DOSEN PENGAMPUH :
Bpk. Dr. Nur Efendi, M.Pd
Penulis
Kelompok 4 :
Ajeng Ulidatul Putri Algi / 208620600052
Titik Farichah / 208620600008
Vivit Ramadyanti / 208620600031
Nadia Putri Rahmawan / 208620600134
Jihan Al Hikmah / 208620600163
Muhammad Albar Ali / 208620200103
• Perenialisme berakar pada tradisi filosofis klasik yang dikembangkan oleh plato, Aristoteles
dan Santo Thomas Aquines.
• Sasaran pendidikan ialah kemampuan menguasai prinsip kenyataan, kebenaran dan nilai-
nilai abadi dalam arti tak terikat oleh ruang dan waktu.
• Bersifat regresif (mundur) dengan memulihkan kekacauan saat ini melalui nilai zaman
pertengahan (renaissance).
• Aristoteles Mengajarkan cara berfikir atas prinsip realitas, yang lebih dekat dengan alam
kehidupan manusia sehari-hari. Manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus
Pandangan Epistemologis
Perenialisme Dalam pandangan ini ada asas yaitu truth (mengerti), self evidence (bukti), dan
reasoning (hukum berpikir)
Pandangan Aksiologi
Perenialisme Hendaknya pendidikan disesuaikan dengan keadaan manusia yang mempunyai
nafsu, kemauan, dan pikiran.
C. Hakikat Pendidikan
Para ahli/tokoh perenialisme memandang pendidikan adalah education as cultur regression:
pendidikan sebagai jalan kembali, atau proses mengembalikan keadaaan manusia sekarang
seperti dalam masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan ideal. Tugas pendidikan
adalah memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kebenaran yang pasti ,absolut, dan abadi
yang terdapat dalam kebudayaan masa lampau yang dipandang sebagai kebudayaan ideal
tersebut. Sejalan dengan hal diats, penganut perenialisme percaya bahwa prinsip-prinsip
pendidikan juga bersifat universal dan abadi.