu relatif
Pandangan Ontologis
Ontologi Idealisme : realitas ideal yang abadi adalah hakikat akhir dari segala realitas,sedangkan realitas material yang
temporal dan fana hanyalah penampakan saja atau copy dari realitas ideal
Ontologi Realisme : hakikat realita bersifat eksternal atau objektif artinya berada di luar subjek atau manusia dan independen
dari pikiran manusia; realitas bersifat teratur berdasarkan hukum-hukum yang tidak tunduk kepada manusia: Manusia memiliki
intelegensi untuk menyesuaikan diri terhadap dunia eksternalnya sehingga ‘survive’
Pandangan Epistemologis
Epistemologis Idealisme :sumber pengetahuan adalah “ dari dalam “ diri karena manusia memiliki ide-ide
bawaan.Pengetahuan diperoleh dari proses berpikir,intuisi,atau instropeksi.Kriteria kebenaran penegetahuan diuji melalui uji
koherensi atau konsistensi logis ide-idenya
Epistemologis Realisme : sumber pengetahuan adalah dunia luar subjek,pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dria,atau
pengamatan,Kriteria kebenaran pengetahuan jika pengetahuan sesuai dengan realitas eksternal dan independen dan dapat
diuji melalui uji korespondensi pengetahuan dengan realitas
Pandangan Aksiologi
Aksiologi Idealisme : nilai hakikatnya diturunkan dari realitas absolut,karena nilai-nilai abadi dan tidak berubah
Aksiologi Realisme : standar nilai tingkah laku manusia diatur oleh hukum alam,pada taraf yang lebih rendah diatur melalui
konvensi atau kebiasaan,adat istiadat dala masyarakat
Perenenialisme mempunyai kesamaan dengan essensialisme dalam hal menentang progressivisme,perbedaannya dalam hal
prinsip perenialist yang relegius dan agama oriented
Pandangan Ontologis
realitas bersifat universal,realitas bersumber dan bertujuan akhir pada realita supranatural/Tuhan ( asas supranatural ),realitas
merupakan watak bertujuan ( asas teologis ).Substansi realitas adalah bentuk dan materi ( hylemorphisme )
Pandangan Epistemologi : mereka mengakui bahwa impresi atau kesan melalui pengamatan individual thing adalah pangkal
pengertian kebenaran
Pandangan Aksiologi : hakikat nilai menurut perenialisme adalah pandangan mengenai hal-hal yang bersifat spiritual.Hal yang
absolut atau Ideal ( Tuhan ) adalah sumber nilai
Sekolah merupakan lembaga tempat latihan elite intelektual yang mengetahui kebenaran dan mneruskan ke generasi
selanjutnya
Kurikulum pelajaran bersifat subject centered berpusat pada materi pelajaran
Peranan guru berperan sebagai “ murid “ yang mengalami proses belajar sementara mengajar
KONSTRUKTIVISME
Latar belakang : ada 3 konstruktivisme yaitu
1. konstruktivisme Psikologis personal yang menekankan bahwa subjek sendirilah yang mngkonstruksi pengetahuan;
2. Konsruktivisme sosiologis,masyarakatlah yang mengkonstruksi pengetahuan;
3. Sosiokulturalisme pembentuk pengetahuan adalah msyarakat,lingkungan dan personal itu sendiri
Menurut Tobin,Tippins, & Gallard ( 1994 ) masyarakat sekarang mengalami apa yang disebut Thomas Kuhn sebagai
pengeseran nilai, mulai meninggalkan paradigma lama dan menerima paradigma konstruktivisme menurut konstruktivisme
pengetahuan adalah konstruksi atau bentukan. bukan proses transfer pengetahuan.Bahaya dari konstruktivisme adalah
mengarah pada empirisme dan relativisme
Filsafat yang mendukung dan melandasi adalah Empirisme dan Pragmatismisme.
Tokoh-tokohnya adalah Mark Baldwin,Jean Piaget,Giambatista Vico ( pencetus konstruktivisme )
Pandangan Ontologi
Konstruktivisme menolak pandangan Objektivisme ( empirisme ). Manusia dipandang sebagai tabula rasa sesuai teori
empirisme ( John Locke ),karena manusia dituntut aktif membangun dirinya sendiri
Pandangan Epistemologi
Sumber pengetahuan berasal dari luar tapi konstruksikan dalam diri individu,jadi konstruktivisme memuat 2 segi yaitu
Empirisme dan Nativisme
Pandangan tentang pendidikan : pendidikan diartikan sebagai mengajar; tujuan pendidikan lebih menekankan perkembangan
konsep dan pengertian ( pengetahuan ) yang mendalam sebagai hasil konstruksi aktif si pelajar; kurikulumnya lebih sebagai
program aktivitas di mana pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksikan; metode yang digunakan adalah multi
metode;peranan guru sebagai mediator dan fasilitator yang baik
MODUL 5
KONDISI PENDIDIKAN DI INDONESIA
KONDISI PENDIDIKAN SEBELUM KEMERDEKAAN
Zaman Purba
Latar Belakang Budaya :
Kebudayaan Indonesia pada kurang lebih 1500 SM adalah kebudayaan neolitis ( kebudayaan baru ) ciri-cirinya tergolong
kebudayaan maritim,kepercayaan yang dianut animisme dan dinamisme,tata masyarakatnya egaliter,tidak ada strata sosial
yang jelas,mereka hidup bergotong royong
Kondisi Pendidikan :
Tujuan pendidikan agar generasi muda dapat mencari nafkah,membela diri,dan hidup bermasyarakat ( gotong
royong,menghormati pemimpin adat,dan taat terhadap adat )
Kondisi Pendidikan : bertujuan menghasilkan manusia yang takwa kepada Allah SWT selamat dunia akhirat melalui
pelaksanaan iman,ilmu,dan amal. Pendidikan bersifat demokratis,tidak otokratis seperti zaman sebelumnya
Kurikulum pendidikan : tidak tertulis,berisi tentang tauhid,Alquran,Hadist,dan bahasa Arab.Pengelolaan pendidikan bersifat
otonom dikelola oleh ulama,ustad atau guru.Metode yang digunakan ceramah atau tabligh
Kondisi pendidikan : minimnya partisipasi pendidikan bagi kalangan Bumi Putera belakang sosial b,pendidikan bertujuan untuk
menghasilkan tenaga kerja murah dan pegawai rendahan
Sejak kebangkitan Nasional ( 1908 ) perjuangan dititikberatkan pada pendidikan melalui organisasi Budi
Utomo,Muhammadiyah,Trikoro Dharmo,Taman Siswa,dan sebagainya
Keadaan Pendidikan
Tujuan dan isi pendidikan diarahkan demi kepentingan Perang Asia Timur Raya; Hilangnya sisitim dualisme,sekolah bersifat
terbuka untuk semua lapisan masyarakat; Sistim pendidikan menjadi lebih populis ( merakyat ),bahasa Indonesia menjadi
bahasa pengantar di sekolah
Demokrasi Pendidikan
sesuai dengan PP No. 65 Tahun 1951 tentang kewajiban belajar sekolah dasar bagi anak-anak berumur 8 tahun maka
pemerintah mengusahakan pelaksanaan pendidikan yang demokratis
TAMAN SISWA
Latar Belakang :
Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta
Ki Hajar Dewantara dilahirkan di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal dunia tanggal 26 April 1969
Pada tahun 1912 Ki Hajar Dewantara bersama Douwes Dekker dan Dr Cipto Mangukusuma partai politik bernama Indische
Partij
Pada peringatan 100 tahun kemerdekaan Nederland,beliau menerbitkan tulisannya yang berjudul Als ik eens Nederlander was
yang isinya menyatakan tidak selayaknya bangsa Indonesia ikut serta merayakan kemerdekaan bangsa yang menindasnya
Karena dianggap berbahaya Ki Hajar Dewantara diinternir ke Bangka,Dr Cipto ke Banda,Dr Douwes ke Timor-Kupang . Atas
permintaan mereka akhirnya mereka bertiga dibuang ke Belanda
Oleh karena perjuangan melalui jalur politik praktis tidak efektif,maka sepulang dari Belanda,Ki Hajar Dewantara berjuang di
jalur pendidikan
Perjuangan pertama dimulai dengan mengajar di sekolah Adidarma milik kakaknya R.M. Suryopranoto ( 1921 ),setahun
kemudian tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta beliau mendirikan National Onderwijs Institut Taman Siswa yang kemudian
menjadi Perguruan Taman Siswa
Asas Taman Siswa yaitu Panca Darma Taman Siswa,yang terdiri :
- Kebebasan atau kemerdekaan
- Kebudayaan
- Kodrat Alam
- Kebangsaan
- Kemanusiaan
Tujuan Pendidikan Perguruan Taman Siswa adalah : upaya memasukkan “ bertumbuhnya “ budi pekerti ( kekuatan
batin,karakter ),pikiran ( intellect ) dan tubuh anak – sebagai suatu kesatuan – agar dapat memajukan kesempurnaan
hidup,yakni kehidupan dan penghidupan anak yang kita didik selaras dengan dunianya
Penyelenggaraan Pendidikan :
- Taman Lare/Taman Indria ( anak-anak di bawah 7 tahun )
- Taman anak ( anak-anak usia 7 – 9 tahun,kelas I – III )
- Taman Muda ( anak-anak usia 10 – 13 tahun,kelas IV – VI )
- Kelas VII sebagai kelas masyarakat
- Taman Dewasa ( setingkat SMP )
- Taman Madya ( stingkat SMA )
- Taman Guru dan Taman Ilmu ( setingkat sekolah tinggi )
Metode pendidikan Taman Siswa dengan memakai among method atau among system yang memakai cara pondok asrama
karena dengan cara ini ketiga lingkungan pendidikan dapat bekerja bersama-sama ( keluarga,perguruan dan perkumpulan
pemuda )
Pelaksanaan pendidikan di Taman Siswa berpedoman pada semboyan : Ing ngarso sung tuladha,ing madya mangun
karsa,tutwuri handayani,kalau pendidik berada di depan memberi contoh,di tengah membangun semangat,berswakarsa dan
berkreasi pada peserta didik,di belakang mengikuti dan mengarahkan agar sanggup bertanggungjawab
Tri Pusat Pendidikan menurut Taman Siswa adalah Keluarga,sekolah dan masyarakat
MUHAMMADIYAH
Latar Belakang : didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta,karena melihat gejala nyata
kristenisasi yang dilaksanakan pemerintah Belanda dan cita-cita ingin mengadakan pembaharuan dalam masyarakat menurut
tuntutan agama Islam yaitu Quran dan Hadis sebagaimana diajarkan oleh Rosulullah
Tujuan Pendidikan : membentuk manusia muslim berakhlak mulia,cakap,percaya diri sendiri dan berguna bagi masyarakat
Penyelenggara Pendidikan : mendirikan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia di bawah pimpinan Majelis Pengajaran
Semboyan Muhammadiyah : sedikit bicara banyak kerja
Dasar Pendidikan : a) berpikir secara logis; b) keaktifan atau kegiatan; c) pendidikan kemasyarakatan; d) memperhatikan bakat
anak; e) menentang intelektualisme
MODUL 6
ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP KEBUDAYAAN
Definisi Kebudayaan : keseluruhan sitem gagasan,tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
Unsur-unsur universal kebudayaan : a) sitem religi dan upacara keagamaan; b) sitem organisasi kemasyarakatan; c) sistem
pengetahuan; d) bahasa; e) kesenian; f) sistem mata pencaharian; g) sistem teknologi peralatan
Salin Hubungan antara wujud-wujud kebudayaan : kebudayaan ideal memberi arah kepada perbuatan dan karya
manusia.sebaliknya kebudayaan fisik itu membentuk satu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin menjauhkan
manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pola-pola perbuatan dan pikirnya
Penggolongan kebudayaan
Supardi Suparlan membedakan kebudayaan menjadi 3 yaitu : a) kebudayaan suku bangsa; b) kebudayaan umum/lokal; c)
kebudayaan nasional
Sifat atau karakteristik kebudayaan : a) organik dan super organik; b) overt ( terlihat ) dan covert ( tersembunyi ); c) ideal dan
aktual ( manifes ); d) stabil dan berubah
Fungsi kebudayan : a) pelanjut keturunan dan pengasuhan anak; b) pengembang kehidupan ekonomi; c) trasmisi budaya; d)
religi; e) pengendalian sosial; f) rekreasi
Kebudayaan mempengaruhi manusia melalui enkulturasi atau internalisasi budaya yaitu proses di mana seseorang individu
menyerap cara berpikir,bertindak dan merasa yang mencerminkan kebudayaannya
Antara pendidikan kebudayaan merupakan dwitunggal secara nyata tidak dapat dipisahkan,karena pendidikan berlangsung di
masyarakat dan untuk suatu tujuan kehidupan suatu masyarakat tertentu
Menurut antropolog ada 3 proses utama perubahan kebudayaan yaitu : a) originasi,penemuan elemen-elemen baru dalam
suatu kebudayaan; b) difusi,peminjaman elemen-elemen kebudayaan baru dari kebudayaan lain; c) reinterpretasi,modifikasi
elemen-elemen budaya yang ada untuk memenuhi tuntutan zaman
Dalam perubahan kebudayaan kadang terjadi cultural lag,kesenjangan budaya yang mengimplikasikan masalah-masalah
sosial
Sistem kekerabatan : terdapat keragaman menarik garis keturunan dalam masyarakat Indonesia,antara lain ; a) matrilineal b)
Patrilineal c) Dobel unilateral atau matri-patrilinial d) parental atau bilateral
Sistem mata pencaharian hidup : sebagian besar masyarakat Indonesia mengantungkan hidupnya pada sektor pertanian oleh
sebab itu negara kita disebut negara agraris
Bahasa dan kesnian : kekayaan budaya Indonesia ditinjau dari bahsa dan kesenian sangat beragam
KURIKULUM
Perlu diambil kebijakan tentang :
kurikulum nasional yang memungkinkan tetap lestarinya masyarakat yang Bhinneka Tunggal Ika,terbinanya kepribadian
bangsa,terjaminnya standar nasional mutu pendidikan dan relevansi pendidikan secara nasional
Kurikulum muatan lokal yang memungkinkan terjaminnya relevansi pendidikan secara lokal,baik dalam kaitannya dengan
lingkungan fisik dan sosial-budaya
WAJIB BELAJAR
Pada tanggal 2 Mei 1984 pemerintah mencanangkan Gerakan Wajib Belajar Sekolah Dasar 6 Tahun; Tanggal 8 Mei 1990
pemerintah menetapkan Perintisan Wajib Belajar SUP, pada tanggal 2 Mei 1994 Presiden RI mencanangkan Gerakan Wajib
Belajar Pendidikan Dasar
Wajib belajar : gerakan pendidikan nasional yang diselenggarakan di seluruh Indonesia bagi warganegara Indonesia berusia 7
samapai 15 tahun untuk mengikuti pendidikan dasar atau pendidikan yang setara sampai tamat
MODUL 7
PERUBAHAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN
Kehidupan demokrasi adalah kehidupan yang menghargai akan potensi individu,yaitu individu yang berbeda dan individu yang
mau hidup bersama
Globalisasi di bidang pendidikan dengan kaitannya dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan budaya-budaya
nusantara.Di samping terpaan tentang gagasan-gagasan dalam pendidikan,globalisasi terjadi pula secara langsung menerpa
setiap individu dan manusia melelui buku, radio,televisi dan media lainnya.Sebagai contoh penggunaan antena parabola
memberi peluang masuknya film asing masuk ke rumah kiata ataupun siaran langsung terjadinya suatu peristiwa melalui
televisi. Hal ini mempengaruhi wawasan,pikiran dan bahkan perilaku manusia selanjutnya bahkan mungkin terciptanya “
budaya dunia“
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui temuan- temuan baru hasil riset secara langsung atau tidak
merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia salah satunya sangat bergantung pada Iptek
Perkembangan Iptek terkait dengan landasan Ontologis,Epistemologis dan aksiologis.Landasan Epistologis mengkaji metode
yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut metode ilmiah
Tonggak Francis Bacon : menekankan pentingnya penggunaan instumen-instrumen ilmiah dalam pengumpulan data
Tonggak ketiga ( perkembangan abad XIX ) : penyelidikan ilmiah adalah generalisasi induktif dari hasil-hasil observasi dan
eksperimen.Sebuah hukum atau teori dikatakan benar hanya apabila evidensi sesuai dalam mendukung skema induktif.
tokohnya adalah Stewart Mill
Tonggak Keempat ( perkembangan abad XX ) : menggunakan metodologis operasionalisme yaitu metode yang menekankan
kecenderungan penelitian yang menggunakan pengukuran yang secara operasional.Tokohnya Percy Williams Bridgeman
Ada paham nasionalismen yang didasarkan atas perpaduan politik-ekonomi-sosial budaya yang dikemukakan oleh Hans Kohn
adalah paham yang menekankan kesetiaan tertinggi individu yang harus diserahkan kepada negara Kebangsaan
Sementara menurut Louis Snyder mengemukakan bahwa nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politik,ekonomi,sosial
dan intelektual pada suatu tahapan sejarah
Timbulnya nasionalisme Indonesia di zaman penjajahan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu :
Pendidikan : melalui politik etis Belanda memberi pengaruh besar pada pendidikan Indonesia dengan lahirnya kelompok baru
dalam masyarakat yaitu kaum terpelajar yang berjuang melalui cara baru yaitu organisasi cendikiawan,yang berjuang
mencapai kemerdekaan melalui pergerakan nasional dengan mendirikan organisasi
Diskriminasi : adanya diskriminasi menimbulkan pemberontakan dari orang-orang pribumi yang diwujudkan dalam pergerakan
nasional atau disebut nasionalisme yang ditandai dengan lahirnya Budi Utomo ( 1908 )
Pengaruh Paham Baru : Revolusi yang terjadi di Eropa pada abad XIX membawa nafas baru bagi negara terjajah di Asia
termasuk Indonesia,demikian juga kemenangan Jepang atas Rusia,Revolusi Cina di bawah Dr Sun Yat Sen dan gerakan Turki
Muda dipimpin Mustafa Kemal Pasha,mengilhami Indonesia untuk bergerak melawan penjajahan melalui organisasi sehingga
lahirnya organisasi-organisasi modern
OTONOMI DAERAH
Hasil dari gelombang reformasi adalh lahirnya UU No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah dan UU No 25 Tahun 1999
tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah
Ada 6 permasalahan yang harus diimplementasikan UU Pemerintahan Daerah Tahun 1999 di bidang pendidikan yaitu :
a. kepentingan nasional;
b. mutu pendidikan:
c. efisiensi pengelolaa:
d. perluasan dan pemerataan;
e. peran serta masyarakat
f. akuntabilitas
Langkah langkah yang perlu dirumuskan untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang ada sejalan dengan penyelenggaraan
pendidikan di era otonomi :
a. menyusun visi,misi,strategi,dan fungsi sehingga dapat menunjukkan arah yang jelas; 2) menginventarisasi kewenangan yang
dapat diselenggarakan oleh “ Kanwil “ sesuai kemampuan dan kebutuhan daerah;
b. melakukan upaya pemberdayaan masyarakat
MODUL 8
SISTIM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM DAN SISTEM PENDIDIKAN
A SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan
secara teratur dan merupakan satu keseluruhan
Sistem adalah sebagai satu keseluruhan dari sejumlah komponen yang saling berhubungan dan berfungsi dalam mengubah
masukan (input) menjadi hasil (output) sesuai dengan tujuan yang diharapkan
KONSEP SISTEM
Jenis-jenis sistem dapat dibedakan menurut :
wujudnya,ada 4 jenis yaitu :
a. sistem fisik,
b. sistem konseptual,
c. sistem biologi,dan
d. sistem sosial
Daya gerak yang ada di dalamnya,ada 2 jenis yaitu sistem mekanistik ( deterministik ) dan sistem organismik ( probabilistik )
Ciri-ciri sistem adalah :
1. hierarchy;
2. differentiation;
3. interrelated and interdependence;
4. Wholism;
5. Goal seeking;
6. Transformation
7. Feedback and correction;
8. Equifinality;
9. Suprasistem;
10. System Boundaries;
11. sistem yang bersifat terbuka dan tertutup
Model sistem
Model adalah suatu reprensentasi sistem yang nyata atau direncanakan ( Elias M Awad)
Menurut Murdick dan Ross,model merupakan abstraksi realitas,namun karena model tidak mampu menyajikan realitas
secara rinci atau detail maka model hanya menyajikan bagian-bagiannya saja dari realitas
Karhi Nisjar S. dan Winardi ( 1977 : 65 ) Salah satu cara menggambarkan sistem adalah dengan menekankan unsur
input,proses dan outputnya
PENDEKATAN SISTEM
Aplikasi pandangan sistem dalam upaya memahami sesuatu atau memecahkan permasalahan tertentu disebut pendekatan
sistem
Dalam arti luas dan arti umum pendekatan sistem meliputi beberapa aspek yaitu: Filsafat sistem, analis sistem dan manajemen
sistem
Analisis sistem : metode atau teknik dalam memecahkan masalah atau pengambilan kebijakan
Terhadap ketiga sumber utama input sistem pendidikan diadakan seleksi berdasarkan tujuan,kebutuhan,efisiensinya,dan
relevansinya bagi pendidikan
Berdasarkan hasil seleksi, input sistem pendidikan dibedakan dalam 3 jenis yaitu :
1. Input mentah (raw input ) yaitu anak didik
2. Input alat ( instrumental input ) seperti kurikulum,pendidik,gedung,peralatan,kegiatan belajar mengajar,metode
3. Input lingkungan ( environmental input ) seperti keadaan cuaca,keamanan masyarakat
Philip. H. Coombs mengidentifikasikan adanya 12 komponen pokok sistem pendidikan,yaitu sebagai berikut :
1) Tujuan dan prioritas
2) Anak didik
3) Pengelolaan
4) Struktur dan jadwal
5) Isi ( kurikulum )
6) Pendidik
7) Alat bantu belajar
8) Fasilitas
9) Teknologi
10) Pengawasan mutu
11) Penelitian
12) Biaya
Dalam sistem pendidikan terjadi proses transformasi yaitu proses mengubah raw input/siswa agar manusia terdidik sesuai
tujuan yang ditetapkan
Adapun output/hasilnya adalah manusia terdidik yang diperuntukkan bagi masyarakat atau sistem-sistem lain yang ada dalam
suprasistem
Dalam proses transformasi menghasilkan feedback sebagai kontrol kualitas untuk melakukan perbaikan dalam proses
transformasi selanjutnya
Sistem pendidikan nasional : keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional
Suprasistem bagi sistem pendidikan nasional : masyarakat nasional Indonesia itu sendiri yang berada dalam konteks
hubungan dengan masyarakat internasional
Secara umum terdapat dua bentuk transformasi di dalam sistem pendidikan nasional :
(1) pengelolaan pendidikan,baik dalam skala makro atau pengelolaan pada tingkat nasional atau pusat,pengelolaan pada tingkat
meso atau tingkat daerah maupun tingkatan pada satuan pendidikan
(2) Proses pendidikan,baik yang dilaksanakan pada satuan-satuan pendidikan di jalur formal,jalur non formal maupun yang
dilaksanakan pada satuan-satuan pendidikan di jalur formal
Output sistem pendidikan Indonesia adalah manusia terdidik,yaitu manusia yang lebih mampu memenuhi kebutuhan baik untuk
dirinya sendiri maupun masyarakatnya; atau manusia yang mampu melksanakan peranan-peranan yang diharapkan,baik
sebagai individu,anggota masyarakat maupun hamba Tuhan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik unyuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan
yang sesuai dengan tujuan pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,tujuan yang
akan dicapai,dan kemampuan yang dikembangkan
Pendidikan formal terdiri atas tiga jenjang yaitu (1) Pendidikan Dasar (2) Pendidikan Menengah (3) Pendidikan Tinggi
Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang
Pendidikan Non Formal menekankan pada penguasaan pengetahdidikan Informuan dan ketrampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional
Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan,dilakukan oleh keluarga dan lingkungan dalam bentuk
mandiri
b. Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan tersebut mencakup pendidikan umum,pendidikan kejuruan,pendidikan akademik,pendidikan
profesi,pendidikan vokasi,pendidikan keagamaan,pendidikan khusus ( Pasal 15 UU RI No. 20 Tahun 2003 )
c. Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal,non
formal,informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan ( Pasal 1 ayat (10) UU RI NO. 20 Tahun 2003 )
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
2. Pengelolaan Pendidikan
Pengelolaan pendidikan dalam sistem pendidikan nasional kita bersifat dekonsentrasi,seperti tercermin dalam pasal 50 UU RI
No. 20 Tahun 2003
Yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah Menteri Pendidikan Nasional
Pemerintah provinsi melakukan koordinasi atas penyelenggaraan pendidikan lintas daerah Kabupaten/Kota untuk tingkat dasar
dan menengah
Pemerintah Kabupaten/Kota mengelola pendidikan dasar dan menengah serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan
lokal
Perguruan tinggi menentukan kebijakan dan memiliki otonomi mengelola pendidikan di lembaganya
Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi akuntabilitas,jaminan mutu dan evaluasi yang
transparan
MODUL 9
INOVASI PENDIDIKAN
Stephen Robbins ( 1994 ),mendefinisikan inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau
memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Gagasan baru itu dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran,ide,sistem,sampai pada kemungkinan gagasan
mengkristal
Produk dan jasa adalah hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindaklanjuti dengan berbagai
aktivitas,kajian,penelitian dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkrit dalam bentuk produk dan jasa yang
siap dikembangkan dan implementasikan termasuk hasil inovasi dalam bidang pendidikan
Usaha yang sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan ( improvement ) yang terus menerus
sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya
Suatu perubahan baru dapat dinyatakan sebagai bentuk inovasi apabila perubahan tersebut dilakukan dengan sengaja untuk
memperbaiki keadaan sebelumnya agar lebih menguntungkan dan untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik
Santoso S. Hamidjojo ,menyatakan inovasi merupakan suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal
( yang ada ) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuaan guna mencapai tujuan tertentu.
Memiliki ciri atau unsur kebaruan : memiliki karakteristik sebagai buah karya dan buah pikir yang memiliki kadar orisinalitas dan
kebaruan
Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana : kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan
program yang jelas dan direncanakan terlebih dulu
Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan : program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai,termasuk arah
dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut
Hubberman membagi sifat perubahan dalam inovasi ke dalam 6 kelompok : (1) Penggantian ( subtitution ); (2) Perubahan
( alternation ); (3) Penambahan ( addition ); (4) Penyusunan kembali ( restructuring ); (5) Penghapusan ( elimination ) ; (6)
Penguatan (reinforcement )
b) Saluran komunikasi
Komunikasi dimaknai sebagai proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan melalui saluran
tertentu untuk tujuan tertentu.
Suatu inovasi dapat disebarkan jika ada saluran komunikasi untuk menyampaikan inovasi ke masyarakat.
Komponen saluran komunikasi merupakan medium untuk menyebarluaskan gagasan ide agar bisa diadopsi masyarakat
sebagai adopter
Komunikasi homofil : proses komunikasi yang dilakukan oleh dua individu atau kelompok yang dikategorikan memiliki
kesamaan satu sama lain
Komunikasi heterofil : yaitu proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih,di mana pengirim dan penerima
pesan memiliki latar belakang yang berbeda baik dilihat dari sosial budaya,pendidikan ,agama, maupun karakteristik lainnya
Di samping sistem sosial, struktur sosial serta norma sosial dan difusi juga mempengaruhi proses difusi inovasi
Struktur sosial : susunan yang terpola dari berbagai unit dalam sebuah sistem
• Keuntungan adanya struktur sosial :
1. memberi dorongan stabilitas dan ketaatan akan hukum dalam sistem sosial yang ada;
2. memprediksi kecenderungan perilaku masyarakat dalam proses difusi inovasi di masyarakat
Berikut ini beberapa sistem sosial yang melaksanakan kegiatan inovasi pendidikan :
Kegiatan pemeliharaan terbatas ( boundary maintenance operation ),contohnya pelaksanaan sertifikasi guru
Ukuran dan kewilayahan ( size and territoriality ) contohnya pelaksanaan penggabungan sekolah (school merger ) di tingkat
kecamatan
Fasilitas fisik ( physical facilities ),contohnya laboratorium bahasa,program CCTV yang secara nyata menuntut adanya
kelengkapan fasilitas tertentu dengan segala kualifikasi sumber daya penopangnya
Penggunaan waktu ( Time Use ) contohnya program kuliah tri semester per tahun,sistem kelas dengan dua kelompok ( double
shift program )
Tujuan yang ingin dicapai ( goals ) misalnya reformasi metode pembelajaran tertentu seperti inkuiri,belajar aktif,ataupun
pembelajaran kontekstual ( contextual learning ). Memiliki tujuan untuk meningkatkan relevansi,serta efektivitas dan efisiensi
pendidikan
Prosedur yang digunakan ( procedure ),misalnya pembelajaran dengan menggunakan multi media atau pekerjaan laboratorium
dengan sistem prosedur tertentu,pelaksanaan dual progres
Definisi peran ( role definition ),misalnya pelaksanaan team teaching,penggunaan alat bantu mengajar,penelitian tindakan
kelas yang melibatkan guru lain sebagai mitra ataupun pengamat ( collaborator )
Kondisi normatif ( normatif beliefs ) misalnya kegiatan yang berhubungan dengan disiplin kelas
Sistem struktur sosial,misalnya dibentuknya curriculum council,atau struktur organisasi inovasi lainnya seperti MBS dan Komite
sekolah atau Dewan pendidikan di tingkat kabupaten/kota
Metode sosialisasi ( socialization method ) ,misalnya program diploma II PGSD untuk para guru SD yang lulusan SPG ataupun
program penyetaraan guru MI dan MTs
Keterkaitan dengan sistem/instansi lain ( linkage with other system ),misalnya proyek community colleges melibatkan berbagai
pihak termasuk LSM dan masyarakat ataupun program pembangunan rehabilitasi gedung sekolah dasar melibatkan komite
sekolah ( School Block Grant ) dan tidak dilakukan dengan cara tender melalui pihak ketiga